Ho Chen ditakdirkan memiliki kekuatan di atas alam Dewa, dia berguru kepada Feng Ying yang menjadi legenda di masa lalu.
Namun untuk mencapai kekuatan tersebut tidaklah mudah.
Dengan berlatih di bawah bimbingan Feng Ying, Ho Chen telah berhasil menjadi pendekar hebat di usia yang masih muda.
Pada saat itulah gurunya memberi ujian untuk pergi berpetualang, petualangan yang akan memulai semuanya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon adicipto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sakte Awan Daun
"Senior Ho, beberapa hari yang lalu, kami mendengar kabar bahwa beberapa anggota sakte Darah Iblis berhasil dihabisi!" seseorang yang bejalan di samping Qiao Ho menceritakan garis besar yang terjadi terhadap anggota sakte Darah Iblis yang di bantai.
"Benarkah? Apakah desa itu memiliki pendekar yang sangat hebat? kalau tidak, mana mungkin dia berani berurusan dengan sakte kejam itu,"
Sakte darah Iblis memang terkenal sangat kejam, mereka selalu menghabisi lawan-lawanya dengan sangat sadis.
"Siapa nama pendekar itu saudari Hua?" Qiao Ho penasaran terhadap orang yang menghabisi anggota tersebut.
Orang yang menemani Qiao Ho bernama Wen Hua, salah satu jagoan terkuat yang dimiliki Gunung Es.
"Tidak ada yang tau siapa namanya, namun ciri-ciri orang itu terlihat sedikit sepuh, janggut putih sedikit panjang, memakai jubah putih bergaris 3 warna hijau tipis dilengan,"
Qiao Ho mengerutkan alisnya, seakan-akan dia pernah mendengar jubah tersebut. Namun dirinya tidak bisa mengingat di mana dia pernah mendengarnya.
"Apa anda mengenalnya senior?" Wen Hua merasa bahwa Qiao Ho mengetahui sesuatu.
"Entahlah! Sepertinya aku pernah mendengarnya, namun aku lupa dimana pernah mendengarnya," Qiao Ho menggelengkan kepala, dia berusaha mengingat namun tidak juga bisa.
"Apa kamu tau, bagaimana dengan sekte darah iblis saat mengetahui hal tersebut?" Qiao Ho yakin pasti darah iblis tidak akan tinggal diam.
"Sepertinya mereka belum melakukan pergerakan. Kalau mereka melakukan pergerakan pasti mata-mata kita akan memberikan kabar,"
Mereka berhenti di tempat seperti taman namun beku. Terlihat seorang gadis kecil sedang berlatih pernapasan. Gadis kecil itu terlihat cantik, kulitnya sangat putih tidak ada noda sedikitpun. Rambutnya hitam dan lurus, matanya berwarna biru.
"Senior, cucu anda sangat berbakat, baru berumur 6 tahun sudah menguasai Tehnik pernapasan dengan sempurna,"
Qiao Ho tertawa mendengar pujian Wen Hua. Nama gadis kecil itu Qiao Lin. dia adalah cucu Qiao Ho. Ayahnya belum pulang dari misi, sedangkan ibunya meninggal saat melahirkan.
"Lin'er kemarilah!" Qiao Lin bejalan menghampiri kakeknya yang memanggilnya.
"Kakek! senior Hua!" Qiao Lin memberi salam kepada mereka berdua sambil tersenyum lembut. Biarpun Qiao Lin di sayang oleh ayah dan kakeknya, Qiao Lin tidak pernah bersikap manja, Qiao Lin sangat sopan dan juga ramah.
"Sepertinya perkembangan latihanmu mulai meningkat, kakek sangat bangga padamu," Qiao Ho membelai rambut cucunya yang halus.
"Kakek, saya besok mau belajar ilmu meringankan tubuh, apa boleh kek?" tanya Qiao Lin penuh harap.
Qiao Ho sedang berpikir sambil mengelus janggutnya. Dia tidak mungkin melarang cucunya, karna dia tidak mau cucunya bersedih.
"Baiklah tidak apa-apa, tapi harus ada yang mengawasimu, agar tidak ada yang salah dalam latihanmu. Bagaimana?" Qiao Ho jelas tidak akan membiarkan cucunya berlatih sendiri karna takut salah dalam latihannya.
"Terima kasih kek!" Qiao Lin sangat senang begitu mendapatkan ijin dari kakeknya.
"Kalau begitu Qiao Lin pamit dulu kakek, senior Hua," Qiao Lin pergi dengan langkah penuh semangat.
Qiao Ho tertawa pelan melihat tingkah cucunya itu, kemudian dia kembali melanjutkan perjalananya dengan Wen Hua menuju kearah kediaman Qiao Ho.
**
Sudah dua Minggu Ho Chen melakukan latihan. Dia sudah berhasil memasuki Energi Tingkat Jiwa awal 1. Namun yang lebih mengejutkan perkembangan energinya sangat besar. Saat ini Ho Chen memiliki energi sebanyak 100.
