NovelToon NovelToon
Ketika Waktu Telah Berlalu

Ketika Waktu Telah Berlalu

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Diam-Diam Cinta
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: Aurora Borealis77

Hidup haruslah slalu kuat meskipun kadang kau akan merasakan sakit hari,tapi tersenyumlah karena dengan itulah aku membasuh lukaku.
Aku meilinda dan inilah kisah hidupku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aurora Borealis77, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 32

Mei segera membuka pesan singkat yang sudah dikirim temannya itu,dan ia berpikir akan mengerjakannya setelah beristirahat beberapa saat kedepan

Gadis itu pun sekarang berusaha terlelap untuk menghilangkan sakit di kepalanya karena biasanya ia akan segar kembali ketika sudah beristirahat dalam beberapa saat.

Sementara itu terlihat ibu dan ayah yang sedang berbicara tentang suatu hal di dalam kamar mereka.

"Yah bagaimana ya kita mengembalikan uang yang sudah kita pinjam pada Kenan,meskipun ia tidak memintanya sekarang namun ibu merasa tidak enak kalau terlalu lama begini belum juga kita bisa mengembalikannya," ucap ibu dengan wajah lesu.

"Ya mau gimana lagi Bu,sekarang saudara jauh mu itu yang sudah mengambil semua modal jualan kita aja belum membayar utangnya,ayah bahkan ragu ia akan mengembalikannya dan sekarang toko kita telah kosong karena modal juga sudah habis," ucap ayah sambil mengacak acak rambutnya.

Beberapa bulan lalu keluarga Bu Ratih kedatangan seseorang yang merupakan keluarga Ratih yang katanya bekerja di sebuah perkebunan dan membutuhkan bahan pokok untuk ia jual lagi di daerah perkebunan tersebut dan akan di bayarkan sebulan lagi,namun ternyata semua barang yang sudah di ambil tidak pernah di bayarkan pada Bu Ratih yang sehingga ia sekarang tidak bisa mengisi tokonya kembali karena semua modal sudah habis.

Bu Ratih sekarang hanya bisa menunggu pembayaran saudaranya itu tapi entah sampai kapan ia pun tidak tau.

"Sudahlah Bu,nanti akan ayah pikirkan lagi," ucap ayah dengan wajah lesu.

"Oh ya Bu bagaimana dengan lamaran angel,kapan mereka akan datang?" tanya ayah lagi membicarakan anak sulungnya yang akan segera menikah.

" Katanya lusa,yah kalau tidak ada halangan," ucap Ratih.

"Baiklah kalau begitu," ucap ayah sambil berdiri dan berlalu ke luar.

        --------------------------------------------

Pagi ini terlihat Mei yang sudah bersiap kesekolahnya yang berada di SMA negeri 48,ia sudah terlihat cukup segar pagi ini setelah mendapatkan istirahat yang cukup lumayan lama kemaren.

" Bu, yah, berangkat dulu,ya!" pamitnya yang sudah bergegas menuju pintu depan.

"Iya,hati - hati nak!" sahut ibu sedang ayah hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan anaknya itu.

"Anak gadis,kok teriak-teriak gitu," celetuk ayah yang sedang duduk di meja makan menikmati secangkir kopi manisnya

"Biar saja yah,sekarang anak itu sudah lumayan ada temannya tidak seperti dulu yang hanya Rani saja temannya itu," ucap ibu yang sedang membereskan meja makan bekas anak anaknya sarapan tadi karena keluarga mereka memang tidak memiliki asisten rumah tangga.

"Bu bagaimana,apa ada kabar dari saudaramu itu, siapa namanya? ayah lupa ...." sambil mengingat sebuah nama.

"Haris yah," ucap ibu.

"Ah iya... kemaren Arman,sekarang Haris,kenapa toh bu saudara mu itu gak ada yang beres satu pun dan kau percaya saja pada mereka,dan sekarang apa yang terjadi...semua habis Bu!" ucap ayah dengan wajah kesal.

"Dan sekarang kita harus bagaimana menjamu keluarga yang akan melamar anak kita Bu?!." Sembari memandang ibu yang hanya bisa tertunduk karena ia pun sekarang bingung harus bagaimana.

"Ya sudahlah,mungkin aku menjual ternak ku saja untuk menjamu tamu kita lusa."

