Maulidya Alissa Agraham, atau yang kerap disapa Lidya, gadis 20 tahun yang mati ketika menjalani sebuah misi. Hidupnya yang dipikir sudah berakhir justru malah terbangun di raga seorang gadis didunia lain yang dikenal buruk dalam beretika. Sikapnya yang pemalu dan tidak percaya diri membuatnya diolok-olok oleh bangsawan lain.
Namun sebuah perubahan terjadi ketika gadis itu terbangun dari pingsannya. Sikapnya tiba-tiba berubah menjadi tegas dan tidak mudah ditindas membawa kehebohan besar diseluruh Kekaisaran. Mereka yang menghinanya dulu kini berlutut memohon ampunan. Para pelayan yang merendahkannya terbujur kaku dengan kepala yang terpisah. Ditambah lagi, kedatangan Lidya saat itu membawa banyak perubahan sejarah di seluruh Kekaisaran.
Misinya adalah menjadi wanita terkaya disana
Namun apadaya jika semua laki-laki justru tertarik padanya?
Dan, takdir? Apakah benda ini benar nyata?
Semua keanehan ini..
Tidak masuk akal
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atiiqah Alysia Hudzaifah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30 | Perjamuan teh 2
Di sisi lain
Olivia sedang berada diperjamuan nyonya Cartol. Tempat khusus yang sengaja disediakan bagi nyonya bangsawan untuk menunggu putri mereka selesai menghadiri jamuan teh yang saat ini dihadiri Lidya.
Diam-diam Olivia menghela nafas lelah mendengar setiap celotehan para nyonya disini. Dia mendengarkan, tetapi tidak memperhatikan. Fokusnya hanya pada anak muridnya yang kini baru memasuki acara formal bangsawan. Ia khawatir? Tentu saja! Secara Lidya sudah ia anggap sebagai putrinya sendiri. Banyak hal yang ia suka dari sikap muridnya itu.
Dulu dia sering mendengar banyak rumor buruk tentang muridnya, dimulai dari kabar tentang kebodohan Gricella mengenai etika. Sering keluar masuk istana demi menarik perhatian putra mahkota, selalu menunduk bila berpapasan dengan orang lain, selalu menggunakan gaun mewah sekaligus norak untuk menarik perhatian ayahnya, dan banyak lagi rumor rumor lainnya.
Tetapi lihatlah sekarang, semua yang ia dengar justru berkebalikan dengan apa yang ia lihat.
Muridnya sangat cerdas dan bisa memahami semua dasar pelajaran dalam waktu singkat. Julukan lady jenius ia pikir akan jatuh pada nona muda keluarga Risdelion, namun semua itu sirna ketika melihat secara langsung kecerdasan yang luar biasa dari putri angkat duke Velvord.
Ditambah lagi, duke saat ini benar-benar memanjakan putri angkatnya itu. Terlihat jelas perhatian yang diberikan duke pada Gricella selama Olivia melatih putrinya itu. Seribu peringatan diberikan padanya, kalimat berisi ancaman selalu terdengar di telinganya, dan pengawasan duke melalui asistennya itu, benar-benar mengganggu!
Setiap saat, setiap detik, setiap menit, jika ada waktu sedetik saja untuk tidak melihat Hendrick mengawasi mereka, Olivia akan mengadakan sebuah pesta besar dikediamannya.
Se-menyebalkan itu mereka!!
Benar-benar ayah yang protektif!
Namun terlepas dari semua itu, dari yang Olivia dengar, Gricella mulai berubah ketika dia terbangun dari pingsannya beberapa bulan yang lalu.
Entah apapun itu, dia hanya berharap yang terbaik pada muridnya.
Sungguh bodoh Olivia dulu karena berpikir akan merepotkan mengajar putri yang terkenal bodoh dan menyebalkan itu. Ia jadi merasa bersalah akan hal itu. Muridnya sangat cerdas dan baik, sangat cocok bila dijadikan ibu negara selanjutnya.
Eh?
Ibu negara ya..
"Nyonya Olivia?"
Olivia tersentak "y-ya?.."
