NovelToon NovelToon
EMERIS SANG PEWARIS

EMERIS SANG PEWARIS

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Dikelilingi wanita cantik / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:309
Nilai: 5
Nama Author: Nens

Ada sebuah rahasia besar dibalik sosok M, seorang dance crew populer di Surabaya dan sekitar Jawa Timur. Sosok yang misterus dan di puja banyak kaum hawa itu nyatanya memilih menjadi pelampiasan sang selebgram cantik asal Surabaya, Miki namanya.
Miki yang baru saja ditinggal pergi pacarnya demi gadis lain pun menerima M sebagai pelampiasan. Ia mengabaikan berbagai macam rumor yang beredar tentang M yang selalu memakai masker hitam ditiap kemunculannya.
Tapi siapa yang akan menyangka, sosok asli dari M si dancer jalanan itu, dancer yang di rumorkan memiliki wajah yang buruk rupa hingga harus menyembunyikan wajahnya di balik masker hitam itu, nyatanya adalah seorang pewaris tunggal dari Misha Corp sebuah perusahaan raksasa yang terkenal di Indonesia. Emeris Misha.
Kisah cinta Miki dan sang pewaris pun memunculkan banyak rahasia besar yang telah terkubur dalam pada keluarga Misha.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nens, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 11

Desas-desus tentang M yang menari hot secara eksklusif di hadapan Miki tiada hentinya berhembus. Bahkan hingga hari ke-2 paska kejadian itu. Dimana kaki Miki melangkah, di situlah desas-desus itu semakinmenggila.

Bahkan semakin kesini, rumor tentang Miki adalah kekasih rahasia M pun mulai merebak.

Miki sama sekali tidak mengambil pusing dengan hal itu. Ia malah merasa tersanjung dengan rumor dan gosip mengenai dirinya yang menjadi kekasih rahasia M.

Siapa yang akan menolak coba???

Miki??

Tentu saja tidak! Ia malah merasa sangat tersanjung namanya bisa dikait-kaitkan dengan orang sekeren dan setenarM.

"Hihihi...," Miki cekikikan dalam volume suara yang sangat lirih. Nyaris tidakterdengar oleh orang lain.

Itu karena telinganya menangkap beberapa percakapan yang melibatkan topik tentang dirinya dan M. Percakapan itu berasal dari segerombolan adik kelas yang duduk di belakang mejanya.

"Masih normal kan buk?” tanya Oliveeyang datang dengan membawa segelas es degan (kelapa muda).

Mata Miki melirik sesaat. "Dipikir gila?" sahutnya

"Abisnya ketawa cekikikan ndirian. Aku cuma takut aja kamu mendadak gila" Oliveepun duduk.

"Nggak apa sih kalo gilanya gara-gara M," Miki nyengir lebar.

"Hadeh...! Masih aja ya mikirin yang kemarin dulu itu,"

"Biar kata dulu, yang jelas sampe sekarang rumornya tetep kenceng!" Miki girang. "Aku pacar rahasianya M!" bisiknya dengan senyum menyebalkan.

"Dih! Ngarep!" sambar Olive yang notabene juga mengidolakan M.

Miki mengerutkan bibirnya seakan meledek Olive.

"Udah pesen makan belum?” tanya Miki.

Olive menggeleng. "Ini mau pesen. Mo nitip apaan kamu?” tanyanya balik.

"Udah cukup ini aja. Pesenin buat Ali aja," Miki mengangkat ujung piring gado-gado nya.

"Ali nggak ngantin. Dia rapat serah terima tugas Osis," jelas Olive yang kemudian mulai beranjak pergi.

Miki terdiam seorang diri.

Serah terima Osis. Ya, memangkan Ali ketua Osis tahun kemarin saat ia di  kelas XI. Sekarang dia sudah naik ke kelas XII, otomatis ada ketua Osis baru yang menggantikan dia.

Miki jadi berfikir, ia sama sekali tidak merasa bahwa waktu berlalu begitu cepat. Hingga Ali pun sudah menyerah terimakan tugas yang setahun ini ia emban.

Berarti sebentar lagi ia akan di sibukkan dengan try out ujian. Lalu mencari universitas.

Sebentar lagi ia akan lulus dari SMA ini. Sekolah yang memberikan kenangan manis di awal. Lalu kemudian berubah pahit di belakang.

Bian....

Miki menghela napas tiap kali teringat nama itu. Matanya kemudian bergerak menjelajah area kursi dan meja kantin. Berharap ia menemukan sosok itu. Sosok yang masih sangat tersimpan di dalam endapan hatinya. Sayangnya jelas itu tidak mungkin.

Semenjak ia berpacaran dengan Regina, ia hampir tak pernah jajan di kantin. Ia selalu memilih jajan makanan di depan sekolah. Ya jelas saja itu pasti ajakan Regina. Karena ia tahu Miki tidak akan pernah mau jajan di jajanan depan sekolah.

Bahkan semua murid dan guru juga pasti tahu tentang kejadian yang menimpa Miki di tahun pertamanya masuk sekolah ini. Yang kemudian membuatnya sangat enggan dan kapok jajan di depan sekolah.

Miki pernah keracunan salah satu jajanan yang di jajahkan di depan sekolah. Dan kebetulan itu bukan pedagang yang biasa berjualan di depan sekolah. Itu pedagang baru.

