NovelToon NovelToon
She'S Become Untouchable

She'S Become Untouchable

Status: tamat
Genre:Tamat / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Ratna Jumillah

Amora Tithania Genovieve atau sering di panggil Mora, telah mati karena pembulyan yang di terimanya di sekolah.
Tiba - tiba sosok jiwa bergentayangan yang kebetulan bernama Mora juga, masuk kedalam tubuh Mora yang mati.

Mora yang kembali hidup itu akhirnya bertekad untuk membalaskan dendam atas pembulyan yang di terima oleh Mora yang telah mati, sebelum dia membalaskan dendamnya sendiri.

Akankah orang - orang sadar bahwa Mora bukanlah Mora?? Dan bisakah Mora mendapatkan keadilan atas Mora yang sudah mati?

BACA A GIRL ENTANGLED IN MEMORIES, untuk mengikuti kisah ini dari awal.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratna Jumillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPS. 21. Back to School.

Mora sampai di rumah dan Andreas langsung memeluk Mora erat - erat dengan sepenuh kekhawatiran nya.

"Astaga, sayang." Ujar Andreas, dia takut terjadi sesuatu pada Mora.

"Kenapa kamu nekat pergi dengan motor papa? Itu motor besar dan berat." Ujar Andreas.

"Aku hanya penasaran pa, hehe.." Ujar Mora.

"Jangan ulangi, ya.. papa tidak mau terjadi apa - apa padamu." Ujar Andreas.

"Iya, pa.. Maaf." Sahut Mora.

'Sekarang dia khawatir, selama ini padahal dia tidak peduli dengan apa yang terjadi pada Mora asli. Aduh Tuhan, semoga kedepannya aku tidak di kengkang oleh ayah Mora.' Batin Mora.

"Pa aku lelah, ingin istirahat." Ujar Mora.

"Iya sayang, kamu sudah boleh menempati kamarmu lagi, kamarmu sudah selesai di renovasi." Ujar Andreas.

"Sungguh, pa?" Mora terlihat senang.

"Iya, sayang." Mora pun langsung berlari menaiki tangga menuju kamarnya.

Jangan kira Mora sungguh senang kamarnya sudah di renovasi, dia hanya ingin cepat - cepat pergi dari Andreas. Mora memasuki kamarnya yang sudah di renovasi dan dia tersenyum puas dengan hasilnya.

Kamar yang mula nya berwarna warni macam taman kanak - kanak, kini menjadi kamar yang elegan dan nyaman sesuai keinginan Mora.

"Ini baru kamar idaman, mataku tidak sakit melihatnya." Gumam Mora.

Mora lantas melemparkan dirinya di ranjang dan menghirup nafasnya dalam - dalam lalu menghembuskannya. Saking nyaman nya ranjang itu, dia sampai langsung pergi ke alam mimpi.

Ke esokan harinya..

Mora sudah siap dengan seragam sekolahnya dan dia turun dari lantai dua menuju ke meja makan.

"Pagi papa." Sapa Mora.

"Pagi sayang, ayo duduk.. papa sudah suruh bibi siapkan sarapan kesukaanmu." Ujar Andreas.

Mora pun mengangguk, dan duduk dengan patuh. Tak lama pelayan membawakan Bacon sandwich kesukaan Mora, tapi sayangnya Mora yang ini tidak menyukai bacon.

'Aduh, bacon.. aku benci bacon.' Batin Mora. Mora tidak suka bau bacon, menurutnya bacon sangat amis.

"Ayo makan, sayang." Ujar Andreas, Mora hanya bisa pura - pura tersenyum dan mengangguk.

Andreas sudah memakan sandwich nya, tapi Mora masih diam ragu - ragu.

'Apa aman kalau aku bilang aku sedang tidak ingin makan bacon? Tapi ini kali pertama papa nya Mora sangat antusias memesankan sarapan untuk putrinya.' Batin Mora.

Akhirnya dengan hati terpaksa, Mora mengambil sandwich itu lalu memakan nya. Mora nyaris mual ketika mencium aroma bacon yang dia makan, tapi dia menahan nya dan mengunyah nya.

"Kenapa, sayang? Kamu tampaknya tidak selera makan?" Tanya Andreas, karena Mora mengunyah sandwich nya dengan sangat pelan.

"Tidak apa - apa, pa." Sahut Mora.

Dan meskipun dia menahan mual, akhirnya sandwich itu habis juga. Mora langsung meminum susu cokelat di gelasnya dengan rakus untuk menghilangkan rasa sandwich tadi.

"Papa antar kamu sekolah, ya?" Ujar Andreas, tiba - tiba.

"Tidak usah pa, aku sendiri saja." Ujar Mora.

"Apa kamu masih di rundung teman kelasmu? Papa bisa mengatakannya pada pihak sekolah jika kamu masih di rundung." Ujar Andreas.