"Nyonya kenapa, sepertinya berat sekali yang anda pikirkan"
Diam-diam Olivia merutuki dirinya "Maafkan saya, akhir-akhir ini saya banyak pikiran. Maaf karena hal itu malah membuat perkumpulan ini menjadi canggung" ucapnya menyesal
Sang tuan rumah, Grand Duchess Madelia Cartol, ibu dari Vorensia tersenyum maklum "tidak apa-apa nyonya, kami bisa mengerti. Anda pasti sangat sibuk mengingat pekerjaan anda yang semakin berat bukan? Terlihat dari wajah anda yang seperti tertekan begitu"
Olivia meringis dalam hati, apa sebegitu kelihatan kah? Ia sangat mengkhawatirkan muridnya hingga tidak bisa fokus dengan apapun. Apalagi gara-gara pikirannya tadi.
"Yang kudengar pekerjaan anda kini semakin sulit ya?" Tanya nyonya Cartol sembari menuang teh kecangkir miliknya.
Olivia diam namun mencoba tidak mengerti "maksud nyonya?"
Madelia tersenyum geli "yahh nyonya kan mengajar seorang anak duke yang tidak berbakat dibidang apa pun terutama etika kebangsawanan. Jadi pasti sulit mengingat nyonya sangat perfeksionis dibidang yang satu itu" ucapnya santai sembari menyeruput teh di cangkirnya
Tangan Olivia mengepal, namun masih mencoba menahan amarahnya "apa maksud anda berkata begitu?"
Madelia membuang nafasnya lelah, dengan muka sedih dia berkata "sayang sekali, nampaknya akibat anak itu, nyonya sampai tertekan begini. Sampai-sampai kata-kata yang barusan saya ucapkan, tidak masuk pada logika anda" rautnya menatap sedih Olivia, namun Olivia menyadari, sebuah seringaian tipis terlihat dari bibirnya.
"Bukan begitu nyonya-nyonya sekalian?" Tanya Madelia Cartol mencari dukungan. Nyonya lain disana semuanya mengangguk menyetujui.
Benar anak itu pasti sangat sulit diajari hingga membuat nyonya Olivia kesulitan begini
Benar-benar anak yang bodoh
Anak itu seharusnya merasa bersalah kerena berhasil mempermalukan nama baik duke
Kenapa duke mengangkat anak yang tidak tau asal-usulnya begitu
Seharusnya anak itu berterima kasih pada duke dan bukan mempermalukannya
Bila itu anakku, sudah kukurung dia dan kuhukum setiap hari
Kalau aku mungkin tidak akan menganggapnya sebagai anak
Bahkan kudengar saat ini anak itu semakin berani karena mendapat dukungan dari duke
Benar-benar anak yang beruntung
Olivia tetap tenang namun tidak dengan tangannya yang semakin terkepal. Ucapan mereka, meski menjatuhkan Gricella dan tidak membawa namanya, namun hal ini tetap akan berimbas pada pekerjaannya. Dia akan dianggap gagal dalam mendidik salah satu nona, bahkan mungkin gosip yang akan muncul justru semakin memperburuk nama Gricella.
Putri angkat duke Alverd berhasil membuat nyonya Olivia, sang pengajar nomor satu kekaisaran kewalahan.
Nyonya Olovia sendiri mengaku kesulitan setiap kali mengajar hingga membuat dirinya kepikiran dan berujung stress
Sial
Ini tidak bisa dibiarkan!
Nama muridnya akan semakin buruk nanti. Karena itu, mereka harus segera dihentikan.
"Oh ya ngomong-ngomong nyonya, gaun apa yang nyonya pakai? Itu terlihat asing dimata saya" cetus Madelia. Seolah belum selesai dia kembali melanjutkan "kupikir saya yang salah melihat keanehan gaun anda hari ini, namun rupanya gaun anda memang berbeda dari selera anda biasanya. Kenapa tiba-tiba nyonya menggunakan gaun aneh begini?" Tanya Madelia dengan menutup mulutnya dengan kipas ditangannya
Namun tidak ada yang menyadari, dibalik kipas itu terpampanglah seringaian licik yang sangat dibenci Olivia "Apa karena anda akhir-akhir ini mengajar putri angkat duke Velvord yang mana membuat selera anda ikut menurun, nyonya?"
Olivia menahan diri untuk tidak menyiram wajah menyebalkan wanita itu dengan teh di cangkirnya. Dalam hati dia mengsugesti dirinya agar tetap sabar. Meski terdengar menyebalkan, tapi hal itulah yang saat ini dia butuhkan.
Xixixi
Apa dia melupakan keahlianku selama ini? Pikir Olivia tersenyum miring
"Apakah bayaran anda kali ini lebih sedikit dari biasanya? Kenapa gaun anda kali ini tidak semewah biasanya?" Tanya Madelia kembali menyerang. Dia cukup geram dengan ketenangan Olivia yang sejak tadi tidak berhasil diprovokasinya. Kenapa sulit sekali?
