Seorang jendral bernama Calsida tewas terbunuh karena sahabat baiknya yang bersekongkol dengan tunangannya. Tapi saat dia terbangun karena cahaya yang datang menghampirinya dia sudah ada di kamar yang tampak berbeda. Calsida yang bertanya kepada dirinya. Saat dia sedang mencari jawaban itu datang pelayan yang memanggil dia dengan sebutan Nyonya Eliza. Pada saat itu juga dia tersadar kalau dirinya berpindah tempat ke tempat lain."Apa ini tubuh milik Eliza,"ucap Calsida.
Tapi apa yang akan terjadi setelah ini. Lalu akankah Celsida menemukan hal yang dia tidak ketahui nantinya tentang Eliza.
jika ingin tahu silakan baca ya kak!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Herwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
E.S 33
Fayza yang telah tenang duduk. Sambil merias dirinya dia mendapatkan surat dari istana. Fayza membaca surat itu hanya terdiam.”Ada apa ini, kenapa kita harus berkumpul kembali. Aku tidak tahu datang ya datang saja. Tapi untuk sementara ini aku ingin melihat Eliza apa dia baik-baik saja,”kata Fayza dengan wajah tersenyum.
Tepat Ben setuju mereka mulai mempersiapkan kebutuhan barang yang akan mereka kirimkan ke selatan. Tapi saat mereka menyiapkan barang kereta yang sudah siap akan berangkat. Datang kereta lain yang masuk ke kediaman duke.
“Nyonya kurasa nona Fayza datang berkunjung,”ucap Ben setelah melihat kereta yang memasuki perkarangan kediaman duke.
“Aku tahu. Ben suruh para pelayan dan orang kita untuk tutup mulut soal pengiriman barang ini. Kamu mengerti bukan,”ucap Calsida. Ben yang tahu hanya mengangguk saja. Apa lagi semua pelayan dan semua pegawai di rumah kediaman duke telah di ganti semua dengan orang baru.
“Eliza aku tidak tahu kalau kamu akan menyambut aku seperti ini,”kata Fayza yang turun dari kereta dan melihat dia bersama dengan beberapa pelayan.
“Iya, Fayza. Aku tidak tahu kalau kamu akan datang di hari sibuk kita. Tapi kenapa kamu datang ke sini?,”ucap Calsida dengan senyum ramah.
“Tentu saja melihat pekerjaan temanku dong. Aku ingin melihat kalau kamu tidak membuat ulah lagi untuk Charlie,”ucap Fayza dengan berani menatap ke arah Eliza.
“Kalau begitu ayo masuk. Tapi sebelumnya maaf kalau suasana di sini sedikit berbeda,”kata Calsida pergi masuk lebih dulu. Fayza yang melihat sikap anggun dari Eliza merasa kesal. Tapi dia bisa menahan rasa kesal itu dan berjalan mendekat ke arah Eliza.
Tapi anehnya saat dia masuk tampak ada yang berbeda.”Eliza kenapa aku tidak melihat Mia. Dimana dia berada?,”ucap Fayza mengungkit masa lalunya.
“Mia. Apa kamu tidak tahu kalau dia sudah dibunuh. Aku dengar dari Charlie kalau dia dibunuh oleh orang yang menugaskan dia untuk membunuhku,”ucap Calsida dengan wajah santai.
“Apa terbunuh. Tapi kamu baik-baik saja bukan,”kata Fayza yang sedikit tersinggung. Tapi dia bisa membalikan kondisinya dengan menanyakan kabar dari Eliza.
“Kamu tenang saja aku baik-baik saja. Karena dia juga semua pelayan di kediman duke ini sudah diganti atas persetujuan dari Charlie,”kata Calsida dengan terus terang. Fayza mendengarnya sedikit terpanah.
“Bagaimana bisa Charlie mengizinkan kamu mengganti para pelayan ini?,”kata Fayza yang mencoba tenang.
“Menurut kamu bagaimana Eliza. Charlie pasti sudah membuka hatinya untukku sehingga dia mengizinkan aku mengganti pelayan di kediaman duke ini,”kata Calsida dengan wajah berseri. Dimana wajah itu dipamerkan oleh Fayza. Yang tampak cemburu dengan hubungan keduanya.
Tapi Fayza yang menyembunyikan wajah itu hanya diam dan tersenyum.Eliza yang akan pergi ke ruang kerja di ikuti oleh Fayza.
“Kamu mau kemana Eliza, bukan menemani aku duduk dan bersantai,”kata Fayza yang terus berjalan mengikuti Eliza.
“Aku sedang menyelesaikan masalah karena seseorang. Jika kamu merasa tidak senang kamu bisa kembali. Aku akan meminta pelayanku untuk mengantarkan kamu pergi,”kata Calsida yang kembali ke mode tidak perduli.
“Eliza kenapa kamu bersikap dingin seperti ini. Akukan sahabat kamu, lalu aku ini adalah kekasih dari Charlie,”ucap Fayza yang terus terang.
