NovelToon NovelToon
Sistem Reinkarnasi Lucia

Sistem Reinkarnasi Lucia

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Crazy Rich/Konglomerat / Transmigrasi ke Dalam Novel / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Masuk ke dalam novel / Fantasi Wanita / Chicklit
Popularitas:99.2k
Nilai: 5
Nama Author: Indirani

🏆 Juaranya 2 Lomba Tema Chiklit - Wanita Kuat S3

Aku Lucia. Seorang agent peringkat SSS di sebuah organisasi yang mengembangkan Sistem Reinkarnasi dunia modern di masa depan.

Masalah muncul pada dunia kecil yang terus bermunculan akibat manusia terus membuat novel dan komik.

Aku sebagai salah satu agent menjalankan reinkarnasi dan memainkan peran untuk mengubah isi novel atau komik karena permintaan dan ketidakpuasan pemeran pendukung pada bagian akhir cerita.

Aku bersama Momo si pendamping sistem menjelajahi berbagai dunia kecil dan dengan cepat meraih peringkat tinggi di organisasi.

"Nona, ada misi lagi. Wah, hadiahnya besar sekali kalau bisa menyelesaikan dengan peringkat sss."
Aku mendorong Momo ke pinggir hingga dia terjatuh karena kucing gemuk itu menutupi layar.

"Menjelajahi dunia kecil dan membersihkan sampah-sampah ini. Misi yang begitu mudah dengan hadiah yang besar."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Indirani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33

Selviana dan ibunya pun tiba di ruang kerja Count David. Selviana duduk di kursi di depan meja kerja Count sembari menahan sakit di punggungnya.

"Kau sudah tidur dengan Pangeran Damian?" Selviana merasa kepalanya seperti tersengat oleh sesuatu. Ayah ini tidak menanyakan asal luka-lukanya tapi malah menanyakan hal yang menjijikkan.

"Su-sudah seperti perintah ayah." Selviana terbata-bata saat bicara pada ayahnya karena ketakutan. Tinta yang ada di meja Count terjatuh karena gerakan Count David sendiri.

"Siapa? Siapa yang memerintahkan untuk tidur dengannya?" Count David dengan wajah mengerikannya terlihat sangat marah.

"Tapi ibu yang bilang...." Count melihat wajah istrinya yang tanpa dosa. Dia tahu sejak awal istrinya tidak senang dengan Selviana yang bisa mendapatkan segalanya karena Selviana cuma anak angkat.

Nyonya dahlia berharap salah satu anaknya yang akan menjadi pasangan Pangeran tapi ternyata anak angkat ini yang bisa meraih prestasi besar. Dia tidak terima.

"Kau... Kenapa kau melakukan itu. Dia anak yang paling berbakat dan sekarang salah satu keunggulannya telah hilang karena ulahmu." Kalimat yang diucapkan ayahnya membuat Selviana kembali memucat.

Perintah itu ternyata dipalsukan oleh ibunya. Dia tidak pernah menerima perintah dari ayahnya untuk tidur dengan pangeran kedua. Padahal dia sangat percaya pada ibunya yang selama ini sangat menyayanginya.

Tapi ternyata tidak ada seorang pun di keluarga ini yang memihak nya bahkan setelah dia memberikan hampir seluruh harta yang dia dapatkan sejak menjadi teman Pangeran kedua.

Count David berteriak pada Nyonya Dahlia untuk keluar dari ruangannya. Setelah itu Count menarik tangan Selviana ke sebuah ruangan di belakangnya. "Kau harus dihukum," ucap ayah Selviana ditelinganya.

Selviana di lempar ke kasur dengan posisi tengkurap. Terdengar robekan baju Selviana yang ditarik paksa oleh Count. "Ayah, jangan." Count mengambil sebuah cambuk dan dia menambah luka berdarah di punggung Selviana.

