NovelToon NovelToon
Duo Joker

Duo Joker

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Dikelilingi wanita cantik / Percintaan Konglomerat
Popularitas:310.5k
Nilai: 5
Nama Author: Ichageul

Dipa dan Gilang membuat resah tetua di keluarganya, karena sampai sekarang masih berstatus jomblo. Mereka pun berinisiatif untuk mencarikan jodoh yang tepat untuk keduanya.

Ternyata perjalanan mencarikan jodoh untuk kedua pria itu tidak semudah membalik telapak tangan.Butuh trik khusus dan rencana matang agar keduanya bisa mendapatkan jodoh sesuai keinginan masing-masing.

Seperti apakah jodoh yang akan menjadi pendamping hidup mereka? Sanggupkah calon jodoh mereka menghadapi tingkah keduanya yang ajaib dan terkadang membuat malu sampai ke ubun-ubun?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ichageul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bimbingan atau Pendamping?

PRANG!!!

Bianca terkejut saat mendengar suara benda terjatuh. Buru-buru dia masuk ke dalam rumah. Dari luar kamar Jarvis, dia bisa melihat pecahan gelas di dekat kasur. Gadis itu segera masuk ke dalam kamar.

"Ini kenapa, pak?"

"Saya mau ambil gelas, tapi tangan lemas banget, jadi jatuh."

"Ya ampun. Tapi bapak ngga apa-apa kan?"

Dengan seksama Bianca memeriksa keadaan Jarvis. Setelah yakin pria itu tidak mengalami luka apa pun, Bianca mulai membereskan beling yang berserakan di lantai.

"Udah ngga usah, biar saya aja."

"Bapak lagi sakit, udah diam aja di kasur. Bersihin yang beginian saya bisa kok."

"Hati-hati jangan sampai kena beling."

mata Jarvis terus mengawasi Bianca yang tengah memunguti beling yang berserakan. Dia membawanya ke tempat sampah, kemudian mengambil sapu dan pengki. Untuk meyakinkan tidak ada beling yang tersisa, Bianca mengambil pel bergagang dan mulai mengepel lantai.

"Bapak mau minum?" tanya Bianca setelah selesai membereskan beling.

"Iya."

"Biar saya ambilkan."

Bianca menuju dapur lalu mengambilkan segelas air panas. Di saat bersamaan terdengar suara pria mengucapkan salam. Usai memberikan gelas minuman, Bianca langsung keluar untuk menyambut tamu yang berkunjung. Ternyata Farzan yang datang. Dia segera mempersilakan kakak sepupunya itu untuk masuk.

Farzan segera memeriksa keadaan Jarvis. Pria itu juga melakukan pengukuran tensi. Bianca hanya mengawasi apa yang dilakukan oleh kakak sepupunya.

"Pak Jarvis sakit apa, bang?"

"Cuma kecapean aja. Tapi tetap harus istirahat. Tensinya rendah. Aku infus aja ya bang."

"Harus ya?"

"Iya, bang. Sekalian aku suntik vitamin di infusannya. Abang bedrest aja dulu sekitar dua hari, jangan kerja atau mikirin yang berat-berat."

"Makasih, Zan."

"Sama-sama,bang. Aku juga resepin obat buat Abang minum sama multivitamin. Bi.. kamu tebusin obatnya ya."

"Oke, bang."

Dengan cepat Farzan menuliskan resep untuk Jarvis. Bianca memilih langsung menebusnya, dia juga bermaksud membelikan makanan untuk Jarvis. Gadis itu ikut pergi bersama dengan Farzan.

Lima belas menit kemudian Bianca kembali ke kediaman Jarvis. Di tangannya terdapat kantong berisi obat yang baru saja ditebusnya dan juga makanan yang dibelinya. Keningnya berkerut ketika melihat sebuah mobil terparkir di depan rumah dosen pembimbingnya.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumussalam."

