NovelToon NovelToon
Istri Kedua Tuan Mafia

Istri Kedua Tuan Mafia

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Mafia / Cinta Terlarang / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:15.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: Qinan

Mengisahkan Mafia yang jatuh cinta pada seorang gadis meski ia telah menikah dengan wanita lain, berbagai upaya ia tempuh agar gadis itu menjadi miliknya meski harus memaksanya menjadi istri keduanya sekalipun.

Luka dan air mata tentu akan mengiringi perjalanan kisah mereka yang tak biasa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part~21

"Siapa yang menyuruhmu berpakaian seperti itu ?" geram William saat melihat istrinya memakai rok pendek hingga memperlihatkan paha mulusnya.

"Aku sendiri, bagaimana menurutmu bagus kan ?" Merry bukannya takut, gadis itu justru memutar tubuhnya memperlihatkan penampilannya pada sang suami.

"Ganti sekarang juga !!" perintah William dengan tegas.

"Nggak mau enak saja, ini sudah sangat bagus." tolak Merry.

"Saya bilang ganti sekarang juga !!" William menaikkan satu oktaf suaranya yang langsung membuat Merry mencebikkan bibirnya.

"Memang ada yang salah dengan pakaianku? bukankah ini pakaian yang sedang trending dan aku sangat menyukainya, lagipula ini juga kamu yang belikan." protes Merry dengan kesal.

"Kalau tidak boleh di pakai lalu kenapa di taruh di lemariku." imbuh Merry lagi.

William nampak menghela napasnya. "Kemarilah !!" perintahnya menyuruh gadis di depannya itu mendekat.

Merry langsung waspada, siapa tahu suaminya itu akan memukulinya.

"Dengarkan saya, kamu sudah bersuami jadi jaga pakaianmu di tempat umum. Mengerti ?" ucap William setelah Merry tepat di depannya.

Merry nampak terdiam, pria itu sudah merampas masa depannya dan sekarang pun ingin merampas kebebasannya dalam berpakaian. Sangat tidak adil, pikirnya.

"Kalau bukan untuk di pakai lalu untuk apa kamu membelinya ?" Merry masih tak menyerah.

"Apa kau berniat menggoda pria lain di luar sana dengan berpakaian layaknya j4l4ng seperti itu ?" cibir William yang langsung membuat Merry melotot.

"Ini pakaian remaja yang sedang trend, mana bisa kamu sebut seperti itu." terang Merry tak terima.

"Ganti atau kuliahmu saya batalkan !!" tegas William dengan keputusannya.

Merry nampak bersungut-sungut menatap William, kemudian gadis itu menghentakkan kakinya meninggalkan ruang utama tersebut lalu berlari menaiki anak tangga yang segera di susul oleh Hanna sang pelayan.

Beberapa saat kemudian gadis itu nampak menuruni anak tangga lagi dengan penampilan barunya, celana jeans panjang serta sebuah hoodie membungkus tubuhnya dan tentu saja Hanna yang memilihkan model pakaiannya tersebut.

Kemudian Merry melangkahkan kakinya mendekati William yang masih duduk di meja makan.

Tanpa Mengeluarkan sepatah kata, Merry langsung menarik kursi lalu mendudukinya. Gadis itu nampak mengambil sepotong sandwich lalu segera memakannya.

"Belajar yang benar karena nilaimu akan menentukan kamu tetap berada di sana atau tidak." ucap William setelah mengawasi penampilan Merry yang tertutup jauh dari kata seksi seperti tadi.

Merry nampak tak peduli, dirinya tidak belajar pun pasti akan mendapatkan nilai bagus seperti waktu ia sekolah dulu pikirnya.

Sekarang yang harus ia pikirkan adalah bagaimana cara kabur dari pria itu.

"Apa kamu mendengar saya bicara ?" William nampak memicing saat Merry tak menanggapi.