Olivia tersenyum simpul mendengarnya "apa maksud anda nyonya Madelia? Menurutku gaun ini sangat bagus dan sesuai untuk dipakai seorang bangsawan."
"Apa anda yakin begitu? Tidakkah nyonya sadar bahwa gaun anda hari ini sangat berbeda dari biasanya?" Madelia nampak tidak mau kalah, dia semakin memojokkan Olivia disini.
"Benarkah? Aku tak merasa begitu." Olivia semakin mengembangkan senyumannya "memangnya seperti apa gaun yang saya pakai biasanya nyonya?"
Madelia mengangkat bahunya seolah tidak peduli "Yahh biasanya anda selalu menggunakan gaun mewah dengan aksesoris yang bertebangan dimana-mana. Namun lihatlah sekarang, gaun anda bahkan tidak terlihat semewah gaun saya." Madelia menutup mulutnya dengan kipas ditangannya, matanya menyipit seolah menjelaskan bahwa ia sedang tersenyum "Benar begitu nyonya-nyonya sekalian?"
Yang lain mengangguk membenarkan, ada yang mengangguk membenarkan dan ada juga yang mengangguk ragu. Melihatnya, membuat Madelia bangkit dan berputar seolah menunjukkan semewah apa gaunnya
Wahh gaunnya terlihat sangat mahal
Benar, sangat luar biasa
Dimana anda membelinya nyonya?
Aku menginginkannya
Yahh harus Olivia akui gaun itu sesuai seleranya dulu, namun sekarang tidak lagi. Selera barunya mungkin meningkat.
"Maaf menyela nyonya-nyonya" Olivia bangkit "saya ingin sedikit berpendapat. Tidakkah menurut kalian gaun itu terlihat terlalu berlebihan untuk dipakai diacara seperti ini? Belum lagi renda-remda itu, pasti membuat nyonya sangat tidak nyaman, bukan?" Tebaknya
Madelia tersentak, dia menoleh kesekitarnya.
Benar juga, gaun itu memang bagus tetapi sedikit berlebihan kalau dipikir pikir
Bahannya bukannya membuat kulit gatal?
Ya aku tau jenis-jenis kain, dan gaun itu tidak semewah yang dipikirkan
Benarkah?
Bla..bla..bla
Bisik bisik buruk semakin terdengar, Madelia menggeram marah. Dia lalu menoleh cepat kearah Olivia dengan mempertahankan senyuman ramahnya "begitu ya? Maaf, sepertinya aku tidak berfikir panjang dalam memilih gaun. Kupikir gaun ini akan sesuai karena harganya lumayan membuat kantungku terkuras" Senyumnya semakin lebar mendengar orang-orang yang mulai memujinya "tapi nyonya Olivia, saya penasaran dengan gaun anda. Bisakah anda tunjukkan pada kami agar bisa menjadi pelajaran bagi saya dan nyonya lainnya?"
Diam diam Olivia tersenyum miring, ia yang sebelumnya sudah berdiri kemudian berjalan menjauhi tempatnya duduk. Dengan elegan dia sedikit berputar dan tersenyum menawan kearah yang lainnya "bagaimana?"
Semua terdiam membisu, melihat penampilannya dari atas hingga bawah.
WAHH INDAH SEKALI NYONYA
Anda membeli gaun itu dimana? Cantik sekali
Memang selera anda selalu luar biasa
Model gaun anda unik sekali! Sangat berbeda dari gaun biasanya
Warnanya! Lihat warna gaunnya! Itu terlihat lebih dari satu warna!
Benar aku baru pertama kali melihatnya
Lihatlah bentuknya yang simpel itu
Meski terlihat sederhana, tapi gaun itu tidak terlihat biasa, justru terkesan mewah
Nyonya, anda membelinya dimana?
Melihat perhatian semua orang tidak lagi kearahnya, membuat Madelia marah. Terlebih mendengar semua pujian itu. Rasa iri semakin melingkupi hatinya melihat keindahan gaun milik Olivia. Dia tidak ingin mengakuinya, namun hatinya tidak bisa bohong, dia iri, sangat iri!
