Mila tidak menyangka dengan kehidupan nya setelah kepergian kedua orang tuanya karena kecelakaan. Karena keadaan ia menerima tawaran dari seorang pria untuk menikah dengan perjanjian namun saling menguntungkan.
Setelah menikah, banyak hal yang tidak terduga terjadi.
Apakah Mila dapat bertahan dengan pernikahannya ? jawabannya ada di Novel Married By Agreement..
Selamat membaca semua.. 😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayuni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 32
Di sebuah ruang yang cukup luas seorang wanita muda sedang mempelajari beberapa berkas di hadapan nya.
" Mbak Raya.. Terima kasih ya sudah mau mengajari saya " ucap Mila kepada Raya sekretaris nya sekarang.
" Sama-sama Bu Mila, dengan senang hati " balas Raya.
Disaat yang bersamaan terdengar dering telepon dari ponsel Mila.
" Sebentar ya " Ucap Mila lalu meraih ponselnya, ia menggeser tombol hijau pada layar ponselnya.
Raya hanya mengangguk tersenyum.
Mila : " Halo Tan "
Yonna : " Mila, kamu dimana ? Kamu bisa ke tempat tante ? "
Mila : " Ada apa ya tan ? "
Yonna : " Mil, di rumah tante banyak polisi, dia mau membawa tante, tolong Mil kamu segera kesini "
Mila : " Apa ? Polisi ? "
Yonna : " Cepet Mil "
Mila : " I..iya..iya Mila sekarang kesana "
Klik
Sambungan telepon di tutup.
Mila lalu beranjak dari duduknya.
" Bu Mila ada apa ? " tanya Raya heran.
" Mbak Raya, saya keluar dulu ya, tolong beri tahu Pak Arya kalo saya ke rumah tante Yonna " jawab Mila.
" Baik Bu "
Mila bergegas keluar ruangan, ia berjalan menuju lobby, disana ia mencari supir perusahaan untuk diantarkan ke rumah Tante Yonna, Mila masih belum hafal jalan di Singapura, lagipula ia baru beberapa minggu saja disini.
" Bu Mila mau kemana ? " tanya supir perusahaan sesaat setelah ia melihat Mila terlihat mencari-cari seseorang.
" Oh.. Akhirnya.. Antar saya ke apartemen Tante saya " ucap Mila.
" Baik Bu "
Tidak lama, mobil yang akan mengantarkan Mila sudah berada di hadapan nya, tanpa menunggu lama Mila langsung menaiki mobil, mobil melaju meninggalkan perusahaan menuju apartemen Tante Yonna.
***
" Kemana sih Mas Dewa di teleponin gak diangkat ck.. " Mila berdengus kesal sudah beberapa kali ia menghubungi suaminya namun tidak ada juga jawaban.
" Mil, gimana ? Tante gak mau menginap di kantor polisi seperti ini Mil, suami kamu itu gimana sih ? Tante sudah menaruh curiga mereka itu gak baik buat kamu Mil " ucap Yonna.
" Tante.. Lagian tante ngapain sih, bikin gaduh di kedai kopi Mas Dewa, memangnya Mas Dewa ada salah apa ke Tante " ucap Mila pun sedikit kesal atas kelakuan Tantenya ternyata yang membuat salah satu kedai kopi milik suaminya di segel itu atas ulah tantenya sendiri.
" Mil, kamu gak ngerti perasaan Tante, kamu harus tahu keluarga Irwan, Papa nya suami kamu itu tidak baik, kamu harus tahu, dia menikahkan anaknya dengan kamu, karena ingin harta kamu Mil " ucap Yonna.
Mila semakin tidak mengerti dengan penjelasan tantenya.
Mila beberapa kali bernegosiasi dengan anggota kepolisian di Singapura untuk memberikan jaminan agar tantenya bisa pulang dan tidak menginap di kantor polisi sampai polisi dari Indonesia tiba di Singapura. Namun tetap saja usaha Mila tidak berhasil, pihak kepolisian Singapura tetap menahan Yonna atas aduan dan laporan dari polisi Indonesia jika Yonna terlibat tidak kriminal.
" Ya Tuhan... Kejutan apa lagi yang Engkau berikan untukku ? " gumam Mila yang terduduk lesu di kursi tunggu.
Di sela-sela lamunannya, tiba-tiba ponselnya berdering, ia melihat sekilas layar ponselnya ternyata Dewa menghubungi nya.
Mila langsung meraih ponselnya lalu menggeser tombol hijau pada layar ponselnya, tanpa di komando ia langsung mencecar suaminya.
" Mas.. Apa yang kamu lakuin ke tante Yonna ? " ucap Mila.
" Kamu tanya juga apa yang sudah dilakukan tante mu itu di kedai saya " balas Dewa.
" Mas plis.. Kenapa gak diselesaikan secara baik-baik aja Mas, oke aku atas nama Tante Yonna mohon maaf banget sama kamu " ucap Mila melemahkan suaranya.