"Iya, aku mendengar. Bukankah sangat tidak sopan makan sambil berbicara" sahut Merry menatap pria itu.

William nampak menghela napasnya sejenak, baru kali ini ia menghadapi seorang gadis yang sangat keras kepala dan itu sangat menguji kesabarannya.

"Aku sudah selesai." Merry langsung beranjak setelah menghabiskan sepotong sandwich serta segelas jusnya.

"Saya akan mengantarmu." ujar William seraya beranjak juga dari duduknya dan sontak membuat Merry melotot.

"U-untuk apa kamu mau mengantarku, aku sudah besar aku bisa pergi sendiri." tolak Merry.

"Saya tidak suka di bantah, setuju atau kuliahmu batal." tegas William.

"Baiklah." Akhirnya Merry hanya bisa pasrah, karena William terus memberikan ancaman.

William menatap istrinya sejenak, kemudian melangkahkan kakinya meninggalkan gadis itu dan tentu saja Merry langsung mengikutinya di belakang.

Beberapa saat kemudian mereka sampai di sebuah kampus ternama di salah satu kota di negara tersebut.

Merry yang sebelumnya tinggal di kota lain nampak asing dengan kotanya sekarang, sepanjang jalan gadis itu nampak memperhatikan sekelilingnya yang sangat asing baginya.

Sepertinya William telah membawanya jauh dari kotanya dan ia akan cari tahu itu.

William segera keluar dari mobilnya dan tentu saja langsung menjadi perhatian para mahasiswa di sana.

"Ayo !!" ucapnya seraya melangkahkan kakinya dengan menggenggam erat tangan istri kecilnya itu.

"Selamat pagi tuan, Smith." sapa seorang wanita dewasa yang di ketahui pemilik universitas tersebut, wanita cantik itu nampak menatap Merry sejenak lalu menatap William kembali.

"Selamat pagi Gemma." William langsung menjabat tangan Gemma, sepertinya mereka sudah kenal baik sebelumnya bahkan Gemma tak sungkan mencium pipi kiri dan kanan William.

"Sangat tidak mendidik." gerutu Merry dengan lirih saat melihat dosennya itu mencium pipi suaminya, namun sepertinya William mendengar gerutuan istrinya karena pria itu langsung melirik gadis itu.

"Ayo silakan masuk." Gemma langsung membawa William dan Merry ke ruangannya.

"Kalian berbicaralah dulu, saya mengangkat telepon sebentar." ujar William kemudian berlalu keluar dari ruangan tersebut.

"Jadi benar kamu istri barunya tuan William ?" wanita itu nampak memindai penampilan Merry dengan tak ramah.

"Jadi apa ini awal pembulian, nyonya ?" terang Merry to the point dan sontak membuat Gemma langsung tertawa nyaring.

"Tuan William benar-benar mendapatkan istri yang di inginkannya, baiklah selamat bergabung di universitas ini nyonya Smith. Senang bertemu denganmu." ujar Gemma seraya mengulurkan tangannya.

Merry yang tak mengerti dengan maksud perkataan dosennya tersebut langsung membalas jabat tangan wanita itu.

Kemudian setelah itu Gemma mengajak Merry berkeliling universitas tersebut.

"Hai, apa kamu murid baru di sini ?" sapa seorang pemuda saat Merry baru masuk kelasnya.

"Hm, aku Merry." Merry langsung mengulurkan tangannya.

"Aku Jason dan di sebelahku ini Sarah." sahut Jason lalu memperkenalkan gadis cantik di sebelahnya.

Mereka nampak berbincang akrab, Merry tipe gadis yang cepat sekali akrab dan itu membuatnya di sukai oleh teman-teman barunya.

"Universitas untuk belajar nyonya Smith, bukan untuk menggoda para pria."

Isi pesan yang di kirim oleh William dan sontak membuat Merry ingin sekali membanting ponselnya, namun itu adalah satu-satunya barang berharga yang ia miliki saat ini.

