NovelToon NovelToon
Menjadi Ibu Sambung

Menjadi Ibu Sambung

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cintamanis / Duda / Ibu Pengganti / Pengasuh / Pernikahan rahasia
Popularitas:8.7k
Nilai: 5
Nama Author: CovieVy

Naila baru saja turun dari bus dari luar pulau. Ia nekat meninggalkan keluarga karena demi menggapai cita-cita yang terhalang biaya. Naila lulus jalur undangan di sebuah kampus negeri yang berada di ibu kota. Namun, orang tuanya tidak memiliki biaya hingga melarangnya untuk melanjutkan pendidikannya hingga memaksanya menikah dengan putra dari tuan tanah di kampung tempat ia berasal.

Dengan modal nekat, ia memaksakan diri kabur dari perjodohan yang tak diinginkan demi mengejar mimpi. Namun, akhirnya ia sadar, biaya perguruan tinggi tidak bisa dibayar hanya dengan modal tekad.

Suatu saat Naila mencari pekerjaan, bertemu dengan balita yang keluar dari pekarangan tanpa penjagaan. Kejadian tak terduga membuat ia bekerja sebagai pengasuh bagi dokter tampan yang ditinggal mati oleh istri yang dicintainya.

#cintaromantis #anakrahasia

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CovieVy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

27. Bayangan yang Mengintai

"Siapa tahu, hari ini Mama ke sini menemani anak-anak."

Tanpa menunggu balasan, Martin meninggalkan ruang makan, membiarkan Naila terdiam dalam pikirannya sendiri.

Sambil makan, Naila masih memikirkan kata-kata Martin. Ada sesuatu yang terasa menggantung di udara, sesuatu yang belum mereka bicarakan.

Namun waktu terus berjalan. Dengan langkah berat, Naila akhirnya meninggalkan rumah, menAiki busway yang membawanya ke kampus.

Turun di halte, ia menyusuri trotoar menuju fakultas hukum. Tapi entah mengapa, perjalanan itu terasa lebih panjang dari biasanya.

Namun, langkah-langkahnya terasa tak nyaman. Setiap ia berjalan, terdengar suara langkah lain membuntuti. Namun, ketika ia menoleh, trotoar kosong, tak ada siapa pun yang mengiringinya.

Naila mencoba mengabaikan rasa waswas itu dan mempercepat langkah menuju fakultas hukum. Ia teringat kembali pada pesan yang sempat terlupa—gara-gara ulah pria yang kini menjadi suaminya. Ia menggeleng cepat, mencoba mengusir pikiran itu.

Sesampainya di depan fakultas, Naila terengah, keringat membasahi pelipisnya. Ia menoleh ke belakang untuk memastikan. "Siapa yang mengikutiku?" gumamnya.

"Wooooiii!"

Naila terlonjak kaget karena sebuah sentuhan di pundaknya.

"Azwaaaa? Kamu nakut-nakutin aku aja? Jadi, kamu yang ngikuti aku sedari tadi?" seru Naila setelah mengenali suara itu.

Terdengar tawa renyah Azwa seakan puas melihat reaksi Naila. "Habis, kamu kayak orang lagi ikut lomba lari. Aku panggilin biar naik motor bareng, tapi dah hilang gitu aja," seloroh Azwa tanpa merasa bersalah.

"Jadi kamu naik motor? Bukan jalan mengikutiku? Lalu, siapa yang membuntutiku?"

"Ya enggak lah, boro-boro jalan kaki. Mending nyantai tinggal mutar gas. Lagian, kenapa gak naik taksi online lagi? Kan lebih aman. Siapa tau dapat supir kayak kemarin," canda Azwa.

Di tempat lain, tersembunyi di balik pepohonan di halaman kampus, seorang perempuan dengan hoodie pink memperhatikan mereka. Ia menyeringai tipis.

"Aku akan bongkar, siapa kau sebenarnya." Lalu berbalik mengeluarkan ponsel yang sedang bergetar.

"Dih, mama lagi?" Ia merejeck panggilan dan kembali mengintip gadis itu lagi.

...****************...

Saat perkuliahan usai Naila kembali berjumpa dengan Pak Nugraha. Namun, kali ini beliau memilih untuk tidak menanggapi keberadaan Naila. Padahal jelas, sorotnya hingga membuat Naila bertanya-tanya.

"Apa aku ada salah?" gumamnya.

"Kenapa, Nai?" sela Azwa yang mendengar ucapan setengah bisikan teman baiknya ini.

"Hmmm, enggak ...." Naila tak berhenti menatap punggung Pak Nugraha yang semakin menjauh.

"Ayo, pulang," ajak Azwa. Biar kamu pulang bareng aku aja. Aku penasaran sama kost-kostan kamu. Besok giliran kamu ke rumahku," tawar Azwa.

"Apa? Kamu mau ke rumahku?"

"Iya, bilang aja kamu tinggal di mana. Siapa tau ada temen yang tinggal di sana juga," ucap Azwa penuh semangat.

"Jangan! Nggak usah. Aku naik busway aja. Rumahku cukup jauh, nanti kamu capek nganterin aku," tolak Naila.

"Dahh!" Naila berlalu memasang langkah seribu.

"Nai ... Nai ... Kamu aneh ih?" celetuk Azwa. "Kalau kamu begini, nanti aku bisa ngintilin kamu diam-diam," ucapnya jahil. "Makin aneh, makin bikin penasaran." Azwa pun berencana mengikuti Naila diam-diam. Ia berusaha mengatur jarak agar tidak terlihat oleh Naila.