Namun seruan seorang bangsawan tentang gaun Olivia membuatnya sedikit merasa senang
"Kali ini aku menyadarinya" Ucap seseorang yang mana membuat semua menoleh menatapnya, dia adalah orang yang sebelumnya menilai gaun Madelia dan mengatakan paham akan gaun "gaun anda memang terlihat lebih biasa dibandingkan nyonya Madelia"
Semua saling pandang kecuali Madelia yang hatinya sedikit diliputi rasa senang, namun dia tetap menunggu kelanjutan ucapannya termasuk yang lain.
Dia mendekati Olivia, tersenyum lalu meminta izin untuk menyentuh dan menilai tekstur dari gaun yang digunakan Olivia. Si pemilik mengangguk mengizinkan. Setelah merasakan tekstur gaun ditangannya, nyonya tersenyut tersenyum senang
"Namun gaun ini sangat lah indah, dengan pola cantik dari gradasi warna menghiasi gaunnya, dan kainnya.." Sekali lagi nyonya itu mengusap kain itu dengan tangannya "..tekstur kain yang sangat berkualitas!! Sangat nyaman dipakai dan tidak membuat kulit gatal!" Pekiknya kagum.
Lontaran ucapan berisi pujian terdengar di telinganya membuat Olivia tak kuasa menahan senyumnya. Berbeda dengan Olivia yang bahagia, Madelia justru sebaliknya, aura disekelilingnya gelap, rasa iri dan benci semakin mengisi renung hatinya. Wajahnya semakin memerah semerah rambutnya mendengar pujian pujian untuk musuhnya
Apa? Benarkah begitu?
Wahh nyonya Olivia memang tidak pernah salah dalam memilih gaun
Bahkan tanpa disentuh 'pun, kita dapat melihat tekstur gaun itu yang terlihat halus
Pasti sangat nyaman menggunakannya
Aku ingin tau dimana nyonya membelinya
Mendengar hal itu, nyonya yang sebelumnya memeriksa gaun Olivia tersadar "Benar juga, nyonya, dimana anda membeli gaun ini?" Tanyanya yang membuat semua orang penasaran. Tak terkecuali Madelia disana
Olivia tersenyum misterius "aku.. mendapatkannya."
Semua tersentak kaget "apa? Bagaimana bisa? Dengan kualitas dan keindahan gaunnya, anda mendapatkannya secara percuma?"
Apa benar begitu?
Entahlah
Bisik semua orang tak percaya
"Bagaimana bisa?" Tanya nyonya sebelumnya yang juga tidak percaya.
Olivia mengingatnya, dia sahabatnya, Marchioness Brithen Midleton, istri dari seorang Marquess Midleton. Dikenal ahli dalam menilai kain untuk gaun karena memiliki sebuah bisnis kain yang sangat besar dengan cabang dimana-mana. Bisnis kain miliknya adalah yang nomor satu di Kekaisaran ini dengan kualitas yang tidak main-main.
'Dia akan sangat membantu Ella jika berhasil mendekatinya' batin Olivia senang
Olivia tersenyum "umm bagaimana menjelaskannya ya, bisa dibilang, aku mengenal pemilik dari toko yang menjual gaun ini" jawabnya santai
Brithen tersentak "Apa? Siapa?"
"Ah maaf soal itu, beliau memintaku untuk tidak memberitahukan identitasnya sekarang" Olivia tersenyum tidak enak, dalam hati dia tertawa jahat melihat para nyonya lain yang seperti penasaran akan orangnya.
"Begitu, memangnya apa nama butiknya. Mungkin saya mengenalnya?" Yahh tidak heran bila orang ini berkata begitu, lagipula dengan usahanya yang berhubungan dengan kain memungkinkannya berhubungan dengan banyak pemilik butik lainnya.
"Anda yakin? Toko ini bahkan belum dibuka"
Semua tersentak terkejut.
APA!? BELUM DIBUKA?!!
Mungkin seperti itulah isi pikiran semua orang
Brithen mencoba meredakan keterkejutan nya "Tentu, beritahu saja. Saya yakin nyonya lainnya juga turut penasaran, yakan?" Dia menoleh kesekeliling meminta pendapat dan semuanya mengangguk menyetujui.
"Baiklah, nama tokonya V'Luxury Boutique, butik yang akan dibuka dialun-alun kota." Ucapannya sontak membuat yang lainnya terkejut, termasuk Brithen.
Ah toko itu, aku mengenalnya
Aku pernah melihat penampilan butik itu secara langsung
Benarkah?
Iya, saat itu sangat ramai orang-orang melihatnya. Itu karena desain bangunan itu cukup mencolok dan berbeda dari bangunan biasanya
Begitukah?
