NovelToon NovelToon
Pulang Untuk Membalas Dendam

Pulang Untuk Membalas Dendam

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Romansa / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: nita kinanti

Dira, gadis yang dulu menjadi korban bully dari teman sekolahnya akhirnya berubah menjadi sosok yang kuat dan berkuasa. Selama bertahun-tahun dia tinggal di luar kota. Dia berusaha mengubur dalam-dalam kenangan pahitnya sewaktu menjadi korban bully dan ingin melanjutkan hidupnya dengan tenang karena yakin karma akan bekerja dengan sendirinya.

Tetapi kemudian, Dira mendengar jika ternyata orang-orang yang dulu membullynya sekarang hidup bahagia, Dira merasa tidak terima. Kepulangannya ke kota kelahirannya yang tadinya hanya demi karier berubah menjadi keinginan untuk membalas dendam. Dira bertekad jika karma belum menghampiri mereka maka dia yang akan menghantarkannya.

Akankah Dira berhasil membalas dendamnya atau justru memaafkan mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nita kinanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

33. Tersangka

Dira dan Jeff sedang dalam perjalanan pulang setelah menghadiri pesta pernikahan Selvi yang batal.

Dira tersenyum. Skenario yang dia buat untuk menggagalkan pernikahan Selvi berjalan lancar. Rasa puas terpancar di wajahnya. Akhirnya Selvi merasakan apa yang dia rasakan dulu.

"Kamu puas Baby?" tanya Jeff yang sejak tadi memperhatikan senyum di wajah Dira. Itu adalah sesuatu yang sangat jarang dilihatnya.

"Apa aku terlalu jahat?" Dira balas bertanya.

"Melihat yang sudah dia lakukan padamu, menurutku ini balasan yang setimpal."

Dira tidak berkata-kata lagi. Sebenarnya jauh di dalam lubuk hatinya Dira merasa bersalah kepada Zaki karena laki-laki itu ikut terkena imbas balas dendamnya. Tetapi itu bukan salah Dira karena dia sudah berusaha mengingatkannya.

*

Selvi duduk di sofa dengan penampilan berantakan. Ibunya dengan setia mendampingi di sisinya. Sudah jatuh, tertimpa tangga, mungkin itu peribahasa yang tepat untuk menggambarkan nasib Selvi saat ini. Setelah dipermalukan dengan video mesumnya, ditinggal oleh Zaki di pelaminan, sekarang dia menghadapi kemarahan ayahnya.

"Memalukan!!! Ini sangat memalukan!!!" geram Harsa. "Papa tidak habis pikir dengan kelakuanmu Selvi?!! Bagaimana mungkin kamu bisa melakukan hal itu, hah?!!" bentak Harsa dengan emosi memuncak.

"Apa papa pernah mengajari kamu membully teman-temanmu? Apa papa kurang mendidik kamu?!! Tidak cukup dengan video pembullyan kamu juga membuat video asusila. Bagaimana bisa Sel?!! Dimana otakmu?!!"

"Papa bisa menutupi skandal pembullyan itu, tetapi soal video asusila, bagaimana kita akan menutupinya? Semua orang sudah melihatnya!!!" Seolah tidak memberi kesempatan Selvi untuk membela diri, Harsa terus mengeluarkan amarahnya yang sudah dia tahan sejak masih di hotel tadi.

Selvi diam membisu, sesekali dia menghapus air matanya yang terus mengalir di pipinya. Tetapi tidak ada satupun kata-kata Harsa yang masuk ke telinganya. Yang ada dipikirannya hanya Zaki dan Zaki saja, tidak peduli jika sang ayah tengah murka di hadapannya.

"Papa ini seorang pengajar Sel, kamu benar-benar mencoreng muka papa!!! Apa yang kurang dari papa sebagai orang tuamu?!! Semua keinginan kamu papa penuhi, dan ini balasan kamu?!! Bisa kamu bayangkan bagaimana perasaan papa waktu melihat video itu??? Bisa kamu bayangkan???" lanjut Harsa, seperti belum puas meluapkan kemarahannya pada Selvi.

