NovelToon NovelToon
Aku Kah Antagonisnya

Aku Kah Antagonisnya

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / nikahmuda / Reinkarnasi / Anak Kembar / Dunia Lain / Masuk ke dalam novel
Popularitas:46.2k
Nilai: 5
Nama Author: Chykara

Sepulang dari pelantikan setelah lulus jadi PNS dengan perjuangan yang berat taxi online yang mengantar Reina pulang dari kantor gubernur kembali ke rumah sang ibu ditabrak oleh truk semen berwarna merah.

Reina kehilangan kesadaran nya dan saat dia membuka matanya yang di lihatnya pertama kali langit langit mewah dengan ukiran berwarna gold dan silver, rumah sakit mana yang memiliki dekorasi mewah dengan kasur yang terasa sangat empuk ini.

"Sakit..." rintih Reina tapi yang keluar malah suara anak kecil selembut bulu.

"Nona muda apa anda sudah sadar..??"
tanya sekelompok wanita bergaun hitam dengan hiasan apron putih dan bandana putih khas pakaian maid abad pertengahan mengelilingi Reina.

"Siapa nona muda, dimana ini...??" tanya Reina dengan wajah ketakutan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chykara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33

Sosok jangkung itu semakin jelas saat semakin mendekati Beatrice, Beatrice sedikit memicingkan mata untuk memastikan sosok tersebut.

Saat rambut putih nya yang agak panjang berkilau seindah perak tertimpa sinar rembulan dan bias cahaya lampu di sela gorden tebal terlihat senyum langsung terukir di bibir Beatrice karena dia tau pasti siapa yang menanggapi kata-kata nya kosong nya.

Beatrice segera berdiri tanpa alas kaki untuk menyambut sosok yang siluet nya saja sudah tampan.

"Kenapa arcduke muda Sankara Estrillda bersembunyi di sini alih alih mengajak belasan gadis gadis cantik di sana berdansa. Gadis mana pun pasti tidak akan menolak jika di ajak berdansa oleh yang mulia" ucap Beatrice.

"Mau bagaimana lagi, salah satu dari belasan gadis di sana hanya satu yang menarik perhatian saya, tapi sayang nya sebelum saya mengumpulkan keberanian untuk mengajak nya berdansa dia sudah berdansa terlebih dengan kakak nya" ucap Sankara dengan ekspresi menggoda.

"Sungguh gadis yang beruntung bisa di lihat dan di tandai oleh yang mulia arcduke muda Esttrillda, tapi bukan nya dansa kedua sudan selesai? kenapa yang mulia tidak mengajak nya untuk dansa yang Ke tiga." ucap Beatrice dengan nada menggoda penuh tantangan.

"Saat akan mengajak nya tiba tiba dia kesakitan dan kelelahan, seperti nya ada yang salah dengan sepatu yang di pakai gadis itu, jika saja kaki nya tidak sakit saya pasti akan menarik nya ke lantai dansa saat ini juga" ucap Sankara, mata nya yang berbeda warna menatap dalam ke mata abu abu Beatrice.

"Kenapa tidak di tanyain dulu yang mulia, jika dansa nya di sini siapa tau dia mau berdansa dengan yang mulia tanpa alas kaki" ucap Beatrice.

Sankara lalu berdiri dari sofa dan menjulurkan tangan nya pada Beatrice.

"Lady Beatrice Winfrey boleh kah saya mendapatkan kehormatan dansa dengan anda Lady?" tanya Sankara.

"Dengan senang hati yang mulia," ucap Beatrice sambil meletakkan tangan nya di dalam genggaman tangan Sankara lalu berjalan ke area lapang di balkon.

Suara music masih mengalun dan terdengar jelas hingga tempat mereka berdiri, alunan indah itu mengiringi gerakan anggun dan bersahaja dari Sankara yang memimpin dansa mereka.