Bianca kembali dibuat mengernyitkan keningnya ketika melihat seorang pria muda yang usianya mungkin hanya satu atau dua tahun di atasnya. Wajahnya tampan dan ada kemiripan dengan Jarvis. Bianca langsung menduga kalau pria di depannya adalah adik dari Jarvis.

"Kamu siapa?" tanya pria muda itu.

"Eh.. Eung.. A.. Aku Bianca, mahasiswi bimbingannya pak Jarvis. Tadi pak Jarvis diperiksa kakak sepupuku, dan ini aku udah belikan obatnya."

"Ayo masuk."

Bianca sedikit kikuk, dia sama sekali tidak menyangka kalau adik Jarvis akan datang. Dia segera masuk ke kamar untuk memberikan obat yang dibelinya.

"Ini obatnya, pak. Sama ini makanan buat bapak. Makan dulu sebelum minum obatnya."

"Terima kasih. Oh iya, kamu ke sini pasti mau bimbingan kan? Mana sini saya lihat hasil revisi kamu."

"Eh ngga usah, pak. Bapak kan lagi sakit."

Bianca jadi tidak enak sendiri ketika Jarvis mengetahui maksud dan tujuannya datang adalah demi tugas akhirnya.

"Ngga apa-apa, sini saya periksa."

Karena Jarvis terus memaksa, akhirnya Bianca mengeluarkan lembaran kertas berisi usulan penelitiannya. Tanpa mengatakan apapun, Bianca hanya berdiri melihat Jarvis yang tengah memeriksa hasil revisinya.

"Kami dibimbing sama abangku?" tanya adik Jarvis.

"Oh iya, lupa. Kenalin, aku Naufal. Aku adik bungsunya bang Jarvis."

Pria bernama Naufal itu menangkupkan kedua tangannya. Bianca balas menangkupkan kedua tangannya seraya menyebutkan namanya.

"Kamu ngga punya penyakit bengek kan dibimbing sama abangku?"

Hanya tawa hambar saja yang terdengar dari mulut Bianca. Jarvis mendelik pada sang adik namun Naufal sama sekali tidak peduli. Pria itu segera membubuhkan tanda tangan tanda hasil revisi Bianca sudah disetujuinya.

"Kamu bisa langsung daftar seminar UP."

"Makasih, pak," jawab Bianca sumringah.

"Kasih kabar kalau kamu sudah dapat jadwal seminar."

"Iya, pak."

"Ya udah, sana pulang."

"Dih sadis amat, main usir aja," protes Naufal.

"Udah sore. Nanti dia kemaleman pulangnya. Kamu pulang naik apa?"

"Saya bisa pesan ojeg online."

"Fal, anterin."

"Eh ngga usah,saya bisa sendiri. Mending kamu suapin Abang kamu makan terus suruh minum obatnya."

Bianca bergegas meninggalkan kediaman Jarvis. Dia tidak mau merepotkan Naufal untuk mengantarnya. Setelah Bianca pergi,Naufal mengambil piring Lalu memindahkan makanan ke dalam piring.

"Makan dulu, bang," ujar Naufal seraya mendudukkan diri di samping Jarvis.

"Kamu disuruh mama ke sini?"

"Hem.."

"Kamu ngga kerja?"

"Kerja. Aku lagi lihat kantor cabang di sini. Kalau jadi, aku akan dipindah ke sini."

"Baguslah, dari pada kamu di Jakarta, mending di sini. Kumpul sama keluarga."

"Yang tadi siapa?"

"Mahasiswi bimbingan. Emangnya kamu ngga dengar tadi?"

"Cuma bimbingan aja? Ngga ada niatan jadiin pendamping hidup?"

Uhuk.. Uhuk..

Naufal hanya terpingkal melihat kakaknya sampai tersedak ketika dia membahas tentang Bianca. Namun dia merasa ada yang aneh dengan sikap Jarvis. Kalau tidak ada sesuatu, pasti pria itu langsung mengaum tapi sekarang dia malah terlihat sedikit grogi.