"Kamu dengar kata-kata papa nggak?!!" bentak Harsa lagi. Seandainya istrinya tidak mencegahnya tadi, mungkin sekarang dia sudah menghajar Selvi. Rasa malunya melebihi apapun sekarang. Dia mendirikan sekolah swasta yang cukup elite, dan memiliki beberapa yayasan lain yang bergerak di bidang pendidikan. Harsa sendiri berprofesi sebagai seorang pengajar, tetapi justru anaknya sendiri berperilaku seperti orang yang tidak berpendidikan.

"Sudahlah Pa, kasihan Selvi," ujar Linda berusaha meredam amarah suaminya.

"Anak ini harus diberi pelajaran Ma!!! Lihat saja kelakuannya!!! Apa mama tidak malu mempunyai anak yang kelakuannya seperti itu?"

"Selvi memang salah, tetapi mama mohon papa juga melihat kondisi Selvi. Dia sedang terpukul karena pernikahannya batal. Jangan terus dipojokkan dan disalahkan. Dia sedang sedih, jangan dibuat semakin sedih lagi." Linda berusaha membujuk suaminya.

"Kenapa mama terus membela dia? Apa sebenarnya mama sudah tahu tetapi menutupinya dari papa???"

Linda tidak bicara lagi. Lebih baik dia diam daripada ikut terkena amukan suaminya.

Seperti telah kehabisan tenaga untuk marah, Harsa diam selama beberapa saat. Selvi dan Linda pun tidak ada yang berani bersuara.

"Siapa laki-laki itu?!" tanya Harsa kemudian. Nada bicaranya sudah normal seperti sudah berhasil meredam amarahnya.

Selvi tidak menjawab hingga Linda menggoyang lengannya. "Sel, ditanya papamu, siapa laki-laki itu? Laki-laki yang ... " Linda tidak sampai hati meneruskan kalimatnya.

"Dia ... Dia Alex ... Murid di sekolah papa juga," jawab Selvi lirih.

"Papa akan menemuinya dan memintanya menikahi kamu," ujar Harsa.

"Selvi nggak mau menikah dengan Alex! Selvi hanya mau menikah dengan Zaki! Pa ... Ma ... Tolong bujuk Zaki agar mau memaafkan Selvi. Jangan sampai Zaki ninggalin Selvi," rengek Selvi kembali berderai air mata.

"Kamu pikir setelah dia melihat semuanya, dia masih mau menikah denganmu?!! Memang sudah sepantasnya Zaki meninggalkanmu!"

"Pa ... !!! Papa kok ngomongnya begitu sama anak sendiri?! Bagaimanapun juga Selvi anak kita! Papa harus membelanya!" hardik Linda, tidak suka melihat suaminya terlalu keras kepada putri sematang wayangnya.

"Keputusan papa sudah bulat, laki-laki itu harus menikahi Selvi!"

"Selvi tidak mau Pa, Selvi maunya menikah dengan Zaki. Cinta Selvi hanya untuk Zaki, Pa ... Selvi tidak mencintai Alex."

"Kalau kamu tidak mencintainya lalu kenapa kamu melakukan perbuatan terlarang itu dengannya?!!"

Selvi tertegun mendengar pertanyaan ayahnya. Dia terlalu kalut, memikirkan pernikahannya yang batal hingga tidak sempat memikirkan siapa yang tega melakukan ini kepadanya, begitu juga Harsa dan Linda. Dan baru sekarang terlintas di pikiran Selvi jika Alex lah tersangkanya.

Selvi mengepalkan tangannya. Dia sangat marah kepada Alex karena telah menghancurkan hidupnya.

"Kenapa diam Sel? Kenapa kamu melakukan perbuatan terlarang itu jika kamu tidak mencintainya?" ulang Harsa.

Lalu Selvi pun menjelaskan semuanya. Mulai dari awal Alex mengancam akan menyebarkan video pembullyan yang dia lakukan hingga berakhir di kamar hotel.

