NovelToon NovelToon
Dua Tahun Setelah Menikah

Dua Tahun Setelah Menikah

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Nikah Kontrak / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Pelakor / Diam-Diam Cinta / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:156k
Nilai: 5
Nama Author: Bunaya

Karena perjodohan, Rania bisa menikah dengan Adrian, pria yang menjadi cinta pertamanya. Namun sayang, pernikahan impian Rania jauh dari pernikahan yang saat ini dia jalani.
Setelah melewati dua tahun pernikahan, kekasih Adrian yang bernama Alexa kembali dari luar negeri. Itu berarti sudah tiba waktunya Rania untuk melepaskan Adrian dengan bercerai dari pria itu.
Bagaimana kehidupan Rania setelah dua tahun menikah?
Apakah dia rela melepaskan Adrian? Atau Adrian yang justru tidak rela melepaskan Rania?
Yuk ikuti ceritanya di Dua Tahun Setelah Menikah

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33. Pernyataan Harsa

Suasana yang tidak kondusif, membuat Harsa mengajak Rania meninggalkan proyek pembangunan perumahan milik Rania itu. Mana bisa mereka turun untuk memeriksa progres kerja para pekerja Hars Kontraktor di bawah naungan Hars & Ran Company milik Harsa.

Harsa membawa Rania pulang ke kediaman Rania. Maksud hati agar wanita yang dicintainya itu bisa segera istirahat. Hari ini cukup melelahkan bagi Rania menghadapi para pemegang saham yang sejak semula tidak suka jika Rania yang menjadi Ceo di Pradipta Group.

Namun tidak disangka, Harsa dan Rania harus mengalami hal yang sama yang terjadi di proyek. Di depan pagar kediaman Rania, kini banyak orang berkumpul. Mereka melakukan demo.

"Mereka sama seperti di proyek, mereka semua orang-orang bayaran." ucap Harsa menjelaskan.

Orang-orang yang berkumpul adalah orang-orang bayaran yang sengaja diminta melakukan demo di depan kediaman mereka. Seperti itulah informasi yang Harsa dapatkan dari orang yang dia percaya sebagai pengawas di proyek perumahan milik Rania.

"Kasihan mbok Asih, Bang." ucap Rania memikirkan wanita yang sangat berjasa dalam hidupnya itu sendirian di rumah.

"Mbok Asih sudah diamankan orang-orang Ansel dan Aryan sebelum mereka datang." jawab Harsa.

"Kenapa kita tidak diberi tahu sebelumnya?" tanya Rania.

"Mereka mengira kamu masih di Pradipta Group. Karena itu mereka tidak mengirim kabar ini pada Abang, kamu, Ansel maupun Aryan. Tapi mereka langsung berkomunikasi dengan komandan Haris." ucap Harsa menjawab pertanyaan Rania.

"Dimana mbok Asih sekarang?" tanya Rania lagi.

"Di kediaman Aryan. Ada Cinta di sana." Ucap Harsa menjelaskan pada Rania setelah dia menutup telepon dari salah satu orang yang menjaga kediaman Rania. Dan mendapatkan info seperti yang baru saja Harsa sampaikan pada Rania.

"Siapa kira-kira yang membayar mereka, Bang?" Rania kembali bertanya.

Siapa orang yang ingin membuat masalah dengannya, Rania sangat ingin tahu. Bisa-bisanya orang tersebut membayar masa untuk demo di depan proyek dan di depan rumahnya. Rania tidak habis pikir. Dia bukan siapa-siapa. Hanya orang biasa yang baru mencoba merintis usaha dalam bidang property. Apa yang salah dari proyek pembangunan perumahan miliknya. Semua persyaratan dan izin sudah terpenuhi.

"Apa yang mereka inginkan?" gumam Rania bertanya pada dirinya sendiri, namun Harsa masih bisa mendengarkannya.

"Apa dia tante Angel, Bang?" ucap Rania yang kembali bertanya pada Harsa.

"Entahlah. Aryan dan Ansel masih menggali informasi masalah ini. Bisa jadi Angel orangnya, atau orang lain yang ingin mencari keuntungan dari masalah ini. Jangan cemas, semua akan baik-baik saja." ucap Harsa mencoba menenangkan Rania.

"Sekarang kita harus bagaimana Bang?" tanya Rania lagi.

"Kita susul mbok Asih. Dia pasti tidak tenang memikirkan kamu." jawab Harsa. Rania setuju dengan pendapat kakak sahabatnya itu.

Harsa kembali melajukan kendaraanya. Meninggalkan keramaian yang ada di kediaman Rania, mereka kini menuju kediaman Aryan. Tujuannya menjemput mbok Asih. Setelah itu, Harsa akan membawa Rania dan mbok Asih ke apartement miliknya. Mereka akan tinggal di sana untuk sementara waktu. Karena kediaman Rania untuk sementara waktu tidak aman untuk ditempati, meski ada orang-orang Ansel dan Aryan yang menjaga mereka.

