hubungan Selama tiga tahun tak bisa bertahan karena orang ketiga, sahabat baik suamiku datang dengan dalih pertemanan, awalnya aku menanggapi biasa saja hingga suatu hari aku tak sengaja ingin memberikan kejutan malah aku yang di berikan kejutan oleh suamiku,, perih dan pedih rasanya hingga aku tak mampu bertahan, Bahkan kaki seakan lemas tak bertulang... menyaksikan suamiku membawa sahabatnya dan memperkenalkan sebagai adik maduku.aku yang tak rela di madu memilih mundur..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Salsa bila imuets, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terbongkar sudah
Satu bulan berlalu, keadaan rumah tangga Rendra dan Vanesa hanya jalan di tempat Bahkan Rendra juga jarang pulang karena anaknya ia titipkan pada ibunya. Vanesa yang sudah aktif bekerja dan jarang pulang membuat Rendra semakin curiga, ia terus memantau kegiatan istrinya itu, walaupun ia juga masih ragu-ragu apakah Vanesa kembali berulah setelah banyak pesan yang masuk di ponselnya karena ulah seseorang, yang mengirimkan kebusukan Vanesa dan juga kebohongan selama ini.
"Aku harus membuktikan Ini semua jika memang Vanesa selama ini membohongiku, akan aku buktikan perhitungan dengan menceraikannya dan hak asuh Rania harus jatuh ke tanganku bagaimana pun Rania darah dagingku." muak Rendra yang melihat pesan itu selalu datang setiap waktu.
Setelah jam pulang kerja Rendra menunggu di tempat biasa Vanesa pulang karena Vanesa sekarang sudah beda kantor denganya. Ia menunggu di jalan yang agak jauh. Ia sedikit memantau Vanesa dan benar saja Vanesa keluar dan masuk kedalam mobil yang sudah menunggu di sana.
Rendra mengikuti Vanesa dengan hati-hati ia akan mengetahui kejelasan hari ini apakah selama ini ia sudah di bohongi oleh Vanesa. lama mengikuti arah mobil yang di tumpangi oleh Vanesa berhenti di sebuah hotel dan Vanesa turun dengan laki-laki yang berumur.
"Bukanya itu om yang ia kenalkan dulu.." Rendra mengerjapkan matanya. apakah ia adalah lihat.
Setelah mereka masuk Rendra membuntuti dari belakang hinga ia masuk kedalam sebuah kamar hotel dengan bergandeng mesra. Rendra mengepalkan tangannya.
Hatinya sangat panas melihat istri yang ia bela selama ini dan rela meninggalkan istri sebaik Ayu dibalas dengan penghianatan yang sangat rapi di sembunyikan.
Rendra sengaja menunggu di depan pintu kamar hotel tersebut, ia akan menggerebek Vanesa yang melakukan itu.
Tok
Tok
Tok
Rendra mengetuk pintu, dengan sangat lama sekitar 30 menit saat mereka susah melakukan itu.
Sedangkan di dalam Vanesa yang masih berada diatas Rian masih menikmati kenikmatan saat bertempur mendengar suara yang di ketuk Rian dan Vanesa menghentikan aktivitasnya sejenak.
"Siapa yang ketuk pintu honey.."Rian yang di bawah masih mendesah, karena ulah Vanesa.
"Biarkan saja lagian kan kita sudah booking kamar hotel ini, jika itu petugas tidak mungkin kan." Vanesa kasih tak menghiraukan tekukan tadi.
Dan ketukan itu semakin kuat, Vanesa dak juga Rian pun menyudahi sebentar aktifitasnya,
"Biar aku yang buka." ucap Rian yang menegaskan diri.
"Jangan-jangan istri kamu tahu tentang hubungan kita," rasa takut Vanesa yang masih mengiang telinganya.
"Gak mungkin honey, istriku pergi ke luar negeri untuk mengantarkan putrinya masuk ke universitas." jawabnya Rian dengan santai, dan juga memakai bokser saja untuk melihat siapa yang sedari tadi mengetuk pintu.
Rian meninggikan Vanesa yang masih telanjang hanya di tutupi dengan selimut saja. Ia berjalan kerja pintu hotel dan membukanya.
Ceklek
Buk
Saat pintu terbuka Bogeman mentah mendarat ke wajah Rian yang masih bingung, dengan pukulan yang tiba-tiba.
"Ada apa bung, kenapa kamu memukulku dengan tiba-tiba" Rian masih belum melihat siapa yang memukulnya, dan masih mengelap darah yang keluar dari sudut bibirnya.
Dan saat melihat siapa yang ada di depanya itu Rian kaget, bagaimana tidak suami Vanesa ada di hadapannya.
"Kamu..." Rian menunjuk wajah Rendra.
"Ya kenapa kaget dasar tua bangka sialan." Rendra langsung masuk dan langsung berjalan kearah kamar, dan mendapati Vanesa yang telanjang bulat hanya selimut yang menutupnya. Vanesa yang masih tidak tahu jika Rendra uang ada di hadapannya itu.