🌵🌵🌵

Dengan wajah sumringah, Bianca keluar dari gedung fakultas. Dia sudah mendapatkan jadwal untuk seminar UP. Jika tidak ada halangan, dua hari lagi dia akan mempresentasikan usulan penelitiannya.

Gadis itu bermaksud hendak langsung pulang. Namun ketika mengambil ponsel untuk memesan ojek online, dia teringat pada Jarvis. Pria itu meminta dikabari jika dirinya sudah mendapat jadwal seminar.

Awalnya Bianca hendak mengabarkan via telepon saja. Namun dia mengurungkan niatnya. Bianca bermaksud mengunjungi pria itu saja. Selain untuk mengabarkan jadwal seminarnya, dia juga ingin mengetahui kabar Jarvis. Pria itu hanya tinggal sendirian di rumah. Bianca takut tidak ada yang menemani Jarvis.

Sebelum menuju kediaman Jarvis, Bianca lebih dulu membelikan kue untuk Jarvis. Tidak enak saja rasanya datang dengan tangan kosong. Setelah mendapatkan kue yang diinginkan, gadis itu segera memesan ojek online.

Tak sampai dua puluh menit, Bianca sudah sampai di kediaman Jarvis. Tadi dia menanyakan dulu pada Alana di mana alamat dosen pembimbingnya itu tinggal. Ketika dia sampai di rumah Jarvis, ada Meta yang menyambutnya.

"Bianca ya?" tanya Meta.

"Iya, tante. Ini saya mau kasih undangan seminar sama mau lihat keadaan pak Jarvis."

"Masuk aja sana. Jarvis lagi ada di ruang tengah."

"Udah boleh turun dari ranjang? Kan harus bedrest."

"Dia itu mana betah diam di ranjang. Udah sana masuk."

Bianca pun segera masuk menuju ruang tengah. Jarvis cukup terkejut melihat kedatangan Bianca. Gadis itu segera memberikan undangan seminar untuk dosen pembimbingnya itu. Tidak lupa dengan kue yang dibelinya.

"Kamu kapan seminarnya?"

"Lusa, pak."

"Saya usahakan untuk datang."

"Kalau bapak masih sakit, ngga usah pak."

"Saya harus datang. Jangan sampai kamu dibantai sama pak Ahdiyat."

"Memangnya pak Ahdiyat suka nyusahin kalau jadi penguji?"

"Kamu tanya aja sama teman kamu yang sudah selesai seminar."

Bianca hanya menggaruk kepalanya yang tak gatal. Bagaimana dia bisa bertanya kalau teman seangkatannya belum ada yang melakukan seminar UP. Dia cukup terkejut saat tahu dirinya yang pertama mengajukan seminar UP. Padahal tadinya berpikir akan menjadi yang terakhir saat tahu pembimbingnya adalah Jarvis.

"Vis.. Mama pulang dulu ya. Sebentar lagi papamu pulang."

"Iya, ma. Kamu mau makan apa? Nanti mama kirimkan."

"Ngga usah, nanti aku pesan sendiri. Mama pulang sama siapa?"

"Naufal. Itu udah jemput anaknya. Bian.. Tante titip Jarvis ya. Kamu jangan pulang dulu."

"Eh.. Tapi tante.."

"Nanti Naufal ke sini lagi habis antar tante pulang. Kamu di sini dulu aja sampai dia datang."

Mau tidak mau Bianca menyetujui apa yang dikatakan Meta. Wanita itu segera meninggalkan kediaman anak sulungnya. Suasana menjadi hening dan kikuk sepeninggal Meta.

"Kamu kalau mau pulang, pulang aja. Ngga usah dengarin mama."

"Bapak ngga apa-apa saya tinggal sendiri?"

"Emangnya saya anak kecil."

"Ya udah kalau gitu saya pulang dulu."

"Kamu pulang naik apa?"

"Ojek online aja."