Harsa sudah memberitahu Aryan dan Ansel, dua orang yang bertanggung jawab atas Rania saat ini. Kedua kakak Rania itu setuju dengan saran Harsa. Selama itu baik untuk keselamatan Rania, mereka tidak akan menentangnya.

Disinilah ketiganya saat ini berada, di apartement milik Harsa. Setelah makan malam di kediaman Aryan, Harsa langsung memboyong mbok Asih dan Rania ke apartement miliknya.

Tidak muda bagi Harsa mengendarai kendaraanya untuk bisa sampai di apartement. Mereka di ikuti oleh kendaraan lain yang sengaja membuntuti Rania. Untung saja anggota komandan Haris mengawal lajunya kendaraan Harsa.

Berkat bantuan anggota komandan Haris, Harsa berhasil menghilangkan jejak dari kejaran kendaraan lain itu. Harsa yakin pelakunya adalah orang yang sama yang membuat keributan di depan proyek dan kediaman Rania.

"Siapa dan apa yang mereka inginkan?" tanya Harsa dalam hati. Masalahnya, hingga saat ini, baik Aryan maupun Ansel, belum bisa menemukan dalang dibalik semuanya ini. Bahkan komandan Haris pun kesulitan mencari tahu.

Tidak ingin membuat Rania cemas, sebisa mungkin Harsa bersikap tenang, walau sebenarnya dia juga ingin ikut mencari tahu siapa musuh Rania kali ini.

"Biar aku dan Ansel yang bergerak. Kamu jaga Ara saja, Sa." ucap Aryan. Karena itulah Harsa tetap berada di dekat Rania.

"Langsung bersihkan diri dan istirahatlah." ucap Harsa begitu mereka sudah tiba di depan kamar yang akan di tempati Rania dan mbok Asih.

Rania mengangguk, lalu masuk ke kamar tamu, menyusul mbok Asih yang sudah masuk terlebih dulu.

Mbok Asih sudah terlelap begitu Rania keluar dari kamar mandi. Dia berjalan mendekat, menatap wajah tua mbok Asih yang sudah keriput, begitupun tangannya yang sekarang Rania genggam.

"Maafkan Ara, Mbok." ucap Rani, lalu mengecup tangan dan kening wanita yang sangat berjasa dalam hidupnya.

Rania tidak bisa membayangkan seandainya tidak ada mbok Asih di sampingnya. Rania mungkin tidak akan bisa menjadi Rania yang seperti saat ini.

Ponsel Rania berdering, mengganggu suasana haru antara dua wanita beda usia itu. Nama Winda yang tertera di layar. Rania segera mengangkat panggilan tersebut sambil berjalan keluar kamar. Dia takut suaranya menganggu mbok Asih yang sudah terlelap.

"Halo Win, assalamualaikum." ucap Rania begitu sambungan telepon itu terhubung.

"Waalaikumsalam. Ra, aku dengar dari kak Ansel, kamu dan mbok Asih menginap di apartement abang Harsa." jawab Winda dari seberang sana.

"Kak Ansel?" beo Rania yang salah fokus saat Winda menyebut nama kakaknya. Sejak kapan mereka dekat? Atau Rania saja yang melewatkan sesuatu dari keduanya.

"Iya, Kak Ansel. Kenapa?" balas Winda.

"Tidak apa-apa. Apa yang kakak aku sampaikan ke kamu?" tanya Rania penasaran.

"Ada yang berusaha mengganggu pekerjaan pembangunan di proyek perumahan, milik kamu." jawab Winda.

Rania membenarkan yang Ansel informasikan pada Winda. Suara Rania yang mengobrol di ruang keluarga, terdengar hingga ke kamar yang di tempati Harsa. Pria itu memilih keluar dari kamarnya dan duduk tepat di samping sahabat adiknya.

Merasa tidak enak dengan Harsa, Rania segera menyelesaikan percakapannya dengan Winda. Sebelum sahabatnya itu mengundang Karla yang saat ini masih berada di luar negeri, bergabung dengan obrolan mereka.

"Ara ganggu istirahat abang ya." ucap Rania. Harsa menggeleng.

"Abang masih koordinasi dengan Aryan dan Ansel." balas Harsa.

"Mbok Asih sudah tidur?" ucap Harsa lagi. Rania mengangguk.

"Mbok Asih kelelahan sepertinya." jawab Rania.

"Apa kamu tidak berniat mencari orang yang lebih muda untuk membantu pekerjaan mbok Asih?" tanya Harsa.

"Sudah pernah ada yang bantu mbok Asih. Baru satu minggu, si mbak diberhentikan sama mbok Asih." jawab Rania.

