Di pungut oleh Ayahnya untuk menggantikan adik tirinya menikahi anak haram dari keluarga ternama.
Dia di tolak mentah-mentah oleh anak haram keluarga ternama itu, tapi pada akhirnya dia tetap menikah.
Dia harus menjalani kehidupan rumah tangga yang tidak menyenangkan karena suaminya begitu membenci dirinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi wahyuningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 33
Teresa membulatkan matanya setelah melihat hebohnya media sosial yang membicarakan tentang dirinya. Walaupun tidak ada rekaman video yang menyatakan bahwa rekaman suara itu adalah miliknya, namun tetap saja semua orang kini sudah mulai mencurigai bahwa suara itu adalah suara asli dari Teresa. Jelas saja, Teresa sudah harus mulai mencari cara untuk bisa meminimalisir dampak yang akan dirasakan olehnya, dan menghentikan pemberitaan itu sebelum membeli dan semakin liar orang dalam menilai dirinya.
Sadar benar tidak bisa menggunakan kemampuan nama keluarga yang sudah tak lagi tersohor seperti dulu, Teresa kini hanya bisa meminta bantuan dari Jacob Untuk menghentikan pemberitaannya akan membuat nama baik kedua belah keluarga menjadi buruk.
Jacob tersenyum miring mendengarkan dengan seksama apa yang diucapkan oleh Teresa tentang apa yang menimpa dirinya. Yah, tentu saja cukup sendiri sudah mengetahui hal itu, karena apapun yang berhubungan dengan dirinya, akan dengan cepat Mike menyampaikan kepadanya.
"Jadi, kau ingin aku melakukan apa?" tanya Jacob sebagai reaksi dari panjang lebarnya cerita yang diucapkan oleh Teresa.
Teresa menatap Jacob dengan tatapan memohon, "Tolong bantu aku untuk menghentikan artikel yang mulai bermunculan tentangku. Juga, menyiapkan semua berita tentangku karena aku benar-benar sangat terganggu akan hal itu."
Jacob menganggukkan kepalanya tanpa mengatakan apapun. Tentu saja dia akan melakukan hal itu, bukan karena dia melakukannya demi Teresa dia sebentar lagi akan dijodohkan dengannya, tetapi dia tahu benar siapa orang yang telah mau unggah rekaman suara itu.
Walaupun tidak bisa langsung menemukan keberadaan wanita itu, yang tidak lain adalah Amaya, Jacob tentu saja akan melakukan segala cara agar bisa mendapatkan Amaya dan melakukan apa yang ingin dia lakukan agar dia bisa mengendalikan Edward.
Teresa menatap Jacob dengan tatapan yang begitu bahagia karena jaga bersedia membantunya, "Kau sungguhan kan?"
Jacob menatap Teresa sembari memaksakan senyumnya lalu berkata, "Tentu saja. Aku, tidak pernah main-main saat aku menyanggupi sesuatu "
Teresa tersenyum puas. Yah, walaupun tidak bisa mendapatkan Edward yang memiliki kesempurnaan fisik, ditambah lagi ternyata Edward juga sama kayanya dengan keluarga Ludrent, tentu saja Teresa merasa cukup beruntung bisa mendapatkan salah satunya dan menjadi Nyonya kaya tanpa harus bersusah payah untuk menciptakan uang.
Jacob, pada awalnya pria itu adalah pria yang sangat pendiam dan juga sangat malas mengurusi kehidupan orang lain. Namun, semenjak Edward datang ke keluarganya dan tiba-tiba saja menjadi tuan muda dari keluarga Ludrent yang pertama, rasa kesal dan juga ambisi mulai dirasakan oleh Jacob, dan kini dia mulai terang-terangan menunjukkan taringnya.
Entah dari mana sebenarnya Edward mendapatkan begitu banyak kekayaan, Jacob saat ini sedang menyelidikinya, dan siap untuk menghancurkan Edward dengan segala cara dari berbagai sisi sampai Edward benar-benar jatuh tak berdaya dan memastikan benar Edward tidak bisa bangkit lagi setelah jatuh nanti. Yah, walaupun rencananya terdengar sangat menjanjikan mengingat Dia adalah pewaris utama dari keluarga Ludrent, namun dalam kenyataannya, Edward benar-benar sangat pintar menutupi jati dirinya, dia juga membuat semua kiprahnya dalam dunia bisnis menjadi sebuah misteri. Hingga sekarang, masih sulit mencari tahu sampai di mana kiprah Edward dalam dunia bisnis, Karena semua itu penting sekali untuk bisa mengukur kemampuan Edward dan Jacob bisa bersiap untuk menghadapi Edward di kemudian hari.
