NovelToon NovelToon
Poligami Yang Tak Diinginkan

Poligami Yang Tak Diinginkan

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami
Popularitas:79.4k
Nilai: 5
Nama Author: Arrafa Aris

Menjadi yang ke-dua bukanlah keinginan juga pilihan yang terbaik bagi Lea. Apalagi harus berada dalam lingkaran poligami. Baginya, pernikahan adalah ibadah terpanjang dan sakral.

Namun, karena sang calon imam tak kunjung datang saat akan ijab qobul, Bagas dengan sukarela menjadi pengganti. Lea mengira Bagas tulus menikahinya. Akan tetapi, ia salah karena Bagas hanya ingin menggunakan rahimnya untuk menjadi ibu pengganti dari benihnya dan Melissa.

Bak sedang bermain api, Bagas justru terjebak dengan perasaannya pada Lea. Sebaliknya Lea yang memang tak mencintai Bagas, sikapnya selalu dingin pada sang suami.

Belum lagi karena Bagas tak bisa menerima kehadiran baby Sava, anak yang diadopsi Lea sebelum ia mengandung benih dari Bagas dan Melissa.

Pertengkaran pun sulit terhindarkan diantara mereka, karena Lea dan Bagas tak sepemikiran. Belum lagi kehadiran Wira yang semakin membuat Bagas naik pitam.

Bagaimana kelanjutan hubungan mereka selanjutnya? Ayo kepoin guys.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arrafa Aris, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

33. PYTD

Setelah berkonsultasi, Bagas dan Lea akhirnya berpamitan sekaligus meninggalkan ruangan praktek Cakra.

“Mas, antar aku pulang saja. Kepalaku pusing banget. Takutnya nanti di kantor mengganggu pekerjaanmu,” tutur Lea lalu memejamkan mata.

“Baiklah, aku akan pulang saat jam makan siang,” sahut Bagas sembari mengelus jemari Lea. “Apa kamu menginginkan sesuatu? Tapi, jangan minta yang aneh-aneh seperti waktu itu.”

Mendengar ucapan Bagas, Lea membuka mata kemudian tertawa. “Kamu masih ingat, Mas?”

“Tentu saja aku masih ingat,” balas Bagas lalu tersenyum.

Setelah itu, ia mulai melajukan mobilnya. Mengantar Lea terlebih dulu ke rumah kemudian melanjutkan perjalanan menuju kantor.

Sementara itu di lain tempat, tepatnya di kediaman Wira, ia sedang termenung memikirkan Lea juga Bagas.

Sentuhan pelan di pundak membuat Wira menoleh. “Ibu,” ucapnya lirih lalu menghela nafas.

“Ada apa, Nak? Akhir-akhir ini ibu perhatikan kamu sering termenung. Apa ada masalah di kantor atau di rumah sakit?” tanya Bu Saras yang kini sudah duduk di samping Wira.

“Nggak Bu,” jawab Wira singkat.

Hening sejenak ....

“Bu, bagaimana pendapat ibu tentang Mas Bagas.” Pertanyaan itu tiba-tiba terlontar dari Wira.

Bu Saras mengulas senyum. “Menurut ibu, kakak mu itu anak yang baik serta bertanggung jawab. Kenapa kamu tiba-tiba bertanya seperti itu?” tanya Bu Saras.

Wira mengangguk pelan. “Bagaimana pendapat ibu tentang poligami yang Mas Bagas lakukan pada bunda Sava? Hal yang sama dilakukan oleh ayah pada ibu.”

“Wira, ibu dan Bagas seringkali bertemu. Dia pernah meminta pendapat ibu setelah menikah lagi. Dia juga menjelaskan alasannya waktu itu. Menurut ibu, dia lebih bertanggung jawab karena berani jujur pada Melisa juga Lea. Tapi, jika boleh jujur, ibu lebih mendukung jika Bagas mempertahankan Lea daripada Melissa,” tutur bu Saras sembari menepuk paha sang putra.

Wira menundukkan pandangan. Dadanya terasa sesak. Pikirnya apakah ia harus mundur atau melanjutkan niat untuk merebut Lea.

Melihat usaha Bagas yang benar-benar ingin mempertahankan rumah tangganya dengan Lea, Wira merasa dilema. Apalagi proses sidang mereka masih berjalan di tempat. Bahkan sampai detik ini belum ada keputusan dari hakim.

“Wira, ibu tahu kamu mencintai Lea serta menyayangi Sava. Tapi, status Lea itu masih sah sebagai istri Bagas. Ibu perhatikan, Lea juga bukan wanita yang gampang jatuh cinta. Jika mereka nggak jadi bercerai, itu tandanya mereka memang berjodoh,” tutur Bu Saras lagi.

“Ibu,” ucap Wira nyaris tak terdengar. Kedua matanya kini berkaca-kaca.

“Wira, sebagai adik, harusnya kamu mendukung niat baik kakak mu.”

“Itu sama saja ibu mendukung Mas Bagas berpoligami!” protes Wira.

