Asta Stanley dan Okan Putra Wardana sebelumnya hanya pemuda baik baik, adiknya yang bernama Aluna Atasya Chelia diculik hal itu mengubah kehidupan keduanya. Mereka kembali menjadi mafia untuk menyelamatkan adi mereka.
Karya ini Skuel dari Menjadi Tawanan Bos Mafia
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sonata 85, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cinta Dan luka
Setelah berhasil membongkar kejahatan di penjara, beberapa petugas sipir penjara di mutasi, bahkan ada yang dipecat, sesuai janji Azka dan Damar, Stanley juga dikeluarkan dari penjara setelah ia berhasil membongkar jaringan kejahatan yang dilakukan beberapa oknum .
Setelah beberapa hari kemudian ia akhirnya bebas, sementara Dorroty kembali ke kampung karena anaknya yang di kampung sakit. Saat ia tiba di rumah melihat Dita di sana, tetapi ia memilih menghiraukan wanita cantik itu, ia tidak menyapa.
“Bagaimana keadaan kakak?” tanya Dita.
“Aku baik … kita akan pergi siapkan mobil,” ucap Stanley, ia bicara dengan anak buahnya.
Saat Dita mendekat ia menjauh memberi jarak dengan Dita. Wanita yang berprofesi sebagai perawat itu hanya bisa diam. Namun, saat Stanley keluar dari rumah Luna, Dita masuk ke mobil yang akan ditumpangi Stanley, wanita berkulit eksotis itu tidak terima saat Stanley mengabaikannya tanpa penjelasan.
“Apa yang kamu lakukan?” tanya Stanley alis matanya menyengit karena bingung.
“Aku ingin ikut ke apartemen,” jawab Dita.
“Dita, ada bahaya di luar sana, kamu harus tinggal di sini.”
“Aku tidak perduli dengan bahaya , aku hanya ingin ikut dengan kamu.”
“Dita, aku malas berdebat,” ujar Stanley
“Aku juga demikian, aku malas berdebat Kak,” balas wanita cantik itu lagi, tidak perduli dengan penolakan yang dilakukan Stanley.
Ia duduk di samping Stanley melipat tangan, lelaki pemilik rahang tegas itu, tidak bisa memaksa , ia hanya menggeleng dan meminta Billy menyalakan mesin mobilnya.
“Bos, apa kita ke pabrik sekarang?”
“Kalian berdua saja yang ke pabrik, antar kami ke apartemen, ada yang aku bicarakan dengan Dita.”
“Baik Bos.”
Padahal banyak yang ingin di lakukan Stanley setelah ia keluar dari penjara, tapi karena Dita tiba-tiba minta ikut dengannya tidak bisa berbuat banyak.
Tidak lama kemudian mereka tiba di apartemen Stanley, ia mengajak Dita ke apartemen, sementara Billy dan Neil memantau pabrik, Stanley memiliki pabrik bersama Azka dan Pak Damar.
“Kita sudah tiba … katakan apa yang ingin kamu katakan padaku Nona, Dita,” ucap Stanley.
“Aku tidak ingin mengatakan apa-apa kok Kak, aku hanya ingin minta maaf,” ucap Dita ia berdiri dengan wajah takut.
“Baiklah permintaan maaf kamu aku terima, lalu … apa kamu akan berdiri di sana?’” tanya Stanley menatap wajah Dita yang terlihat sangat canggung padanya.
“Aku di sini saja Kak.”
“Apa kamu takut padaku, bukankah dari dulu kamu bilang suka denganku?”
“Ya itu dulu, sekarang kakak sudah jadi orang kaya dan juga tampan, pasti banyak yang ngantri,” ucap Dita pelan.
Melihat sikap pemalu Dita, Stanley tersenyum kecil, ternyata ia masih seperti yang dulu pemalu dan polos.
“Apa kmu mau makan sesuatu? kemari lah, kamu bisa lihat di dalam kulkas,” bujuk Stanley.
Ia ingin menghangatkan suasana yang tegang, karena diminta melihat kulkas Dita berjalan menuju kulkas dan membuka lebar ada stok makanan di sana.
Stanley sengaja meminta asisten rumah tangga untuk mengisi persediaan makanan di sana.
Saat ia menutup kembali ternyata ada Stanley berdiri di belakang kulkas, wanita cantik itu mundur karena terkejut wajahnya memerah karena malu.
“A-a-apa yang kakak lakukan di sini?” Dita mundur beberapa langkah.
“Kenapa kamu jadi pemalu seperti ini?”