"Tidak, mereka tidak lagi merundungku. Papa jangan khawatir, aku sudah bisa menjaga diriku sendiri. Lengan ini, cukup kuat untuk meninju orang." Ujar Mora, sambil menunjukan lengan nya yang tidak berotot sama sekali.

"Hahaha, ya sudah.. Papa senang jika kamu sudah tidak di rundung." Ujar Andreas.

'Aih, memalukan.. lengan Mora kecil sekali, lenganku setidaknya bergelombang.' Batin Mora.

"Hehe.. aku berangkat sekolah dulu, pa. Bye.." Ujar Mora, lalu memeluk Andreas.

"Hati - hati di jalan dan di sekolah, sayang. Kalau ada sesuatu, segera hubungi papa, oke?" Ujar Andreas dan Mora mengangguk.

Dan Mora pun langsung masuk kedalam mobil yang di kemudikan oleh supirnya. Tapi pada dasarnya Mora adalah pribadi yang tidak bisa diam, dia selalu penasaran dengan hal ini dan itu dan sekarang dia penasaran dengan cara mengendarai mobil.

'Sepertinya seru kalau latihan menyetir mobil, jadi aku bisa ke sekolah tanpa supir.' Batin Mora.

Okay, Mora bukan tipe wanita penghambur uang, selama 27 tahun hidupnya di tubuhnya sendiri, dia adalah sosok yang dermawan. Jangan lupakan dia di besarkan di panti, dia akan selalu mengirim uang ke panti untuk biaya hidup adik - adik pantinya.

Mora menghasilkan banyak uang tapi dia bukan pemboros besar atau yang suka memuaskan diri dengan barang mewah. Dulu dia punya motor, dan itu satu - satunya kendaraan nya. Bahkan dia tinggal di apartemen sederhana yang dia tinggali bersama kekasihnya.

"Pak, bagaimana caranya mengemudi kan mobil?" Tanya Mora pada supirnya.

Seketika supirnya ketar - ketir di tanya demikian, kemarin saja Mora membawa motor dan ayahnya langsung marah besar sampai dirinya terancam di hukum penggal, sekarang Mora bertanya tentang mobil.

"Susah, non. Saya juga belajar dari master saya." Ujar supir, lebih baik berbohong dari pada nanti Mora hilang lagi.

"Hm, masa belajar mobil harus dari master? Master apa?" Tanya Mora.

"Master.. master mobil, non." Sahut supir.

"Ck, bapak mau bohongi saya, ya? Mana ada master, dimana - mana yang ada les nyetir mobil." Ujar Mora.

"Tapi jangan non, saya tidak mau mengajari non Mora. Kalau ada ijin dari tuan, baru saya ajari." Ujar supir.

"Haih.." Mora menghela nafas, akhirnya dia menatap jalanan dan tak lama akhirnya Mora sampai sekolah.

Ketika Mora turun dari mobil, Mora di tatap banyak siswa dan siswi sekolah itu, mereka masih penasaran dengan penculikan yang Mora alami.

"Mora, kamu masuk sekolah?" Suara Brandon membuyarkan rasa penasaran murid di sana.

"Hm, bosan di rumah." Sahut Mora.

Teman - teman Brandon juga kini ikut menimbrung dengan Brandon dan Mora, mereka saling siku menyiku melihat Brandon yang makin gencar mendekati Mora.

"Hay Mora." Sapa teman - teman Brandon. Mora pun tersenyum dan menyapa, mereka semua nyaris jatuh pingsan mendapat senyuman manis Mora.

"Jangan lebay! sana - sana pergi, ganggu saja." Ujar Brandon.

"Yee.. Giliran jatuh cinta, teman pun sudah tak ada artinya." Ujar Revan, menyindir.

"Berisik.. sana pergi!" Brandon mengusir ketiga temannya.

"Ayo, kita masuk kelas." Ujar Brandon, Mora pun mengangguk.

Mora melihat kesana kemari untuk mencari Leah tapi hanya ada kawan - kawannya, biasanya mereka sudah mematok di paling depan dengan wajah sinis, tapi sekarang tidak.

"Kemana pimpinan para perundung?" Tanya Mora pada Brandon.

"Kamu tidak tahu? Bos mereka sedang mendapat karma atas kelakuan mereka." Ujar Brandon.

"Ha? Maksudnya bagaimana?" Tanya Mora bingung.

"Entah apa yang terjadi, tiba - tiba saja ayah Leah jatuh bangkrut sampai mengalami koma." Ujar Brandon, Mora pun mengernyit.

"Kemarin dia merayakan ulang tahunnya yang juga ke delapan belas tahun, dan saat perayaan pesta ulang tahun Leah, terjadi sebuah skandal dan keburukan tentang orang tua Leah tiba - tiba muncul di publik." Bisik Brandon.

"Wahh.." Mora terkejut.

