Jodohku Bujang Lapuk

Kamelia duduk sambil menggerutu beberapa saat lalu ia telah sah menjadi istri Edward dan ia hanya duduk menyendiri sambil menekuk wajah nya bahkan ia tak peduli saat orang orang yang berada di sana menatap nya dengan tatapan aneh

"ah kenapa kenapa jodohku bujang lapuk itu sih" gerutu nya dalam hati

Kini para tamu akan bersiap pergi ibu Diana memaksa anak nya untuk menemui tamu mereka dengan sangat terpaksa akhir nya ia mau mengikuti perintah ibu nya setelah sang ibu mencubit lengan nya hingga ia kesakitan.

Sedangkan Edward sedang mengobrol dengan dengan asisten nya Eza mereka tampak serius saat ini bahkan mereka tak sadar jika ibu Diana mendekati nya dan membawa minum serta beberapa cemilan kemudian wanita itu duduk bergabung dengan mereka meninggalkan Kamelia yang sedang duduk sendirian di ruang tengah

"nak ibu mohon jaga anak ibu dan bimbing dia menjadi wanita yang lebih baik lagi, ibu percaya sama kamu dan ibu sudah paham dengan dia pasti setelah ini dia akan minta hal hal aneh dan ibu mohon jangan kamu turuti" pinta ibu Diana

"aku pasti akan membahagiakan dia bu dan aku tidak akan meninggalkan dia seperti ayah nya" jawab Edward yakin

"darimana kamu tau tentang ayah nya Lia" tanya ibu Diana

kemudian lelaki itu tersenyum "dari siapa lagi bu kalau bukan dari dia" jawab Edward

Sedangkan Diana hanya bisa menghembuskan nafas nya dengan kasar kemudian ia bangkit dari duduk nya dan meninggalkan Edward dan Eza yang sedang duduk.

Kamelia duduk dengan cemberut sambil memakan makanan yang ada di depan nya sesekali ia menggerutu karena suami dan ibu nya seperti orang yang sudah kong kali kong

"seperti nya setelah ini aku harus bicara dengan pak tua itu" gerutu nya

Kemudian sang ibu menghampiri nya lalu duduk di samping nya mungkin ibu nya ingin berbicara empat mata dengan nya dan kebetulan sekali saat ini Kamelia sedang duduk menyendiri

"ibu mohon nak kamu jangan berpikir bahwa semua laki laki sama seperti ayah mu, kamu harus bisa menilai mana lelaki baik dan mana lelaki yang jahat kalau ibu lihat suami mu lelaki yang dewasa dan dia seperti nya juga mencintai mu jadi pikirkan baik baik jika kamu ingin mengambil keputusan tentang rumah tanggamu dan lagi pernikahan itu adalah suatu yang sakral ibu bisa tebak pasti di otak kamu yang dangkal itu kamu sedang memikirkan rencana yang tidak baik kan" papar sang ibu

Sedangkan Kamelia hanya diam saja karena ibu nya itu seperti cenayang yang bisa menebak isi pikiran nya namun ia tetap mengangguk saja agar sang ibu tidak curiga terhadap nya.

.

.

Setelah berdiskusi dengan bos nya Eza pun akhir nya memilih untuk kembali ke perusahaan karena masih banyak pekerjaan yang menumpuk apalagi saat ini bos nya tidak bisa datang ke perusahaan nya, kemudian pria itu berpamitan dengan bos nya dan juga istri nya yang menemui nya dengan wajah yang masih begitu tertekan bahkan Eza pun bingung saat melihat Kamelia yang terpaksa menikah dengan bos nya apakah dia tak tau jika di luaran sana banyak wanita yang mengantri untuk bisa menjadi istri bos nya

"baiklah bos saya pamit dulu" pamit nya sopan

Sedangkan kedua orang di depan nya hanya mengangguk saja lalu Kamelia menarik tangan suami nya untuk masuk kedalam kamar nya membuat Edward menyatukan alis nya heran