“Tidak, tidak malu, hanya di sini panas,” ucap Dita mengibas-ibaskan telapak tangan ke wajahnya.
“Baiklah, aku tidak akan menelan mu,” ucap Stanley.
Melihat ketakutan di wajah Dita ia tidak ingin memaksa, setelah mengambil satu minuman bersoda dari kulkas , lalu ia duduk di sofa, sementara Dita ikut duduk, namun ia memilih tempat duduk agak jauh dari Stanley.
“Kalau kamu takut padaku, harusnya kamu tidak perlu datang ke sini Nona Dita,”ucap Stanley netra berwarna coklat itu tertuju pada gadis di depannya.
“Ya, aku hanya ingin melihatmu saja,” balas Dita dengan wajah tersipu- sipu malu.
“Baiklah setelah melihatku apa yang ingin kamu lakukan?”
“Aku hanya ingin tanya sama kakak kenapa membenciku?” tanya Dita.
“Apa kamu masih suka denganku?” Stanley balik bertanya, ia menyilang kan kakinya diatas lutut menatap Dita dengan tatapan dingin.
“A-aku itu … tapi, saat itu bukankah kakak meminta untuk menunggu dan aku sudah menunggu,” ucap Dita dengan suara bergetar, ia melihat lelaki yang berbeda di depannya saat itu.
Dulu Stanley baik dan bersikap lembut padanya , tetapi yang lihat saat itu Stanley yang dingin seolah-olah ia tidak ingin melihat Dita.
‘Apa dia benci padaku, apa aku bukan levelnya lagi?’ tanya dita dalam hati.
“Jangan mencintaiku nona Dita, kita tidak cocok,” ucap Stanley, tatapan matanya yang dingin membuat Dita tidak nyaman , ingin rasanya ia kabur dari sana.
“Itu yang tidak aku mengerti Kak, kenapa kamu selalu bilang kalau kita tidak bisa bersatu, tetapi aku tidak tahu alasannya apa,” ujar Dita dengan suara bergetar, ia merasa hatinya sakit saat ia selalu menunggu Stanley dengan sabar . Tetapi saat ini setelah penantian lama, ternyata Stanley menolaknya.
“Nona Dita, perjalanan hidupmu masih panjang, jangan berharap pada lelaki yang tidak ada masa depannya seperti aku, hidupku selalu dibayangin masalah.”
Lelaki bertubuh kekar itu menyilang kan kakinya diatas lutut matanya menatap serius ke lapar ponsel, ia sibuk membalas pesan di sana.
“Aku tidak masalah, karena dari kecil, hidupku dan Luna sudah terbiasa dalam bahaya,” balas Dita.
“Tidak, aku tidak ingin bersamamu, aku lebih suka wanita yang seksi.” Ia mengatakan itu agar Dita tidak lagi mengharapkan dirinya, ia tidak ingin wanita itu dalam bahaya, ia sadar dirinya selalu dalam incaran para penjahat
Dita terdiam, ia tidak tahu harus mengatakan apa dalam situasi saat itu. Tidak lama kemudian terdengar suara bel pintu, Stanley berdiri ia membuka pintu.
Seorang wanita cantik yang ia pesan datang ke apartemen Stanley.
“Hai Sayang aku datang,”ucap wanita bertubuh seksi mengalungkan tangannya di leher Stanley.
“Mari masuk.” Stanley merangkul pinggang tamu wanitanya
“Eh, ada tamu, sayang?”
“Hanya teman,.”
Stanley duduk dan wanita itu duduk di pangkuannya mereka sengaja bermesraan di depan Dita, wanita itu hanya diam menatap Stanley dengan tatapan kecewa, lalu ia minta izin pulang meninggalkan apartemen.
Melihat dia pergi Stanley memberi uang pada wanita seksi yang ia panggil tadi.
“Kamu boleh keluar tidak usah melayaniku.”
“Yakin tidak mau dilayani, Bos?”
“Tidak usah, kamu pergi saja,” titah Stanley.
Setelah Dita dan wanita itu keluar , Stanley mengeluarkan tas dari lemari, ia mengeluarkan paspor miliknya, Stanley memutuskan ingin pergi ke Thailand, ingin mencari apa rahasia apa yang sebenarnya yang ingin dikatakan Dave padanya.
Apakah Stanley akan menyusul ketua ke Thailand?”
Bersambung.
ceritnya bags alurnya.
kalimat demi kalimat juga tersusun rapi...apa kah ada masalah?