"Ayah segera berlalu dari meja makan itu menuju kebelakang rumahnya yang banyak terdapat peternakan ayah yang lumayan banyak,ia berpikir sementara mungkin ini bisa menutupi kekurangan yang ada sekarang namun ayahpun bingung kalau harus menjual semua ternaknya maka ia pun tidak memiliki pendapatan lagi,tidak mungkin ia meminta pekerjaan lagi pada orang lain seperti dulu.

"Biar aku pikirkan nanti saja," gumam ayah sembari melihat jerih payahnya selama ini yang akan segera ia jual.

Sementara di sekolah Mei yang sudah sampai kesekolah bersama Alexis yang menjemputnya tadi sedang berjalan ke kelasnya.

"Gimana kamu sekarang,apa sudah lebih baik?" tanya pemuda itu yang berjalan di sebelahnya.

"Sudah kak,tapi aku minta nanti jangan di beri tugas yang sulit ya untuk kelompokku," ucap gadis itu lagi sambil mengedip ngedipkan matanya untuk merayu Alex supaya di beri keringanan tugas di ospek hari terakhir ini.

"Tak..

"Aw ... kak! Apaan sih,sakit tau!" teriak gadis itu sembari menggosok dahinya yang sudah merah karena terkena sentilan pemuda berkaca mata yang berjalan di sebelahnya itu.

"Kamu ya,mau enaknya aja...ya gak bisalah semua harus mengikuti aturan panitia,yang ada nanti malah aku yang kena tegur guru pembimbing kalau aku pilih kasih dalam memberi tugas,"ucap Alex sembari berjalan di samping Mei yang kini sudah berwajah kesal karena ia tidak bisa merayu salah satu panitia ini.Ia berpikir mungkin saja ia bisa membantu teman temannya yang lain supaya tidak mendapat tugas yang berat nanti.

"Sudah sana,masuk ke kelompokmu!" ucap Alex sembari mendorong pelan bahu gadis itu.

"Iya,bawel!" ucap Mei sambil berlalu pergi dengan setengah berlari karena pastilah sekarang pemuda itu sudah melototkan matanya.

Sedang Alexis hanya bisa menggelengkan kepalanya saja melihat tingkah gadis berkuncir dua dengan banyak pita di rambutnya itu,ya setiap anak yang baru masuk yang mengikuti ospek ini harus menguncir rambutnya menjadi dua dengan di hiasi pita warna warni dengan papan nama di dada mereka sedangkan untuk yang laki laki hanya menggunakan papan nama saja.

"Hei,kamu sudah sehat?"tanya Rani sahabatnya yang sudah datang sejak tadi dan bergabung dengan kelompok mawar,itulah nama kelompok Mei dan Rani.

"Iya,sudah lebih baik," ucap gadis itu sembari tersenyum pada temannya itu dan juga beberapa orang di kelompok kecil itu.

Acara segera dimulai,dan ini merupakan hari terakhir dalam rangkaian kegiatan pengenalan sekolah ini.

"Tika,apa kau lihat tadi Alex datang bersama siapa?" tanya teman akrabnya Mila pada gadis itu.

" Entahlah aku tidak melihat dengan jelas karena tadi aku bergegas ke kelas karena ada tugas yang harus kuselesaikan dulu," ucap Tika sembari duduk di antara para panitia dan guru pembimbing yang sedang memperhatikan kegiatan pagi ini.

"Kau,lihat anak itu," tunjuk Mila pada seorang anak perempuan yang tidak lain adalah Mei yang baru saja berjalan mengumpulkan tugas yang di berikan pada kelompoknya,dan di balas anggukan Tika.

"Alex datang bersama anak itu lagi,karena tadi aku baru datang melewati gerbang sekolah jadi aku melihat mereka juga datang," ucap Mila yang mulai membuat Tika agak tidak enak hati.

"Sepertinya kalau mereka memiliki hubungan yang special deh,mana mungkin kalau cuma teman karena Alexis tidak pernah terlihat berboncengan dengan seseorang apalagi seorang cewek." Tanpa sadar Mila sudah mengompori temannya itu yang sudah panas hatinya.

Bersambung

1
indah
semoga novel nya sukses thor....baca juga karya saya: mencintai suami posesif.
indah
selamat berkarya , mari saling dukung karya saya yang berjudul mencintai suami posesif...
Takagi Miho
Gak sabar buat lanjutin!
♥Kat-Kit♥
Saya tereksitasi banget nih untuk nunggu lanjutan ceritanya, you go thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!