Ledakan yang terjadi di jagat raya (Big Bang) hingga membentuk milyaran alam di seluruh semesta alam ternyata tak hanya sekedar ledakan saja, ada banyak rahasia tercipta di sana.
Seorang anak yang dinyatakan tak berbakat karena tak memiliki unsur kekuatan ternyata mampu membalikan semua pernyataan orang.
Bagaimana perjuangan Yuang Fengying untuk menjadi sosok yang terkuat? ikuti cerita ini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sigi Tyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23. Persiapan untuk Murid Pilar
Tiga bulan sebelum pemilihan Murid Pilar.
Di salah satu sudut perguruan Tameng Jiwa, terlihat tetua Ming Mei tengah melatih murid murid nya (murid pribadi).
Tetua Ming Mei memiliki sepuluh murid inti, dan salah satu nya adalah Annchi.
Annchi adalah murid inti termuda dari tetua perempuan tersebut, namun kini perkembangan nya juga cukup menjanjikan.
Saat ini dia sudah berada di ranah kultivasi Dasar 5, sedangkan murid paling senior dari tetua Ming Mei sudah berusia lebih dari 20 tahun, dan itu ada empat orang murid.
Jadi kini hanya ada enam muridnya yang masih berusia di bawah 20 tahun dan bisa mengikuti pemilihan Murid Pilar nanti.
Perguruan Tameng Jiwa nanti hanya membutuhkan 20 murid pilar saja, yang nanti akan di kirim ke pemilihan Putra Naga di tingkat lanjut, jadi bisa di pastikan ujian pemilihan nanti pasti sangat ketat.
Murid murid Ming Mei itu adalah Du Long, Shima Hansen, Annchi dan tiga murid lainnya.
Tetua Ming Mei saat ini masih terus mengawasi latihan murid murid pribadi nya tersebut, meski di luar itu dia juga melatih murid utama lainnya, namun jika boleh jujur dia berharap murid pribadi nya lah yang nanti mewakili perguruan Tameng Jiwa dalam pemilihan Putra Naga.
Annchi menggerakkan kedua tangannya, tiba tiba bongkahan tanah berputar membentuk pusaran lalu bergerak dengan cepat lalu menghantam sasaran yang telah di sediakan.
BAAAM....
Sasaran yang berujud batu sebesar gajah tersebut langsung terlempar beberapa meter, begitu terhantam bongkahan tanah dari kekuatan Annchi.
Tidak berhenti sampai di sana, Annchi juga melemparkan air yang kini sudah di kendalikan nya menjadi sebuah tombak, dan begitu dia mengibaskan tangannya tombak tersebut segera meluncur melesat menusuk ke arah batu itu.
Wuuuss...
Gelombang angin terpecah saat tombak air ciptaan Annchi melesat membelah udara.
KRAAAKK...
Batu itu bergetar, begitu terhantam tombak air.
Tampak retakan samar pada batu tersebut, padahal batu itu sangatlah kuat, menandakan betapa kuatnya tombak air ciptaan Annchi.
"Annchi memang luar biasa."
"Benar benar murid hebat dan berbakat, bagaimana jika serangan itu menembus tubuh manusia pastinya akan hancur."
"Tentu saja hancur, batu kuat sebesar gajah saja bisa retak, apalagi tubuh manusia."
Puji pujian terlontar dari murid murid yang lainnya, mereka semua melihat latihan tersebut untuk memberikan semangat.
Du Long lebih tua empat tahun dari Annchi, saat ini anak tersebut berusia 13 tahun, badannya sedikit kurus namun kekuatan yang terpancar darinya sangat menakutkan.
"Aku akan mencoba menghancurkan batu itu," kata Du Long menunjuk ke arah batu batu lainnya. "Silahkan yunior Annchi istirahat dulu."
Du Long meloncat dan melesat, gelombang angin lalu menderu di sekitar nya, alam terasa bergolak membentuk pusaran dan makin lama pusaran itu makin menjadi padat.
Sebuah tombak angin lalu tercipta dari jurus tersebut, kemudian langsung melesat menghantam batu begitu Du Long mengibaskan tangannya.
DUUAAAR...
Batu sebesar gajah itu langsung hancur berkeping keping, semua karena kuatnya serangan anak tersebut, wajah Du Long langsung terlihat cerah dengan senyuman menghiasi di bibir nya.
"Du Long memang hebat, tak salah dia menjadi murid pilar empat tahun lalu."
