NovelToon NovelToon
Once We Get Divorce

Once We Get Divorce

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Berbaikan / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:325.2k
Nilai: 4.5
Nama Author: desih nurani

Caca dan Kiano memutuskan untuk bercerai setelah satu tahun menikah, yaitu di hari kelulusan sekolah. Karena sejak pertama, pernikahan mereka terjadi karena perjodohan orang tua, tidak ada cinta di antara mereka. Bahkan satu tahun bersama tak mengubah segalanya.

Lalu bagaimana ceritanya jika Caca dinyatakan hamil setelah mereka bercerai? Bagaimana nasib Caca selanjutnya? Mampukah ia menjalani kehamilannya tanpa seorang suami? Dan bagaimana reaksi Kiano saat tahu mantan istrinya tengah mengandung anaknya? Akankah ia bertanggung jawab atau justru sebaliknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon desih nurani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 33

Setelah mendengar rencana jahat Anya, Caca pun kembali ke tempat pesta. Tidak lama sepupu Caca yang bekerja di hotel itu pun mendatanginya. Lalu berbisik di telinga Caca.

"Ini kunci kamar yang lo minta, kamar 402, lantai dua belas. Kamarnya ada di sebelah kanan. Buat apa sih? Lo sama Kiano mau nginap di sini?" Ledek pemuda itu terkekeh lucu. Ya, beberapa saat lalu Caca memang menghubungi sepupunya itu untuk memesankan sebuah kamar.

Caca mendengus sebal dan langsung menyabar kunci kamar berbentuk card itu dari tangan sepupunya. "Thanks." Lalu bergegas mencari keberadaan Kiano. Cukup sulit Caca mencari suaminya itu, karena suasana semakin tak terkontrol. Sampai akhirnya ia pun mememukan Kiano yang sudah mabuk. Lelaki itu duduk di sofa sambil meneguk segelas minuman.

Buru-buru Caca mendatanginya lalu menarik tangannya. "Ikut gue sekarang."

Kiano terhuyung saat Caca menariknya dengan paksa. Caca terus membawanya menjauh dari ballroom sebelum Anya menemukannya.

Namun tiba-tiba Kiano menahan langkahnya dan menarik tangan Caca, sontak Caca pun tertarik ke belakang dan tak sengaja menabrak dada suaminya itu. Seketika pandangan mereka pun bertemu, Caca bisa melihat wajah Kiano memerah bak kepiting rebus.

"Ca." Suara Kiano terdengar parau. Bahkan napasnya memburu. Sepertinya obat yang Anya berikan mulai bereaksi sekarang.

Cepat-cepat Caca menjauh. "Lo mabok, No. Elo dalam pengaruh obat."

Seolah tuli, Kiano justru melepas kancing kemejanya karena merasa kepanasan. Spontan Caca pun menahan pergerakkan pemuda itu.

"Lo gila ya?" Kesal Caca kembali mengancing kemeja suaminya. Bahkan ia bisa merasakan hembusan napas Kiano yang menerpa wajahnya.

"Panas, Ca." Keluh Kiano kembali membuka dua anak kancing kemejanya.

"Gue tahu, Anya mau jebak elo. Gue gak akan biarin itu terjadi. Lo itu punya gue, No." Caca pun kembali menarik paksa Kiano dan membawanya masuk ke dalam lift.

Kiano terlihat gelisah dan terus berusaha melepas bajunya. Dan pemuda itu bersandar di dinding dengan napas tersengal. Bahkan dadanya yang bidang terlihat naik turun dan mengkilap karena keringat. Caca yang melihat itu cuma bisa menelan air liur dan berusaha menjauhkan pandangan.

Tidak lama pintu lift pun terbuka dan kini mereka sudah tiba di lantai dua belas. Buru-buru Caca memapah Kiano lalu membawanya keluar dari sana meski terhuyung-huyung karena tubuh Kiano sangat berat untuknya.

Kiano mulai meracau tak jelas. Namun Caca mengabaikan itu dan berusaha mencari kamar yang dipesannya tadi, ia tahu tidak memungkinkan untuk membawa Kiano pulang saat itu juga. Karena itu ia memesan kamar.

Setelah mendapat kamarnya, Caca langsung membuka pintu dan membawa Kiano masuk lalu membaringkannya di kasur. Ditatapnya Kiano yang terlihat begitu tersiksa.

