NovelToon NovelToon
NASIB SI KUPU- KUPU MALAM

NASIB SI KUPU- KUPU MALAM

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Fantasi Timur / Cintapertama / Dosen / Nikahmuda / Duniahiburan
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: wayan adi suastama

Bagaimanapun takdirnya nanti, tiga raga akan tetap satu jiwa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wayan adi suastama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPS 2

Suasana makan malam begitu menyenangkan, tak terasa hampir malam , Papa dan mama akan masuk ke kamar, sedangkan Dandi, Ayu dan Ani masih berada di ruang tamu untuk menonton televisi sebentar.

" Nontonnya jangan sampai malam ya, besok kalian harus sekolah kan?". kata mama sambil menatap mereka bertiga.

Sebelum ke kamar, papa dan mama berpesan kepada mereka bertiga untuk mengunci pintu rumah.

Papa dan mama pun kemudian masuk kekamar , di dalam kamar papa tidak lupa untuk mengingatkan mama meminum obat yang sudah diresepkan oleh dokter.

Dandi, Ayu dan Ani tidak mengetahui kalau mamanya terkena penyakit yang bisa mematikan , mereka sengaja menyembunyikannya dari anak- anaknya agar tidak kepikiran.

" Pah, sudah beberapa tahun ini kita berhasil menyembunyikan penyakit yang mama derita ke anak-anak, apa kita bilang saja ya ke mereka ?" Tanya mama sambil meminum obat yang disodorkan papa.

"Gausah mah, ayah takut nanti mereka kepikiran, dan tidak fokus ke sekolahnya, lebih baik kita sembunyikan aja dulu". Ucap ayah sambil mengecup kening istrinya.

" Terimakasih ya, sudah merawat aku dengan sangat baik, sudah perhatian sama aku di kala kondisi yang tidak normal seperti dulu lagi". jawab mama sambil menatap sang ayah.

"Iya mah, aku akan merawat dan menjagamu, juga menjaga anak-anak kita". Ibu pun tersenyum mendengar apa yang dikatakan oleh ayah.

"kalau kamu mau, mending gausah kerja aja, fokus dulu kita menyembuhkan penyakit yang kamu derita". Lanjut ayah mengobrol sambil menatap ibu.

"Kalau aku berhenti kerja, gimana dengan kebutuhan kita yang semakin hari semakin mahal mas?". tanya ibu sambil menghela nafas.

"Penghasilan ku kayaknya sudah cukup untuk mengcover semua itu". Saut ayah dengan nada lembut.

"Nanti ya mas, aku masih kuat kerja, kalau sudah tidak kuat aku akan bicarakan lagi ke kamu". Ibu lantas tidur di kasur dan ayah juga ikut tidur sebelum ia mematikan lampu kamar terlebih dahulu.

Ayah dan ibu pun tidur sangat pulas di malam itu, karena memang mereka sangat capek harus bekerja seharian.

"ayo kita tidur". ucap ayah sambil mengecup kening dan bibir mama.

Dandi, Ayu dan Ani yang masih menonton televisi di ruang tamu , kemudian masuk ke kamar masing-masing karena mereka sudah mengantuk dan kata ayah dan ibu jangan begadang soalnya besok harus sekolah.

Keesokan paginya seperti biasa, ibu sudah bangun terlebih dahulu untuk menyiapkan bekal buat bapak dan anak-anak. karena ibu sudah berjanji untuk selalu memasakan mereka bekal sarapan pagi. Dandi, Ayu dan Ani memang senang sekali dengan masakan sang ibu, jadinya ibu bela-belain bangun lebih awal untuk memasakan mereka meskipun ada pembantu di rumah itu.

tepat jam 7 pagi, Dandi, Ayu dan Ani sudah terbangun dari tidur mereka tadi malam, kemudian mereka langsung mandi untuk bersiap-siap berangkat ke sekolah.

Tidak lupa ibu mengajak mereka sarapan terlebih dahulu.

"Ayo Anak-anak kita sarapan dulu".Teriak ibu dari meja makan.

"iya sebentar mah". Sontak mereka berteriak bersamaan dari dalam kamar masing-masing.

" waaaah, keliatan enak ini mah"! Dandi pun keluar dari kamar pertama dan langsung duduk di meja makan, tidak lupa mengambil nasi.

" iya Dan, ini mama masak spesial buat kalian". sambil tersenyum ke arah Dandi.

Dandi pun lantas mengambil lauk pauk yang sudah disediakan diatas meja, pagi itu mama memasak, sop daging , telur mata sapi, dan juga rendang.