" Saya sore ini terbang ke Singapura bersama tim kepolisian dari sini "
" Mas, bisa minta tolong, Mas bicara dengan polisi disini, agar Tante Yonna tidak perlu ditahan " ucap Mila.
" Itu bukan wewenang saya, sudah ya saya mau siap-siap dulu "
Klik
Sambungan telepon terputus.
" Mas..Mas Dewa.... !!! Ck.... Dimatiin lagi ! " Mila berdecak kesal.
" Aku harus gimana ya Tuhan " Mila kembali terduduk di kursi tunggu.
Disaat bersamaan Arya datang menghampiri Mila yang sedang duduk di kursi tunggu.
" Bu Mila " ucap Arya sedikit membuyarkan lamunan Mila.
" Pak Arya, kok tahu saya disini ? " tanya Mila.
" Tadi supir perusahaan yang memberitahu saya " jawab Arya.
Mila mengangguk.
" Hmm.. Maaf kalau saya boleh tahu, ada apa ya Bu ? " tanya Arya memberanikan diri.
Mau tidak mau Mila menjelaskan kepada Arya apa yang sedang terjadi.
Arya hanya dapat menyimak apa yang dijelaskan oleh Mila, jujur Mila pun bingung apa yang harus ia lakukan, ia tidak begitu tahu da mengerti peraturan di Singapura ini,
***
Mila sudah berada di apartemen nya, cukup lelah hari ini, ia pun tadi sempat meminta ijin untuk pulang terlebih dahulu kepada Tantenya, awalnya Yonna tidak mengijinkan karena ia pun merasa takut berada di kantor polisi sendirian, tapi mau bagaimana negosiasi sudah Mila lakukan, tetap tidak bisa jika Yonna untuk tidak ditahan.
Sesaat setelah Mila mandi, ia dikagetkan oleh suara bel di apartemen nya, ia lalu bergegas membuka pintu apartemen nya, terlihat seorang laki-laki berdiri tegap di hadapannya sekarang.
" Mas Dewa "
Dewa sudah sampai di Singapura, setelah tadi sempat ke kantor polisi sebentar, lalu ia kembali menuju apartemen Mila.
" Hmm... " Dewa langsung masuk ke dalam apartemen yang Mila tinggali.
" Mas.. Apa kamu gak merasa kasihan terhadap Tante Yonna, dia hidup sendiri Mas, sekarang dia punya keterbatasan dia lumpuh, Mas kamu tega sih mau penjarakan dia " ucap Mila tanpa basa basi.
" Apa kamu bilang ? Dengan kamu seperti ini berarti kamu mendukung Tante kamu berbuat melanggar hukum begitu ? " ucap Dewa.
" Bukan begitu Mas, tapi.. Dia Tante aku, aku tahu dia melakukan kesalahan, tapi apa tidak bisa diselesaikan secara kekeluargaan saja " susul Mila.
" Kamu bilang dia Tante kamu ? Lalu aku ? Aku suami kamu kan Mil, heran sama jalan pikiran kamu ! " ucap Dewa.
" Iya, suami aku.. Suami boongan kan ? " Mila merasa kesal, ia berpikir mengapa Dewa begitu keukeuh ingin memenjarakan Tantenya.
Dewa langsung beranjak dari duduknya, ia pun sama cukup kesal dengan ucapan istrinya, padahal baru beberapa hari yang lalu mereka berdamai dan akan menjalani rumah tangga sebagai mana mestinya.
" Oke.. Kita berpisah ! Setelah masalah ini selesai, saya akan mengurus surat cerai kita ! "
Deg
Mila tercengang mendengar ucapan suaminya. Dewa berlalu keluar apartemen meninggalkan Mila yang masih berdiri di posisinya. Tanpa terasa air mata nya menetes, ia pun tidak menyangka dengan sikap Dewa kali ini.
Dilain tempat dengan emosi yang masih di atas rata-rata, Dewa kembali pergi menuju kantor polisi, dalam perjalanan pikiran nya menerawang jauh, ia berpikir mengapa tidak ada sedikit saja rasa empati yang diberikan Mila untuknya, sudah jelas ini kesalahan yang dilakukan tante nya, mungkin jika Mila berbicara baik-baik kepada Dewa, Dewa akan berpikir ulang, namun keadaan berbanding terbalik Mila malah mencecarnya agar dirinya tidak memenjarakan Tantenya.
Dewa menyenderkan tubuhnya ke senderan jok mobil, ia memejamkan matanya hanya untuk merefleksikan pikirannya.
" Kenapa jadi rumit gini .. Tuhan "
🌼🌼🌼
Jangan lupa untuk selalu dukung author dengan vote like dan komennya ya ❤️
Mila juga kemarin baru saja ngomong baik2 kenapa diulang lagi yang pernikahan bohongan 🙄
Apa kabar sehat?
semoga DEWA peka dengan keadaan MILLA