“Sepertinya nggak begitu, Nak. Ibu yakin kakak mu sangat bijaksana ketika mengambil keputusan,” pungkas Bu Saras.

Wira bergeming sekaligus menelaah ucapan sang ibu.

.

.

.

Pandangan Bagas serta pengacara yang ada di ruangan kerja pria itu, seketika tertuju ke arah pintu.

“Sa ...!” Melissa tak melanjutkan kalimatnya. Ia mematung memandangi kuasa hukum Lea juga suaminya berada di ruangan itu.

“Bisa nggak sih, ketuk pintu dulu sebelum masuk!” ucap Bagas kesal seraya beranjak dari sofa.

“Pak Bagas, sampai berjumpa di pengadilan agama bersama bu Lea,” kata Pak Bizar seraya menjabat tangan Bagas.

“Baiklah,” sahut Bagas sembari mengangguk.

“Kalau begitu, saya juga sekalian pamit, Pak,” timpal Pak Jhony kuasa hukum Bagas. “Bu Melissa.” Pak Jhony menunduk takjim.

Setelah itu, Pak Jhony dan Pak Bizar berlalu meninggalkan Bagas juga Melissa.

Sepeninggal kedua pengacara itu, Bagas mendengus kesal memandangi Melissa.

“Ada apa kamu kemari?” tanya Bagas dengan ketus.

“Ada apa?! Justru aku yang ingin bertanya, ada apa denganmu?!” Melissa menghampiri Bagas seraya menempelkan surat gugatan cerai itu di dada sang suami. “Lantas ada urusan apa pengacara pelakor itu menemui di sini?!” tanya Melissa dengan perasaan dongkol.

“Menurutmu,” jawab Bagas santai lalu membakar rokoknya.

“Sayang!!” pekik Melissa sekaligus merasa geram pada Bagas. “Jelaskan kenapa kamu menggugatku tanpa alasan yang jelas! Setelah berbulan-bulan nggak pulang, lalu jawaban sialan ini yang aku dapatkan!”

Bagas tersenyum sinis. “Alasan? Kamu ingin tahu alasannya? Karena Lea sedang mengandung anakku. Bukan itu saja, ada apa dengan kejadian satu tahun yang lalu ketika Lea mengalami keguguran. Bisa kamu jelaskan tentang itu?” tegas Bagas kini dengan tatapan tajam.

Mendengar pertanyaan dari sang suami, mimik wajah Melissa berubah pucat.

“Sampai kapan kamu akan menyimpan perbuatan kejimu itu?! Apa kamu tahu bagaimana perasaanku saat harus menerima dua kabar sekaligus? Kabar kehamilan sekaligus kehilangan!” bentak Bagas.

“Sayang, maafkan aku,” ucap Melissa lirih dengan pandangan tertunduk.

“Lea benar dan nggak salah kala mengucapkan akan membuat kita bercerai. Maaf Mel, aku memilih mempertahankan pernikahanku dengan Lea. Dia lebih tulus darimu, buktinya dia rela mengadopsi anak tanpa berpikir panjang. Sedangkan kamu ... pernahkah terpikir untuk melakukan itu? Nggak kan!”

Melissa mengepalkan kedua tangan mendengar penuturan Bagas. Ia semakin membenci juga dendam pada Lea.

“Sayang, maafkan aku. Beri aku kesempatan dan biarkan aku meminta maaf pada Lea. Aku berjanji akan memperbaiki hubunganku dengan Lea, asalkan kamu nggak menceraikan aku,” pinta Melissa dengan wajah memelas.

Namun, dalam hatinya bertolak belakang dengan perkataannya. Ia justru memiliki rencana untuk kembali mencelakai Lea.

“Kesempatan itu sejak lama sudah ada. Hanya saja kamu yang nggak pernah memanfaatkannya. Keputusanku sudah bulat Mel dan nggak akan berubah,” tegas Bagas seraya mengarahkan tangannya ke arah pintu.

Tak pelak ucapan Bagas itu membuat Melissa menangis sekaligus marah. Ia memukul dada sang suami bertubi-tubi melampiaskan emosinya.

Bagas bergeming, membiarkan Melissa memukulinya hingga wanita itu merasa puas.

“Kamu pikir aku akan diam saja?! Nggak akan!Kita lihat saja nanti!” ancam Melissa kemudian meninggalkan ruangan itu dengan perasaan geram bercampur benci.

Sepeninggal Melissa, Bagas meringis memegang dadanya yang terasa sakit.

*******

Beberapa jam berlalu ....

Saat jam makan siang, Bagas memilih pulang. Sebelum benar-benar tiba di kediamannya, ia terlebih dulu singgah di salah satu restoran untuk membeli makanan.

Setelah itu, ia melanjutkan perjalanan sehingga tiba di kediamannya.

Sesaat setelah masuk ke dalam rumah, ia mengamati seluruh ruangan sembari bergumam, “Sebentar lagi kita akan pindah ke rumah baru kita. Rumah ini sebaiknya dijual saja.”

Begitu masuk ke dalam kamar, Bagas langsung menghampiri Lea yang sedang tertidur. Ia kemudian duduk di sisi ranjang. Mengelus wajah sang istri seraya mendaratkan ciuman di kening.