"kamu udah gak sabar pengin aku tidurin" tanya Edward dengan nada menggoda

"ish dasar mesum, aku mau bicara penting dengan mu" jawab nya dengan serius

"apa yang ingin kau bicarakan" tanya Edward

Sebenar nya Edward sudah merasa mungkin pembicaraan ini akan menguras emosi nya karena ia punya feeling jika wanita pasti akan membuat ulah

"om kan sudah tanggung jawab dengan menikahi ku dan sekarang aku minta om ceraikan aku" ucap Kamelia

Sedangkan Edward langsung melotot mendengar ucapan wanita di depan nya sungguh ia ingin menarik bibir wanita ini agar tidak bicara sembarangan lagi

"kau pikir pernikahan ini main main aku bukan abg labil yang harus main main" tegas nya

"om tapi aku tidak mau menikah dan mohon ceraikan aku sekarang juga" teriak Kamelia

Wanita ini benar sedang menguji kesabaran nya namun sebisa mungkin ia tetap menahan emosi nya

"apa kau tidak kasihan dengan ibu mu dia sudah mewanti wanti kamu untuk tidak melakukan hal yang akan merugikan mu tapi kamu benar benar tidak mendengarkan ibu mu, baiklah jika mau mu seperti itu daripada kita menikah dan langsung bercerai bagaimana kalau kita menikah kontrak saja besok kau tanda tangani perjanjian nya karena aku akan menyuruh Eza membuat nya" tawar Edward

Kamelia tampak berpikir dengan usul lelaki di depan nya ini mungkin boleh juga daripada ia membuat ibu nya kecewa lebih baik ia turuti saja kemauan lelaki di depan nya ini

"baiklah tapi pernikahan ini harus berakhir saat sudah setahun dan aku akan menyetujui nya" jawab Kamelia sambil menawar

"hemm" Edward pun berdehem saja karena ia kesal dengan wanita ini

"sekarang kau harus pulang ke rumah ku karena sekarang kau sudah menjadi istri ku jadi kau harus tinggal bersama ku" titah Edward

"ck baiklah apa aku harus membawa baju baju ku" tanya Kamelia dengan polos

 Sungguh Edward ingin sekali menabok bokong wanita ini karena mudah sekali wanita ini merubah suasana hati nya

"kau pikir aku lelaki miskin yang kekurangan uang, bawa saja apa yang penting untuk pakaian dan yang lain nya aku akan siapkan" ucap Edward

"tapi untuk malam ini aku tidak akan membiarkan mu tidak memakai pakaian" lanjut nya dalam hati

Tanpa mereka sadari bahwa dari tadi ibu Diana menguping pembicaraan mereka ia bahkan menangis melihat kelakuan anak nya ini apa dia sebegitu trauma nya dengan laki laki tapi bukankah di sudah pernah tidur dengan suami nya jadi apa yang di takutkan anak nya ini

.

.

Di sisi lain gadis yang berusia dua puluh tahun kini sedang menemui ayah nya di perusahaan padahal dia baru saja pulang setelah ia liburan namun ada hal penting yang akan ia bicarakan dengan ayah nya

"pa, aku boleh minta sesuatu tidak" tanya gadis bernama Keisha

"bukankah kau selalu meminta pada pap mu ini" jawab sang papa yang tak lain adalah Anwar Subrata

"emm pa aku mau dong di kenalin sama teman bisnis papa yang nama nya Edward Louis yang pengusaha bule itu pa" pinta Keisha

"kenapa kamu mau papa kenalkan apakah kamu menyukai nya, dan lagi dia adalah orang yang bersifat dingin tak semua orang bisa mendekati nya" jawab papa nya

"ish papa gimana sih kan papa belum mencoba siapa tau dia mau sama Keisha pa, anak papa ini kan cantik" cetus nya dengan membanggakan diri sendiri

"papa akan coba emang kamu pernah ketemu sama dia" tanya sang papa lagi

"kemarin pa waktu di hotel pas aku liburan kebetulan kami menginap di hotel yang sama" jawab Keisha dengan tersenyum samar

Sedangkan sang papa tak menyadari arti senyuman dari anak nya tersebut dan dia hanya menuruti saja permintaan anak nya yang manja ini

"ck kau akan semakin membenci papa mu jika aku berhasil merebut lelaki yang ada di dekat mu" gumam nya

...----------------...