"Saya tidak menyangka yang mulia arcduke muda Sankara yang dingin ternyata ahli dalam berdansa" ucap Beatrice sambil tertawa.

Jantung Sankara bertalu-talu melihat derai tawa kecil sang gadis yang saat ini berputar dalam pelukan nya.

"Apakah itu adalah pujian?" tanya Sankara dengan senyum simpul.

"Tentu saja itu pujian" ucap Beatrice cepat.

"Apa yang membuat lady ikut bersembunyi di sini? bukan kan di dalam sana sangat meriah?" tanya Sankara.

"Aku ingin duduk sebentar. rasa nya sangat lelah sejak tadi berdiri dan berdansa, aku salut pada para nyonya yang sudah tahan banting berdiri tegak tanpa goyah mendampingi suami mereka atau bergosip bersama teman teman nya." ucap Beatrice.

"Suatu saat nanti mungkin saja kamu juga akan berdiri seperti itu mendampingi suami kamu atau bergosip dengan para nyonya yang lain" ucap Sankara sambil tertawa lirih.

"Kalau untuk mendampingi suami saya kelak mungkin saja, tapi untuk bergosip dengan para nyonya lain entah lah... saya sendiri tidak bisa membayangkan nya" ucap Beatrice.

Saat musik berhenti mereka berdua saling memberi hormat sebelum akhir nya kembali duduk bersama.

"Bagaimana kondisi kesehatan arcduke tua Estrillda? Saya dengar arcduke sedang sakit" tanya Beatrice.

"Sejak jatuh dari kuda dua bulan yang lalu kondisi kakek semakin memburuk, saat ini hari hari yang di lalui kakek hanya terbaring di atas ranjang, kalaupun bisa turun dari ranjang beliau hanya duduk di atas kursi roda nya." ucap Sankara dengan nada sedih.

Sankara mengambil gelas berisi tequila dan meminum cairan berwarna emas tersebut.

Di kerajaan usia legal meminum minuman beralkohol adalah 18 tahun.

"Gimana rasa nya minuman beralkohol itu yang mulia?" tanya Beatrice mencoba mengalihkan kesedihan yang tiba tiba saja datang gara gara pertanyaan nya.

"Manis, lembut dan memabukkan seperti anda putri" ucap Sankara sambil menatap Beatrice dalam.

Spontan wajah Beatrice langsung bersemu merah mendengar kata kata sang calon pemimpin wilayah luas di utara tersebut. Dada nya berdebar kencang dengan bibir tersenyum malu malu.

"Yang mulia apa anda terlalu banyak minum? seperti nya anda mabuk." Ucap Beatrice

"Beatrice... Bukan maksud nya Bebe.. Apa tidak bisa saat kita berdua saja kamu memanggil aku Sankara bukan yang mulia? Aku sangat ingin memanggil kamu Bebe dan berbicara dengan santai" tanya Sankara pada Beatrice

"Tentu yang mulia, seperti yang anda inginkan" ucap Beatrice.

"Tapi kamu masih bicara dengan kaku Bebe" ucap Sankara dengan nada merajuk.

"Baiklah yang mulia" ucap Beatrice.

"yang mulia lagi" rajuk Sankara dengan bibir cemberut.

Beatrice tertawa melihat ekspresi yang di tunjukkan oleh Sankara , Ekspresi yang tidak pernah dia tunjukkan pada orang lain, bahkan pada sahabat nya sendiri Juan.

Beatrice tidak menyangka Sankara memiliki sisi seperti itu juga, sosok manja yang dia sembunyikan dari mata orang lain dan dia tutupi dengan sifat tegas dan dingin serta kaku. Hingga orang lain takut untuk mendekati nya.

Beatrice sangat tau kalau Sankara adalah sosok buah bibir dari gadis gadis bangsawan. Saat para gadis berkumpul di cafe nya sosok utama yang jadi fokus pembahasan adalah arcduke muda Estrillda, pangeran ke tiga Allarick dan kedua kakak nya Bian dan Juan Winfrey, karena keempat pria bangsawan kelas atas tersebut masih belum punya tunangan atau setidak nya pertunangan mereka belum di umum kan di publik.