"Kamu habis begadang lagi jadi ngga berani bawa mobil?"

"Eh.. Ngga pak. Mobil saya lagi diservice."

Bianca mengambil ponselnya. Baru saja dia akan memesan ojek online, terdengar suara petir menggelegar. Gadis itu sampai terlonjak dari duduknya karena terkejut. Tak lama kemudian hujan deras mulai turun.

"Hujan.. Kamu tunggu aja sampai hujannya reda. Ngga akan ada ojek yang mau ambil pesanan kamu."

"Ehm.. saya pesan taksi aja deh."

"Sama aja. Hujan begini jarang ada yang mau terima orderan."

"Jadi saya di sini dulu?"

"Iya di sini aja dulu. Saya mau tidur, kalau kamu bosan, kamu bisa nyapu atau ngepel."

Mata Bianca membulat mendengarnya. Namun Jarvis tidak peduli sama sekali. Dia bangun dari duduknya lalu masuk ke dalam kamar. Segurat senyum tipis tercetak di wajahnya ketika melihat mata melotot dan pipi Bianca yang mengembung.

🌵🌵🌵

Bilang aja minta ditemani😂

1
enolla sorey
upnya banyak2 thor
choowie
palingan s kenan sama s sam kalau udah tau duduk permasalahannya nyaranin kenapa gak dibikin patah aza tulangnya,atau dbikin babak belur 😅
choowie
pantas om nya modelan kata gitu juga 😡
choowie
bagus Lang bikin babak bekur tuh cowok tangan kepiting😡
Miss_D
usaha terus a gilang
𝕬𝖋⃟⃟⃟⃟🌺 🐊GHISNA🐊🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ
Baguuus Gilang, tepat dan kereeeen. DaddyMu pasti se7 dengan sikapMu yg siap siaga kepada calon istri
Paula Abdul
wakakakakakak.......
Dasar Gilamg pede gila tuh bocah ngaku² klu Emma calon bininya ke daddy Kenan, kelakuan bocah sama bapake emang 11 12 sih malah parahan bocahnya si Gilang, ywd siap² aja daddy lamarin Emma buat Gilang 😂😂😂😂
Nanik Lestyawati
ya elah situasi genting masih ada ngeles bang, cari aman ya🤣🤣🤣. tenang bang ketika daddy tau apa yang terjadi pasti dia akan mendukung kamu
A R
pede nya gilang 🤣🤣
Indry Arientha
Seketika daddy nan teringat akan dirinya yg sangat memperjuangkan mommy zahra ,, begitu lah gilang .. 😉 Kenan , mau marah gak jadi marah krn calon mantu jd korban 🤭
SZ
pede banget sih Lang/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Raffasya@aimaria1203
🤣🤣 masa ga tau sih nan sama calon mantu sndri
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ¢ᖱ'D⃤ ̐
narsisssss....pedenyaaaa selangit udah klaim aja nih Gilang 🤣🤣
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ¢ᖱ'D⃤ ̐
ternyata Emma ngasih nope Zayn /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ¢ᖱ'D⃤ ̐
Bima blum tahu aja Gilang itu siapa,coba klo tahu keluarga Hikmat yang ada dia ciut
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ¢ᖱ'D⃤ ̐
11 12 ini mah keponakan saya sama om
sakura hanae @ mimie liyana❤️
Hanya mampu hahhahahahha..... Meledaksss kan Ken anakmu🤭😁
Rini Haryati
lg dong mak udh lama ga double up
Diandra Kirana
pembelaan Gilang kereeeen, kalo yang dilecehkan calon mantu mah gak mungkin Keenan diem aja, apalagi tuh calon mantu udah persetujuan Abi...wah bisa dibikin bangkrut itu....Biar rasa Bima dan Bagus....belum tahu siapa Emma...eh berani beraninya ngelecehin...
Ani
memangnya Bima tidak tau ya Gilang itu turunannya siapa???
menggali kuburan sendiri nih ceritanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!