NovelToon NovelToon
Cinta Semanis Madu

Cinta Semanis Madu

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: mommy almira

Syahida gadis manis dan periang yang kerja di sebuah perusahaan bagian keuangan , harus dihadapkan pada dua lelaki tampan dan juga mencintainya. Siapakah yang akan Syahida pilih, Juna seorang lelaki dingin,disiplin dengan watak keras ataukah lebih memilih Raihan pemuda baik hati lemah lembut dan penyayang..?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy almira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

33. Bete

Raihan menuntun tangan Syahida untuk kembali ke mobil. Mereka berdua lalu masuk ke dalam mobil tersebut.

"Apa yang mereka lakukan...? Mereka seperti sepasang kekasih saja...?" ucap Syahida setelah duduk di jok mobil di samping Raihan.

Raihan hanya melirik Syahida sekilas.

"Apa tidak ada tempat lain sampai di parkiran pun mereka mesra- mesraan seperti itu...?" sambung Syahida yang terlihat kesal.

Raihan pun memperhatikan wajah Syahida yang terlihat kesal itu. Lalu Raihan segera menjalankan mobilnya meninggalkan area parkiran.

***

Setelah tiga puluh menit perjalanan Syahida dan Raihan telah tiba di pinggir pantai. Suasana sore di tepi pantai begitu syahdu. Hanya ada suara deburan ombak yang tak henti- hentinya menari- nari ke sana kemari serta kicauan burung camar yang hendak kembali ke tempatnya setelah seharian mencari makan. Langit berwarna orange yang menandakan matahari akan segera tenggelam di ufuk barat pun menambah keindahan sekitar pantai.

Syahida berdiri di tepian pantai tanpa menggunakan alas kaki dengan memandang lurus ke depan. Mukanya terlihat bete mengingat kejadian di parkiran tadi. Sementara itu Raihan berada tiga meter di belakangnya.

Raihan berdiri dengan terus menatap ke arah Syahida dengan memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya.

"Apa yang mereka lalukan di parkiran tadi..? Benar- benar memalukan sekali. Apakah mereka sudah lama berpacaran..? Atau baru saja jadian ketika pulang dari rapat tadi..?" batin Syahida.

"Kalau mereka berdua benar- benar pacaran, lalu apa yang pak Juna lakukan tadi padaku sebelum rapat dimulai..? Dia memelukku bahkan mencium keningku. Dasar laki- laki buaya, mentang- mentang hanya aku yang suka sama dia, dia bisa seenaknya berbuat seperti itu padaku..." batin Syahida sambil menggosok- gosok kening yang beberapa watu lalu dicium oleh Juna.

Lalu Syahida berjalan di pinggir pantai untuk menghilangkan rasa betenya. Sesekali dia mengambil kulit kerang yang terdampar karena tersapu oleh ombak. Lalu dia melemparkannya ke arah matahari yang mulai tenggelam.

Semakin lama Syahida menikmati bermain bersama ombak yang tak henti- hentinya bergerak ke sana kemari. Syahida berjalan menghampiri ombak, dan ketika ombak datang dia lari supaya tidak terkena cipratan air laut sambil sesekali tertawa . Dia terlihat sedang bermain kejar- kejaran saja.

Raihan yang sejak tadi memperhatikan Syahida pun tertawa melihat tingkah lucu Syahida.

"Pak Raihan kemarilah, ayo kita bermain dengan ombak..." seru Syahida.

"Tidak Syahida takut nanti celanaku basah.." sahut Raihan.

"Ah pak Raihan ini, masa celannya basah saja takut..." ucap Syahida lalu sengaja mencipratkan air pada Raihan hingga mengenai celananya.

"Hei Syahida kenapa kamu membasahi celananku...?"

Syajida pun tertawa sambil berlari. Kemudian Raihan mengejar Syahida. Jadilah mereka bermain kejar- kejaran sambil tertawa senang seperti anak kecil saja.

Setelah cukup lama bermain kejar- kejaran, Syahida dan Raihan pun kembali ke pinggir pantai lalu duduk di kursi di bawah pohon kelapa.

Hari sudah malam. Angin di sekitar pantai pun semakin kecang bertiup hingga terasa dingin menusuk sampai ke tulang.

"Kamu kedinginan Nona Syahida...?" tanya Raihan yang melihat Syahida sesekali mengusap lengannya.

Syahida pun mengangguk.

"Tunggu di sini ya aku beli minuman hangat dulu..." ucap Raihan lalu pergi meninggalkan Syahida.

Tidak berselang lama Raihan pun kembali dengan dua gelas minuman hangat di tangannya.

"Ini minumlah coklat panas ini. Ini akan menghangatkan tubuhmu.." ucap Raihan sambil memberikan satu gelas kepada Syahida.

Mereka berdua pun menikmati coklat panas sambil berbincang. Tiba- tiba perut Syahida berbunyi. Syahida melihat ke perut nya lalu menoleh ke arah Raihan yang juga sedang melihat ke arah perut Syahida. Lalu mereka berdua tertawa bersama.

"Nona Syahida lapar..?" tanya Raihan.

Syahida mengangguk dengan malu. Raihan pun kembali tertawa.

"Ayo kita cari makanan. Di sebelah sana ada restauran seafood yang terkenal enak, kita makan di sana saja ya.." ucap Raihan sambil menunjuk ke arah restauran tersebut.

Syahida pun mengangguk. Lalu mereka berdua berjalan menuju restauran tersebut. Kemudian mereka memesan makanan beserta minuman.

Sekitar tiga puluh menit mereka menunggu makanan mereka pun akhirnya datang. Berbagai jenis binatang laut segar yang terdiri dari kerang, rajungan, udang dan juga cumi- cumi bercampur menjadi satu dengan dibaluri saos tomat, saos sambal dan saos tiram terlihat sangat menggugah selera.