Lalu ia mengedarkan pandangannya dan melihat dua orang bodyguardnya nampak berjaga tak jauh dari kelasnya, pasti mereka yang melapor pada William setiap saat.

Siang harinya saat kelas telah usai, Merry tiba-tiba di datangi oleh beberapa teman-teman barunya.

"Mer, bagaimana kalau kita rayakan hari pertama mu dengan makan-makan ?" ajak Jason memberikan ide.

"Nah benar itu anak baru wajib traktir kami." timpal yang lainnya yang langsung di anggukin seluruh isi kelas tersebut.

"Tapi aku tidak punya uang." sahut Merry yang memang tak mempunyai uang sama sekali.

"Bagaimana bisa kamu tidak mempunyai uang, bukannya tadi pagi kamu datang bersama tuan Smith? pengusaha kaya raya itu." cibir salah satu dari mereka.

"Kamu siapanya tuan Smith ?" ucap seorang gadis yang di ketahui bernama Lucy nampak memandang remeh Merry.

"Putrinya? tidak mungkin kan, adiknya? tidak mungkin juga kalian sepertinya berbeda ras. Oh aku tahu, kamu pasti wanita simpanannya kan ?" ejek Lucy dengan tangan bersendekap menatap Merry dan sontak membuat Merry mengepalkan tangannya lalu tanpa berpikir panjang gadis itu langsung menghajar Lucy.

Beruntung kedua bodyguard Merry langsung masuk ke dalam kelas tersebut dan segera memisahkan mereka, kalau tidak mungkin nyonyanya itu sudah membunuh temannya sendiri.

"Aku bersumpah kamu akan segera di keluarkan dari sini." geram Lucy yang nampak babak belur bahkan untuk berdiri pun harus di papah oleh kedua temannya.

"Makanya kalau bicara jangan sembarangan." balas Merry tak takut, meski pada kenyataannya dirinya memang wanita simpanan tapi paling tidak ia tidak pernah menginginkan berada di posisi itu.

Beberapa saat kemudian Merry segera di panggil oleh dosen bagian pembinaan di universitasnya tersebut.

Sementara itu William yang baru sampai Mansionnya nampak mengeraskan rahangnya saat mendengar laporan dari para bodyguardnya.

"Berandalan kecil."

1
Atik
Luar biasa
Atik
Lumayan
Nelly Defia
Luar biasa
Nelly Defia
Lumayan
Bzaa
kayaknya Ariel segera launching 🤣.
aku baca novelmu dr mulai hai suami, stlh itu baru baca yg lainnya.. jdinya menyambungkan sendiri,
bagusnya novelmu gampang di pahami, jdi gak perlu mikir buat sambung menyambung kannya🤣.
sehat dan sukses sll ya tor 😘😘
Imas Masripah
mungkinkah Merry cinta pertama Wiliam,dulu Wiliam pernah jatuh cinta tp Merry masih bocil 🤔
Juniati Paslah
semangat Thor ku suka karya -karyamu
Yulvita Darnel
aku suka ceritanya, alur ceritanya mudah dipahami.
QueenBee
Kalimat andalan, udah muak aku dengernya🐽
Yulvita Darnel
mungkin anak yang dikandung Grace anaknya nick
meira
menggengam rindu novel yang aku baca pertama kali,,,aku inget kisah martin dan sera karena martin yang membawa kabur sera keluar negeru untuk memulai hidup baru dan sera yang bertobat karena martin yang tulus
Tia Umar
Celindet hamil anaknya marcoplo
Tia Umar
🤣🤣🤣
Tia Umar
Grace ada main sama Nick
Tia Umar
Martin agoiss

suatu saat nanti akan menyesal😣
Sri Wahyuni
meleleh
Yoas Romualdes
Buruk
Rita dunggio
mantap thor
Malikh Atun
Luar biasa
mini89
merry anaknya bunda sera ???
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!