Lalu Rania terkekeh sendiri mengingat alasan mbok Asih menghentikan orang yang Rania panggil untuk menemani mbok Asih, saat dia masih tinggal bersama Adrian.

Harsa ikut terkekeh setelah tahu alasan mbok Asih memberhentikan orang yang membantunya.

"Bagaimana dengan kamu, Ra? Apa yang ingin kamu lakukan kedepannya?" tanya Harsa.

"Tidak ada, selain menyelesaikan proyek perumahan dan sesekali membantu kak Ansel dan kak Aryan di perusahaan." jawab Rania.

"Tidak ingin menikah lagi?" tanya Harsa.

"Menikah?" beo Rania.

"Ara tidak tahu Bang. Ara masih...."

"Trauma?" tanya Harsa memotong ucapan Rania yang langsung menjawab dengan gelengan kepala.

"Lalu?"

"Status Ara ini janda, Bang. Tidak mudah mencari pasangan." jawab Rania.

"Bagaimana kalau ada pria yang ingin serius sama kamu?" tanya Harsa.

"Siapa yang mau sama janda?"

"Abang." jawab Harsa cepat.

"Abang jangan bercanda!" seru Rania yang mengira Harsa sedang meledeknya.

Rania teringat ucapan ibu Harsa dan Karla, saat mereka makan bersama sebelum kepergian Karla keluar negeri.

"Mama akan menjodohkan abang kamu sama seorang gadis. Dia cantik dan baru pulang menyelesaikan pendidikannya di Inggris."

Setelah mendengar pernyataan ibu Helen, Rania segera menepis rasanya pada Harsa yang sempat hadir, setelah kecupan tidak sengaja tempo hari.

"Apa abang terlihat bercanda?" tanya Harsa.

Rania memilih diam. Dia tidak tahu harus menjawab apa dengan pernyataan Harsa. Senang atau sedih? Secepat inikah dia berpindah ke lain hati? Atau sebenarnya sudah lama rasa itu ada, namun terhalang tembok tinggi?

Melihat Rania yang hanya diam, Harsa membingkai wajah Rania dengan kedua tangannya. Lalu dia mendaratkan bibirnya di bibir Rania. Kali ini bukan ketidak sengajaan seperti waktu itu. Melainkan benar-benar keinginan Harsa yang ingin Rania tahu tentang perasaannya selama ini.

...☆☆☆...

1
MashMellow🍭
kenapa tidak tidur dengan mbok, bukannya Rania nie Islam ke?
sebab bab atas ada bagi salam
tidur satu bilik???
walaupun sakit itu bukan alasan tidur berduaan dgn lelaki
Ririn Nursisminingsih
hadeh thor kok jadi rumit gni seh critanya jadinya mbulet
Ririn Nursisminingsih
semua karena harta
Ririn Nursisminingsih
ternyata semua milik rania
Ririn Nursisminingsih
cerdas rania
Ririn Nursisminingsih
kerenn rania pling suka klau karakter ceweknya kyak gini🤩🤩
Ririn Nursisminingsih
rasain bingung kan ditinggal pas ada disia2 in🤔🤔
Seven8
Haris & komandan Haris beda toh... saya pikir org yg sama
Heny
Thor kok aqu bingung y baca nya terlalu banyak pemain
Heny
Akhir nya ketahuan
Noey Aprilia
Happy ending y kk....
d tnggu crta slnjtnya.....ttp smngtttt.....
Heny
Nyimak thor lanjut
Teh Euis Tea
aphamdulilah semuanya happy. makasih author novelnya luar biasa di tunggu cerita yg lainnya
sehat selalu author
Noey Aprilia
Nmanya jg orng jht,awlnya aja sok mnang....akhrnya ttp klah kn????
btw,rena ush mlai brubah kya'ny... jd lbih baik lnjutin aja prnikahan klian,sma2 bljr dr kslhan msa lalu....
Teh Euis Tea
sdhlah rena adrian perbaiki pernikahan kalian semoga kalian ber2 bahagia jgn imutin pphmu yg licik itu rena apalg ada bayidlm perutmu
Noey Aprilia
Mngkn adrian mau bntu prshaan rania kli,mkanya dia trima aja pas d sruh nkah sm rena....lgian,udh tau adrian ga cnta tp msih aja mksa...
bkannya bhgia,tp mlah mkan ati tiap hri....
Teh Euis Tea
rena makanya jgn sombong belagu sih jd orang sok kaya pdhal keluargamu punya sifat licik
Teh Euis Tea
waduhhh istri adrian songong ky gitu nemu di mana istri modelan gitu adrian😁
Umun Munawaroh
Luar biasa
Noey Aprilia
Mngkin alien yg lg nyamar,mkanya ga pnya span sntun plus songong....
adrian ko bs sih pnya istri ky gt????
Btw....slmt y rania....yg ni pst baby gir....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!