"Apa tadi istrimu sayang," Vanesa yang masih tidak menyadari.
"Oh jadi begini kelakuan kamu Van," Rendra berbicara dengan wajah yang sudah merah padam.
Deg
Vanesa mendongak dan betapa terkejutnya.
"Mas aku bisa jelasin," Vanesa yang berusaha bangun dengan lilitan selimut di tubuhnya.
"Ya dan aku tak percaya Van kamu hianati aku dengan sedemikian rupa, bahkan kamu juga sudah bohongin aku, apa kurangnya aku selama ini Van." Rendra masih dengan nada yang wajah yang sudah tidak bersahabat.
"Maafkan aku mas, aku bisa jelasin lagi aku di jebak mas." alibi Vanesa.
"Vanesa Maharani aku talak kamu, sekarang kamu bukan lagi istriku dan secepatnya aku akan mengurus surat ke pengadilan dan soal Rania aku akan menggugat hak asuh karena aku tidak mau dia hidup dengan wanita sepertimu." setelah mengucapkan itu Rendra pulang dengan amarah yang memuncak.
"Mas tunggu aku bisa jelasin, aku mohon jangan tinggalkan aku," Vanesa berusaha mengejar Rendra dengan masih mengunakan selimut, tapi Rian langsung ia tahan karena gak mungkin kan ia keluar hanya dengan telanjang.
"Ngapain kamu susulin dia, bukanya dia juga sudah menceraikan kamu, dan mau keluar dengan pakaian seperti itu," Rian yang masih mencekal tangan Vanesa.
"Kamu gak tau apa-apa, bahkan selama ini kemana saja, aku hampir meregang nyawa gara-gara istrimu itu, dan sekarang suamimu tahu akan hubungan kita." Vanesa terduduk di depan pintu.
Ia juga bodoh setelah tahu Rian tidak ada kabar sama sekali harusnya ia menyakinkan suaminya agar kepercayaan nya kembali tapi apa demi sebuah ancaman ia sering bertemu dengan Rian diam-diam walaupun belum ada hubungan yang lebih lanjut seperti yang ia lakukan sekarang ini.
Jika di kata ia menyesal sangat menyesal, dengan bujuk rayu Rian ia menjalani hubungan ini lagi, walaupun sudah berberapa kali ia dapat peringatan oleh istri Rian itu.
"Mari kita lanjutkan yang belum selesai.." Rian menarik Vanesa dan menghempaskan tubuh Vanesa di atas ranjang.
"Kumohon Rian kita sudahi saja, aku mau pulang, aku masih mau menjelaskan semuanya ini kepada suamiku." mohon Vanesa.
"Tidak akan aku sudah mentransfer uang ke rekening kamu jadi layani aku dulu, baru kamu boleh pulang. apa mau kebohongan tentang Rania aku bongkar." senyum licik rian.
Dan Vanesa hanya pasrah saja, ia tak mau Rania jadi korbannya, ia juga tak akan bisa mengurus Rania karena pekerjaanya, jika dikatakan egois memang ia sangat egois, tapi mau apalagi, demi karirnya.
Rendra pulang dengan kecepatan tinggi, bagaimana tidak ia begitu sakit hati saat tahu istrinya ia menghianati sedemikian rupa teganya menusuknya dari belakang, ia juga tak habis pikir dengan jalan pikiran Vanesa yang tega berhubungan setelah masa nifas, dan ia juga menelantarkan buah hatinya. Rendra sadar apa yang pernah ia perbuat dengan mantan istrinya Ayu, mungkin ini yang di namakan karma, bagaimana tidak ia yang berangan-angan bahagia setelah kelahiran baby Rania nyatanya tak membuat Vanesa berubah.
"Kenapa kamu lakukan itu Van, apa salahku.." Rendra mencekeram kemudi mobil.
Hati Rendra sangat sakit, apakah ini yang di rasakan Ayu dulu saat ia mengkhianatinya seakan karma datang bertubi-tubi setelah ia menceraikan istri sebaik Ayu.
gak asik banget
pinginnya elang cari perempuan lain aja
lemah dan gak menghargai suami
kl masa lalu sdh selesai pasti pas ketemu mantan dah gk ada rasa takut dan rasa apapun. kl masih gk bisa menghadapi berarti masih ada hati.
aku dah di campak kan ma mantan waktu ketemu pantang aku menundukkan kepala. agar dia bisa lihat aku bisa tanpa mu bhkan bisa lebih. itu br keren.
Kl dah move on dan gk cinta pasti bisa menghadapi Rendra dng kepala tegak ini mlh sembunyi 🤣🤣. terlalu bucin ma Rendra mkne gamon balik an saja lah ma mantan biar suami mu sekarang dpt wanita yg keren dan gk mainin hati.
si adit juga gak profesional biar sahabat kalau di kantor kan atasan masa gitu sih