SI CANTIK MILIK CEO

sampainya di tempat tujuan,mereka berdua langsung pergi ke hotel dan untuk barang-barang mereka sudah dibawakan oleh pihak hotel.

"kamu istirahat aja dulu, aku lagi ada urusan, nanti kalau ada apa-apa kamu tinggal telepon aku aja ya, handphone-ku nggak mati kok,"ucap Brian dengan lembut lalu pergi keluar.

dari tadi Tasya hanya menganggukkan kepala sembari tersenyum, iya tidak pernah menyangka kalau hari ini akan tiba secepat itu.

"gue beneran nggak mimpi kan, ini semua benar-benar nyata kan, gue nggak nyangka kalau Brian akan bersikap seperti ini ke gue, padahal dulu dia dingin banget bahkan lebih tepatnya agak kejam, tapi sekarang malah manis lembut kayak gini, ih kalah deh brownies,"ucap pasien sendiri sambil menari-nari di dalam kamar.

Tasya pun pergi ke dalam kamar mandi dan ia membersihkan badannya terlebih dahulu, karena di dalam kamar hanya dia sendiri, iya dengan sengaja tidak membawa baju ganti karena ingin berganti pakaian di dalam kamar.

Tapi ketika Tasya baru saja membuka pintu kamar mandi dia dikejutkan dengan Brian yang berada di atas ranjang sambil membaca buku.

"aaaaaaaaaa!!!,"pekik Tasya.

Brian yang pada awal tidak menyadari keberadaan Tasya, seketika ia juga terkejut ketika mendengar teriakan Tasya dan ia pun ikut berteriak.

"maaf maaf, aku benar-benar enggak sengaja,"ucap Tasya yang langsung berlari masuk lagi ke dalam kamar mandi dan menutup pintu kamar mandi.

sedangkan Brian yang berada di kamar mulai kegerahan, bukan karena apa tapi ia merasa salah tingkah dengan pemandangan yang ada di depannya tadi.

"Maaf Tasya kalau aku mengagetkanmu tadi, aku benar-benar tidak tahu kalau kamu masih belum membawa baju ganti, Apa perlu aku ambilkan?,"tawar Brian di depan pintu kamar mandi yang sedang tertutup.

"tidak usah mas, biar aku saja nanti yang mengambil sendiri, boleh nggak kalau sekarang kamu keluar dulu dari kamar, aku mau ngambil sendiri di sana,"pinta Tasya dengan ragu.

"oh oke kalau begitu, aku tunggu di luar aja ya,"uca Brian lalu pergi dari kamar.

saat Brian menunggu Tasya di luar kamar,iya tidak sengaja melihat sosok seorang wanita yang sama persis dengan Angeline.

"Apa benar dia itu Angeline, tapi kenapa bisa dia sampai sejauh ini?,"gumam Brian sendiri.

Brian masih memantau orang yang menurutnya Angeline itu dari kejauhan,iya tidak mau tiba-tiba datang ke sana dan melabrak si wanita tersebut karena takutnya wanita itu malah bukan Angeline.

ia melihat Angeline masuk ke dalam salah satu kamar bersama dengan pria itu, ia sangat kenal dengan lelaki tersebut, karena sang lelaki adalah orang yang sama ketika Brian melihat di laptop Deni kemarin.

Dengan mengumpulkan keberanian Brian pun mengetuk pintu kamar wanita yang mirip Angeline itu, agar bisa menjawab keraguannya.

"iya sebentar, Ada apa sih, tunggu dulu ya sayangku,"ucap Angeline yang terdengar hingga keluar lalu membuka pintu.

Angeline membuka pintu dan Angeline begitu kaget ketika melihat, siapa yang mengetuk pintu dari tadi.

"ka ka ka kamu?,"tanya Angeline dengan gugup.

"surprise, aku baru tahu sayang kalau kamu itu ada syuting di Korea, maka dari itu aku langsung nyusulin kamu deh ke sini dan aku juga baru tahu dari anak-anak kalau kamu menginap di hotel ini, di mana Kamu suka nggak dengan surpriseku ini?,"jawab brain dengan beralasan.

"ahh emmm iyah, aku senang kok,malah aku suka banget Kalau aku ditemenin kayak gini sama kamu,tapi sayang ini kan udah malem kamu nginep di kamar nomor berapa, biar nanti aku bisa datang ke sana?,"tanya Angeline dengan agak gugup.

