Ranjang Hangat MAFIA Kejam

^\_\_\_\_\_^

Ayana semakin gelagapan, Iya semakin takut saat Rey berjalan ke arahnya dengan Aura yang mendominasi.

Ayana menggenggam erat tangan Devi. Ia takut.

Apa pria Ini mendengar ucapannya tadi? Jika ia maka itu sangatlah tidak bagus!

'' tinggalkan kami berdua!'' Tegas Rei membuat genggaman tangan Ayana semakin kuat. Ia menatap Devi sambil menggeleng kecil.

'' kesabaranku sangat tidak bagus,'' desis Rei membuat Devi takut. Perlahan Ia pun melepaskan tangan Ayana dan menggangguk kecil.

Dengan berat hati Devi keluar dan meninggalkan Ayana yang Hampir Mati ketakutan.

Setelah pintu ditutup, re langsung menatap Ayana yang sudah menunduk takut.

'' ulangi kembali ucapanmu tadi!'' Tegas Rey. Ayana menggeleng kuat. ia takut.

Ingatan di mana Rey melecehkannya dan memperlakukannya seperti hewan di malam itu membuat tubuh Ayana gemetar ketakutan.

Sosok yang menjadi pemicu ketakutannya sekarang berada tepat di hadapannya.

Namun ketakutan Ayana langsung lenyap saat seseorang langsung berlutut di hadapannya dan menggenggam lembut kedua tangannya.

Ayana menatap heran pada Rei yang menatapnya dengan lembut dan terlihat penuh penyesalan.

'' Tolong ulangi lagi ucapanmu tadi,'' kali ini nada Rey sedikit memohon.

Ayana dia masih dalam kebingungan yang sangat mengusik otaknya.

Ayana pikir, pria kejam ini akan membunuhnya dan merampas anak-anaknya begitu saja. Namun siapa sangka pria yang paling ditakuti hampir sedunia ini berlutut di hadapannya.

'' aku memohon, Tolong ulangi lagi ucapanmu,''

Ayana menelan ludahnya kasar. Entah mengapa rasa takutnya lenyap begitu saja.

Ia melihat mata Rey nampak memohon.

'' Apa benar mereka anak-anakku?'' Tanya Rey dengan nada lembut.

Ayana tak menjawab, hatinya mendadak takut kembali, Ia takut ini hanya siasat pria ini untuk mendapatkan anak-anaknya.

Jangan lupa jika pria yang ada di depannya ini adalah manusia yang berparas Dewa namun bersifat iblis.

'' baik, Sepertinya kau tidak bisa diajak bicara secara baik-baik,'' Rey langsung bangkit tatapannya berubah menjadi tajam dan wajahnya menjadi datar, rahangnya menjadi tegas.

Lihatkan, pria ini mudah sekali berubah, Ia kembali menunjukkan Sisi gelapnya.

Rey terlihat menghubungi seseorang membuat Ayana menatapnya karena ia mendengar Rey mengatakan,'' bahwa mereka sekarang juga,''

Beberapa saat kemudian Ayana yang langsung membaca situasi pun langsung berdiri di hadapan Rey yang saat ini sudah tersenyum miring.

'' jika kau tidak mau menjawabnya, maka tes DNA bisa membuktikannya,'' setelah mengatakan itu Rey keluar. Dan Ayana pun mengejarnya karena ia takut jika Rey akan membawa kedua anaknya pergi.

Saat Ayana keluar, ia melihat kedua anaknya naik ke atas mobil mewah dan mobil itu langsung melenggang pergi begitu saja.

Ayana membulatkan matanya melihat itu, tatapannya jatuh pada Rei yang sudah berjalan ke arah mobilnya dengan seorang pria tegap di sampingnya.

Ayana tahu jika Rey menyuruh anak buahnya untuk menculik anaknya. Bahkan Ayana tak melihat kehadiran Devi di dalam restoran.