Du Long memang murid pilar yang memiliki peringkat ke lima pada pemilihan beberapa tahun lalu.
Kini Shima Hansen sudah berdiri di area latihan, remaja berusia 15 tahun tersebut sudah menghunus pedangnya, dia adalah penggunaan pedang.
Aura panas langsung menguar dari tubuh Shima Hansen, begitu dia memasang kuda kuda. Shima Hansen adalah pemilik unsur elemen api saat ini kultivasi nya berada di ranah Dasar 8 puncak.
Makin lama Shima Hansen memutar pedangnya, bola bola api terbentuk makin besar, panasnya makin kuat menyebar, lalu begitu dia mengayunkan pedangnya bola bola api tersebut langsung menghujam menghajar ke sasaran.
BAAMM...
BAAMM...
Batu besar yang di tata sedemikian rupa untuk ajang latihan itu hancur menjadi serpihan dan membara seperti arang batu, begitu terhantam bola bola api tersebut.
Ming Mei terlihat tersenyum bangga atas kehebatan anak murid pribadi nya, tangannya terlihat bertepuk tangan.
"Bagus...bagus..."
Meski demikian dia tetap mengevaluasi anak murid nya, memberikan masukan dan mengarahkan beberapa gerakan agar benar benar mengeluarkan esensi dari unsur elemen yang dimiliki nya.
Sementara di tempat lain, masih di wilayah perguruan Tameng Jiwa, tetua Liu Bai juga masih menggembleng murid murid nya.
Tetua Liu Bai memiliki murid pribadi lebih banyak, hampir lima puluh orang banyaknya.
Dari sebanyak itu, hanya ada sekitar 20 orang saja yang masih berusia di bawah 20 tahun. jadi sekitar itulah murid tetua Liu Bai yang nanti akan mengikuti pemilihan murid pilar.
Selain Hang Liong murid rekrutan baru yang seangkatan dengan Yuang Fengying dan Annchi, ada lima orang lagi murid rekrutan baru. Yang paling menonjol tentu saja Han Liong, Ciu Ma dan Long Ji.
Lalu ada murid lama yang menonjol yaitu Seng Li, Tao Tse dan Mei Ao.
Han Liong saat ini kultivasi nya sudah berada di ranah Dasar 5, Ciu Ma berada di ranah Dasar 4, sedangkan Long Ji berada di Dasar 4 juga.
Sedangkan tiga murid senior yaitu Seng Li berada di Dasar 7 dengan elemen unsur udara, Tao Tse berada di Dasar 6 elemen unsur kayu, dan seorang gadis yaitu Mei Ao berada di Dasar 6 dengan elemen petir.
Selain murid murid tersebut ada juga beberapa murid dari tetua lain seperti tetua Ji Rion, tetua Kang Jiang dan tentu saja tetua utama Song Wei yang juga masih giat berlatih.
Murid tetua Song Wei hanya ada tiga orang yang masih memungkinkan untuk mengikuti pemilihan murid pilar, semua adalah murid senior bukan rekrutan baru.
Mereka adalah Song Yang yang juga anak lelaki dari tetua tersebut, Wong Fei dan Bao Yu.
Song Yang saat ini kultivasi nya sudah berada di ranah Dasar 9 dengan unsur elemen api dan air.
Song Yang adalah salah satu murid jenius yang dimiliki perguruan Tameng Jiwa dengan usia 16 tahun.
Wong Fei adalah murid pertama dari tetua Song Wei sudah berusia 18 tahun, dan saat ini kultivasi nya berada di ranah Menengah awal, dengan kekuatan tersebut aura yang ditampakkan nya selalu terasa meledak ledak.
Sementara Bao Yu adalah gadis manis yang berusia 16 tahun dan saat ini tingkatan kultivasi nya berada di Dasar 7 dengan elemen unsur kayu.
Nampaknya murid murid tersebut juga tengah berlatih dengan giat, mereka juga ingin menjadi wakil dari perguruan Tameng Jiwa jika menjadi murid pilar nanti.
____________
Jangan lupa dukungannya, jejak dan like nya... terima kasih
Saran buat author sebaiknya sajikan cerita dengan bahasa yg mudah dan menarik minat pembaca ...
Pembahasannya nggak perlu bertele-tele ... lha ini bukan thesis kok ...
Semangat .. semoga ada perbaikan 🙏👍
nggak jadi baca