Sementara itu, ketika Naila telah sampai di halte menuju rumahnya. Ia duduk merasa lega berhasil lepas dari Azwa.

"Gawat juga kalau dia ngikut sampai rumah," gumam Naila melihat ke arah kampus.

"Gawat kenapa, Kak? Kok terlihat ketakutan?" sambut seseorang yang membuat Naila terkejut.

"Eh, tidak ..." jawab Naila sedikit canggung melihat seseorang yang terasa familiar dengan hoddie pinknya.

"Sendirian, Kak?" tanyanya lagi.

Dari dalam tas, terdengar pesan masuk. Naila melirik gadis itu menganggukan kepala.

"Iya, biasa," jawabnya sembari membuka pesan.

Di dalam ponsel, masuk pesan dari seseorang yang semenjak pagi tak memberi kabar.

>Naila, aku kepikiran kamu. Apa perlu aku jemput?<

Naila kembali membalas dengan sebuah penolakan. Apalagi teringat situasi tadi pagi, ia akan merasa canggung jika harus berdua saja di dalam mobil dengan Mas Martin.

"Pesan dari siapa, Kak? Kok serius banget?" ucap gadis itu menyandarkan dirinya pada sandaran bangku panjang halte. Satu kaki terangkat, dan dinaikan ke salah satu kaki lainnya.

Naila melirik gadis di sebelahnya itu. Ia teringat bahwa gadis ini adalah seseorang yang terus memperhatikannya waktu di klinik hukum kemarin.

Naila berusaha tersenyum tipis. "Cuma teman," jawabnya singkat sambil memasukkan kembali ponselnya ke dalam tas.

"Oh, cuma temen." Gadis dengan hoodie pink itu mengangguk pelan, namun matanya masih menatap Naila seolah membaca gerak-geriknya.

"Nama Kakak siapa?" tanya gadis itu, seolah ingin mengorek lebih banyak.

"Naila," jawab Naila, menjaga nada suaranya tetap ramah, walau dalam hatinya ia mulai gelisah. Kenapa gadis ini muncul lagi? Kenapa kebetulan sekali bertemu di halte yang padahal lokasinya jauh dari kampus?

Belum sempat Naila bertanya balik, bus yang ditunggu tiba. Dengan cepat, Naila berdiri dan melangkah masuk, mengakhiri obrolan mereka. Tapi gadis ber-hoodie pink terus mengikuti, duduk di bangku belakang Naila.

Selama perjalanan, Naila sesekali melirik ke belakang. Sosok berhoodie pink itu terlihat menunduk, memainkan ponselnya, namun ada sesuatu yang membuat Naila merasa... terus diawasi.

Saat bus semakin mendekati tujuan, Naila memutuskan turun satu halte lebih awal. Ia ingin memastikan apakah gadis itu akan mengikutinya.

Dan benar saja. Begitu Naila turun, dari balik kaca spion bus, ia melihat gadis ber-hoodie pink itu juga ikut turun.

Naila mempercepat langkah, menyeberangi jalan, masuk ke gang sempit yang mengarah ke daerah tempat tinggalnya. Ia berbelok ke warung kecil di pinggir jalan, pura-pura membeli minuman.

Saat Naila menoleh cepat, sosok ber-hoodie pink itu menghilang. Tak ada siapa pun di belakangnya.

Naila menghela napas berat. "Mungkin cuma perasaanku. Barangkali aja, dia memang tinggal di sini," gumamnya.

Setelah memastikan tak ada yang mengikuti, Naila menuju ke tempat yang kini menjadi rumahnya. Sembari menunggu gerbang dibuka Pak Ruli, sebuah kendaraan berhenti tepat di belakang Naila.

"Wiiiih, setelah muter sana-sini, masuk gang segala, akhirnya ketemu juga rumahmu. Keren banget tempat kosmu, Nai," seru seseorang dengan suara penuh kemenangan.

1
arielskys
berasa lihat hantu
arielskys
merasa pembantu ternyata /Grievance/
arielskys
katanya kelurga baik2
arielskys
menunggu reaksi mak2 membacanya /Speechless/
arielskys
persis si setan merah
arielskys
wkwkwkw..azwa yaa..bisa jaga rahasia ga ya?
arielskys
hati2! kalau berbisik2 /CoolGuy/
Syahril Maiza
weeeiii..yang dinanti pun datang /Drool/
Eva Karmita
Alhamdulillah pak dokter selamat dari jebakan dua siluman...
MomyWa
jangan jahat2 lah duo maut tu..
Eva Karmita
jangan buat pisah ya otor biarkan Martin dgn Naila tetap bersatu
SoVay: hihihi, simak terus ya kakaaa
total 1 replies
Safira Aurora
thor, mau ada eksien kah ini?
SoVay: ayo ikuti terus yaaa
total 1 replies
Safira Aurora
afa2an ini?
Safira Aurora
mungkin kamu sebenarnya anak pungut /Smile/
Safira Aurora
gletak gletuk bunyinta thor?
FieAme
aku kasih vote tapi janji harus keren kelanjutannya
SoVay: terima kasih yaaaah
total 1 replies
FieAme
bisa ga ya, ceritanya lurus2 aja thor?
arielskys
duh, dikirain keluarga mereka akan adem ayem
SoVay: minta doanya yaaaa
total 1 replies
Syahril Maiza
duet maut kerja sama
SoVay: harus semangat
total 1 replies
FieAme
weeeh, syukur laaah..martin tetep bela istri. wooi lah, jangan lama2 konfliknya thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!