NovelToon NovelToon
Rania

Rania

Status: tamat
Genre:CEO
Popularitas:18.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: Dia Mardiana

Rania Anastyasa.W seorang gadis berumur 24 tahun. Sebenarnya dia adalah gadis yang sangat cantik tapi dengan alasan yang tidak diketahui, bundanya menyuruh dia berpenampilan culun dengan memakai kaca mata tebal. Rania mencoba mencari pekerjaan dikota. Atas rekomendasi pacar sahabatnya dia mandapatkan pekerjaan sebagai sopir pribadi seorang ceo di sebuah perusahaan.
Raditya Pratama Handoko 27 thn .Seorang ceo yang cuek dan dingin tempat Rania bekerja. Dia sudah dijodohkan tapi Radit tidak menyukai calon jodohnya tersebut.
Bagaimana kisah Radit dan Rania. Apa saja rahasia yang ada dibalik nama Rania? Apa alasan bunda Rania menyembunyikan identitasnya. Dan apakah Rania akan bertemu dengan ayahnya yang selama ini tidak pernah di ketahui.
Daripada penasaran baca novel ini sekarang juga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dia Mardiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32.Menghibur Sisi

Akhirnya Rania sampai juga di apartemen. Dilihatnya ruangan tamu sepi tidak terlihat Sisi disana.

''Kemana Sisi pagi-pagi gini ya?'' gumam Rania.

Karna tidak melihat Sisi, Rania memutuskan untuk masuk kekamarnya. Dan langsung mandi sebab di rumah Radit tadi Rania tidak mandi. Setelah selesai mandi Rania memutuskan untuk bersantai di kamarnya sambil menunggu Sisi pulang. Rania mencoba menelpon bundanya tapi tidak diangkat. Telepon pamannya juga tidak di angkat.

''Tumben bunda tidak menggangkat teleponku? Apa bunda sakit lagi'' kata Rania ada rasa tidak enak dihatinya.

Ketika Rania sedang memikirkan bundanya. Terdengar pintu apartemen terbuka. Ternyata Sisi sudah pulang.

''Kamu dari mana Si?'' tanya Rania keluar dari kamarnya ketika mendengar pintu apartemen terbuka.

''Karna kamu tidak tidur disini, aku memutuskan tidur dirumah orang tuaku.'' jawab Sisi sambil duduk disofa.

''Baguslah, lagian kamu sudah lama tidak tidur disana'' kata Rania juga duduk disamping Sisi.

''Kamu pulang jam berapa?'' tanya Sisi.

''Aku juga belum lama sampai. Rencananya tadi aku mau pulang jam 7 tapi mama pak Radit maksa aku untuk sarapan bersama dulu. Makanya lambat pulang'' jelas Rania.

''Cie.Cie makan bersama keluarga kak Radit. Enak ya?'' goda Sisi.

''Biasa aja kok''jawab Rania santai.

''Biasa apa luar biasa? Secara kamu karyawan pertama kak Radit yang bisa makan sama keluarganya'' ucap Sisi lagi.

''Yaaa gimana, aku merasa biasa aja. Ngak ada istimewanya'' Jawab Rania.

''Yaa, aku maklum'' kata Sisi sambil mengangkat kedua bahunya.

''Hehe, apa kabar mama dan papamu?'' tanya Rania.

''Mereka sehat. Seperti biasa pulang hanya bisa makan malam bersama trus mereka sudah sibuk lagi dengan urusannya. Sedangkan kak Dimas dia ada jadwal jaga malam. Jadi tidak sempat bertemu'' jelas Sisi agak sedih. Rania tahu bagaimana perasaan sahabatnya itu. Selama ini kedua orang tuanya sibuk jadi sangat jarang ada waktu untuk bersama Sisi.

''Kamu jangan sedih. Mereka melakukan semuanya itu untuk masa depan kamu juga'' hibur Rania.

''Masa depan apa lagi Ran. Aku udah besar dan bisa cari uang sendiri. Sudah bisa menentukan masa depan sendiri. Harusnya mereka sekarang dirumah saja. Sudah saatnya mereka menyisihkan waktu bersama anak-anaknya. Bukannya sibuk seperti ini. Seolah anaknya tidak ada'' ucap Sisi kecewa.