“Lea,” panggil Bagas lalu perlahan melepas hijab bunda Sava yang masih menutupi kepalanya. “Apa dia nggak kepanasan? Sering-sering dia seperti ini.”

Bagas terkekeh sembari geleng-geleng kepala. Menatap lekat wajah Lea kemudian mengelus perut sang istri.

“Mas,” ucap Lea nyaris tak terdengar sesaat setelah membuka mata.

“Apa kamu masih merasa kurang enak badan?” tanya Bagas dan dijawab dengan anggukan kepala oleh Lea.

Lea menepuk kasur mengisyaratkan supaya Bagas berbaring disampingnya. Tanpa banyak kata, sang suami langsung menuruti permintaan bunda Sava.

Sang pramugari langsung membenamkan wajah di dada Bagas lalu memeluknya. “Biarkan seperti ini sebentar, Mas. Entah mengapa aku ingin kamu selalu berada di dekatku,” bisik Lea. Ia pun merasa bingung dengan dirinya sendiri.

...----------------...

1
Masfaah Emah
selamat buat Lea ma Bagas atas launching nya baby Raka
Bu Kus
lha ko tamat apa gak ada kisah Wira dan Ririn thro sama cantika
Masfaah Emah: makasih atas karya nya smoga sukses di karya berikutnya 👍 🙏🏻💪
Bu Kus: tetap semangat thro semoga cepat dapat ide
total 3 replies
Bu Kus
wah selamat Lea Bagas baby Raka udah hadir
Masfaah Emah
d tunggu Thor update nya lagi seru-serunya ni🙏🏻👍💪😘
Masfaah Emah
akhirnya sampai juga di sini 😅, d tunggu launching nya baby Lea Thor 🙏🏻💪
Masfaah Emah
jadi penasaran spa sih jodohnya Wira,,?
Masfaah Emah
hadeeeh mel- mel Napa sih harus Lea lgi,,? benar apa kata Cantika jangan mentang2 Lea baik terus kmu manfaatin lgi banyak ko wanita yg lain lalu kmu bayar c wanita itu,,,!
Masfaah Emah
mungkin harus melihat dlu yg terjadi, Wira ga mau seperti Ririn yg d tinggal ayahnya, akhirnya Wira sadar, dan berkat Lea juga akhirnya Wira luluh dan mau nerima ayah nya
Masfaah Emah
Lea emang harus berbaik hati ma Melissa, karena dia lah Bagas menceraikan Melissa
Masfaah Emah
ya Allah kasian Melissa sudah d ceraikan ma Bagas sakit pula,😭😭😭 ibarat kata habis manis sepah d buang, v itu akibat ulahnya sendiri sih karna dia jahat ma Lea , coba klau ga jahat mungkin dia masih jdi istri pertama nya Bagas,v wanita manapun ga bakal ada yg mau d madu 😭😭😭
Masfaah Emah
kasian Melissa sudah jatuh tertimpa tangga pula, malang benar nasib mu 😭😭😭 coba klau ga jahat?
Masfaah Emah
smoga Melissa sadar atas perbuatannya pada Lea lalu minta maaf, smoga cepat sembuh Melissa,,🤲💪
Masfaah Emah
sebagai istri pertama mungkin Melissa merasa terbuang, sama seperti aku karena aku ga punya Anak akhirnya d cerai jga suami lebih memilih istri kedua karena dia punya anak mungkin klau milih aku ga berguna karena ga bisa ngasih anak, v aku ga jahat seperti Melissa ko karena aku nerima takdir mungkin bukan jodoh akhirnya aku memilih berpisah 😭😭😭 karna aku ga mau d madu, siapa yang lebih sakit jdi Melissa atau jdi Lea,,?
Masfaah Emah: Alhamdulillah sekarang aku sudah bahagia Thor dengan suami yg sekarang karena dia mau nerima aku apa adanya walaupun ga punya anak sampai sekarang udah 18thn v suami tetap setia karena itu yg d harapkan
AJ_86: Ya Allah, Mbak, kok aku tiba² merasa bersalah 🙏😢 Semoga Mbaknya selalu bahagia. Pokoknya tetap semangat 💪
total 3 replies
Masfaah Emah
wah sampai d bawa2 sandiwara radio jaman dlu (sembara ma parida) klau ga salah jaman aku masih SD 🤭😅 semangat Thor ceritanya bagus 👍💪
Masfaah Emah
itu bawaan debay Lea, wah Lea d buat bucin skarang sehat2 ya Lea ma debay nya
Masfaah Emah
Alhamdulillah akhirnya Lea hamil lgi smoga xan bahagia
Masfaah Emah
smoga Lea hamil n ga jdi cerainya
Masfaah Emah
mungkin Melissa dapat karma nya karna telah menggugurkan kandungan Lea , sehingga dia d cerai kan ma Bagas n Bagas balikan ma Lea
Masfaah Emah
Lea 😭😭😭😭😭😭😭
Masfaah Emah
Lea
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!