"HEY, kalian berdua, ayo keluar kamar dan makan, sebelum aku habiskan semuannya,"! teriak Dandi ke adik-adiknya.

" Ada sosis bakar, Ada ayam bakar kesukaan kalian nih". Imbuh Dandi agar Ayu dan Ani semakin cepat datang. Karena memang Ani sangat suka sekali dengan sosis bakar.

" ussttt, jangan dibohongi begitu adikmu Den". tegas ibu.

"iya mah, kan cuma bercanda". sambil makan dengan lahap nya dan menoleh ke arah mama.

Ayu dan Ani pun keluar dari kamar dan langsung berlari kemeja makan.

"beneran mah, ada sosis bakar?!. Tanya Ani dengan muka menggemaskan ke arah mama.

"Tidak nak, Kak Dandi hanya bercanda aja tadi". Jawab ibu sambil mencubit paha Dandi.

Bapak pun keluar dari kamar dan bersiap untuk berangkat kerja.

"Pah, kamu enggak makan dulu?". Tanya mama.

"Enggak ma, aku buru-buru, tadi sudah ditelepon sama karyawan katanya ada pembeli yang mau beli barang banyak, karyawan kita tidak ada yang bisa menghandle". jawab Ayah sambil mengambil telor , lalu berpamitan.

"ohh yaudah, hati-hati dijalan, jangan lupa berdoa", Ucap singkat mama.

Setelah anak-anak semua sudah sarapan pagi, Ibu pun langsung mengambil bekal yang sudah ia siapkan dari tadi. Dan menyuruh mereka untuk menghabiskan makanan, jangan pernah menyisakan atau pun membuang makanan ini. Banyak sekakli diluar sana yang susah untuk makan.

Merekapun serentak mengiyakan apa yang Mama bilang, lantas Dandi berangkat duluan kesekolah menggunakan taxi , kemudian disusul Ayu dan Ani yang juga menggunakan taxi.

Mama lantas mandi dan bilang ke pembantu untuk membersihkan meja makan. pada saat mandi itulah tiba-tiba mama batuk dan keluar darah dari batuknya itu, mama pun kaget dan sedikit sedih melihat ini semua, karena penyakit yang ia derita semakin hari semakin parah, meskipun sudah minum obat.

Karna ia tidak ingin kelihatan sakit didepan anak-anak dan juga teman-temannya di kantor , mama selalu berusaha melawan rasa sakit dengan cara tersenyum lewat cermin yang ada di kamar mandi.

"Aku harus kuat, aku harus bisa melawan ini semua , demi keluargaku".

Selesai mandi, mama pun berangkat menuju kantor menggunakan mobil, di dalam perjalanan ke kantor, lagi-lagi ia muntah darah, yang membuat sedikit semangatnya di hari itu memudar.

Dia tetap pergi kekantor meskipun ia tahu kalau kondisi ini sudah tidak fit seperti dulu lagi.

Sore hari tiba, waktunya pulang dari kantor, mama sudah disambut oleh anak-anak nya yang duluan tiba di rumah.

"tok.tok.tok" mama mengetuk pintu rumah. Ani pun membukakan pintu dan menyambut senang mamanya sudah pulang dari bekerja.

"Mama". Ani lantas memeluk mamanya.

"ayo , kita masuk sayang". ajak mama.

Merekapun masuk kedalam rumah. didalam rumah mama melihat anak-anak nya yang lain sedang bermain bersama.

" Nak kalian mainlah yang akur ya, mama mau istirahat dulu". ucap mama dengan wajah yang sedikit lesu.

Dandi yang mengetahui mamanya hari ini sedikit berbeda langsung mengikuti dari belakang dan mengintip dari celah pintu , menunggu sebenarnya apa yang terjadi pada mamanya. Biasanya mama datang dengan wajah yang tersenyum, kali ini ia datang dengan sedikit lesu.

Didalam kamar mama kemudian batuk darah lagi, mama lantas menutup mulutnya dengan tangan dan melihat darah keluar dari batuknya itu. Dandi yang melihat itu pun kaget , daan dubraak....!!!

"Mah , kenapa bisa keluar darah begitu batuknya?" Tanya dandi yang penasaran.

Melihat Dandi yang sudah dihadapannya membuat mama tidak bisa berkata-kata lagi.

"Nak, kamu duduklah disini, disamping mama".

Dandi pun lantas berjalan menuju kasur dan duduk disamping mama. karena penasaran Dandi pun bertanya lagi.

"Mama, kenapa? kenapa bisa keluar darah dari batuk?. Tanya Dandi dengan wajah penasaran.