Caca bergegas ke kamar mandi lalu mengisi bathup dengan air dingin. Setelah itu ia kembali dan hendak membawa Kiano ke sana. Sayangnya lelaki itu malah menarik dan mengukung tubuhnya.

"Lepasin gue, Kiano." Caca berusaha mendorong lelaki itu, sayang tubuh Kiano terlalu besar untuknya.

Karena sudah sepenuhnya dikuasi obat perangsang, Kiano langsung mencium bibir dan mengunci tangan Caca di atas kepala. Caca cuma bisa pasrah karena percuma ia melawan, tenaga Kiano bukanlah tandingannya.

Alhasil dimalam itu keduanya pun benar-benar melakukan hal yang tak pernah mereka bayangkan sebelumnya.

"Caca lakuin itu dengan keadaan sadar sepenuhnya, Ma. Caca cuma mau nolongin Kiano, gak ada niat apa pun." Lirih Caca mulai menangis tersedu. "Ini salah Caca, harusnya Caca nolak malam itu."

Mama Tias semakin mengeratkan pelukan mendengar cerita Caca. Diusapnya punggung Caca dengan lembut. Mencoba menenangkannya. "Kamu juga gak salah, Ca. Niat kamu udah baik karena mau nolong Kiano. Lagian gak ada salahnya kalian lakuin itu, kalian udah sah dimata hukum maupun agama. Kamu hamil juga sah-sah aja kan karena kalian lakuin itu masih dalam ikatan pernikahan."

Caca semakin terisak. "Tapi karena kejadian itu Kiano jadi salah paham sama Caca, dia kira Caca yang jebak dia, Ma."

"Kenapa gak kamu jelasin kalau pacarnya yang mau jebak dia hem?"

Caca menggeleng. "Kiano gak mungkin percaya, Ma. Caca milih diam dan terima apa pun tuduhan dia. Percuma kalau Caca cerita, Kiano pasti gak akan percaya. Dia bucin banget sama pacarnya. Caca benci itu."

Mama melerai pelukannya, lalu menangkup wajah Caca. "Udah, Mama ngerti perasaan kamu, Sayang. Kamu gak salah. Itu namanya takdir. Kalau malam itu gak terjadi, mana mungkin sekarang cucu Mama tumbuh di sini." Dielusnya perut Caca penuh sayang.

Dengan sisa isakkannya Caca tersenyum. "Mama jangan cerita hal ini sama siapa-siapa ya? Termasuk Kiano. Ini jadi rahasia kita. Janji?"

Mama terkekeh lucu lalu mengangguk setuju. "Mama janji."

Caca menangis lagi dan kembali memeluk Mamanya. "Kenapa kisah cinta Caca ngenes banget ya, Ma? Gak kayak orang lain yang keliatan mulus. Mau dapetin cinta suami aja susah banget. Kalau di novel-novel, atau difilm-film pasti lama-lama mereka jatuh cinta meski awalnya gak saling cinta."

Mama tertawa kecil mendengarnya. "Mana ada perjalanan hidup yang mulus, Ca. Kebanyakan baca novel sama nonton drakor nih pasti. Lagian, kita gak pernah tahu apa aja yang udah mereka lewatin. Apa yang kita lihat belum tentu itu benar, Sayang. Udah ah jangan nangis lagi, kasian anak kamu nanti ikutan sedih."

Caca menarik diri dari dekapan Mamanya, ditatapnya sang Mama lekat lalu tersenyum. "Makasih, Ma. Mama selalu ngertiin perasaan Caca."

Tias mengusap kepala Caca lalu tersenyum lembut. "Terus gimana sekarang? Kamu sama Kiano mau balikan?"

Caca menggeleng kecil. "Caca gak tahu, Ma." Jawabnya lesu.

"Lho, kok gak tahu sih?"

Caca menghela napas berat. "Caca gak mau banyak berharap, takut sakit lagi. Lagian Kiano gak mungkin kan jatuh cinta sama Caca, dia peduli pun karena anak ini. Dia ngeselin, tapi juga ngangenin."

Mama tersenyum geli seraya menggenggam tangan Caca. "Gak ada yang gak mungkin, Sayang. Mungkin aja Kiano udah punya perasaan sama kamu selama ini. Cuma dia belum sadar soal itu."