''Udah, kamu ngak usah sedih begitu. Sekarang ada aku disini. Bagaimana kalau kita pergi jalan-jalan. Selama aku disini kamu tidak pernah ngajak aku pergi keluar'' ajak Rania.

''Hmmm. Aku lagi ngak mood kemana-mana Ran'' tolak Sisi.

''Kalau kamu hanya duduk disini terus. Bisa-bisa kamu malah tambah sedih. Atau kamu mau perginya sama kak Davin?'' tanya Rania lagi.

''Bukan gitu Ran. Aku memang lagi ngak mau kemana-mana'' jawab Sisi.

Rania berpikir bagaimana cara menghibur Sisi. Kemudian dia WA Davin untuk datang ke apartemen.

''Ya udah kita disini saja tidak kemana-mana. Apa kamu sudah sarapan?'' Tanya Rania.

''Udah, tadi aku sarapan dirumah'' jawab Sisi.

''Oh ya kita belum sempat juga pergi kerumah sakit ketemu kak Dimas. Padahal hari itu aku sudah janji akan kesana bersamamu. Apa kak Dimas akan marah ya?'' tanya Rania mencoba mengalihkan pikiran Sisi.

''...Oh iya, aku juga lupa. Untung tadi malam tidak ketemu kak Dimas dirumah. Kalau sempat ketemu tidak tahu gimana dia memarahi aku'' jawab Sisi mulai ceria.

''Ngak terbayang wajah kak Dimas kalau sudah mengomel. Seperti mengomelin pasiennya yang bandel. Haha'' kata Rania lagi.

''Iya dia suka mengomel sepanjang kereta api. Udah seperti emak-emak millenial. Hehe'' kata Sisi sambil tertawa.

Ketika mereka sibuk membicarakan Dimas, terdengar bel apartemenya berbunyi. Dengan cepat Rania berjalan untuk membukakan pintu. Ternyata yang datang Davin dan Radit.

''Kak Davin kok datangnya sama pak Radit'' tanya Rania ketika melihat Radit berdiri dibelakang Davin.

''Kenapa aku tidak boleh kesini?'' tanya Radit sewot.

''Bukan begitu pak'' jawab Rania binggung mau bicara apa.

''Kebetulan Radit tadi sedang diapartemenku. Jadi pas aku mau kesini dia malah ikut juga kesini'' jelas Davin.

''Siapa yang datang Ran?'' tanya Sisi muncul dari ruang tamu.

''Hei sayang'' kata Davin ketika melihat Sisi.

''Kak Davin. Kok bisa kesini?'' Tanya Sisi heran tapi sekaligus senang.

''Karna aku kangen kamu'' jawab Davin.

''Heem, apa tidak disuruh masuk dulu. Masak kangen-kangenanya di depan pintu'' ucap Radit yang agak kesal melihat tingkah Davin.

''Eeh iya, ayo kita masuk dulu'' ucap Rania. Sedangkan Sisi malu mendengar ucapan Radit.

Mereka duduk disofa. Rania kedapur mengambilkan minuman untuk Radit dan Davin. Tidak lama kemudian Rania sudah membawa minuman ke ruang tamu.

''Diminum dulu pak Radit dan kak Davin'' ucap Rania.

''Makasih ya Ran'' kata Davin.

''Iya kak'' jawab Rania.

''Hmm yank, kamu beneran kesini cuma hanya karna kangen sama aku? Padahal malam kamu bilang ada urusan hari ini'' tanya Sisi penasaran.

''Iya, tiba-tiba aja aku kangen sama kamu. Jadi semua urusan hari ini aku undur besok saja'' kata Davin sambil memegang tangan Sisi.

''Heemm. Disini bukan kalian berdua aja'' sindir Radit.

''Kenapaaa? Loe iri?'' tanya Davin.

''Bukannya iri, tapi kalian juga harus menghargai orang yang ada disini'' jawab Radit sambil minum air.

Rania dan Sisi tersenyum melihat Radit dan Davin berdebat.

''Kalau gitu loe ajak Rania juga'' kata Davin

''Huk, kenapa aku dibawa-bawa sih'' jawab Rania terbatuk mendengar ucapan Davin.

''Selain kami berdua disini kan cuma ada kalian'' jawab Davin enteng.

Rania melihat ke arah Radit. Gimana reaksinya mendengar ucapan Davin. Tapi dia malah lempeng aja makan ayam Goreng yang dibeli Davin tadi. Seolah tidak ada yang terjadi.