Ia masihingat peluh keringat Bian yang membopongnya dari depan sekolah ke UKS sekolah. Kemudian mempobongnya lagi ke mobil sekolah yang mengantarnya ke IGD salah satu rumah sakit terdekat dari sekolahnya.

Ia juga masih ingat sebagaimana pucatnya wajah Bian ketika dirinyamengalami kejang di IGD waktu itu.

Ah....

"Bian...," desis Miki sambil menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

"Miki!" panggil seseorang yang langsung membuat Miki menoleh keorang tersebut.

"Kemarin totalnya delapan ratus tiga puluh tiga ribu ya," ucap Gisti yang ternyata sudah berdiri di samping mejanya.

"Ah! Iya," sahut Miki mendadak berubah berseri menemukan sosok pelanggan terkecenya menyodorkan beberapa uang di hadapannya.

"Nanti sore bisa nggak di anter kerumah barangnya?" pinta Gisti begitu Miki menerima uangnya.

"Bisa sih. Aku usahain," sanggup Miki.

"Beneran ya. Soalnya nanti malem mau aku pakai."

"Okai! Buat pelanggan tercintaku apa sih yang nggak. Jam 5 aku kerumahmu."

"Okai. Aku tunggu ya. Bye Mik!" Gisti melambai usai mundur beberapa langkah dengan senyuman manis seperti biasanya. Lalu kemudian berbalik dan pergi.

"Kenapa dia? Ngelabrak kamu??” tanya Olive yang tiba-tiba sudah duduk di kursinya.

"Heh??? Ngelabrak?? Ada gitu ngelabrak pakek senyum manis macem angel gitu?" koreksi Miki dengan pandangan aneh kepada Olive.

"Nggak ya?"

"Ya enggak lah. Nih! Cair! Dia cuma mau bayar pesenan baju dia, terus nanti minta dikirim sorean. Soalnya malem msu pakek," jelas Miki jujur.

"Ooh..., kirain...," seloroh Olive yang mulai mengaduk mie ayamnya.

"Kirain apa?” tanya Miki penasaran.

"Kirain si Gisti mo labrak kamu. Tadi aku liat dari gerobak mie ayam pas dia lagi ngobrol sama kamu. Was-was tau nggak," jawab Olive.

"Kok bisa mikir gitu?" sebelah alis Miki terangkat.

"Lha, emang kamu nggak kepikiran gitu sama Gisti yang bakalan ngelabrak kamu gara-gara M?"

"M?" kedua alis Miki mengerut. "Ah! M!! Soal kejadian yang dance heboh di depanku itu ya?" koreksinya.

"Nah, itu! Dia kan sebelumnya gembar-gembor kalo dia lagi deket sama si M. Bahkan udah ngaku pacaran sama M loh! Terus tau-tau, abis gembar-gembor macem itu...,eh! M beraksi di depanmu. Terus muncul rumor kalau kamu pacar rahasianya si M yang asli!" cerocos Olive membiarkan mie ayamnya hanya berasap.

Miki tersenyum kaku. Benar juga apa yang dibilang Olive. Bisa saja kan Gisti melabraknya karena hal itu. Tapi nyatanya Gisti masih lah sama seperti biasanya.

"Mungkin dia nggak bisa marah sama cewek seimut aku kali ya," seloroh Miki ngasal.

"Haha..., emang sih imut. Tapi judes! Semua foto di website butik mamamu, isinya mukamu yang jan judes banget!" olok Olive.

"Biar kata gitu, tapi kata mama omset butik makin meroket naik sejak fotoku mejeng di dalem web! Ajaib kan?"

"Yaaaa..., namanya juga orang cantik ya. Jadi mah bebas. Mau foto pakek muka serem macem nyi blorong juga tetep cantik," Olive mulai memakan mienya.

Miki hanya tersenyum geli .

*****

Emeris baru saja keluar dari ruang meeting kantornya. Ia lalu berjalan dengan diiringi Thomas. Sepanjang langkah mereka, keduanya terlihat terlibat dalam percakapan tentang hasil rapat yang baru saja mereka gelar.

Begitu memasuki kantornya Emeris langsung menghempaskan tubuhnya ke sova empuk di sisi ruangan.

"Siapa yang bisa diandelin buat nanganin pengawasan dilapangan?” tanya Emeris yang nampak kelelahan.

"Ada beberapa kandidat. Kamu bisa nyeleksi satu-satu," jawab Thomas sambil tetap berdiri di hadapan sang CEO muda itu. Ia juga bersiap mengulurkan sebuah map berisi berkas-berkas yang di perlukan.

"Aku nggak bisa kalau harus nyeleksi satu-satu. Habis ini aku harus ke MCKO, ada rapat pengembangan buat game baru yang mau diluncurin," Emeris menegakkan badannya lalu menatap lurus ke Thomas, orang kepercayaannya.

Thomas mengangguk mengerti. Ia sangat paham kesibukan Emeris sebagai CEO di anak perusahaan MISHA CORP dan juga sebagai pemilik dan pimpinan MCKO. Perusahan milik sang almarhum mama yang berhasil ia bangkitkan kembali.

"Kasih saran menurut pengamatanmu," pinta Emeris kemudian.

1
naotaku12
Aku suka banget ceritanya, terus berinovasi ya thor!
Kruzery
Menggugah perasaan
I'm Nens: terimakasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!