"Jadi dia mengancammu?"

Selvi mengangguk.

"Hanya dia yang mempunya video itu? Jadi pasti dialah dalang di balik semua ini?" tanya Harsa lagi. Selvi kembali mengangguk.

"Kenapa kamu diam saja jika dia mengancammu? Semuanya pasti berbeda jika kamu kamu bicarakan ini sama papa dan mama. Kami bisa mengambil langkah yang tepat agar laki-laki itu tidak berbuat sejauh ini," ujar Harsa dengan nada lebih halus.

"Selvi takut papa akan memarahi Selvi karena dulu bersikap jahat sama Dira. Papa sepertinya lebih sayang sama Dira daripada sama Selvi, anak papa sendiri," terang Selvi.

Harsa tidak menjawab. Dia baru sadar jika mungkin Selvi cemburu melihat perhatian yang dai berikan kepada Dira. Padahal sebenarnya dia membantu Dira hanya kasihan kepada Dira, tidak lebih.

Kalau begitu Papa akan pikirkan langkah apa yang harus diambil," ucap Harsa lebih tenang. Dia tidak begitu menyalahkan Selvi seperti sebelumnya setelah mengetahui semuanya. Dia juga tidak lagi menginginkan Selvi menikah dengan Alex.

*

Pagi-pagi sekali Selvi pergi meninggalkan rumahnya. Dia terlihat berbeda mengenakan pakaian serba tertutup ditambah topi di kepalanya. Itu dilakukannya agar tidak ada yang mengenalinya karena dia masih malu dengan kejadian di pesta pernikahannya.

"Kurang ajar kamu Alex! Apa yang sebenarnya kamu inginkan?!" gumam Selvi sambil mengendarai mobilnya menuju apartemen Alex. Sampai detik ini dia masih berpikir jika Alex lah tersangka yang memutar videonya di layar raksasa karena hanya dia yang memiliki video itu.

Kondisi jalanan yang masih sepi membuat Selvi bisa menyetir dengan kecepatan tinggi, sehingga dia bisa sampai di apartemen Alex dalam waktu singkat.

"Kamu harus membayar semuanya!" gumam Dira, turun dari mobilnya.

1
lizah meon
pilih aje Jeff. jgn jual.mahal sgt. nnti diambil org atau Jrff bosan dgnmu Dira.
lizah meon
Luar biasa
Yovan Imbar
👍👍
Asiana Tyas
Luar biasa
Iis
kok jeff tshu apartmn c alex y
Sulaiman Efendy
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Sulaiman Efendy
LUMAYAN BAGUS, DN BNYK HIKMAH SERTA PEMBELAJARAN DLM NOVEL INI..
Sulaiman Efendy
PASTI ORG TUA PARA PMBULLY OLIV DIANCAM SAMA DIRA, DNG ANCAMAN MNARIK INVESTASI DIPRUSAHAAN MRK..
Sulaiman Efendy
AKHIRNYA LO AKN BERLUTUT DIBAWAH KAKI DIRA..
Anisah
bAgus
pak siwoyo
keterbukaan dira akam membuat jeff bertindak ...dg kekuasaan dan kelayaannya semua teratasi .... masalah alex keciiiiiillll
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄
.
Khusnul Khotimah
sangat bagus ceritanya kak, sy suka cerita wanita kuat /Good/
As Tini
knp gk ngomong sama jeff sih, bodoh bnget
Dwi Fadilah
Luar biasa
愛の光 (Ai no Hikari)
ya seperti itulah akibatnya jika terlalu memanjakan anak. boleh² saja menuruti keinginan anak, tp hrs dipilih² mana yg lebih penting bukan semua keinginan anak hrs dituruti. anak jg hrs diajarkan bagaimana krja keras, biar nntinya jika terjadi apa² dia tahu hrs bagaimana
Tisa Larasati
bagus ceritanya TDK bertele tele
gambir dua
Lumayan
Sukliang
gimana kabar zaki
Anonymous
t
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!