Selviana merasa dunianya runtuh saat sesuatu yang hangat ada di sekitar pahanya. "Tidak ayah tidak." Teriak Selviana tapi Count menghantam kepala gadis 18 tahun itu sehingga dia hampir tidak sadar.

Walau dia masih merasakan pedih di punggung dan bagian bawahnya. Dia menangis dan terus menangis mengalami penderitaan yang tiada usai.

Beberapa jam kemudian Selviana sadar dengan tubuh yang diselimuti. Seorang pelayan akan membersihkan tubuhnya tapi dia menolak dan mengusir pelayan itu.

Tanpa sehelai pakaian di balik selimut di dalam kamar ruang kerja ayahnya. Ayahnya yang sangat dia percaya. Ibunya yang sangat dia sayangi. Walau kedua kakaknya jahat tapi dia masih mencoba untuk bertahan.

Tapi sekarang, tidak ada satu orang pun di sisinya. Ternyata dari awal memang tidak ada siapapun yang berada di sisinya.

"Kalian yang memaksaku. Aku akan menghabisi kalian semua. Semuanya."

Wanita itu merunduk duduk memeluk lututnya. Air mata deras menetes dari kedua kelopak mata Selviana.

Malam itu tiba. Keluarga Count David makan malam dengan bahagia. Count David, Nyonya Dahlia, Rosa, Maya, dan Emir, adik laki-lakinya yang berusia 7 tahun.

Mereka senang bisa berkumpul kembali apalagi tidak ada Selviana. Dia mengaku tubuhnya sakit dan dia demam sehingga tidak bisa makan malam bersama.

Tiba-tiba satu persatu dari mereka merasa tercekik di leher dan kehilangan kesadaran. Selviana yang bersembunyi memerintahkan tiga bawahan pangeran kedua membawa mereka semua ke penjara bawah tanah.

Mereka sudah dikumpulkan di satu tempat. Kaki dan tangan Count David sudah diborgol dengan besi. Nyonya Dahlia, Rosa, dan Maya tak memakai sehelai benang pun ditubuh mereka.

"Nona akan kita apakan mereka?" Tanya seorang bawahan pada Selviana.

"Kalian tentu sudah tahu. Lalu apakah kalian sudah mengumpulkan 100 pengemis yang kelaparan itu?"

"Sudah Nona, tapi apa boleh kami duluan yang mencicipi mereka?" Tanya seorang bawahan yang lain dengan agak canggung.

"Tentu saja. Silahkan cicipi dengan sepuas kalian." Ketiga bawahan itu tentu saja dengan cepat menanggalkan apa yang ada ditubuh mereka tanpa malu di depan Selviana. Mereka langsung menerkam 3 wanita didepannya dengan rakus dan kadang mereka akan bergantian dan bertukar wanita.

Count David yang sudah sadar ingin memberontak dan menyelamatkan keluarganya tapi sayang racun yang ditelannya telah membuat pita suara count rusak. Yang mereka dengar hanya suara erangan kecil serak.

Selviana mengambil mayat adiknya yang berusia 7 tahun lalu berkata di depan mayat. "Maafkan kakak harus membuatmu ke surga duluan. Kakak tidak mungkin membiarkanmu hidup dan membalas dendam pada kakak. Padahal kakak sangat menyayangimu tapi kematian adalah yang terbaik untukmu adikku, Emir." Emir kemudian diserahkan pada pelayan untuk dikuburkan dengan layak.

Ketiga wanita tadi sudah sadar dan melihat perlakuan para bawahan Selviana pada mereka. Yang mereka bisa lakukan hanyalah menangis dan menangis. Mereka tak dapat mengeluarkan satu kalimat pun melainkan hanya suara erangan serak yang kecil.

Sementara ketiga bawahannya masih bersenang-senang. Selviana mengambil berbagai besi penyiksaan dan menyiksa Count sampai hatinya puas.

