Di Madu

Tiba di kediaman Mamanya masih jam empat sore dan Adit langsung masuk kedalam rumah, ternyata ada Mamanya yang menatapnya penuh curiga tadinya Adit akan langsung masuk kedalam kamar dan bertemu Kamelia namun gagal.

"Perasaan ini masih sore tapi kamu kenapa sudah pulang?? Gak ngantor memangnya?? "

tanya Mamanya saat Adit mencium tangannya dan langsung duduk di samping Mamamya.

"Adit ngantor tapi pulang lebih awal, kepala Adit lagi pusing Maa jadi mendingan pulang. "

jawab Adit dan Mamanya mendelik mendengarnya.

"Terus kenapa pulang ke rumah ini?? Bukannya pulang ke rumah istri kamu. "

tanya Mamanya kembali dan Adit menghela nafasnya.

"Di rumah ini juga ada istri Adit kalau Mama lupa dan Adit maunya pulang kesini Mama. "

jawab Adit dengan nada kesalnya dan Mamanya mengangkat bahunya dan kembali melanjutkan membaca majalah edisi terbarunya.

Adit langsung beranjak dan berjalan menuju kamarnya, Mamanya membiarkannya karena merasa kasihan melihat putra nya, tapi Mamanya Adit tidak rela kalau Kamelia menjadi pelampiasannya saja.

Adit langsung masuk kedalam kamar yang tidak terkunci, pandangannya langsung tertuju pada Kamelia yang sedang tertidur pulas di atas sofa bercinta yang ternyata masih ada di dalam kamar nya itu.

Adit menghampiri ke arah Kamelia dan betapa kagetnya saat ternyata Kamelia memakai daster rumahan yang begitu seksi, bahkan terlihat sekali Kamelia tidak memakai pakaian dalam nya.

"Astaga kenapa pulang malah nambah kepala jadi pusing begini. "

gumam Adit sambil berbalik menuju sofa dan duduk disana sambil menunggu Kamelia terbangun.

Adit yang merasa lelah pun akhirnya terlelap di sofa setelah melepas jas, dasi dan sepatunya.

Adit merasakan pusing sekali harus berbuat apa pada Cindi, dia tidak mau Cindi curiga kalau Adit sudah mengetahui kebusukannya tapi kalau Adit pulang ke rumah Cindi dia muak sekali dan malas karena takut Cindi akan menyerangnya karena Cindi mengetahui titik kelemahan Adit.

Di luar kamar saat ini......

Papanya Adit pulang tepat pukul lima sore karena penasaran saat mengetahui putranya pulang lebih awal, ternyata dugaannya benar kalau Adit pulang ke rumahnya.

"Papa sama Anak kok tumbenan pulang cepat?? Ada masalahkah?? "

tanya Mamanya Adit yang heran melihat suaminya pulang masih sore.

"Jadi Papa gak boleh pulang awal dan harus pulang malam jadinya. "

Jawab Papanya Adit dan Istrinya langsung tersenyum.

"Bukan begitu Papa, tadi jam empat Adit pulang dan Mama nanya kenapa pulang awal?? dia bilang kepalanya lagi pusing dan sekarang Papa kenapa pulang awal?? "

ucap Sang istri dan Papa nya Adit menghela nafasnya.

"Papa menyuruh Handi memberikan barang bukti sedikit ke Adit dan sepertinya karena melihat itu Adit jadi pulang awal mungkin dan tadi juga Cindi pulang sendiri di antar supir dan Adit alasannya gak tahu apa karena Cindi langsung setuju. "

jelas sang Suami dan Mamanya Adit langsung terdiam.

"Pantesan wajah anak itu muram Papa, biarkan lah Adit dengan Lia saja biar hatinya tenang. "

ucap Sang istri dan si setujui suaminya.

"Papa kira Adit gak datang kesini Maa, ternyata benar dugaan Papa kalau Adit pulang kesini. "

"Kenapa gak di ungkapkan saja semua nya sih Paa, kasihan Adit kalau harus menunggu pesta kan lama loh minggu depan itu. "

"Papa juga gak tau kenapa Adit malah menunda, biarkan lah terserah Adit yang penting Lia aman saja itu paling penting. "

"Lia aman Paa dia kan di jaga ketat semuanya, yasudah Papa bersih bersih dulu sana, Mama mau siapkan makanan untuk makan malam. "

Papanya Adit langsung menuju kamarnya dan Istrinya menuju ke dapur untuk meminta membuatkan makan malam lebih banyak.

