Evereet Long , Generasi keempat . pemegang utama kekuasaan lini bisnis kelurga Long. Pria sombong dan berwatak dingin.
PROLOG :
Braak , pintu kamar mandi terbuka lebar, nampak pria tinggi tegap menatap celina dengan perasaan haus di kerongkongan, badannya bergetar seperti menahan sakit yang teramat dalam. Wajah putihnya memerah seperti sedang menahan sesuatu dengan keras
Pria itu mendekati Celina , menatapnya dan menariknya keluar dari bath up.
Celina Hua tercengang kaget.
"Maaf Tuan, aku salah aku hanya ingin beristirahat sebentar di bath up ini". Celina menjelaskan sambil mempertahankan tubuhnya agar tidak ditarik keluar.
Celina Hua tidak bisa mempertahankan tubuhnya. Tarikan pria itu benar-benar kuat, Tubuh Celina seakan terbang dibuatnya.
____________***********
Buat New Readers
Jangan lupa kasih Boom like yah, dan masukan ke List FaVorit kalian. Juga Vote dan beri Author bintang lima ^__^
Arigato- Terima kasih
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PULANG
Celina segera terbangun duduk. "Sejak kapan kau datang?" tanya Celina .
"Baru saja". Jawab Evereet.
"Ganti pakaianmu ! kita pulang ke rumah". Ucap Evereet lagi .
"Benarkah, hukuman ku sudah selesai?" ujar Celina dengan senyum sambil menggoyangkan lengan Evereet.
"Hmmm." Jawab Evereet.
Celina segera bangkit dari sofa, berlari ke kamar meninggalkan Evereet yang masih berjongkok.
"Ayo." Ajak Celina dengan tidak sabar. Evereet menghentikan jari-jarinya yang sedang menselusuri layar digitalnya mencek laporan-laporan perusahaan.
Evereet menengadah dan melihat Celina yang memasang senyum riang di wajahnya. ya sudah tidak jadi tahanan rumah sudah pasti membuatnya bahagia.
Celina memandangi jalan yang dilewati. "Sepertinya ini bukan jalan ke Villa Spring Mansion." Pikir Celina
"Tuan Muda kau akan membawaku kemana?" tanya Celina
"Ke Rumah." Jawab Evereet
"Tapi ini bukan arah jalan ke Villa Spring Mansion." Ucap Celina
"Hari ini kita kita akan ke Rumah Utama." Ujar Evereet.
"Ya Tuhaan apakah ini hukuman yang lainnya." Pikir Celina dalam hati.
Evereet membawa Celina ke Rumah Utama atas desakan Nyonya Samantha. Mendengar Laporan Paman Yue bahwa Putranya sedang menghukum Celina Nyonya Samantha menjadi cemas dan memaksa Evereet membawa Celina ke Rumah Utama.
Melihat kedatangan Evereet dan Celina, Nyonya Samantha segera menyambut mereka dan memeluk Celina .
Nyonya Samantha menggandeng Celina masuk ke Rumah Utama, melupakan putranya yang sedari tadi berdiri di sampingnya.
"Aah kenapa ibu malah melupakan kehadiran putranya sendiri." Evereet bergumam dalam hati dan memasingkan jaketnya ke Bibi Qin.
"Celina, maafkanlah Putra ibu, sepertinya ibupun harus memberikan dia pelajaran agar tidak terus menerus menghukum." Ucap Nyonya Samantha dengan kesal.
"Kau tenanglah malam ini ibu akan berbicara serius dengannya." Ucap Nyonya Samantha sambil menepuk-nepuk tangan Celina.
Celina hanya terdiam, tidak berani melihat Evereet yang duduk di sofa tepat di depannya. Rasanya ingin sekali Celina mengunyah-ngunyah lelaki di hadapannya ini.
"Pria ini sepertinya dilahirkan hanya untuk mengangguku." Ucap Celina dalam hati.
"Kau menginaplah beberapa hari disini !" ajak Nyonya Samantha.
Celina melihat ke arah Evereet. Sedikit menggelengkan kepala sambil menggigit bibirnya sendiri. Memasang mata permohonan agar Evereet menolaknya.
"Baiklah bu, Kita akan menginap disini untuk beberapa hari." Ucap Evereet.
Celina merasa ingin menyemburkan air ke wajah Evereet. "Otaknya sepertinya sedang Kram." Batin Celina mendengus marah.
Evereet mengiyakan karena melihat penolakan samar dari Celina. Merasa kesal sedikit-sedikit wanita ini memprovokasi menolaknya. Karena itu lha Evereet menyetujui menginap di Rumah Utama untuk beberapa hari.
Para pelayan Rumah Utama Sibuk dengan kedatangan Tuan Muda dan Celina yang akan menginap beberapa hari disini. Biasanya Tuan Muda hanya satu malam saja menginap di Rumah Utama semenjak memilih tinggal terpisah.
Sebenarnya Nyonya Samantha sangat ingin menempatkan Celina dan Evereet dalam satu kamar berharap agar mereka menyetujui untuk menikah pada akhirnya nanti, namun karena memahami Celina Nyonya Samantha akhirnya menempatkan mereka di kamar terpisah. Nyonya Samantha mengatur berdekatan untuk kamar mereka .
Silvia Jiang baru memasuki Rumah Utama melihat kesibukan yang tidak seperti biasanya, merasa aneh.
"Bibi Qin Apa yang sedang terjadi?." Tanya Silvia Jiang.
"Tuan Muda Long dan Nona Celina akan bermalam disini untuk beberapa hari." Jawab Bibi Qin
Mendengar Evereet akan bermalam disini, Hati Silvia Jiang senang bukan main. Namun ketika mendengar Celina pun ikut menginap disini hatinya terasa masam.
