NovelToon NovelToon
Caraku Mencintaimu

Caraku Mencintaimu

Status: tamat
Genre:Anak Yatim Piatu / Teen Angst / Cinta pada Pandangan Pertama / Tamat
Popularitas:8.5M
Nilai: 4.6
Nama Author: ROZE

Dhea mencintai Vean, tapi Vean menjalin kasih dengan Fio—sahabat Dhea.
Mencintai seseorang sejak masih SMP, membuat Dhea terus saja berharap kalau cintanya akan bersambut. Sampai akhirnya gadis itu menyerah dan memilih pergi saat pria yang dicintainya akan bertunangan dengan sahabatnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ROZE, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21 Jangan Sampai Sia-sia

"Vean."

"Dhea? Kamu di sini?"

"Kamu sedang apa di sini?"

Vean tidak menjawab, dia sendiri juga bingung, sedang apa dia di sini? Apa untuk menenangkan diri? Namun yang jelas, dia merasa nyaman.

"Pulang, Vean!"

"Pulang?"

"Iya. Ada kedua orang tua kamu yang menunggu, juga ada Fio."

"Termasuk kamu? Apa kamu juga menungguku?"

Dhea tidak menjawab, hanya tersenyum saja.

"Dhe, aku ...."

"Pulanglah! Di sini sangat sepi."

"Pulang, kasihan mereka yang sedih menunggu kamu."

"Tetaplah bertahan Vean, demi seseorang yang sangat kamu cintai!"

Perlahan Vean membuka matanya. Pandangannya masih buram, dia melihat ke sekelilingnya, hanya ruangan putih dengan suara mesin, tapi tidak ada siapa-siapa.

Vean kembali memejamkan matanya, lalu dibuka lagi, dan tetap tidak ada siapa-siapa.

Fio membuka pintu ruangan ICU Vean. Dia menyentuh tangan yang dingin itu.

"Vean, bangun Sayang."

Vean menggerakkan tangannya, membuat Fio menoleh.

"Kamu ... sudah bangun?" Fio tersenyum, dia langsung menekan tombol, dan tidak lama kemudian, dokter dan perawat datang.

Keluarga yang melihat dokter datang dengan tergesa-gesa, merasa panik.

"Ada apa, apa yang terjadi?" tanya Frisca.

Kakinya gemetaran, dia tidak sanggup mendengar kabar buruk tentang anaknya.

Sementara dokter memeriksa keadaan Vean, Fio keluar dari dalam ruang ICU.

"Fio, apa yang terjadi?"

"Vean sudah sadar."

"Apa? Benarkah?"

"Iya."

"Syukurlah, kalau begitu."

"Dok, bagaimana keadaannya?"

"Kondisinya sudah mulai stabil, dia akan segera dipindahkan ke ruang perawatan."

...💦💦💦...

Vean menyandarkan tubuhnya. Kondisinya sudah semakin baik, namun masih tetap dipasangi infus dan belum boleh banyak bergerak. Dia sudah sangat bosan berada di rumah sakit, dan ingin segera pulang ke rumahnya.

"Jadi, kapan aku sudah boleh pulang?"

"Nanti, setelah kondisi kamu sudah mulai stabil."

Mereka menatap sendu Vean, dan Vean menyadari ekspresi wajah mereka.

"Ada apa? Apa ada yang aku tidak tahu?"

"Tidak ada, Sayang. Semuanya baik-baik saja. Kamu hanya sedih melihat kamu yang selama ini koma, tapi syukurlah sekarang kamu sudah sadar."

"Jangan bohong, pasti ada hal lain lagi, kan? Katakan yang sebenarnya, cepat atau lambat aku juga pasti akan tahu, kan?"

"Salah satu ginjal kamu mengalami kerusakan, jadi harus melakukan pendonoran, apalagi kalau ginjalnya yang satunya lagi juga tidak baik-baik saja. Tapi hingga saat ini, kamu bisa bertahan dengan satu ginjal saja."

"Apa? Jadi sekarang aku penyakitan?"

"Jangan bicara seperti itu, Vean. Kamu akan kembali sehat dan hidup dengan normal."

Vean diam saja, dia memejamkan matanya sesaat lalu menghela nafas berat.

"Aku ingin istirahat."

Memang tidak ada gunanya memberi penghiburan untuk orang yang sedang terpuruk saat ini, karena semua terasa hambar. Bukan mereka yang merasakannya, bukan mereka juga yang menjalaninya.

Saat tidak ada siapa-siapa di dalam kamar rawatnya, Vean membuka matanya. Mungkin sudah takdirnya dia seperti ini. Tidak masalah, yang penting masih selamat, kan? Tapi apa gunanya hidup kalau dia penyakitan seperti ini, hanya akan menyusahkan dan membebani orang-orang di sekitarnya saja.

"Vean."

Vean tidak sadar kalau Fio sudah masuk ke dalam kamarnya.

"Fio ...."

"Ya?"

"Ada hal penting yang mau aku bicarakan sama kamu."

"Apa?"

"Aku ingin membatalkan pertunangan kita."

"Apa? Tapi kenapa?"

"Kamu tahu sendiri kan, keadaan aku saat ini seperti apa? Aku ini penyakitan, aku tidak mau membebani kamu. Kamu berhak bahagia dengan seseorang yang sehat, yang bisa menjaga kamu dengan baik."

"Jangan berkata seperti itu, Vean."

Kedua orang tua Vean dan Fio masuk.

"Ada apa? Apa kalian bertengkar?"

"Aku ingin membatalkan pertunangan aku dengan Fio."

"Apa?"

"Jangan bercanda, Vean!"