Hingga beberapa gadis gadis bangsawan itu masih berharap bisa memiliki salah satu dari empat hot single high class tersebut.

"Apa kalian masih belum bisa menemukan putri bungsu ku?" samar samar Beatrice mendengar suara sang ayah dari balik tirai tebal pembatas aula dengan balkon.

"Maaf tuan, kami sudah mencari ke ruang istirahat hingga ke kamar nona Beatrice tapi kami masih belum bisa menemukan nya" jawab pengawal tersebut.

Beatrice dan Sankara saling pandang.

"sudah berapa lama sejak pertama saya masuk ke sini?" tanya Beatrice pada Sankara sambil berbisik.

"Belum lama... Mungkin sekitar setengah jam" jawab Sankara dengan santai.

"Astaga... Sudah terlalu lama pantas saja ayah kelabakan mencari ku, padahal rencana nya aku cuma mau istirahat sepuluh menit saja" ucap Beatrice sambil buru buru memakai sepatu nya kembali.

"Apa kalian sudah memeriksa Balkon? Siapa tau Beatrice istirahat di sana?" tanya Liam

"Belum tuan" jawab pengawal

"jangan sampai ayah memergoki kita di sini, kalau kita ketahuan, ayah bisa menikahkan kita sebelum aku debutante" ucap Beatrice.

"Itu bukan ide buruk" ucap Sankara yang di jawab oleh Beatrice dengan pukulan di bahu pria muda tersebut.

"Dan menjadi gosip paling hot di kerajaan, aku nggak mau jadi sumber gosip, jadi aku pergi dulu sebelum ayah masuk ke sini" ucap Beatrice sambil berlari menuju gorden tebal.

Di saat Beatrice hendak membuka nya dari arah luar sang ayah juga menyingkap kannya.

***

1
robot penta
lanjut sih bagus banget
Moh Rifti
/Kiss//Kiss//Kiss//Rose//Rose//Rose/
sasip
hayuks bebe, jangan mau kalah gombalan.. tanya balik dunks sama sankara: "situ maunya jadi siapanya aku?" ✌🏻😉🤭
Dsy_Sagitariuzz
bisa aja ni si tuan muda mata dua warna godain bebe
Sulati Cus
heleh dia yg di gombalin pembaca yg baper😂
Ririn Santi
oh so sweet.......😍😍😍
sasip
ish ayah neh ga bisa banged deh liat anak muda berdua²an.. bawaannya pengen nyariin mulu.. ntar kalo putri bungsunya dikawinin muda, ayah jg yg bakal kesepian kan ya kan?
Sulati Cus
apa nikah dadakan? 😂
Ririn Santi
biar aja ketauan ,ayah kawinkan mrk yah
Moh Rifti
crazy upnya kk
Dsy_Sagitariuzz
si mata 2 warna tu🤣
Ririn Santi
cogan dong
sasip
ini adiknya putra mahkota ga dateng ke nikahan abangnya sendiri ya? semoga tidak jadi duri dalam kerajaan nantinya ya..
Dsy_Sagitariuzz
tunggu giliranmu dan sankara ya bebe
Moh Rifti
lanjuttttt
🌺chatalea🌺
berasa ikut kondangan...
Santy Susanti
Luar biasa
Moh Rifti
lanjuuutttt/Kiss//Kiss//Wilt//Wilt//Wilt/
Amriati Plg
Namanya masih terbalik balik yang ngomong melissa tapi ditulis beatric
Chykara: yang di bab berapa? biar nanti di revisi, barusan di check di bab 30 nggak ada yang salah.
total 1 replies
Dsy_Sagitariuzz
sankara jodoh nya bebe ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!