Semua orang sibuk dengan dunia masing-masing.

Ayana berlari mengejar Rey yang akan sampai ke depan mobilnya.

''REY TUNGGU,'' teriak Ayana. Ia berlari keras ke arah pria Arogan itu.

Rey tersenyum miring, tanpa menghentikan langkahnya ia berjalan dengan pelan ke arah mobilnya.

Lewat instingnya, Rey tahu jika Ayana sudah dekat, Ia pun membuka pintu, lalu berbalik dan benar saja. Ayana sudah ada di belakangnya.

Dengan kasar Rey mendorong wanita itu masuk ke dalam mobilnya. Dan ia pun ikut masuk Lewat Pintu sebelah.

Di dalam mobil.

Ayana langsung mencengkram jas mahal Rey, ia menatap Rey dengan matanya yang mulai memerah karena menahan amarah.

'' mau kau bawa ke mana anakku hah?'' Ayana menatap Rey dengan benci. Rasanya ia ingin sekali membunuh pria ini.

Rey hanya menatap santai Ayana.

'' aku ayahnya, mereka juga anak-anakku,'' ucapnya santai, namun membuat Ayana semakin emosi.

Mobil melaju membuat Ayana semakin merapat pada Rey karena sedikit guncangan.

'' mereka bukan anak-anak,mu! Kau dengar itu!'' Tegas Ayana, tangannya masih mencengkram kuat jas Rey.

Rey hanya tersenyum miring, lalu menyingkirkan tangan Ayana dengan sedikit kasar, membuat Gadis itu hampir terjatuh.

'' kau mau bawa ke mana anak-anakku hah?'' Tanya Ayana lagi, kali ini ia tidak mencengkram jas Rey. Tapi posisinya seratus delapan puluh derajat menghadap ke arah Rey.

Rey tak menjawab, Iya duduk dengan tenang, Bahkan ia menyandarkan bahunya di sandaran kursi.

Ayana berdecak kesal, matanya kembali menatap ke arah depan, menatap mobil mewah yang membawa kedua anaknya.

Lucas melirik Ayana dari kaca. Ia cukup prihatin dengan wanita itu. Namun senyum kecil bangkit di bibirnya. Entah apa yang ada di dalam pikirannya, tidak ada yang tahu.

Beberapa saat kemudian mobil yang membawa Ayana masuk ke dalam area Mansion yang sangat mewah!

Namun semua pandangan indah dan mention di depannya tak membuat Ayana tersipu, Iya segera turun dan berlari ke mobil depan, menghampiri anak-anaknya.

Bulan dan Bintang turun dari mobil dengan wajah yang sangat senang. Ayana langsung merendahkan posisinya dan memeluk kedua anaknya.

Bulan dan bintang yang berada di pelukan Ayana merasa aneh saat mommynya memeluknya begitu erat.

''mommy,ada apa?'' tanya Bintang.

Ayana menggeleng kecil, Ia memperbaiki ekspresinya lalu menatap kedua anaknya.

Sebelum mengatakan sesuatu, Rey langsung datang dan menggendong Bulan, membuat gadis kecil itu kaget.

'' Paman siapa?'' Tanya bulan yang saat ini berada di atas gendongan Rey.

'' momi-mu yang akan menjelaskan Paman siapa, sebelum itu. Mari kita masuk dulu,ayo,'' ucap Rey lalu memanggil Bintang, namun anak itu malah menatap mau mommynya yang berekspresi aneh.

'' Aku mau bersama mommy,'' ucap bintang lalu memeluk Ayana.

Rey mengangguk kecil lalu masuk membuat Ayana langsung berdiri dan memegang bintang lalu ikut masuk.

Semua pengawal serta Lucas ikut di belakang mereka.

Rey tersenyum miring saat merasakan Ayana mengikutinya. Sangat mudah mendapatkan wanita itu, tinggal culik saja anaknya, maka ibunya akan ikut.

next....

like dan komen...