Teresa yang menyadari benar Jacob tidak banyak bicara, Tentu saja dia mencoba untuk mencairkan suasana dan terus mengajak Jacob ngobrol, "Ngomong-ngomong, kemarin ibumu menghubungiku dan memintaku untuk datang lusa bersama denganmu agar bisa memilih gaun pengantin dan juga pakaian pengantin untuk."
Jacob tersadar dari segala pemikirannya, segera dia kembali menatap Teresa dan mencoba untuk fokus berbicara dengan wanita yang katanya sebentar lagi akan menjadi istrinya, "Apa?"
Teresa memaksakan senyumnya. Sial! Dia benar-benar merasa kesal karena ternyata sejak dari Jacob sibuk melamun hingga tidak mendengarkan apa yang dia katakan.
Teresa mencoba untuk sebaik mungkin menutupi kekesalan yang ia rasakan, tersenyum menatap Jacob lalu kembali berkata, "Kemarin, ibumu menghubungiku untuk membuat janji denganmu supaya lusa kita bisa pergi ke butik untuk memilih gaun pengantin dan juga pakaian pengantin untuk mu. Jadi, Apa kau bisa datang?"
Jacob terdiam sebentar sebelum dia menjawab pertanyaan dari Teresa. Yah, tentu saja Dia memiliki kesibukan tersendiri dalam menjalankan bisnis keluarga. Namun, jika sampai kedua orang tuanya tahu, kakeknya Juga Tahu bahwa dia mengabaikan tentang pernikahannya, Tentu saja itu akan menjadi masalah yang cukup besar.
Jacob menganggukkan kepalanya lalu berkata, "Tentu saja," Jacob memaksakan senyumnya, "kau bisa kirimkan pesan kepadaku, kau atur saja jamnya Aku akan mencoba untuk datang tepat waktu."
Teresa mengangguk kepalanya dengan cepat dan juga semangat.
Di sisi lain.
Amaya tersenyum menatap foto ibunya. Sosok itu, benar-benar Dia sangat rindukan sekali tetapi sungguh, merindukan adalah sebuah siksaan batin yang sulit sekali untuk diobati.
"Berhentilah menatap foto ibumu," pinta Vanka seraya mengambil posisi duduk di sebelah Amaya, "Aku tahu benar Ada banyak hal yang tidak kau ceritakan padaku sebelumnya tentang ibumu. Jadi, karena aku tidak tahu apa-apa, Aku harap kau bisa terus menjalani kehidupan dengan sangat baik."
Amaya membuang nafasnya sembari meletakkan foto ibunya ke dalam dadanya dan memeluknya seolah-olah dia tengah memeluk ibunya. Amaya membiarkan wajahnya menghadap ke langit berharap benar pelukan itu tersampaikan kepada ibunya.
Amaya membuka matanya setelah merasa cukup puas dengan apa yang ingin dia lakukan kepada foto ibunya.
Amaya tersenyum kelu lalu berkata, "Sebenarnya, aku melihat adegan di mana adegan itu benar-benar membuatku seperti tercekik mati setiap hari. Aku, melihat pertengkaran dua orang wanita, dan satu wanita itu adalah ibuku. Wanita lain datang padanya, memakainya dengan begitu tidak berperasaan. Ibuku, dia mencoba untuk melepaskan diri saat wanita lain itu menarik rambutnya dengan tiba-tiba. Tetapi, wanita lain itu mendorong tubuh ibuku, dan membuat tubuh Ibuku masuk ke dalam penggorengan besar yang digunakan untuk memasak sup jamur."
Vanka membulatkan matanya karena dia benar-benar tersengat terkejut. Selama ini, yang Vanka tahu adalah ibunya Amaya meninggal karena sakit yang dideritanya.
"Ba bagaimana bisa?" Tanya Vanka masih tak ingin mempercayai hal yang sangat sadis seperti itu.
Amaya membuang nafasnya, Menyeka air mata yang tiba-tiba saja jatuh, "Saat itu, Ibuku bekerja di dapur untuk para pekerja tambang besi. Perabotan yang digunakan untuk memasak, tentu saja berukuran sangat besar. Itulah kenapa, sampai dengan detik ini aku sangat membenci sup jamur. aku masuk ke dalam penggorengan berukuran besar itu, dia berteriak meminta tolong, wanita yang mendorongnya ke dalam tenggorokan itu justru lari ketakutan "
Vanka makhluk lengannya sendiri karena sangat ngeri mendengar cerita dari Amaya.
"Me, memang, Siapa wanita yang mendorong ibumu ke penggorengan besar itu?" tanya Vanka penasaran dan juga gugup.
Amaya terdiam sebentar, "Nyonya Dorent."
lamalama jadi malas baca.
Semoga sukses selalu n lancar rejekinya🤗🤗🤗 ❤️❤️❤️🤲🤲🤲👍👍👍💪💪💪😘😘😘