NovelToon NovelToon
Anak Tengah

Anak Tengah

Status: sedang berlangsung
Genre:Keluarga / Cinta Murni
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: destianawi

si anak tengah yang lahir di keluarga kecil perantauan, yang mulai memasuki remaja. Sebuah ikatan darah yang kuat antara seorang ayah dan anak gadisnya. Kisah masa lalu anak tengah terlalu banyak kejutan hingga ia mampu melewati sampai akhir cerita hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon destianawi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidak Terduga

Klara pulang ke rumah menjelang senja dengan perut sedikit lebih maju karena penuh dengan makanan manis yang membuat moodnya sedikit lebih baik, tapi dia tidak akan lolos dari pertanyaan mamahnya.

"dari mana aja kamu ra? tadi fabian ke sini baru aja pulang, katanya kamu ngambek gak mau angkat telepon dan balas pesannya. Kenapa sih kalian? kalau mau rumah tangga emang ada aja kerikil kecil, pastikan itu tidak membuat goyah langkah kalian, heyyy klara!" pertanyaan mamahnya membuat pusing klara yang tadinya ingin duduk di ruang tamu sejenak jadi berbelok naik ke anak tangga untuk segera masuk kamarnya.

"ara capek mah, mamah gak usah ikut pusing kita udah besar." seru klara sambil menyeret tasnya naik ke atas. Kakak yang mendengar jawaban klara adiknya si manja terbahak-bahak

"woyy ngakunya udah besar tapi masih ngambekan, besar apanya? selera makannya yah? sampai perut sedikit maju." ledek kakak yang dijawab dentuman pintu kamar klara karena kesal ditertawakan saudaranya.

"ra udah dong, jangan marah terus kan aku udah minta maaf! Janji deh gak bakalan di ulang. Masa calon suaminya dianggurin gini daritadi siang?"

"Masa calon istrinya ditinggalin daritadi siang?"

"ya ampun maaf, kan kamu sendiri yang minta turun di sana? makannya aku kasih kamu waktu sendirian, kalau aku kejar kamu ke dalam nanti yang ada malah tambah teriak-teriak marahnya."

"Yah atuh gak mesti ditinggal juga, tunggu aja di luar sampai mood aku rada baikan kan bisa."

"kamu kan dengar tadi kalau aku harus kerjakan tugas syarat masuk kuliah itu."

"ya ya ya,, udah ara ngantuk, mau ngomong apalagi?" akhirnya klara menyerah juga takut kualat sama calon suami

"Gak ada, cuma mau mengingatkan kalau tidur gosok gigi dulu hari ini kamu banyak makan manis! Besok aku jemput yah sayang."

"Besok aku agak siangan, duluan aja kak nanti ketemunya di sana yah."

Belum juga dijawab oleh fabian, tapi telepon keburu ditutup oleh klara saking ngantuknya bahkan pesan fabian tidak ia jalankan. Besok klara harus kembali ke kampus untuk menuntaskan administrasinya dan dia memilih jadwal siang agar tidak terlalu antri.

Rutinitas pagi sampai siang hari di rumah klara masih seperti biasa, setelah semuanya pergi dengan kesibukannya sementara klara memilih naik kembali ke kamarnya untuk menyiapkan baju dan memeriksa segala barang bawaan klara ke tas lainnya lalu bersiap untuk mandi.

Sepanjang perjalanan klara merasa tidak enak hati tapi dia memilih menghiraukannya agar tidak terlalu panik dan fokus menyelesaikan segala hal kuliahnya agar cepat pulang dengan fabian dan tidak bertemu dengan monster tua.

"berikutnya, klara! ini jumlah yang harus kamu bayar sudah termasuk dengan kegiatan awal perkuliahan yah." Ucap seorang wanita di balik loket administrasi. Ia beruntung tidak bertemu monster tua lagi, dan kali ini wanita sebagai petugasnya. Memang kata pepatah tidak boleh terlalu senang nanti kesedihan akan datang.

"Astaga aduh dimana dompetku? sebentar bu dompet saya hilang atau ketinggalan. Boleh saya izin cancel sebentar?" pinta klara

"Silahkan, kami beri waktu 30 menit yah karena kamu datang di jadwal akhir jadi kalau sampai telat otomatis namamu akan dicoret ganti dengan pendaftar berikutnya yang masih menunggu peluang."

Klara panik bukan main, rasanya dia sudah teliti memasukkan dompet tadi ke dalam tas nya. Dia langsung memencet tombol nomor fabian untuk meminta tolong tapi sayangnya tidak bisa dihubungi apalagi kimi yang memang dia sudah menyelesaikan administrasi tadi pagi jadi jelas sulit untuk diminta datang membantunya karena jarak rumahnya lebih dari satu jam.

