Sam hanyalah pemuda miskin biasa yang baru saja dipecat oleh managernya. Setelah itu, dia juga dipukuli oleh orang yang menyebabkan dia dipecat, hanya karena dia cemburu dengan Sam.
Padahal, Sam memiliki banyak hutang yang dia tanggung.
Karena kesialan yang bertubi-tubi, dia pun mendapatkan sebuah sistem yang aneh.
888 triliun bebas dia belanjakan, tapi tidak boleh untuk dirinya sendiri.
Ini sangat aneh.
Sam hanya mendapatkan 10% dari apa yang telah dia belanjakan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dee hwang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33. Menemui Orang gila
Karena Sam ada masalah dengan Angel, jadi orang yang ingin menyewa kos di tempat Sam sudah tidak lagi berminat. Namun Sam tidak ada masalah dengan itu, dia akan mempromosikan kos-kosannya khusus untuk perempuan.
Karena Bu Mirna sudah kepalang menantikan mengurusi anak kos perempuan, jadi Sam tidak enak hati jika seenaknya mengubah keputusan itu.
Kos-kosan itu sudah jadi, tempatnya sangat bagus, Raihan juga membangun toko berukuran sedang di depan kosan. Dengan bantuan Bu Mirna, Sam berhasil membujuk Pak Parjo untuk berjualan di toko itu, menjadi warung makan, tapi modern.
Pak Parjo memiliki istri dan adik perempuan yang siap untuk membantunya. Sam hanya menyediakan tokonya dan modalnya saja, selebihnya dia serahkan pada mereka. Tapi keuntungan dibagi 60% untuk mereka, dan sisanya untuk Sam.
Sebenarnya Sam hanya ingin 10% tapi Bu Mirna malah memarahi Sam.
Mereka tidak tahu jika keuntungan yang Sam dapatkan lebih dari itu. Tapi 40% sudah bagus untuk Sam.
“Kau yakin dua miliar cukup untuk semua ini? Sama perabotannya?“ Tanya Sam.
Dia melihat kos-kosan itu besar sekali, dan fasilitasnya lengkap. Tiap kamar ada AC sendiri, ada kamar mandi sendiri dan juga luas. Terdapat ruang tengah dan dapur. Ada televisi ukuran besar, dua lemari pendingin, dua kompor gas, satu mesin cuci. Ada pula tempat untuk menjemur pakaian yang berada di dalam kosan, jadi tidak perlu menjemur diluar dan bisa dilihat orang.
Selain itu, masih ada roof top untuk nongkrong.
Suasana kosannya minimalis dan cukup girlie, jadi tentu saja cocoknya untuk kosan perempuan.
”Cukup kok Sam…“ ucap Raihan dengan entengnya, yang masih belum dipercaya oleh Sam.
”Kau tahu, aku punya kenalan yang bisa memberiku harga yang bagus untuk semua perabotan dan alat elektronik. Jadi bisa memangkas banyak biaya. Untuk bahan-bahan bangunan juga aku ada kenalan yang bisa memberi bahan kualitas bagus dengan harga yang bagus juga. Aku sangat bisa diandalkan, tahu!“ Tambah Raihan.
Yah, Sam bisa melihatnya, jika Raihan bisa diandalkan, jadi dia sangat serius saat mengatakan akan menyerahkan perusahaan properti untuk diurusi oleh Raihan. Sam sangat percaya pada Raihan. Jarang sekali ada teman yang bisa dipercaya dan dapat diandalkan seperti dia.
”Bagus banget kosannya, nanti aku tanyain adikku mau apa enggak ngekos disini, soalnya dia bakal kuliah deket sini.“ ucap Deva, yang baru saja selesai keliling kosan bersama Haris.
”Aku juga akan mencoba mempromosikan kosan ini pada kenalanku, boss!“ Ucap Haris.
Mendengar ucapan Haris, tentu saja Sam senang, Haris memiliki cukup banyak kenalan perempuan, karena dia itu agak 'buaya'. Jadi urusan promosi pada perempuan, Sam bisa mengandalkan Haris.
”Bagus itu, kamu pasti punya kenalan perempuan banyak kan? Pasti ada salah satu diantaranya yang berkuliah disini, atau kerja di sekitar sini.“ ucap Sam.
Selain ada universitas, ada juga beberapa gedung kantor di sekitar sana.
Karena tanahnya luas, jika banyak peminat, Sam akan meminta membuat kosan lagi disampingnya.
”Ku rasa ada banyak, jangan khawatir, boss tidak membutuhkan Angel lagi. Untuk panti asuhan itu, biar saya juga yang menanganinya, boss.“ ucap Haris.
Sam mengangguk setuju, dia senang karena Haris bisa diandalkan.
”Jadi, kalian akan pergi ke rumah keluarga besar Haris?“ Tanya Deva.
