NovelToon NovelToon
Who Am I?

Who Am I?

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Sistem
Popularitas:710
Nilai: 5
Nama Author: @Sanaill

Seorang mahasiswa cupu yang hidupnya terkurung oleh penyakit langka, menghembuskan napas terakhirnya di ranjang rumah sakit. Tanpa dia duga, kematian hanyalah awal dari petualangan yang tak terbayangkan. Dia terbangun kembali di sebuah dunia fantasi yang penuh sihir dan makhluk-makhluk aneh, namun dalam wujud seorang anak laki-laki berusia lima tahun bernama Ahlana. Ironisnya, dia terlahir sebagai budak.

Di tengah keputusasaan itu, sebuah Sistem misterius muncul dalam benaknya. Sistem ini bukan hanya memberinya kesempatan untuk bertahan hidup, melainkan juga kekuatan luar biasa: kemampuan untuk meng-copy ras makhluk lain beserta semua kekuatan dan kemampuan unik mereka. Namun, ada satu syarat yang mengubah segalanya: setiap kali Ahlana mengaktifkan kemampuan copy ras, kepribadiannya akan berubah drastis, menyesuaikan dengan sifat alami ras yang dia tiru.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @Sanaill, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12: Pemukiman Tersembunyi dan Pertanyaan dari Elias

Dengan persediaan makanan baru yang lumayan banyak berkat aksi 'pinjam'ku sebagai Monyet Hutan, perjalanan kami terasa sedikit lebih ringan. Anak-anak makan dengan lahap, senyum kembali merekah di wajah mereka. Elias hanya menggelengkan kepala, senyum kecil tak lepas dari bibirnya. Dia mungkin masih tak habis pikir dengan kemampuanku, tapi dia tak lagi meragukan efektivitasku.

Kami berjalan sepanjang sisa hari itu, Elias memimpin dengan keahliannya. Dia mengajari kami cara mengenali tanaman beracun, melacak jejak hewan, dan bahkan merasakan perubahan kecil di udara yang menandakan bahaya. Aku, Ahlana, menyerap semua informasi itu. Bagiku, ini adalah sekolah paling ekstrem yang pernah ada, jauh lebih menarik daripada mata kuliah statistika yang dulu sering membuatku mengantuk.

Saat senja mulai turun, Elias memberi isyarat agar kami berhenti. Kami sudah sangat dalam di hutan, jauh dari jejak peradaban manusia. Udara terasa lebih dingin, dan bintang-bintang mulai terlihat jelas di antara celah kanopi pepohonan.

"Kita akan bermalam di sini," kata Elias, menunjuk ke sebuah ceruk di antara akar-akar pohon raksasa. "Besok pagi, kita akan tiba di pemukiman."

Kami menyalakan api unggun kecil, menggunakan teknik Elf yang Elias ajarkan—lebih tenang dan tidak terlalu berasap. Aroma kayu bakar bercampur dengan wangi hutan yang dalam menciptakan suasana yang menenangkan. Anak-anak tertidur dengan cepat, kelelahan setelah seharian berjalan.

Aku duduk di samping Elias, menatap nyala api yang menari. Rasa lelah mulai menjalari tubuhku, tapi pikiranku masih aktif. Aku memikirkan semua perubahan yang kualami hari ini: Beruang, Elf, Monyet. Setiap ras membawa insting dan kepribadiannya sendiri. Ada saatnya aku merasa sombong seperti Peri, buas seperti Serigala, dan kekanak-kanakan seperti Monyet.

"Ahlana," suara Elias memecah keheningan, pelan. "Aku ingin bertanya padamu."

Aku menoleh. Matanya yang keemasan memantulkan cahaya api. "Tanyakan saja, Elias."

"Kemampuanmu... apakah kau tidak takut?" tanyanya, nadanya serius. "Berubah menjadi makhluk lain, dengan kepribadian yang berbeda. Apakah itu tidak mengikis dirimu yang sebenarnya?"

Pertanyaan itu menusuk tepat. Itu adalah ketakutan yang samar-samar kurasakan sejak awal. "Aku... aku tidak tahu," jawabku jujur. "Kadang aku merasa seperti boneka yang digerakkan oleh insting ras yang ku-copy. Aku bisa merasakan dorongan untuk mencuri seperti Harpy, atau hibernasi seperti Beruang. Tapi..." Aku berhenti, mencari kata-kata yang tepat. "Tapi Ahlana yang asli, yang suka menjahili dan memprovokasi, selalu ada di sana. Seperti benang merah yang menghubungkan semuanya."

"Menarik," gumam Elias. "Biasanya, sihir perubahan wujud membutuhkan fokus dan kontrol yang luar biasa. Jika kau kehilangan diri sendiri, kau bisa terjebak dalam wujud lain selamanya."

"Itu... bukan hal yang menyenangkan untuk didengar," kataku, sedikit gelisah. "Jadi, menurutmu, aku punya risiko terjebak?"

Elias menggeleng. "Tidak. Sistem yang kau miliki berbeda. Ada semacam mekanisme perlindungan yang mengembalikanmu ke wujud aslimu. Tapi pertanyaan tentang jati diri... itu adalah perjalanan yang harus kau tempuh sendiri. Kau harus memahami siapa Ahlana di balik semua topeng itu."

Aku menatap api. Siapa Ahlana? Aku reinkarnasi dari seorang mahasiswa yang sakit-sakitan. Aku tidak tahu apa-apa tentang anak Ahlana yang asli. Apakah Ahlana itu kosong, hanya sebuah wadah? Atau apakah kepribadianku yang sekarang, yang jahil dan provokatif, adalah gabungan dari diriku yang dulu dan anak ini?

"Bagaimana aku bisa menemukan diriku?" tanyaku, nadaku penuh keraguan.

Elias tersenyum lembut. "Dengan menjalani hidup. Dengan menghadapi tantangan. Dengan belajar dari setiap perubahan. Setiap ras yang kau copy akan memberimu perspektif baru. Gunakan itu untuk memahami dirimu, bukan untuk mengaburkan siapa dirimu."

"Dan bagaimana jika aku menjadi sesuatu yang... jahat?" tanyaku, teringat insting buas Serigala Bayangan atau dorongan sombong Peri.

"Itulah ujiannya," kata Elias. "Setiap makhluk memiliki sisi gelap dan terang. Pilihan ada di tanganmu. Apakah kau akan membiarkan insting itu menguasaimu, ataukah kau akan menggunakannya untuk tujuan yang lebih besar? Lihatlah bagaimana kau menggunakan kekuatanmu hari ini—kau tidak membunuh para prajurit itu, kau hanya menjahili mereka dan mengambil makanan."

Aku merenung. Dia benar. Meski insting-insting itu kuat, aku masih mampu membuat keputusan. Aku masih Ahlana yang provokatif. Dan aku juga Ahlana yang bertanggung jawab atas anak-anak ini.

"Terima kasih, Elias," kataku tulus. "Kau banyak membantuku berpikir."

Elias hanya mengangguk. "Tugas seorang Pengembara adalah membimbing, bukan mengatur. Istirahatlah, Ahlana. Besok kita akan mencapai tempat yang aman."

Aku berbaring, menatap langit-langit gua. Pertanyaan Elias terus terngiang. Ini bukan hanya tentang bertahan hidup atau berpetualang. Ini adalah tentang menemukan siapa aku, Ahlana, di tengah pusaran identitas yang terus berubah. Sebuah perjalanan penemuan diri yang gila, di dunia yang bahkan lebih gila.

To be continue........

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!