Di kamar Kamelia saat ini.....

Kamelia membuka matanya dan merenggangkan tangannya, tidurnya begitu pulas sekali sampai lama sekali.

Kamelia langsung turun dari sofa lalu berjalan menuju kamar mandinya karena tubuhnya terasa sangat lengket saat ini.

Kamelia belum sadar kalau Adit ada di dalam kamar sedang tidur pulas.

Kamelia memilih mengguyur tubuhnya dengan air shower hangat dan dia malas kalau harus berendam karena belum terbiasa.

Hanya dua puluh menit Kamelia selesai dengan menyegarkan tubuhnya, Kamelia keluar kamar hanya dengan melilitkan handuk di dadanya dia benar benar tidak sadar ada Adit di dalam kamarnya.

"Lia sekarang jam berapa?? "

tanya Adit dengan nada seraknya dan matanya masih menutup.

"Astaga......kamu kapan masuk ke kamar. "

ucap Kamelia yang terlonjak kaget melihat Adit ada di dalam kamarnya.

"Lia aku haus, tolong ambilkan air minum!!! "

ucap Adit sambil duduk dan bersandar di sofa.

"Ishhh.....aku nanya malah balik minta tolong. "

gerutu Kamelia tapi dia tetap berjalan menuju teko untuk mengambilkan Adit minum.

Kamelia menghampiri Adit sambil menyodorkan gelasnya, Adit menerimanya namun matanya melotot saat melihat pemandangan di hadapannya.

"Kamu kenapa?? Emang aku hantu yaa sampai melotot gitu lihatnya. "

ucap Kamelia saat heran dengan tatapan suaminya.

"Kamu gak ngasih kode ke aku kan Lia?? Kamu sadar gak dengan yang kamu pakai sekarang. "

ucap Adit dan Kamelia langsung mematung karena dia baru ingat masih mengenakan handuknya.

Kamelia langsung berbalik untuk menuju kamar mandi, namun kalah cepat dengan tangan Adit yang sudah mencekal tangannya.

"Adit lepas, aku mau pakai baju dulu ihh......"

protes Kamelia saat Adit mencekalnya.

"Kamu fikirannya sangat kotor, itu aku haus kenapa malah membawa air minum nya lagi. "

jawab Adit dan Kamelia langsung memberikan kembali gelas berisi air minumnya.

Kamelia langsung memilih pakaian nya secara asal dan kembali masuk kedalam kamar mandi, Adit hanya bisa menghela nafasnya karena melihat tingkah Kamelia, Adit kan suaminya tidak maslah kalau dia harus melihat tubuh Kamelia bahkan Adit di ijinkan untuk menyentuhnya.

"Kamelia.....kamu lupa siapa aku yaa. "

gumam Adit sambil meyimpan gelas lalu mengambil remot untuk menghidupkan lampunya.

Ternyata sudah pukul enam dan Adit memutuskan untuk menyegarkan tubuhnya, tapi dia masih menunggu Kamelia keluar dari kamar mandinya.

"Lia.....kamu janjian makan siang dengan Aldo tadi di restoran?? "

tanya Adit saat Kamelia keluar dari kamar mandinya sejenak Adit terhipnotis dengan Kamelia saat ini.

Kamelia memakai setelan rumahan bergambar kartun dan membuat Kamelia seperti gadis remaja, wajahnya cantik tanpa riasan apapun dan membuat Adit jatuh cinta.

"Saya sudah bilang berapa kali, saya gak tertarik untuk melakukan apapun dengan laki laki lain, walaupun itu untuk undangan makan siang, Saya seorang istri dan tahu batasannya, lebih baik kamu tanya langsung ke sahabat kamu dan jangan selalu menuduh kepada Saya karena Saya tidak pernah melakukannya. "

jawab Kamelia sambil berjalan menuju meja riasnya untuk mengeringkan rambutnya.

.

.

Bersambung.......