Avery Edwards melampiaskan kemarahannya pada Lucas Aylmer. Tiba-tiba saja gadis itu mencium Lucas, hanya demi memperlihatkan jika bukan dia yang dicampakan oleh Alden, yang telah menjalin kisah cinta dengannya sedari masa sekolah menengah atas. Sementara Alden baru saja mulai bekerja, dan tertangkap basah berselingkuh. Tepat di hari kelulusan Avery. Sedang patah hati, malah dimintai pertanggung jawaban.
"Kau telah menciumku?" imbuh Lucas seraya berkata lagi, "Kau harus bertanggung jawab!"
Avery tidak habis pikir dengan pria yang sedang meminta pertanggungan jawaban darinya. Merasa dirinya masih terlalu muda, menikah bukanlah priorotas utamanya. Akankah Avery bisa lepas dari tuntutan Lucas, atau sebaliknya malah tunduk dan patuh akan ingin dan mau Lucas?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PRIA BERWAJAH PUCAT
"Api menguji emas, penderitaan menguji orang untuk menjadikannya lebih kuat,” imbuh Lucas kepada Mary, agar jangan merasa khawatir lagi. Dia pun berkata lagi, "Selama penderitaan datang dari manusia, itu bukan bencana alam.”
Mary sedikit terperanjat mendengar perkataan Lucas. Bijak sekaligus sombong dalam bersamaan waktu. “Apa kau benar-benar jatuh cinta kepadanya?” tanya Mary lagi.
Lucas mengangguk seraya berkata dalam hati. “Semenjak dia menciumku, maka aku adalah miliknya!”
Mary menghela napas, lalu dia berkata lagi, “Jika kau menyakitinya, maka jadi hantu pun aku pasti akan mendatangimu!”
Lucas langsung saja tertawa sembari mengangkat kedua tangannya, Sepanjang hidupnya hampirs semua hantu ada dibawa kakinya. Tapi, dengan Hantu Mary, sepertinya dia akan ketakutan sambil berdiri jika Hantu Mary kelak nanti memarahinya, jika dia membuat Avery menangis.
“Aku merestui pernikahan ini!” imbuh Mary.
Lucas pun langsung meraih tangan Mary, dan mencium tangannya seraya berkata, “Lelaki sejati, tidak pernah ingkar janji!”
Mary mengangukan kepalanya sembari tersenyum dan berkata, “Pergilah ke altar, tunggulah pengantin wanitamu di sana!”
Di kamar pengantin, Avery masih menunggu dengan cemas. “Apakah dia akan memarahi Lucas!” pikir Avery yang langsung menoleh ketika mendengar pintu kamarnya dibuka.
“Jadi?” tanya Avery sembari mengingit bibir bawahnya.
“Kemarilah!” panggil Mary kepada Avery agar mendekat.
Dengan patuh Avery pun berdiri dengan cantiknya di depan Mary. “Meski usiamu masih muda, tapi kau sudah bertumbuh dewasa. Kau sudah beberapa kali mengambil Keputusan besar dalam hidupmu!”
Mary berhenti sesaat menghela napas, lalu berkata lagi dengan sedikit suara yang tercekat. “Aku merestui kau untuk menikah dengannya!”
Avery langsung saja memeluk Mary, “Ibu peri-ku, aku mencintaimu!”
Mary balas memeluk, “Mempelai pria, sudah menunggumu di altar, pergilah ke sana. Aku juga akan bersiap. Ini momen terindahmu, jelas aku tidak akan melewatkannya demi apa pun juga!”
Avery mengagguk tersenyum, pada saat ini seorang salah satu orang dari Lucas. masuk sambil membawa kotak hitam. “Nona, tiaranya!”
“Tiara bunga berlian!” imbuh pelannya seraya berpikir aneh, bagaiman Lucas mendapatkannya, “Bukankah ini di simpan Ayah!”
“Aku akan bantu pakaikan!” imbuh salah satu tim make up rias pengantin Avery.
Avry pun sedikit menunduk, lalu tiara bunga berlian itu pun dipakaikan di atas veil panjangnya. “Cantik sekali, cantik!” puji Mary, yang merasa jika Tiara itu seperti memang diciptakan untuk Avery.
Orangnya Lucas pun berkata, “Silakan Nona, Tuan sudah menunggu di altar!”
Avery pun mulai berjalan, dua orang make up artis itu pun menganggat bagian belakang gaun Avery agar memudahkannya untuk berjalan.
Para tamu tengah duduk di kursinya, Matahari pagi ini bersinar sangat indah. Seperti sedang menyoroti kecantikan Avery, mempertegas pipi merah meronanya saat ini. Avery berjalan sambil tersenyum, dalam hati sedikit tertawa, pada awalnya berkata tidak ingin menikah muda. Tapi, malah dia yang melamar Lucas Almyer.
Lucas berdiri di ujung Altar, ada rasa tal biasa yang belum pernah dia rasakan. Yang dia tahu, dirinya itu begitu jatuh cinta padah mahluk mungil cantik yang sedang berjalan ke arahnya. Dia mengulurkan tangannya kepada Avery. Lalu keduanya menghadap kepada pendeta untuk mengucap janji suci pernikahan.