Tapi tunggu dulu, aku seperti pernah mendengar nama butik itu
Kupikir hanya aku yang menyadarinya
Hey bukankah ini butik yang sedang dirumorkan itu?
Oh! Butik milik nona muda bangsawan, benar?
Ya.. Jadi kudengar butik ini dibangun oleh seorang nona bangsawan yang usianya belum mencapai limabelas tahun
Astagaa.. Muda sekali
Siapa dia
Apa dia bisa membangun bisnis besar seperti ini?
Mungkin karena bantuan orang tuanya
Olivia mengabaikan semua gosip itu. Ayo.. Semakin banyak yang membicarakannya, semakin banyak orang yang akan penasaran pada butik itu.
Brithen yang baru menyadari niat Olivia sejak awal terbatuk pelan, "Jadi nyonya mendapatkan gaun ini karena mengenal pemilik toko tersebut?"
Olivia mengangguk kecil "itu benar" ia kembali melanjutkan "memang ada apa? Apa ada masalah?"
Brithnes tersentak "ah tidak bukan begitu, hanya saja itu luar biasa. Harga kainnya saja sudah sangat mahal, belum lagi gaun itu campuran warna indah pada dasar gaunnya. Pasti harganya luar biasa."
Olivia tersenyum memaklumi "ah begitu rupanya, memang benar. Saya sendiri juga terkejut karena tiba-tiba dia memberikan ini secara percuma pada saya, dan saya sangat berterima kasih akan hal itu."
Seakan mengingat sesuatu, ia sedikit terpekik "Ah benar juga!" Olivia menoleh cepat pada nyonya lainnya
"Ada apa?" Tanya yang lain penasaran
"Si pemilik toko ini akan memberikan turunan harga besar-besaran beberapa hari lagi."
Semua menoleh terkejut, mereka lantas mendekati Olivia
"benarkah itu nyonya?"
"Kapan itu"
Olivia tersenyum senang "aha! Itu akan diadakan beberapa hari lagi bersamaan dengan pembukaan butik itu, kuharap kalian semua datang karena saat itu akan diadakan juga acara Fashion show!"
Apa?!
Acara apa itu?
Aku tidak pernah mendengarnya
"Itu adalah acara dimana pemilik butik atau seorang perancang busana akan memamerkan dan memperkenalkan hasil rancangan gaun yang dibuatnya. Di acara ini akan membuat kita semua tau gaun seperti apa yang dijual dan dibuat di toko tersebut. Karena itu, kuharap kalian datang ke acara itu agar tau gaun seperti apa saja yang akan dijual disana" Olivia memanggil pelayannya untuk kemari. Ia mengambil sebuah surat, atau selembaran undangan dari pelayannya.
"Ini aku akan memberikan undangan khusus untuk kalian bila ingin menghadiri acara tersebut" Ia menyerahkan undangan tersebut kepada nyonya lainnya yang disambut senang oleh mereka.
"Wahh untuk apa undangan ini?" Tanya salah satu nyonya disana
"Undangan itu adalah undangan khusus, acara tersebut perlu memungut biaya untuk dapat menghadirinya dan dengan undangan itu, nyonya nyonya sekalian dapat menghadirinya tanpa mengeluarkan biaya sepeserpun" Mendengarnya membuat semua orang terpekik senang, ini keberuntungan bagi mereka
"Dan lagi, acara tersebut akan sangat ramai dan cukup berdesakan. Namun, bila kalian menunjukan undangan tersebut kepada pelayan disana, maka kalian akan diarahkan ke tempat duduk yang sudah disediakan khusus alias VVIP."
Semua orang terpekik senang mendengarnya. Karena jujur saja, ini pertama kalinya bagi mereka mendapat kehormatan sebesar ini. Biasanya yang seperti ini hanya didapatkan oleh keluarga Kekaisaran. Meskipun mereka seorang bangsawan, bangsawan yang membuka bisnis mereka pasti akan rugi besar jika mengundang orang secara khusus besar-besaran seperti ini.
Olivia lalu menoleh pada Brithen yang menatap undangan tersebut lamat "apa ada masalah nyonya Brithen?" Tanya Olivia heran
Dia tersentak "ah tidak, bukan begitu nyonya. Saya hanya merasa tersanjung dengan undangan ini. Kenapa anda memberikannya pada kami? Bukankah undangan ini biasanya dikhususkan bagi keluarga Kekaisaran?"
