Dear My Ex Husband..
Terimakasih untuk cinta dan luka yang kau beri..
Mario menemukan sepucuk surat dari mantan istrinya sebelum pergi, dua baris kata yang entah mengapa seperti mengandung misteri untuknya..
Mereka berpisah baik- baik bahkan sampai mantan istrinya akan pergi mantan istrinya masih mengungkapkan bahwa dia mencintai Mario..
...
Kebodohan yang Namira lakukan adalah menikmati malam bersama mantan suaminya, hingga Namira menyadari apa yang dia lakukan menyakiti dirinya sendiri.
Apalagi saat mendengar kata- kata dari mantan suaminya..
"Aku harap dia tumbuh, untuk menjadi bukti cinta.." katanya sambil mengelus perut Namira.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Masa Lalu (4)
"Apa maksud Mama?"
"Sejak awal Mama gak suka sama Nami" Olivia membalik wajahnya, tak ingin melihat Mario.
"Rio sangat mencintai Nami, Ma." Mario menatap Olivia dengan mata memelas.
"Karena itu Mama menyetujui kalian menikah dengan syarat kalian cepat memberi keturunan."
"Tapi ini sudah empat tahun, sudah cukup Mama bersabar."
"Dan sudah saatnya kamu melepas Namira!."
"Mama tega memisahkan aku dengan Nami.." Mario menatap Olivia tak percaya.
"Mama tahu aku mencintai Namira, dan aku gak akan bisa mencintai wanita lain selain Nami."
"Apa artinya cinta kalau gak bisa memberi kebahagiaan, Mario!" Olivia berkata dengan jengah.
"Apa yang mama lihat dari Rio, apa selama ini Rio terlihat tidak bahagia?, Namira adalah kebahagiaan Rio, Ma. Rio gak peduli meski selamanya kami gak memiliki anak, aku akan tetap bersama Namira..!"
"Rio!" Olivia kehabisan kata- kata.
"Sudah cukup Ma!."
"Jangan campuri kehidupan Rio lagi, ini hidup Rio!, dan Rio akan tetap bersama Namira.." Rio hendak pergi dari sana, namun teriakan Olivia menghentikan langkahnya.
"Baik jika itu mau kamu, kamu harus memilih antara Mama atau Nami!." Rio terbelalak melihat Olivia mengarahkan pisau ke perutnya.
"Apa yang Mama lakukan!" Olivia tidak menggubris, dan terus mengarahkan pisau itu ke perutnya.
"Kamu tahu alasan Mama tidak menyukai Namira, dia persis seperti wanita ****** itu, wanita yang sudah mencoba merebut papamu dari Mama!"
"Ma, kita bicara baik- baik.. ayo letakan pisaunya." Teriakan dari Olivia memancing semua orang keluar dan melihat dimana asal suara berada, Sintia dan Jonathan langsung menghampiri.
"Ada apa ini?" Jonathan melihat Olivia menggenggam erat pisau di tangannya "Apa yang kau lakukan, letakkan itu!"
"Tidak!, aku tidak main- main sekarang!. sudah cukup semuanya, biarkan Rio memilih aku atau wanita murahan itu!"
"Kenapa Mama selalu bilang Namira murahan, Namira tidak seperti itu Ma!" Mario meremas rambutnya frustasi.
"Tidak perlu membanggakan dia di depan Mama, Mama cuma tanya kamu pilih Mama, atau Dia!"
"Ma.." Mario menatap Olivia penuh permohonan. "Aku sayang Mama, aku juga sayang Nami, dia cinta pertamaku Ma, Namira wanita yang baik.." Mario menundukan wajahnya, air matanya mengalir mengingat pilihan sulit ini, kenapa dia terus di paksa berpisah dari Namira.
"Baiklah, jika itu pilihan kamu!" Olivia menekan pisau ke perutnya, sontak saja semua yang melihat berteriak histeris, dan Mario segera memeluk Olivia lalu melempar pisau di tangan Olivia.
Darah mengalir dari perut Olivia "Mama tidak mau di khianati Rio" Lirih Olivia saat matanya mulai memburam, dan Mario segera membawa Olivia ke rumah sakit.
Mario berjalan tergesa di ikuti Jonathan dan Sintia di belakangnya, hingga melewati pintu Mario tak menyadari di balik pintu Namira tertegun dengan air mata mengalir di pipinya.
Mario terus berjalan hingga keluar rumah, di ikuti Jonathan mereka benar- benar tak menyadari kehadiran Namira, namun Sintia menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang dan melihat Namira berdiri mematung disana "Namira..?" tatapan Sintia begitu kasihan melihat Namira yang menatap kosong di depannya, air mata di matanya tak bisa menyembunyikan bahwa Namira begitu terluka.
"Nami.." Namira mundur, beberapa langkah lalu pergi dari sana lewat pintu belakang, tak dia hiraukan teriakan Sintia yang memanggilnya, kini dia tahu alasan mertuanya tidak menyukainya bukan karena dia miskin, atau juga tidak memiliki anak, karena sampai kapanpun Namira tidak akan bisa di terima di sana.
...
Olivia sudah selesai di operasi, beruntung lukanya tidak terlalu dalam dan tidak merusak organ dalamnya.
Mario, Jonathan dan Sintia menunggu di ruang tunggu, di susul Mahendra yang baru saja datang saat mendengar insiden tersebut dari Istrinya Sintia.
Sintia menatap Mario dengan nanar lalu beranjak menghampiri "Rio.." Mario mendongak melihat kakak iparnya berdiri di depannya.
Sintia menggigit bibirnya dia ragu apakah dia akan mengatakan bahwa Namira mendengar semuanya tadi atau tidak "Aku.. aku tadi melihat Nami ada di rumah, sepertinya dia mendengar semuanya.." Sintia berkata lirih, namun jawaban Mario membuat Sintia tertegun.
"Aku tahu.." Mario tahu karena melihat mobil yang selalu di gunakan Namira terparkir di pelataran rumah orang tuanya, hanya saja tidak ada waktu untuk memikirkan Namira, dia panik melihat darah terus mengucur dari perut Olivia bahkan hingga membasahi pakaiannya.
...
Olivia memalingkan wajahnya saat Mario memasuki ruangannya, "Kenapa kamu kamari, bukankah kamu memilih wanita itu di banding Mamamu sendiri!"
"Apa yang harus Mario lakukan agar Mama menerima Nami, Ma.." Mario memelas ini yang terakhir dia ingin memohon semoga Mamanya bisa luluh.
"Sampai mati pun Mama tidak akan menerima dia!"
"Kalau begitu maafkan aku Ma, aku ingin tetap bersama Nami.." Mario mundur dan hendak pergi, hingga suara Olivia terdengar menusuk hatinya.
"Kamu tahu apa yang Mama lakukan pada wanita ****** itu?"
Degh..
"Akan Mama pastikan Namira juga mengalaminya, pergi.. pergilah sana!, dan jangan berharap kamu bisa melihat hidup Namira baik- baik saja setelah ini!"
Mario menggenggam tangannya, pandangannya lurus menatap Jonathan yang hanya menggeleng kecil pada Mario, seolah meyakinkan bahwa Mario jangan menentang Mamanya.
...
Yang sabar ya, satu bab lagi masa lalunya di depan..
Like..
Komen..
Vote..
sungguh km mmbagongkn...
g masuk akal bgt km mario....
bakal nyesel km mario... klo tau setelah namira km ceraikan.... trnyata dia mngandung ankmu....