Seorang gadis muda yang masih kuliah serta bekerja sebagai Dokter termuda di Rumah Sakit, Karena harus menerima perjodohan dari sang Papa demi kerja sama perusahan Xavier kalau tidak menerimanya Alexa akan diusir dari rumah. Hanya masalah sepele dengan terpaksa Alexa menerima perjodohan itu serta mengajukan syarat untuk kedua orang tuanya.
"Baik, aku menerima perjodohan ini.. namun kalian harus bisa menyetujui syarat dariku," ucap Alexa tegas dihadapan keluarganya dan keluarga Xavier yang datang untuk melamar Alexa.
Pemuda itu Alvaro anak kedua dari Tuan Alex dan Almira , Alvaro mengalami kecelakan hebat hingga membuat kedua kakinya lumpuh total. Ia juga terpaksa menerima perjodohan dari kedua orang tuanya demi mencapai tujuannya.
apa syarat yang diajukan oleh Alexa kepada orang tuanya? dan apa tujuan Alvaro sebenarnya?
ikuti kisahnya yuk💙
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novan Fardhan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 25
Selamat Membaca💙
⬇️
⬇️
⬇️
...----------------...
Semilir angin yang begitu sejuk dan menerpa anakan rambut milik Alexa. Charlie melihat itu sangat bahagia karena Ia bisa menjaga adiknya dari kejauhan.
"Lexa?" panggil Charlie dengan senyuman hangat.
Alexa menoleh kearah sumber suara dan menatap wajah tampan milik kakaknya itu. Entah mengapa Alexa seperti memiliki perasaan yang familiar saat berdekat dengan kakak angkatnya itu. Sudah sangat lama Alexa merasakan itu namun enggan untuk mengatakannya.
"Hem.. Ada apa kak?"
"Apa kau yakin dengan keputusanmu itu?" tanya Charlie sekali lagi.
"Ya! Aku hanya ingin bertemu dengan ibu beserta saudara kembarku serta kakak laki-laki. Jika mereka masih ada aku ingin sekali hidup bahagia dengan mereka. Dan merasakan kebahagian yang selama ini aku inginkan." ucap Alexa dengan tegas dan yakin.
Charlie sejenak menundukan kepalanya. Ia tidak tahu harus berbuat apa lagi. Dengan terpaksa ia hanya menuruti.
"Sepertinya Alvaro mengetahui sesuatu tentang keluarga Laksamana. Aku harus pergi menemuinya secara diam-diam." batin Charlie.
"Baiklah aku akan membantumu, tapi ada syaratnya!"
Alexa mengeryitkan dahinya saat Charlie menyetujui keinginannya namun dengan syarat." Syaratnya apa kak?"
Charlie menghembuskan nafasnya dengan kasar lalu berkata," Jika kamu mengetahui kebenaran yang sebenarnya tentang Hanum dan saudara kembarmu.. Kamu harus siap..."
Charlie memotong perkataannya ia tidak sanggup untuk berbicara seolah lidahnya tercekat.
"Siap untuk apa kak?"tanya Alexa penasaran.
"Kamu harus siap menerima keadaan mereka dan masa lalunya!"
"Tentu saja kak! Karena mereka keluarga kandungku.. Tentu saja aku harus menerima semua tentangnya." jawab Alexa penuh yakin tanpa merasa curiga dengan perkataan Kakak angkatnya itu.
"Baiklah kakak pegang janji kamu. Lebih baik kamu pulang. Kakak tahu pasti kamu tidak memberitahu suamimu saat kamu pergi." ujar Charlie.
"Bagaimana bisa kakak mengetahui jika aku pergi tanpa pamit?" batin Alexa dengan dirinya sendiri.
"Terimakasih kak.. Aku pulang dulu, jaga diri kakak ya!" Nasihat Alexa pada kakak angkatnya.
Selepas itu Alexa pergi meninggalkan Charlie yang masih setia duduk di bangku cafe.