"Ahh sial amat, susah banget giliran dimintai tolong malah ga nyambung terus nasibku gimana? kan ini yang mamah papah mau, masa aku harus nunda setahun lagi buat masuk sini." Klara terisak dipojok ruangan karena waktu semakin berjalan.

"Hey anak kecil kalau nangis pulang sana jangan di sini."

Ternyata pria menyebalkan itu datang dan mulai meledek klara, karena sedih dan bimbangnya klara pun tidak meladeni ocehan pria itu dan memilih keluar ruangan atau mungkin pulang dan mengubur impiannya.

"Lah aneh tumben banget diem aja biasanya kaya petasan mercon." gumam pria tersebut

Ting, akhirnya klara menemukan ide dan segeralah dia kembali dan mencari apa yang dia hindari hari ini, sungguh takdir berkata lain ternyata apa yang tidak ingin dia temuni mungkin saja bisa membantu hidupnya untuk kali ini.

"Nah itu dia, hey pak tunggu sebentar." klara berlarian kecil menyusuri lorong kecil.

Yang dipanggil merasa aneh dia tidak menyapa balik tapi hanya mengerutkan keningnya, karena aneh baru saja tadi cemberut sekarang sudah berganti seperti kenal dekat dengannya.

"Permisi bapak, maaf saya tahu pertemuan kita selalu diawali dengan pertikaian kecil tapi bolehkah saya meminta tolong? ini masalah masa depan saya pak, mohon! Saya janji setelah ini langsung saya ganti gak pakai lama." suara klara terbata-bata, sebenarnya ia juga takut atas respon balik apalagi belum kenal bahkan tahu namanya juga tidak.

"Hey anak kecil, jangan kau anggap kita kenal yah. Nama saya saja tidak tahu kan? sudah sana pergi jangan ganggu, bukannya kamu takut dengan saya yang katanya bapak tua dan monster tua?

Klara terpaksa menarik pergelangan tangannya karena waktu sudah semakin maju dan ia butuh sekali pertolongan, maka ia sambil memegang tangannya juga menjelaskan apa permintaannya. Sementara yang dipegang merasa mendapat celah dan hanya tersenyum kecil.

"Apa imbalan yang saya dapat setelah menolong kamu?"

"Pak, ayolah pak bukankah katanya bapak dosen di sini pasti tahu ilmu kalau menolong itu harus ikhlas tidak ada timbal balik selain ku ganti dengan jumlah yang sama!"

"Gak usah ajari aku tentang itu, ini masalah kesepakatan saja. Kalau tidak ada tawaran menarik yasudah lain kali kita bertemu lagi ya. Saya harus segera pergi mengajar."

"tunggu pak baiklah, bapak mau apa? kalau masih masuk akal mungkin bakal saya penuhi."

"Baiklah sepakat, saya minta nomormu untuk hari ini belum kepikiran meminta tawaran menarik apa mungkin lain hari akan kuhubungi, sekarang cepat ke ruang administrasi." Ajak pria itu sambil memberikan handphonenya agar klara memberi nomornya, sementara di ruang administrasi semua orang jadi berdesas-desus karena dosen tampan membawa mahasiswi lalu membayarkan biaya kuliahnya. Merasa terganggu dengan tatapan dan bisikan semua orang akhirnya ia menegurnya.

"Jaga bicara kalian, dia teman saya jadi gak usah berpikir macam-macam." Lalu digandengnya klara setelah tuntas membereskan administrasinya keluar ruangan. Klara yang mendapat perlakuan begitu mengubah pandangannya bahwa pria tersebut tidak semenyebalkan itu.

"Baiklah nanti kuhubungi, uangku simpan dulu saja sampai tawaran menarik itu datang. Jangan terlalu dekat dengan pria di lingkungan kampus." Sambil berlalu mulai meninggalkan klara

"Pak saya belum tahu namamu!" seru klara menatap punggungnya

"Gantara Syalendra panggil saja gantara." teriak kecil gantara yang diiringi kedipan mata pada klara.

Klara mendadak malu sendiri melihat kelakuan dosen tersebut. Kini saatnya dia mencari calon suaminya yang mungkin saja sudah menunggu lama.

1
Citlaly Alvarez
Thor, aku sudah tidak sabar untuk baca kelanjutannya!
Blush✨☃️
Bikin nggak tidur!
Kei Kurono
Meleleh sudah air mata menunggu update terbaru, thor~
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!