EKSLUSIF HANYA DI NOVELTOON, JIKA ADA DI TEMPAT LAIN BERARTI PLAGIAT! LAPORKAN!
FB: Erna Liasman
IG: Erna Less22
Melisa adalah agen rahasia yang terkuat, sayangnya ia malah mati di tangan sang kekasihnya karena atas perintah ketua agennya.
Namun, ia di beri kesempatan kedua hidup di tubuh seorang wanita lemah yang mati akibat jatuh dari tangga.
Di saat kesempatan kedua ini lah ia pun membalaskan dendamnya kepada kekasih dan ketua agen rahasia itu, dan juga membalas mereka yang menyiksa pemilik tubuh yang ia tinggali itu.
Bagaimana kisah selanjutnya? Bagaimana hubungan ia dan sepupunya? Yuk simak kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 2
"Biarkan aku pelan-pelan mengingatnya," jawabnya sambil berpikir.
'Aku tadi di tembak oleh Kino, lalu aku mati, sekarang aku malah berada di kamar asing ini, kenapa seperti ini? Apa aku di beri kesempatan hidup lagi?' batinnya sambil berpikir keras.
"Bibi, ini tahun berapa?" tanya Grameisya.
"Tahun 2023," jawab wanita paruh baya itu.
"Apa!" Grameisya terkejut.
Ya, di tahun yang sama, itu berarti Kino dan ketua agennya masih hidup.
'Lihat saja kalian! Aku akan mencari kalian dan membalaskan dendam ini, karena aku di beri kesempatan hidup lagi maka aku tidak akan menyia-nyiakan hidupku di jadikan budak lagi, aku akan hidup dengan diriku sendiri dan hanya percaya pada diri sendiri saja. Aku tidak akan pernah berbaik hati seperti kehidupan ku yang sebelumnya,' batin Grameisya mengengam erat tangannya.
'Untuk sementara aku numpang hidup di sini dulu sebagai Nona rumah ini, perlahan-lahan aku akan mencari tahu di mana Kino dan ketua agen berada, yang harus aku lakukan adalah pertama-tama mengahadapi orang-orang yang membully Nona rumah ini,' batin Grameisya.
Cklek!
Pintu terbuka.
"Oh, kamu sudah bangun rupanya? Bagus kalau begitu. Cepat bangun dan bersihkan kekacauan tadi!" perintah seorang wanita tampilan seorang Nyonya kaya.
Grameisya memandang ke arah bibinya itu meminta penjelasan, siapa wanita itu.
"Dia adalah Nyonya Mila, Mama dari Nona Yessy," jawab Bibi.
"Kenapa? Kau lupa ingatan?" tanya Nyonya Mila sambil tertawa kecil.
Grameisya bangun dan menatap wanita itu.
"Anakmu yang sudah membuat kekacauan, jadi suruh dia saja yang membersihkannya, Ibu dan anak sama-sama nggak waras dan nggak punya kerjaan," ucap Grameisya memutar bola matanya.
"Apa kamu bilang!" Mila terbelalak. Ia mendekati Grameisya dan ingin memukulinya.
"Jangan Nyonya, Nona masih sakit, aku meminta maaf untuknya, tolong jangan sakiti dia," pinta Bibi Ena menghalangi Mila untuk memukul Grameisya.
"Kalau kamu tidak mau dia di pukul cepat suruh dia bersihkan rumah ini," ucap Mila pergi meninggalkan kamar Grameisya.
"Nona, Nona di dalam saja, biar Bibi yang bersihkan," ucap Baik Ena.
"Di rumah ini ada berapa pembantu?" tanya Grameisya.
"Ada banyak Nona, sekitar 15 orang," jawab Bi Ena.
"Ya sudah, biarkan pembantu yang lain membersihkannya," ucap Grameisya duduk kembali ke atas ranjangnya.
Bi Ena menekuk alisnya merasa ada perubahan pada diri Nona yang ia layani itu.
Ya, setiap orang yang ada di rumah mereka punya pembantu pribadi. Hanya pembantu pribadi yang boleh masuk ke dalam kamar mereka dan menyiapkan segala sesuatu yang di butuhkan majikannya.
Di saat kakek dan ayahnya tidak di rumah, mereka semena-mena memperlakukan hal buruk kepada Grameisya.
Grameisya yang terlahir lemah dan kehilangan ibu sebagai sandarannya membuat ia menjadi lemah, karena itu ia sering mendapatkan perlakuan buruk dari Bibi dan sepupunya.
"Bibi, aku lapar, ambilkan makanan untuk," pinta Grameisya.
"Sebentar Nona," ucap Bibi Ena. Ia pun pergi keluar dari kamar Grameisya dan menuju ke dapur.
Grameisya berdiri dan ia mendekati sebuah kaca meja rias. Ia terkejut melihat wajahnya.
Ya, wajah yang tak lagi serupa itu, wajah yang sudah berubah 100% dari wajah aslinya.
"Aku pindah ke tubuh orang lain, bahkan tadi aku sempat berpikir jika aku hanya pindah tempat, tidak menyangka jika aku juga pindah tubuh," ucapnya memegang pipinya.