Eliza menoleh ke belakang dimana Fayza berdiri dengan wajah percaya dirinya.”Lalu aku harus berkata apa kalau kamu kekasihnya.Tapi dimataku Charlie itu adalah suamiku kita hidup bersama tidur bersama.Tapi kamu hanya ada label kekasih yang tinggal jauh,”ucap Calsida dengan terus terang.
Tapi Fayza yang tidak bisa menerima perkataan dari Eliza hendak menamparnya. Tapi hasilnya tangan Fayza yang bisa di tangkis dengan mudah oleh Eliza.”Kamu ingin menamparku di saat Charlie tidak ada. Kamu kira aku tidak tahu apa yang sudah kamu lakukan di belakang Charlie,”bisik dari Calsida.
Tangan yang dilepaskan dengan paksa oleh Fayza dengan tatapan tajam dan tidak suka langsung meninggalkan kediaman duke.”Nyonya jika ada memprovokasi nona Fayza bagaimana jika tuan muda tahu. Anda akan bisa di ceraikan bukan,”kata Ben.
“Dia berani menceraikan aku setelah aku membantu dia memulihkan keuangan kediaman duke ini. Apa dia tidak tahu malu, sudahlah aku tidak ingin berdebat dengan dia. Ada hal lain yang lebih penting ayo pergi,”ucap Calsida dengan santai berjalan menuju ruangannya.
Di saat Eliza sampai penjaga toko sudah ada di dalam ruangan.”Nyonya anda sudah datang,”kata penjaga toko yang segera berdiri dari tempat duduk tertunduk hormat kepada Eliza.
“Kamu bisa kembali, duduk tuan,”ucap Calsida yang juga duduk didepannya.
“Nyonya ini adalah hasil penjualan untuk dua hari ini. Berita tentang permata palsu juga sudah menyebar dengan baik. Tapi nyonya saya berterima kasih karena telah menolong saya. Saya tidak tahu kalau orang di balik semua ini akan membunuh saya,”kata Penjaga toko yang terus terang.
“Apa yang kamu katakan kalau kamu di incar oleh orang itu,”kata Ben yang tampak terkejut. Dia juga melihat ke arah Eliza.
“Aku tahu apa yang ingin kamu katakan. Aku hanya perlu berhati-hati saja. Kamu tahukan kalau mereka yang mengincar aku selama ini. Apa lagi dalang dari semua ini mereka masih bisa menyembunyikan niat busunya. Aku hanya ingin melakukan tindakan pencegahan saja kok. Tapi aku tidak tahu kalau hasilnya akan seperti ini. Tapi aku bersyukur kalau anda selamat dari serangan ini. Tapi kamu harus tetap berhati-hati, mungkin saja untuk kedua kali ini mereka akan serius untuk mencari dan membunuh kamu dengan berbagai cara,”kata Calsida yang terus terang.
Wajah dari penjaga toko yang tampak gelisah meminta bantuan kepada Eliza.”Kamu tenang saja untuk sementara kamu bisa tinggal di kediaman duke ini, agar bisa di pantau oleh para ksatria yang masih ada. Tapi aku memberikan desain kedua ini untuk di publikasikan seminggu setelah penjualan pertama. Apa bisa,”kata Calsida.
“Tapi bukan ini hasil yang sudah bagus nyonya kenapa kita masih harus mengeluarkan produk baru lagi,”kata Ben.
“Aku hanya mengikuti keinginan mereka saja. Banyak dari kalangan wanita yang akan bosan dengan satu barang saja. Untuk bisa menutupi kekurangan keuangan kita. Apapun itu kita harus bisa melakukan semuanya bukan,”kata Calsida dengan wajah tersenyum.
Setelah penjaga toko pergi datang lagi pelayan dari toko kain yang datang. “Nyonya saya sudah datang,”ucap penjahit.
“Bagaimana hasil penjualan yang aku berikan kepada kamu?,”kata Calsida dengan senyum menawan.
“Nyonya saya minta maaf karena berkata kasar kepada anda. Saya kira anda sama dengan yang dikatakan oleh nona Fayza, yang suka menghampurkan uang dan tidak perduli dengan penderitaan dari kediaman duke ini. Saya benar minta maaf sudah percaya dengan perkataan dari nona Fayza,”ucap penjahit toko.
“Aku maafkan jadi kita bahas saja yang sudah ada bagaimana?,”kata Calsida yang tidak perduli dengan kata dari Fayza kepada penjahit itu.
“Diluar prediksi pakaian yang saya buat saat ini sudah terjual habis. Kita mendapatkan untung yang sangat banyak dari biasanya. Jadi nyonya apa anda memiliki ide lain?,”kata penjahit yang antusias dan tidak sabar. Tapi apa yang akan dikatakan oleh Calsida setelahnya lalu bagaimana dengan pengirimannya?.