"Benar-benar bakat yang mengerikan!" batin Feng Ying.
Biasanya pendekar yang memasuki energi Tingakt Jiwa awal 1, hanya memiliki energi sebanyak 30. Sedangkan Tingkat Jiwa puncak 4. Akan memiliki energi sebanyak 200.
Feng Ying tidak bisa membayangkan akan sebanyak apa energi Ho Chen saat sampai ke Tingkat Jiwa puncak 4 nantinya, atau saat sampai ke Tingkat Alam puncak 3.
"Chen'er! sekarang istirahat dulu, besok aku akan mengajarkanmu ilmu meringankan tubuh,"
Selama ini Ho Chen hanya berlatih memperkuat organ tubuhnya dengan disertai Tehnik pernapasan, ditambah dengan meditasi agar Ho Chen bisa mengumpulkan energi. Dengan sumberdaya yang Feng Ying sediakan, perkembangan Ho Chen meningkat sangat pesat.
Namun Feng Ying belum mengajari tehnik lainya, dar ilmu meringankan tubuh, ilmu pukulan dan tendangan, dan ilmu pedang.
"Guru kalau boleh saya tau, guru berasal dari sakte mana?" Selama ini Ho Chen belum mengetahui tentang jati diri gurunya.
"Aku dulu berasal dari sakte kecil Awan Daun, tempatnya di perbatasan kekaisaran Yun!"
"Perbatasan Yun itu jauh ya guru.?" Ho Chen belum mengetahui tentang wilayah kekaisaran, karena dia masih anak-anak, di tambah desa mereka yang sangat terpencil.
Feng Ying mulai menjelaskan tentang perbatasan kekaisaran dan wilayah-wilayah yang lain. Feng Ying juga menjelaskan kalau daerah yang saat ini di tempati masih daerah kekuasaan kaisar Yun. Di dunia ini ada 4 wilayah kekaisaran dan 8 negara kecil.
Kekaisaran Yun saat ini di pimpin oleh Hong Li. Ada Empat kekaisaran di dunia ini yaitu.
Kekaisaran, Yun, Ming, Liu,dan Mu.
Kekaisaran Ming adalah yang terbesar dan terkuat.
"Jadi kalau kekaisaran kita ini guru, apa juga yang terkuat?" tanya Ho Chen yang semakin penasaran.
"Kekaisaran kita saat ini, adalah urutan nomor 3 yang terkuat." jawab Feng Ying.
Ho Chen mengangguk walau tidak terlalu memahami dunia luar, namun dengan penjelasan dari gurunya, Ho Chen sudah sedikit memiliki gambaran tentang dunia.
Feng Ying kemudia menceritakan tentang letak saktenya dan jarak tempuh untuk kesana, dan terus bercerita panjang lebar. Sedang Ho Chen mendengarkan dengan penuh antusias.
Keesokan paginya mereka sarapan daging rusa yang di panggang. Karena lokasi mereka sangat dekat dengan hutan jadi untuk mencari hewan tidaklah sulit.
Setelah selesai sarapan, Feng Ying mengajak Ho Chen kembali latihan setelah istirahat sehabis sarapan.
"Chen'er sekarang aku akan mengajarkan ilmu meringankan tubuh, dengarkan baik-baik!"
Feng Ying menjelaskan tentang ilmu meringankan tubuh. Ilmu meringankan tubuh adalah ilmu yang bisa membuat si pengguna memiliki pergerakan yang sangat cepat. Ilmu ini cocok untuk menghindar, berlari atau mengejar, bisa juga untuk menyerang dan bertahan.
Saat seseorang memiliki energi yang cukup, dan bisa mengendalikan energinya, melakukan hal apapun tidaklah sulit. Seluruh pendekar di dunia semuanya memiliki ilmu meringankan tubuh.
Saat itu juga Feng Ying mengajarkan beberapa teknik dasar untuk Ho Chen, mulai dari ilmu meringankan tubuh, ilmu pedang, dan ilmu pukulan dan tendangan.
Waktu terus berjalan, tanpa terasa sudah setahun lebih Feng Ying mengajari Ho Chen, saat ini Ho Chen berumur 8 tahun. Ho Chen sudah menjadi pendekar Tingkat Jiwa awal 4. Pencapaian yang tidak pernah di temukan di seluruh kekaisaran Yun.
Sesuai yang di pikirkan Feng Ying, energi yang Ho Chen miliki sangat mengerikan. Saat ini Ho Chen memiliki energi sebanyak 500.
Walaupun sekarang Ho Chen adalah pendekar jiwa awal 4, namun kekuatannya setara dengan pendekar Bumi puncak 4.
"Chen'er sekarang saatnya kita berpisah, guru sekarang harus kembali. Sebenarnya guru ingin mengajarimu ilmu ruang dan waktu, tapi energimu belum cukup." Feng Ying berniat akan meninggalkan Ho Chen.