Para bawahan Selviana telah selesai membuang hajat mereka. Lucia kemudian memerintahkan mereka untuk memindahkan Count David pada penjara lain agar 100 pengemis lebih leluasa memakan ibu, dan kedua kakaknya tanpa gangguan dari dia.

"Kalau begitu pindahkan ayah ke penjara lain dan panggil 100 pengemis itu untuk memenuhi hasrat ibu dan kedua kakakku." 100 pengemis pun masuk ke penjara dimana tubuh ketiga wanita yang indah itu terpampang. Pengemis yang kelaparan itu langsung menerkam ketiga wanita itu dan melakukannya dengan brutal.

Mereka bertiga menyesal dan menangis dalam hati atas perlakuan mereka pada Selviana. Mereka sendiri yang menciptakan monster yang hanya akan menghancurkan diri sendiri.

Tapi penyesalan tiada berguna lagi. Waktu tidak bisa diputar dan dalam waktu 48 jam sejak meminum racun, mereka akan mati. Dalam waktu 48 jam itu 100 pengemis akan menelan mereka. Mungkin kurang dari 48 jam mereka akan mati karena tidak sanggup lagi.

Lucia tengah asyik membaca beberapa novel di kamarnya. "Nona tidak mencegah itu?"

Lucia menutup buku sembari mengunyah beberapa kacang yang masuk ke mulutnya. "Kalau aku jadi Selviana, aku tidak akan membawa 100 pengemis tapi 1000."

"Penderitaan itu bagian dari karma mereka, mereka yang memperlakukan Selviana seperti itu. Mereka juga yang menanggung akibatnya."

Momo diam-diam mengambil kacang dan memasukkan ke mulutnya sendiri. "Lalu Nona, apa tidak sebaiknya kita menyelamatkan Selviana?"

"Menyelamatkan?" Lucia tertawa mengejek atas pertanyaan Momo.

"Tidak bisa diselamatkan lagi Momo. Kekecewaan, kebencian, telah mendarah daging ditubuhnya. Dia tidak akan berhenti sampai mendapatkan apa yang dia inginkan."

"Dia itu sangat licik dan berdarah dingin. Itu terbentuk dari pengajaran di Keluarga Count David juga dan pelajaran yang terbaik adalah hal yang kamu alami sendiri."

"Apakah menurutmu menghentikan Selviana membunuh keluarganya akan membuat dia sadar?"

"Tidak."

"Kebenciannya akan semakin kuat dan dia malah akan membawa musibah yang lebih besar lagi untuk Kerajaan Salvavor."

1
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
ingat Lucia pria itu Oyen🤣🤣🤣
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
kaya mendadak🤣🤣
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
wah² apa kh itu jodohnya Su Lu Xia🤭🤭🤭
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
Selir pencuri🤭🤭
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
selir yg licik
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
cerita baru pula
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
Sedihnya😭😭😭
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
hebat
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
bgus klau d hukum penggal terus😌
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
kakaknya Lois paling begok.. knp ngak diam saja😌
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
kejahatan Ayah Lucia lagi teruk, selama 14thn d abaikn smpai Lucia asli meninggoi, Ayahnya memang ngak layak d maafkn..
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
sedihnya wajar sekali klau Lucia marah, mereka tau semua kejadian apa lagi saat hampir d perkosa, dan mereka buat tidak tau saja 😣😣😣
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
aduiii kenapa bisa Thor kesian anat Emilia, kenapa ngak yg lain aja😣😣😣
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
lucu pula nama kluarga Lee🤭🤭🤭sdh lucu licik lagi.
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
hebat
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
mesti c Sok cantik kegatalan tu😤
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
ceh percaya diri sungguh
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
🤣🤣🤣🤣Momo pengkhianat🤣🤣🤣🤣
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
Lois jgn terlalu benci adik mu🤭
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
sepatutnya bgi Misi bagi Duke menderita ck ck 😤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!