Caca menatap Mamanya lekat. "Mama gak marah aku dekat lagi sama Kiano?"

Mama menggeleng kecil. "Selagi dia gak nyakitin kamu, buat apa Mama marah?"

"Tapi Papa...."

"Papa cuma emosi sesaat, Sayang. Nanti juga baik lagi, kamu tahu sendiri kan Kiano itu menantu idamannya. Yang dulu ngebet banget jodohin kalian kan Papa."

Caca tersenyum geli.

"So, gimana sama keputusan kamu hem? Mau tetap sendiri atau lanjut perjuangin cinta kamu?" Tanya Mama seraya mengelus perut Caca lembut. Seolah mengingatkan Caca akan kehadiran malaikat mungil di dalam perutnya.

Caca melihat perutnya sendiri lalu tersenyun. "Caca masih bingung, Ma. Caca pengen lihat dulu sejauh mana perasaan Kiano buat Caca. Caca juga gak mau berharap banyak. Lagian Caca udah nyaman kayak gini, walau kadang kala kesepian sih."

Mama tersenyum. "Maaf ya Mama jarang banget ada waktu buat kamu."

Caca balas tersenyum. "Caca ngerti kok, Mama gak perlu cemas soal Caca. Caca bisa jaga diri kok."

"Ya udah, yuk keluar lagi. Takutnya Kiano tinggal jasad karena kita tinggal lama bareng Papa."

Mengingat hal itu Caca pun langsung bangkit dan beranjak keluar untuk memastikan Kiano masih bernyawa atau tidak. Tias cuma bisa menggeleng saat melihat tingkah putrinya. Lalu ia pun menyusulnya keluar.

1
Vwxyzz
👌👎👎
Elok Pratiwi
males baca jika sudah disakiti dihina tp akhir nya balek lagi pada orang yg telah menyakiti nya
desih nurani: Mohon maaf buk, kalau memang tidak suka ya silakan jangan dibaca. Semua author juga tidak memaksa kok para readers yang tidak suka untuk stay. Tidak perlu memberikan nilai buruk untuk karya orang lain. Saya lihat Ibunya banyak menjatuhkan karya orang lain ya
total 1 replies
Esni barus
/Angry//Drool//Drool//Drool//Drool/
Yanthi Chahya Yustikarini
d lanjut ga ini naggung thor
desih nurani: Lanjut kok, sabar ya say 🥰
total 1 replies
Yanthi Chahya Yustikarini
bagus cuman naggung
Asri Yati
lanjut thor up yg banyak
desih nurani: Debanyak apa nih?
total 1 replies
Happy Kids
trs abis itu anya hamil. ah tambah ruwet hidupmi
Arman Despi
Alhamdulillah akhirnya lanjut juga😊sehat terus thor.aAq menanti kelanjutan cerita ini sampai akhir kisah Kiano n Caca🙏🏻🙏🏻🙏🏻
desih nurani: Makasih ya selalu support. Maaf selalu bikin kalian nunggu lama
total 1 replies
Sripuan
Luar biasa
Fera Susanti
kemana aja Thor??..dah mau satu tahun nech..lanjut kn cerita nya..
desih nurani: Maaf ya say, sibuk kerja jadi kadang gak sempat lagi mau nulis 🥺
total 1 replies
Fera Susanti
ini kok ga up lagi ya?..
Arman Despi
thorrr up lagi dong
Isabell Serinah
moga opa abirama restu kiano. lanjut lagi plseeee 👍
Isabell Serinah
moga opa abirama restu kiano. lanjut lagi plseeee 👍
Ica Warnita
Luar biasa
Lili Lintangraya
alhamdulillh lanjut lgi.tetp semngt &sehat walafiat sllu🤲
Pujiastuti
akhirnya kak author lanjut lagi upnya cerita kiano dan caca nya

tetap semangat ya kak upnya 💪💪💪
Uthie
Wahhh... senang sekali cerita ini bisa berlanjut kembali 👍😀😀🤗🤗

semoga terus berlanjut dan lancar hingga ending nya nanti 👍👍🤗🤗🤗
Tuti Hayuningtyas: lanjuuuut terus thooooooooor
total 1 replies
Arman Despi
makaih sdh up thorr🙏🏻💪🏻💪🏻💪🏻
Regi Na
yakan itu emg slh lu anj
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!