Janji suci pernikahan pun telah terucap. “Kau boleh mencium pengantin wanitanya!” imbuh pendeta kepada Mempelai pria.
Kali ini Avery tidak perlu berjinjit, karena Lucas yang menundukan kepalanya untuk mencium istri kecilnya itu. “Selamat datang Nyonya Almyer!”
Mata Avery terlihat berbinar sambil tersenyum. Mary, berdiri melihat prosesi pernikahan itu dengan hikmat, berharap Lucas benar-bernar bisa jadi pelindung bagi Avery Edwars, Nona Muda yang terbuang.
Lucas langsung menggandeng tangan Avery, Lalu membawanya pergi dari penginapan Mary. Tidak lupa sebelum pergi,dia memeluk Mary dan Sarah. Lagi-lagi Sarah merasa, jika Lucas ini seperti pencuri. Sedikit-sedikit selalu saja membawa Avery-nya pergi.
Pada saat ini, Xander menghampiri dan berkata, “ Aku akan mengantar Nona untuk pulang!”
“Hah! Ah iya terima kasih,” jawba Sarah sambil memandangi kepergia
“kita akan pergi ke mana?” tanya Avery kepada Lucas.
“Tentu saja ke rumah kita!” jawab Suaminya itu.
“Kau sudah mempersiapkan semuanya dengan baik ya!” imbuh Avery sambil sedikit meledek.
Lucas tertawa kecil sambil terus fokus menyetir. Sementara itu, Pengawal bermata hitam pekat pada saat ini, sedang berada di tempat yang Mary sebutkan. Di taman bunga yang Nyonya Ewards kunjungi waktu itu.
Lucas meminta bantuan Hyun Ki, agar memberinya satu Pengawan bermata hitam pekat di seluruh bola matanya. Pengawal ini memiliki penglihatan yang luar biasa. Bahkan satu lembar daun jatuh pun meski jaraknya puluhan kilometer penjaga ini masih bisa melihatnya.
Pengawal itu berdiri di taman bunga, yang sudah tidak ada bunganya lagi, Karena setelah kejadian yang diceritakan oleh Mary. Betapa pun, tanah ini di tanami bunga, tidak bisa untuk tumbuh lagi. Pengawal dari suku D’eau itu pun menatap lekat-lekat tanah yang sedang di pijaknya. Lalu dia pun mulai berjalan sambil menunduk, seperti sedang mengikuti jejak-jejak kaki yang menuntunnya kepada sebuah pohon oak tua yang berusia ratusan tahu.
Si pengawal itu mengulurkan tanganya ke badan pohon Oak tua itu. Berharap mendapatkan cerita dari kesaksian di hari itu. Tiba-tiba saja kedua mata si pengawal itu berubah menjadi merah. Di kediaman Kim, pada saat ini kedua mata Hyun Ki berubah menjadi hitam gelap pekat.
Pada saat ini apa yang dilihat oleh si pengawal dari suku D’eau, dilihat juga oleh Hyun Ki. Beberapa saat matanya menggelap, pada akhirnya kedua mata Hyun ki pun normal kembali. Pria itu langsung berdiri. “Kekacauan dua dunia, bermula dari sana!”
“Bukan hanya pengantin kecilku yang diburu, tapi pengantin kecil dia juga diburu,” Imbuh Hyun Ki seraya berdiri lalu mengajak Hwang jin untuk pergi memberi selamat kepada pengantin baru.
Pada saat ini, Lucas dan Avery telah tiba di Villa Peri. “Namanya lucu sekali!” pikirnya ketika melihat nama diatas pintu pagar besar yang baru saja dilewati.
Lucas melihat dua orang berwajah pucat tengah berdiri di depan pintu Villa besarnya, “Suku Anai!” imbuhnya, seraya berpikir lagi, “Apakah Kim Hyun Ki ada di sini!”
Lucas menepikan mobilnya, lalu turun dari mobil dan membukakan pintu untuk Avery. “Bantu Nyonya untuk mengganti baju!” imbuh Lucas kepada kepala pelayan Villa Peri.
Dua pelayan membantu memegangi gaun pengantin Avery yang berjalan mengikuti langkah kepala pelayan. Melihat dua pria berwajah pucat sedingin es, Nyonya Muda Almyer itu pun sedikit bergidik.
“Seharusnya mereka pergi ke dokter untuk memeriksakan diri!”
Pada saat ini, Lucas mendekati dua orang dari suku Anai tersebut. “Apa datang bersama Tuan kalian?”
Pertanyaan Lucas dijawab dengan anggukan kepala oleh mereka. Lucas pun bergegas masuk ke dalam Villa. Pada saat ini Hyun Ki dan Hwang Jin tengah menunggu di ruang tamu. Lucas langsung
Memegang tangan Avery yang sedang menyapa kedua tamu suaminya itu, “Perkenalkan ini adalah istriku!” imbuhnya kepada kedua tamunya yang baru saja tiba bersamaan dengannya.