"Mama sebenarnya sudah lama kena penyakit nak, kata dokter sudah sangat mustahil untuk disembuhkan, mungkin hidup mama tidak akan lama lagi." jawab mama sambil menahan air mata.

"Kenapa mama tidak cerita sama kami? , kami ini anakmu, meskipun kami kecil dan tidak tahu apa-apa masalah penyakit, setidaknya kami bisa menghiburmu atau pun memberimu semangat". Dandi pun ngomong sambil dengan muka marah.

"Bukan begitu nak, mama hanya tidak ingin kalian memikirkan penyakit mama, mama mau kalian fokus sekolah." mama pun akhirnya menangis, karna mendengar apa yang Dandi ucapkan tadi, dia mulai berpikir anak sekecil ini bisa memiliki pola pikir yang luar biasa.

" Mama seharusnya tidak perlu menutupi, kita ini keluarga, Dandi akan berusaha membantu mama dengan cara Dandi sendiri". kata dandi sambil matannya berkaca-kaca.

"iya makasi ya nak, kamu memang anak yang baik, jikalau nanti nak mama sudah tiada, kalian bertiga jangan pernah membantah apa yang papa suruh ya, percayalah papa itu sayang banget sama kalian".

Mendengar hal itu semakin membuat Dandi semakin sedih, ia tidak mampu lagi buat berkata-kata, ia hanya menangis sesenggukan di hadapan ibunya.

"Kamu jangan nangis nak, semua akan merasakan yang namanya kematian, tinggal menunggu kapan waktunya, tapi mama janji mama akan berusaha untuk sembuh buat kalian semua".

Dandi hanya bisa menangis, tanpa memberikan satu katapun, karena setiap kata yang keluar dari mulut mama itu terlalu menyakitkan, sebab kepergian bukan sekedar hal sederhana. Setiap kata yang keluar dari mulut ibu, seperti persiapan perpisahan yang tidak akan pernah Dandi nantikan sampai kapanpun.

"ohh iya, ibu titip satu lagi sama kamu, jangan pernah ceritakan ini sama adik-adik ya, agar mental mereka tidak terguncang".

" Dandi sayang sama mama".

hanya itu yang bisa keluar dari mulut Dandi, suasana di kamar pun sangat menjadi hening setelah mereka berhenti menangis.

"MAAF YA, KALAU SELAMA INI MAMA TIDAK PERNAH CERITA KE KALIAN". Mama pun tersenyum dan mencium kening Dandi.

"MAAF JUGA KALAU SELAMA INI, IBU MUNGKIN MENYUSAHKAN KALIAN".

" Jangan ngomong begitu ma, cukup Dandi sudah tidak kuat mendengarnya, mama minum obat ya, semoga Tuhan mencabut penyakit yang mama derita selama ini."

Mama pun mengucapkan terimakasih ke Dandi atas doa yang ia berikan, Mama kemudian menyuruh Dandi untuk keluar kamar dan bermain lagi bersama adik.

1
Wayan Adi
lanjut
Wayan Adi
gass terus
Wayan Adi
heemmm
OkitaNiken
Melihat namamu Thor, seperti nya kamu dari Bali ya Thor?
OkitaNiken
Semoga ibu baik-baik saja
OkitaNiken
Bagus banget Thor! Aku suka!

Oiya, ekhem... Jangan lupa mampir juga ya ke ceritaku "Racun Kesesatan" ceritanya sedih juga, siapa tau berkenan mampir dan suka ...
OkitaNiken
Sumpah nyesek banget bacanya...
OkitaNiken
Mamanya sakit apa?
OkitaNiken
Sarapannya berat ya.../Shy/
OkitaNiken
Hmm maaf Thor mau nanya, ini cerita sebenarnya dari sudut pandang orang pertama atau ketiga ya? Di awal makek sudut pandang orang pertama, tapi saat pertengahan bab hingga akhir itu kenapa memakai sudut pandang orang ketiga? Jadi pemeran utamanya itu si Ani kah?
senam 96: ani lah yang menjadi peran utamanya
OkitaNiken: Hmm cuma nanya sudut pandangnya aja
total 3 replies
OkitaNiken
Ani itu siapa?
OkitaNiken
Astagaa walau di sayang, tapi jangan minta yang mahal-mahal ke ortu lah, kasihan nanti di jadikan beban pikiran mereka
senam 96
Anak-anak lah yang menjadi korban
Wayan Adi
ceritanya begitu menyedihkan
Wayan Adi
ceritanya ngangenin
Wayan Adi
ngangenin
senam 96
ayo lanjut
senam 96
bagus banget
senam 96
ayo lanjutkan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!