Melihat punggung Alexa yang sudah semakin menjauh, Charlie segera mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang.
"Bisa datang kemari, Ada yang perlu aku bicarakan padamu mengenai Alexa!" Ujar Charlie dengan tegas lalu menutup teleponnya tanpa menunggu jawaban dari lawan bicaranya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Saat ini Alvaro sedang berada di ruangan khusus bawah tanah yang terletak di Perusahaannya.Selama Alvaro mengalami kecelakaan ia tetap memantu para karyawan dari kejauhan. Walaupun sang Papa sudah turun tangan lagi, Alvaro tetap bekerja sebagai Direktur perusahaan.
Brian selalu membantu pekerjaan Alvaro di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan.
"Ini data kemarin yang belum anda cek Tuan," ucap Brian dengan memberikan data perusahaan.
"Sepertinya ada sedikit masalah dalam perihal keuangan di perusahaan." imbuh Brian.
Alvaro memeriksa data tersebut dan membacanya secara teliti. Yang dikatakan Brian benar ada masalah dalam keuangan. Hasil penjualan yang masuk tidak sesuai barang yang dikeluarkan.
"Periksa siapa yang berani bertindak korupsi di perusahaan!" titah Alvaro dingin.
"Baik Tuan."
Drttt
Drttt
Ponsel milik Alvaro berdering.
" Nomer tak dikenal siapa?" gumam Alvaro saat melihat nomer tak dikenal. Karena penasaran ia pun mengangkat panggilan itu.
"Bisa datang kemari, Ada yang perlu aku bicarakan padamu mengenai Alexa!"ucap seseorang di seberang telepon.
"Suara pria, siapa dia? Kenapa tahu tentang istriku? Apa Alexa selingkuh dibelakangku?" Alvaro bermonolog sendiri saat menerima panggilan tak dikenal.
Dan panggilan itu dimatikan secara sepihak bahkan Alvaro belum mengatakan apapun. Tak berapa lama ada pesan masuk.
"Temui aku di cafe XX jl. Mawar No. 05"
Setelah membaca pesan tersebut Alvaro terlihat gusar bahkan tatapannya menjadi sangat tajam.
"Siapkan mobil! Kita pergi ke alamat ini!"Alvaro memberi perintah dengan sangat dingin.
"Baik Tuan." Brian pun segera menyiapkan mobil sesuai perintah tuannya.
"Ada masalah apa dengan nona Alexa.. Sehingga membuat Tuan Muda sangat marah," Batin Brian saat tadi tidak sengaja mendengar suara penelpon.
Tidak membutuhkan waktu 30 menit akhirnya Alvaro sampai di alamat tujuan. Dengan cekatan Brian langsung mendorong kursi roda Alvaro menuju Cafe.
Suasana Cafe nampak sepi tidak ada orang satu pun, Alvaro mengernyitkan dahinya. Hingga ia tak sengaja menangkap bayangan seseorang yang tengah duduk dibelakang.
Lalu Alvaro pergi menuju tempat duduk di belakang.
"Apa kau yang menghubungiku tadi?" Tanya Alvaro sedikit sopan.
Ia harus bersabar agar bisa mendapatkan informasi tentang Alexa. Tidak boleh bertindak gegabah ataupun terbawa suasana hanya karena masalah Alexa.
Pria itu membuka maskernya dan menatap wajah Alvaro dengan tatapan tak suka.
"Benar aku yang menghubungimu tadi," jawabnya dingin
Alvaro tertegun melihat wajah milik Charlie seperti merasa familiar.
"Apa perasaanku saja? Kenapa saat melihat wajahnya terasa begitu familiar?" Batin Alvaro.
"Apa maksudmu membicarakan tentang istriku?" Alvaro bertanya tanpa basa basi.
☆Bersambung☆
awas ya kalau entar beneran jatuh cinta