Sam mengangguk lagi, ekspresinya mengatakan jika dia khawatir. Karena kerabat Haris yang pernah dia temui agak menyebalkan. Lalu, Dani itu juga sangat menyebalkan dan suka pamer. Padahal Sam pikir dulu dia sangat baik.
Setelah dia tahu di SMA jika Sam dibully dan sering diejek boti oleh pembullynya, Dani mulai bertingkah.
Jika Sam mengingatnya, dia jadi jijik sendiri. Dani menyebarkan rumor jika Sam menyukainya.
Selain dituduh mencuri, dia juga menuduh Sam dengan banyak sekali tuduhan aneh diluar nalar.
Tapi karena banyak yang mengira dia baik, entah bagaimana, mereka malah percaya dengan orang gila itu.
Sam tidak habis pikir.
Itulah kenapa dia tidak punya banyak teman disaat kuliah. Yang percaya pada Sam bisa dihitung dengan jari, salah satunya tentu saja teman yang menjual televisi di rumah sewa yang dulu.
”Kita ingin menemui sepupuku, Dani, dia sudah terkenal dan dia pernah ada menuduh boss kita dimasa lalu, karena dia tidak ada ditempat syuting hari ini, jadi kita pergi ke rumah keluarga besar, karena dia ada disana.“ ucap Haris.
”Oh, Dani yang itu? Yang dulu bilang kalo Sam—“
Sam segera membekap mulut Raihan sebelum dia mengatakan hal yang tidak perlu.
”Mau bilang apa?“ tanya Sam, sambil tersenyum seperti psikopat.
Raihan menggeleng dengan cepat, jadi Sam segera melepas bekapannya.
”Aku akan mengirim uang untuk Raihan, pastikan menggunakan uang itu dengan benar,“ ucap Sam.
Raihan mengangguk antusias, ”aku tidak akan mengecewakanmu.“
”Bagus, kamu juga harus menggaji pekerja mu dengan baik, kalau bisa gaji mereka dua kali lipat, dengan begitu mereka akan bekerja sesuai dengan gaji mereka.“ ucap Sam.
Haris, Deva dan Raihan yang mendengarnya jadi sangat kagum. Mereka tidak tahu saja jika Sam berkata seperti itu agar uang yang dia keluarkan juga makin bertambah banyak, jadi yang dia dapatkan juga banyak.
Rencananya Sam ingin membuka beberapa bisnis dengan satu perusahaan induk. Tapi untuk saat ini, dia ingin satu persatu perusahaan itu besar dulu.
”Siap, boss!“
***
Keluarga besar Haris memiliki mansion yang sangat besar berharga triliunan. Mereka memang sangat kaya, tapi tidak mau memanjakan anak-anak mereka dan cenderung keras pada anak.
Hasilnya ya rata-rata seperti Haris dan Dani.
Biasanya anak yang mendapat kekerasan dari orangtua akan bertingkah seperti itu, walau tidak semuanya.
Kebetulan, saat itu keluarga Arduino memiliki acara keluarga. Hanya acara kumpul-kumpul saja yang diadakan tiap bulan sekali.
Menurut Haris, dia tidak suka acara itu karena menjadi ajang pamer yang sangat toxic.
Biasanya mereka boleh mengundang orang luar seperti pacar, selingkuhan, atau teman. Terserah saja.
Keluarga itu sangat besar, jadi Sam bisa melihat ada banyak orang.
Acaranya ada di luar, di taman samping rumah yang luas.
Beberapa makanan disajikan disana dengan mewah.
Meski Sam baru masuk, dia bisa langsung melihat orang yang dia kenal sedang menjadi pusat perhatian.
Dani, orang gila itu, sudah agak mabuk padahal hari masih sangat terik.
Di cuaca cerah dan indah ini, Sam merasa dia bisa memukul, menendang, dan menghabisi orang itu dengan tangannya sendiri.
Tapi tidak, ini acara keluarga Haris. Sam hanya tamu dan tidak boleh mengacau.
”Kak Sam!“ Sam menoleh, melihat dua gadis yang sangat familiar baginya. Itu adalah dua gadis dari supermarket saat Sam membayari belanjaan tantenya Haris dulu.
Aileen dan Queen.
Hanya saja Aileen kini tidak cupu lagi, dia menjadi sangat cantik, setara dengan Queen.
Tapi kenapa dia ada disini, bukankah dia gadis miskin?
”Halo, sayang?“
Bugh!
Sam berbalik dan melihat Dani sudah tersungkur dibawah kakinya.
Sam sangat ingin menginjak-injak orang gila itu.
”Jangan pernah menyentuhku, dasar orang sinting!“
Semua orang sangat terkejut karena mereka melihat sendiri dengan mata kepala mereka jika Sam sedang menghina putra kesayangan keluarga Arduino.