"Aku tidak bercanda, justru sangat serius. Kalian tahu kan, kalau aku ini penyakitan. Aku tidak pantas untuk Fio."

"Kalian akan tetap bersama, tidak ada yang boleh membatalkan pertunangan. Kami juga menerima kamu sebagai menantu kami, Vean. Jadi jangan berpikiran macam-macam. Apa kamu pikir kami tidak bisa menerima kamu apa adanya?" ucap Gerald.

"Sudah, jangan lagi berdebar. Dsn kamu Vean, jangan terlalu banyak berpikir, kamu harus menjaga kondisi kesehatan kamu." Candra menatap Vean, memberikan ketenangan untuk anak satu-satunya itu.

...💦💦💦...

Mereka masih mencari pendonor untuk Vean. Ada beberapa yang sudah mencalonkan diri, tapi setelah diperiksa, ternyata hasilnya tidak cocok. Bukan dengan gratis, tapi dengan imbalan yang tidak main-main. Tidak masalah bagi keluarga Vean, karena yang terpenting adalah kesehatan pria itu.

Sampai akhirnya Bram datang dengan membawa kabar.

"Aku sudah mendapatkan pendonor ya, dan hasilnya cocok."

"Apa, benarkah?"

"Iya."

Bram sudah mengurus semuanya, dari yang terkecil sekaki pun.

"Kondisi kamu harus tetap stabil, Vean, agar bisa segera menjalankan pencangkokan."

"Siapa orang itu? Apa aku bisa bertemu dengannya."

"Saat ini dia sedang tidak ada di kota ini. Tapi menjelang pencangkokan nanti, dia akan kembali ke sini."

"Apa dia bisa dipercaya?"

"Tentu saja. Dia itu anak perantauan, dan sedang mencari seseorang."

"Berapa banyak yang dia minta?"

"Jangan memikirkan hal itu, Om sudah mengurus semuanya. Yang harus kamu lakukan sekarang adalah menjaga kondisi kesehatan kamu agar tetap stabil. Jangan sampai stress dan berpikiran macam-macam."

Seperti ada harapan baru bagi mereka, karena akhirnya ada pendonor yang cocok untuk Vean.

"Berikan apa pun yang orang itu minta, Bram!"

"Tentu saja, kamu pikir aku tidak akan memberikan apa yang orang itu minta?"

Bram sendiri yang memastikan menu apa saja yang boleh dimakan oleh Vean, juga menjaga kesehatan pendonor itu.

"Kamu Haris menjaga kondisi kesehatan kamu, Vean, karena tidak mudah mendapatkan pendonor itu. Jangan biarkan semuanya sia-sia!"

1
Ari Sawitri
fio lama ga nongol ya 😅😅tp ga apa apa sih soalnya ga suka ama ibunya yg jahat itu
Ari Sawitri
🤣🤣🤣🤣kok bs ya se alami ini cerita nya .. bs otomatis ketawa bacanya 😂😂
Ari Sawitri
🤣🤣🤣🤣🤣 sumpah ini novel bs bikin mewek kejer dan ketawa ngakak. sayang banget aku br nemu novel ini
Ari Sawitri
🤣🤣🤣🤣lah peresmian taman bermain buat anak anak ya tentu saja filmnya buat anak anak jg Juna 🤣🤣🤣
Ari Sawitri
🤣🤣🤣🤣🤣
Ari Sawitri
🤣🤣🤣🤣🤣
mau nahan ketawa takut jd kentut🤣🤣🤣🤣
Ari Sawitri
buat apa? orang kamu aja ga bs bersikap kok. cuma diam ga segera ambil sikap. pengecut dan pecundang sejati kamu vean 😡😡😡
Ari Sawitri
aku suka dg novel ini. ga ngebosenin dan alur nya ga bs ditebak👍
Ari Sawitri
tiwas aku nagis kejer 😂😂😂 jebul nya 😅😅😅
Ari Sawitri
mantap Arya .. aku suka gaya kamu .. love you 👍😍 orang spt mereka emang dikasih pelajaran dan dijauhi
Ari Sawitri
hadeew aku kira vean yg lapor ternyata Arya .. ternyata emang pengecut dan pecundang si vean .. ga pantas buat Dhea .. dh Dhea ama Juna aja atau Arya
Ari Sawitri
ya kamu benar Arya .. harusnya ga usah di kasih darah biar aja fio mati. lagian mereka kecelakaan kan jg Krn dia yg tiba tiba berteriak dan vean kaget shg td kecelakaan itu .. emosi bener aku 😡😡
Ari Sawitri
😭😭😭😭😭malam malam jd nangis kan??
Ari Sawitri
hadeew leherku tegang.. tekanan darah ku naik gara gara ikut emosi baca part ini. pengen nabok mulut Mila pakai parutan kelapa 😂😂
Ari Sawitri
pengen aku becek becek muka si Mila ini. emosi banget aku 😡😡😡
Ari Sawitri
di bab awal nama bapaknya fio Gerald trs ganti Richard eh ini ganti lagi Ronald .. lah yg benar yg mana ya???🤔🤨
Ari Sawitri
dasar Mak lampir tuh si Mila .. punya hati kok jahat spt itu ..😡😡
Ari Sawitri
orang spt fio mah ga pantas dijadikan sahabat .. ga peka dan punya hati dia 😏
Ari Sawitri
lah kan masih punya 1 ginjal. klucari donor ginjal orang yg masih hidup ya namanya egois mereka. vean bs punya 2 ginjal lagi sedang pendonornya hanya punya 1 .. aneh.. emang bener mereka orang orang kaya yg ga punya hati. ga peka 😡 kok jd males bacanya
MnFadhillah
500 episode juga ,aku tungguin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!