"Wah Pak Raihan, kelihatannya ini enak sekali..." ucap Syahida begitu makanan tersebut disajikan di hadapannya keduanya.

"Iya tentu saja ini enak. Ayo kita mulai makan.." sahut Raihan.

"Iya.." jawab Syahida.

Syahida dan Raihan segera menyantap hidangan tersebut. Iya benar saja, ternyata makanan tersebut enak sekali. Tentu saja karena makanan tersebut terbuat dari bahan- bahan yang masih segar.

"Hei Nona Syahida lihatlah ada saos yang menempel di pipimu..." ucap Raihan sambil tersenyum.

"Sama saja , pipi pak Raihan juga belepotan.." sahut Syahida.

Lalu mereka pun tertawa bersama.

Mereka pun merasa kenyang setelah menghabiskan makanan di hadapannya.

"Nona Syahida sudah kenyang...?" tanya Raihan.

"Kenyang sekali, lihatlah perutku jadi terlihat gendut seperti ini..." jawab Syahida sambil mengelus perutnya.

Raihan pun kembali tertawa.

"Pak Raihan ini sudah malam, kita pulang yuk..." ajak Syahida.

"Iya, ayo pulang besok kita harus kembali bekerja..." jawab Raihan.

Lalu Syahida dan Raihan menuju ke tempat parkir untuk mengambil mobil Raihan yang terparkir di sana.

Mereka berdua lalu masuk ke dalam mobil. Tak lama kemudian Raihan menjalankan mobilnya meninggalkan area parkir.

Raihan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang membelah jalanan kota Jakarta. Karena sudah malam dan rasa lelah yang mendera, Syahida yang biasanya tidak bisa diam dengan banyak bertanya dan bercerita kini dia hanya diam menyender di jok mobil sebelah Raihan.

"Apa Nona Syahida mengantuk...?" tanya Raihan.

"Iya mengantuk sedikit..." jawab Syahida.

"Tidurlah nanti kalau sudah sampai di tempat kost aku bangunin..." ucap Raihan.

"Memangnya pak Raihan tahu alamat tempat kost ku..?" tanya Syahida.

"Oya, aku tidak tahu ya...?" jawab Raihan.

Syahida pun tertawa.

"Pak Raihan..." panggil Syahida.

"Iyaa Nona Syahida.." jawab Raihan.

"Aku ingin mengajukan cuti, apa boleh..?" tanya Syahida.

"Tentu saja boleh..." jawab Raihan.

"Beneran pak..?" tanya Syahida.

Raihan pun mengangguk.

"Memangnya kapan nona Syahida akan cuti..?" tanya Raihan.

"Kalau boleh sih hari rabu sampai jumat besok..." jawab Syahida.

"Oh oke..aku akan menyetujuinya..." ucap Raihan.

"Tapi kalau pak Juna tidak mengijinkan karena terlalu mendadak gimana dong...?" tanya Syahida.

"Tidak masalah, yang penting aku sudah memberimu ijin kan..?'' jawab Raihan.

"Makasih pak Raihan.." ucap Syahida sambil tersenyum pada Raihan.

"Kenapa nona Syahida tiba- tiba ingin cuti..?" tanya Raihan.

"Aku ingin pulang ke Bandung menemui ayah . Sudah dua bulan aku tidak pulang..." sahut Syahida.

"Oh bagus lah, kunjungilah ayahmu, kalau kamu terlalu lama tidak mengunjunginya nanti ayahmu sedih..." jawab Raihan.

"Bukan sedih pak, tapi nanti ayah marah- marah. Dibilang aku sudah lupa kalau masih punya orang tua..." jawab Syahida.

Raihan pun tertawa. Beberapa menit kemudian mereka pun sampai di tempat kost Syahida. Raihan pun menghentikan mobilnya.

"Makasih ya pak Raihan sudah mengajakku jalan- jalan ke pantai dan juga mentraktir makanan yang enak dan juga sudah mengantarku pulang.." ucap Syahida.

Raihan pun mengangguk sambil tersenyum.

" Nona Syahida senang malam ini..?" tanya Raihan.

Syahida mengangguk.

"Nona Syahida sudah tidak sedih lagi kan..?" tanya Raihan.

"Sedih..? Aku tidak sedih..'' sahut Syahida.

"Oya..? Bukannya tadi sore nona syahida sedih dan terlihat bete karena melihat Juna dan Cindy berpelukan ..?" tanya Raihan sambil tersenyum.

"Ih pak Raihan ini, mana ada aku seperti itu..." sahut Syahida yang terlihat salah tingkah.

"Pak Raihan, sekali lagi makasih ya untuk semuanya. Aku turun dulu. Besok sepulang kerja aku langsung ke Bandung..." ucap Syahida.

"Besok aku antar nona Syahida ke stasiun ya.." ucap Raihan.

"Oh tidak perlu repot- repot pak Raihan , biar aku ke stasiun sendiri saja.." jawab Syahida.

"Tidak bisa begitu, aku kan sudah memberimu ijin cuti, jadi aku akan mengantarmu besok ke stasiun...oke ..?" ucap Raihan.

"Ehmmm... Iya deh pak Raihan, makasih ya. Aku turun..." sahut Syahida.

"Selamat istirahat Nona Syahida..'' ucap Raihan.

Lalu Syahida pun turun dari mobil. Raihan lalu melanjutkan perjalanan untuk pulang ke rumahnya.

Bersambung...

🌺 jangan lupa like dan dukungannya ya🌺

1
Awang Rijan
suka dengan ceritanya. lanjut thor
Awang Rijan
Syahida lucu ya
Awang Rijan
ceritanya manarik
Rahayu Putri pratiwi
lanjut kak...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!