''Hmm, nyesel aku nyuruh kak Davin kesini'' gumam Rania.

''Kamu bilang apa Ran?'' tanya Sisi.

''Ee, ngak ada bilang apa-apa'' kata Rania pura-pura bodoh sambil ngambil satu potong ayam goreng.

''Yee, Upin dan Ipin lagi makan ayam goreng. Haha'' ledek Davin melihat Radit dan Rania sedang makan.

''Kamu mau?'' tanya Radit seolah tidak terpengaruh ucapan Davin.

''Aku sudah kenyang melihat wajah sayangku ini'' goda Davin sambil melihat Sisi. Yang digoda hanya senyam senyum aja.

''Ya udah, kita habiskan aja ayamnya Ran. Biarkan mereka kenyang dengan hanya saling melihat saja'' ucap Radit.

''Iya pak, kalau gitu anda mau tambah lagi pak?'' tanya Rania.

''Iya'' jawab Radit sambil ngambil satu potong ayam goreng lagi.

''Eeh, enak aja kalian menghabiskan ayamnya. Ini yank kamu makan juga. Ntar kita tidak kebagian. Mereka berdua ini pencinta ayam goreng'' kata Davin sambil mengambilkan Sisi ayam gorengnya.

''Katanya sudah kenyang dengan hanya melihat wajah Sisi'' sindir Rania.

''Hehe'' Davin hanya tersenyum.

Mereka menghabiskan hari dengan makan ayam goreng dan bercanda. Sehingga membuat hati Sisi senang. Dia bisa melupakan kesedihanya.

1
Yaser Levi
kebanyakan pov rania jd kurang sreg bacanya..
irma hidayat
ceritanya bagus, semangat berkarya thor
irma hidayat
Buruk
Ida. Rusmawati.
/Smile/
Mardi Yanty
radit radit geles aja kaya bajai. 😁😁
Mardi Yanty
matamu mengalihkan duniaku 😁😁
Mardi Yanty
bunga bunga cinta sedang berterbangan 😁
Mardi Yanty
paling yg yerang si cewek gila
Fajar Ayu Kurniawati
.
Kanjeng Mami
Alur yang monoton, gampang emosi. yeah jujur, di awal pembaca akan dibawa seperti Roller Coster. namun setelah dipertengahan alur mulai berantakan. ini bukan sebuah Hinaan, saya hanya memberikan pendapat saja tidak ada maksud apapu. sebab dari sekian Ratus ribu Novel yg ada di PF ini semua sudah saya baca, berbagai gaya tulisan dan narasi dari berbagai Author sudah saya nikmati. so Ini hanya opini saya.
Kanjeng Mami: Dari pada aku kasih B1 terus yg punya Novel Ngamuk karena LV Karya-nya turun. lbh baik kasih B5
Yaser Levi: tp kakak kasih bintang 5😄
total 2 replies
Mardi Yanty
seenak enak rumah orang lebih enak lg rumah sendiri mau gapain juga terserah
altanum
dari segala maslah yang ditemui menjadikan rania anak yang kuat mandiri dan juga tidak mudah ditindas.
selamat utk author sudah membuat karya yang te o pe.teeus semangat berkarya thor
Shepty Ani
duh deg"an rania mau ketemu si nenek lampir please siapa aja tolong selamatkan rania pasti si nenek lampir py rencana jahat
Shepty Ani
yakin 100% ini mah cintya anak pak jaka
Shepty Ani
kayaknya si jaka bukan sih?
Shepty Ani
ah nangis bgt bacanya sayang kalian ❤️🫰
Shepty Ani
ah momy nellaku ❤️ baik sekalii hatinya semoga rania bisa menyayangi momy nella seperti ibu ya sendiri kasihan dia penuh perjuangan mendapatkan ayahmu rela menemani ayahmu tanpa pamrih juga jgn lupa cepet bt dedek bayi biar momy nella bisa nimang cucu karna dia nggak pernah ngerasain py anak
Shepty Ani
paling cintya bukan anak hendra abis beda bgt trs si cintya pasti lagi hamil itu soalnya perutnya kram
Shepty Ani
bener kan si nita yg jahatin bunda retno
Shepty Ani
beuh jangan" yg tabrakan ama rendi masa lalunya radit nih muncul lagi soalnya setelah cintya kelar bakal muncul penghalang baru nih pasti nih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!