"oh kamu senang dengan kedatanganku, tapi kenapa wajahmu mengatakan hal lain, seakan kamu sangat berharap aku tak ada disini saat ini, oh ya sayang aku masih belum pesan kamar jadi aku nginep di kamar kamu yah, kan kata kamu kamu mau ngerasain tidur sama aku, Gimana boleh kan?".

"emmm gini sayang,bukannya aku nggak ngizinin kamu buat nginep satu kamar sama aku,Tapi kan kamu tahu sendiri aku di sini masih proses syuting jadi kalau sampai ada yang tahu aku satu kamar sama kamu malah jadi heboh, dan semua pasti bakalan mikir kita yang aneh-aneh di dalam hotel ini".

"ya kalau memang mereka mau berpikiran seperti itu memangnya kenapa, atau kita memang benar-benar menjadi sepasang kekasih kan bukannya hanya gimik aja?".

"iya sih sayang, tapi nggak dulu deh kalau soal nginep di kamar akunya, aku masih belum beres-beres di dalam jadi aku malu kalau nyuruh kamu masuk ke dalam,nanti kalau aku udah selesai beres-beres kamu ke sini lagi deh biar bisa berduaan sama aku".

Brian mengganggukan kepala dan ia membelai pelan rambut Angeline.

"tapi sayang masa aku harus nungguin sampai lama kayak gitu,paling tidak biarin aku duduk dong sambil ngeliatin kamu packing-packing barang dan juga ngeberesin semua, aku dari tadi ada di lobi loh,iya aku cuman mau pesan kamar untuk beberapa menit aja kan kayak hambur-hamburin uang banget meskipun aku orang yang banyak uang,"ucap brian.

"di sini aja dulu...aku nggak enak sama kamu soalnya kan banyak barang-barang yang harusnya nggak dilihat sama kamu, bentar lagi deh bakalan aku panggil beneran deh sayang,"ucap Angeline beralasan lagi.

Brian tak mendengarkan perkataan Angeline, dan ia masuk ke dalam kamar yang ternyata ada Rion yang tak memakai sehelai benang pun di badannya, dan hanya tertutup oleh handuk, Rion menunggu kedatangan Angeline sambil duduk di atas ranjang.

"kok ada..?,"ucap Rion terkejut.

"loh kok ada kamu di sini, dan kenapa kamu tidak memakai baju seperti ini, kalian berdua bermain di belakangku?,'tanya Brian yang terlihat pura-pura shock.

"enggak kok Sayang aku bisa jelasin semuanya, ini itu cuman bagian shooting aja kok Sayang,aku sama Rion cuman lagi belajar shooting bareng aja soalnya ada adegan seperti ini nanti di filmnya, please sayang dengerin dulu penjelasan aku,"ucap Angeline sambil memeluk erat lengan Brian.

"jangan banyak alasan kamu,ternyata benar ya kata orang-orang hanya aku saja yang buta yang tidak bisa melihat mana permata dan mana batu sungai, ternyata kamu berbuat curang seperti ini kepadaku padahal aku sudah sangat baik kepadamu, aku tak tahu harus mengatakan apa lagi Angeline, semua sudah kuberikan padamu tapi ini balasan untukku.

mulai hari ini dan seterusnya aku tidak mau mengenalmu lagi dan hubungan kita cukup sampai di sini saja,aku takkan pernah mendengar penjelasanmu ataupun kata-kata yang keluar dari mulutmu lagi, semoga kalian berdua langgeng,"ucap Brian lalu pergi.

meskipun dari tadi Angeline menarik-narik tangan Brian, Brian tetap tak menghiraukannya dan juga tak memperdulikannya karena saking marahnya kepada Angeline.

dan Brian menghempaskan tangannya lalu pergi menuju ke kamarnya sendiri ketika sudah tak diawasi oleh Angeline.

sampainya di dalam kamar Brian malah melihat Tasya yang sudah tertidur pula di atas ranjang, ia pun menghampiri Tasya dan membelai pelan rambut Tasya.

"maafkan aku yang selalu menyakiti hati kamu, maafkan aku karena aku orang yang tak bisa melihat bagaimana kebaikan kamu selama ini, aku akan berjanji menjadi orang yang lebih baik lagi setelah ini ,"ujar Brian lalu mencium kening Tasya dan ikut tertidur di sampingnya.

🌺💫🌺

Oke Guys terima kasih buat yang sudah baca, Jangan lupa baca bab selanjutnya, dan selamat membaca:)