"Mungkin beberapa hari ini dia tidak akan masuk sekolah, skandal ayahnya sangat memalukan." Bisik Brandon lagi. Mora pun hanya bisa mengangguk - anggukan kepalanya.

'Tidak di sangka anak ini rupanya bisa bergosip, mungkin penilaian Mora tendang dia salah, dia tidak seburuk itu.' Batin Mora.

'Tapi kalau Leah tidak masuk sekolah, aku tidak bisa membalas mereka, tidak seru.' Batin Mora.

Sampai akhirnya Mora dan Brandon sampai di kelas mereka dan semua teman kelas Mora berdiri dari duduk mereka semua.

"Selamat datang kembali ke sekolah, Mora." Ucap seluruh teman kelas Mora.

Mora sampai terkejut mendapat sambutan sebegitunya dari mereka, padahal dulu Mereka tidak peduli padanya bahkan menganggap seolah Mora tidak ada di kelas itu.

"Kamu menyuruh mereka?" Tanya Mora pada Brandon, tapi Brandon menggeleng.

"Sama sekali tidak." Sahut Brandon, Mora pun kebingungan.

"Mora, demi kenyamananmu tempat dudukmu di pindah ke sana." Ujar salah satu teman kelas Mora sambil menunjuk ke sebuah bangku kosong di depan tempat duduk Brandon.

"Kamu yakin bukan kamu yang melakukannya?" Tanya Mora lagi dengan wajah malas pada Brandon.

"Sumpah! Demi Tuhan, aku tidak menyuruh mereka." Ujar Brandon gelagapan.

Mora hanya menyengir garing singkat, lalu dia berjalan pergi menuju tempat duduknya sendiri.

"Aku duduk di sini saja." Ujar Mora pada teman kelas yang sekarang menduduki tempat duduknya.

"Tidak bisa Mora, ini perintah guru." Ujar siswi itu.

"Apa ku bilang." Ujar Brandon.

Di tengah kebingungan Mora, seseorang sedang tersenyum - senyum memandang layar cctv di kelas Mora. Senyumannya itu sampai membuat sang asisten ikut tersenyum - senyum juga.

'Aiihh... Bosku sedang jatuh cinta. Ya Tuhan.. Semoga gadis itu tidak menolak bosku yang usianya jauh sekali.' Batin Lodi. Dia sedang menatap Byan yang sejak tadi senyum - senyum sendiri.

"Pastikan dia aman, jika sampai dia di rundung lagi, sekolah ini akan aku ratakan." Ujar Byan.

"Baik - baik, tuan jangan khawatir." Ujar kepala sekolah.

'Aku akan masuk sedikit demi sedikit di kehidupanmu, Mora.' Batin Byan.

...TO BE CONTINUED.....

1
nacho
Luar biasa
nacho
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
D̶͔̭̪̻Hͥ̽ͣ̃̔A̷͙ͭͫ̕N̺̻̔̆ͅI̍̅̀̎̊
keren
Aflona Sero
bagus ceritanya
Hikam Sairi
baca
Ratna Jumillah: Selamat membaca kak.
total 1 replies
Wahyu Purwati
gak ada lanjutannya kah?
berasa cpt bgt cerita nya
Rey Linae
Luar biasa
Marianti Lim
10 m habis begitu saja...gila
Marina Abdul
Luar biasa
Mahyuni Suanti
wkwkwwkwk🤣🤣🤣❤️
Mahyuni Suanti
aduhhhh ya ampunnn sakit mulut ku cekikiann bacanya thorrr🤣🤣🤣🤣🤣
dahsyattt author nya the best💖💖💖
Mahyuni Suanti
sumpahhhh aku bacanya sampek berderai air mata sangkin lucunya🤣🤣
bener" seruuuu ceritanya thorr💖💖💖💖
Mahyuni Suanti
seruuuuuu bangetttt😁😁🫰
Mahyuni Suanti
😍😍😍
Mahyuni Suanti
sumpahhh ngakakkk thorrr😅🤣
tapiii ini seriusss kerenn x ceritanya ada kocak" nya 😁
aku suka x thor❤️❤️
terimah kasih bnyak thor🫰❤️
Mahyuni Suanti: iya sama" thor🥰🥰
Mahyuni Suanti: ☺️❤️❤️
total 5 replies
Lii Art
Luar biasa
Miss Yeye
Keren . Tdk membosankan.
my+ng
bagusssss ceritanya 👍👍👍👍👍👍👍
Ramlah
happy ending 🤗😘🥰🫶 thanks thor baca ceritamu seperti makan permen nano nano semua rasa ada didalamnya 💯% suka
Warijah Warijah
Oh iya Thor . ini sekolah tahun berapa y. Ko ga ada cctv y..secara ini sekolah bonanavid masa g ada cctvnya 🙏
Ratna Jumillah: Ada kak, seperti yang kita tahu, sekolahnya melindungi si Leah. dan saat pembulian terjadi, itu di tempat yang nggak terpantau cctv.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!