Ah benar juga, semua lantas menoleh dan memasang wajah penasaran pada Olivia. Olivia hanya tertawa pelan "tidak apa nyonya Brithen, jangan ragu dan jangan sungkan. Tenang saja, beliau sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Untuk undangan khusus keluarga kerajaan dipersiapkan lebih khusus lagi dengan tambahan turunan harga 70%"
"APA!??"
Wahh luar biasa
Tidakkah dengan begitu pemiliknya akan rugi!?
Kenapa dia melakukan ini?
Brithen menatap Olivia terperangah lalu kembali menatap undangan ditangannya "bisa dikatakan undangan ini merupakan kesempatan besar bagi kami untuk membeli dan melihat gaun yang dijual bukan?"
"Dan lagi pastinya, bukan hanya satu gaun." Lanjutnya. Kemudian dia tersenyum lebar "aku pasti akan datang! Ini merupakan kesempatan besar bagi kami untuk membeli dan menyaksikan acara tersebut, ditambah lagi tanpa mengeluarkan biaya. Hanya orang bodoh yang tidak datang ke acara penuh kesempatan tersebut"
"Ditambah lagi, kedengarannya keluarga Kekaisaran juga mungkin akan datang. Melihat undangan yang seluas ini, sudah pasti bangsawan yang ada dibelakangnya bukanlah bangsawan dengan gelar biasa. Aku jadi penasaran siapa dia."
Olivia sebenarnya berpikir rumit. Apakah mereka tidak bisa menebak bahwa itu adalah Gricella? Jelas-jelas gelar paling tinggi disini selain keluarga Kekaisaran dan Kerajaan adalah duke, dan umur yang saat ini dibawah 15 tahun juga merujuk padanya. Apakah tidak pernah terpikirkan oleh mereka bahwa Gricella lah orang dibalik semua ini? Olivia menggeleng miris memikirkannya. Sebegitu diremehkan nya dirimu muridku.
Meski berpikir begitu, Olivia tetap mengangguk menyetujui "aku setuju" lantas ia menoleh kearah Madelia diujung sana "bangaimana dengan nyonya Madelia? Apa anda akan hadir?"
Madelia yang namanya disebut lantas terkejut "ah tentu saja aku ikut. Aku pasti hadir diacara tersebut, ini merupakan kesempatan emas bagi kita kaum bangsawan. Jadi pasti aku akan hadir disana."
Olivia menyeringai "ohh baguslah kalau begitu, kuharap anda meluangkan waktu kesana. Saya dapat informasi kalau acara ini bahkan sudah diresmikan oleh kaisar langsung."
BENARKAH!!?
WAHHH
"Karena itu saya berharap kehadiran kalian semua disana-"
Tanpa diduga seorang pelayan datang menyela "P-permisi, maafkan kelancangan saya menyela nyonya sekalian. Saya ingin menyampaikan sesuatu yang penting pada nyonya Madelia."
Madelia maju "ada apa?"
"Anu itu..." pelayan itu mendekat lalu membisikkan sesuatu kepada Madelia.
"... bagitu nyonya, maaf karena saya lancang menyela barusan." Ujar pelayan itu bersalah.
Olivia mengangkat tangannya "tidak apa, bila kau sampai melakukan hal ini itu berarti pesan yang kau sampaikan sangat penting bukan?" Lalu perhatiannya mengarah pada Madelia yang terdiam disana "ada apa nyonya, apa ada masalah?"
Madelia masih diam tidak bersuara, tak lama kemudian dia berucap "kurasa kita harus ketempat anak-anak. Sepertinya terjadi sesuatu disana" semuanya lantas terkejut, seseorang maju "ada apa nyonya? Apa yang terjadi?" Tanya Brithen penasaran
Madelia mejawab setelah memerintahkan pelayan tersebut melakukan sesuatu "Saya masih tidak yakin, tapi nyonya tidak perlu khawatir. Kalau begitu, mari bergegas kesana."
'Ada apa ini, apa yang dilakukan murid kesayanganku itu?'
.
.
.
To be Continued_
Mau nanya dikit
Kalian kalo othor up nya lebih dri 4rb kata bosen gk? Tolong dijawab ya.. Soalnya pertarungan ini masih ada 4rb kata lagi. Kalo dibagi dua nanti jdi banyak eps trs nanggung dn kalian bosen, kalo disatuin bakal panjang banget. Jdi pilih mana?
Bagi dua atau jdi satu episode?
dan jgn bikin cerita baru dl.
selesain tugas, trs lanjut up yg banyak ya..