Alvaro Neo Sandler adalah pria kaya raya yang memiliki kerajaan bisnis di dalam negri maupun di luar negri, saat ini Alvaro sudah berusia 28 tahu.
Dulu Alvaro menikah di usia 18 tahun setelah lulus SMA, saat itu ia menikah karena di jodohkan oleh orang tuanya karena balas budi.
tapi pernikahan itu tidak tahan lama karena Alvaro mengalami kecelakaan yang mengakibatkan Kedua orang tuanya meninggal sedangkan ia lumpuh dan di nyatakan mandul.
disaat terpuruk sang istri justru menghina dirinya yang cacat serta mandul, lalu memberi surat perceraian.
Tiara Puspa, gadis cantik dan juga baik hati yang baru saja menginjak usia 17 tahun dan duduk di kelas tiga SMA. Tiara adalah anak yatim piatu, kedua orang tuanya sudah meninggal tujuh tahun lalu akibat kecelakaan.
Ia di jadikan pembantu di rumahnya sendiri oleh dan Tante yang menumpang hidup padanya. hingga hampir di jual karena akan di jadikan alat pembayar hutang.
ingin tau kisah keduanya ayo mulai mengikuti kisah mereka berdua.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24 Bertemu iblis wanita
Sabtu siang di pusat perbelanjaan Summarecon Mall, terasa lebih ramai dari biasanya. Udara sejuk dari pendingin ruangan berpadu dengan riuh obrolan, suara musik dari toko, dan langkah kaki yang berdesakan. Alvaro menggenggam tangan Tiara dengan lembut.
Perut Tiara yang mulai membesar menandakan usia kandungan yang telah memasuki enam bulan. Al tak ingin Tiara merasa kelelahan atau tertekan. Hari ini, mereka berencana membeli beberapa pakaian ibu hamil yang lebih nyaman.
"Aku lihat-lihat dulu ya, Sayang," kata Tiara, tersenyum cerah. Ia melangkah ke bagian pakaian wanita sambil sesekali memegang perutnya, merasa gerakan kecil dari janin mereka.
Alvaro berdiri tak jauh dari sana, menunggu dengan sabar sambil memperhatikan orang-orang yang lalu-lalang. Namun suasana damai itu mendadak retak ketika sebuah suara yang sangat ia kenal menghantam telinganya.
"Astaga... aku pikir aku salah lihat. Tapi ternyata benar ya, Alvaro si miskin ini."
Suara itu membuat Alvaro mendongak. Di hadapannya berdiri Yuli, mantan istrinya—wanita yang pernah menjadi istrinya selama satu tahun sebelum kejadian pahit yang Al terima.
Yuli berdandan mewah dengan tas bermerek menggantung di bahunya dan kacamata hitam besar bertengger di atas kepala. Senyumnya sinis, seperti biasa.
Alvaro hanya terdiam, dan tidak mau menatap Yuli, pandangan Al dingin, ia menahan mati Matian untuk tidak memukul wanita iblis di depannya ini.
"Wah.... Kau belanja? Memangnya kau sanggup bayar, nanti takutnya kau kabur lagi dari sini karena tidak bisa bayar, hehehe?" Yuli menghina Al begitu saja
Lalu pandangan Yuli tertuju pada kaki Alvaro, ia baru sadar jika Al sudah bisa berdiri. Ada perasaan tidak terima dalam hatinya.
"Oh ternyata kau tidak cacat lagi, pantas saja kau disini, tapi tempat ini tidak pantas untuk di datangi orang miskin sepertimu kau jika mau beli baju sana di pasar bukan di butik mahal kau mau bayar pakai apa" ujar Yuli lagi.
Alvaro mengeraskan rahangnya. Dia tidak ingin terlibat perdebatan. Tapi Yuli tidak berhenti.
"Yuli, aku nggak di sini buat berdebat. Aku cuma lagi nemenin—"
"—Nemenin siapa?" potong Yuli. "Pacar barumu? Jangan bilang kamu udah nikah lagi? Kasihan ceweknya, dapet cowok bekas kayak kamu. Dan satu lagi mandul" ujar Yuli tertawa sumbang
Ucapan itu seperti cambuk. Alvaro masih bisa menerima hinaan pribadi, tapi tidak jika menyangkut wanita yang dicintainya.
Sebelum ia bisa menjawab, Tiara kembali dengan 7 baju di tangan. Ia tampak ceria, namun raut wajahnya berubah saat melihat Yuli berdiri begitu dekat dengan Alvaro. Naluri perempuan langsung berbicara.
"Sayang, aku sudah selesai, maaf ya mas aku lama?" tanya Tiara dengan nada hati-hati, namun sopan.
Yuli menatap Tiara dari atas ke bawah. Matanya berhenti di perut Tiara yang membesar. Ada ketidak nyamanan disana melihat Tiara yang masih mudah dan cantik dan hamil.
“Hamil!!!" Seru Yuli kaget.
"Hahaha... Nasibmu memang buruk Al, kamu selalu jadi bapak sambung untuk wanita hamil, itulah mangkanya jangan mandul dan kamu mau maunya jadi istri dari pria mandul dan bekas aku" ujar Yuli.
Tiada tidak marah tapi justru ia menggandeng tangan Al mesra.
"Maaf ya Tante, Tante ini siapa kok menghina suami saya, soal jadi ayah pengganti itu salah Tante karena aku menikah dengan mas Al itu masih gadis tingting dan usiaku 19 tahun, aku juga gak dapat mas Al bekas karena aku belah duren sama mas Al itu masih sama sama ting ting belum buka segel" ujar Tiara
"Lagian bukanya dulu pas nikah sama Tante, mas Al hanya di jadikan kambing hitam oleh keluarga Tante untuk menutupi kehamilan Tante dengan pria lain, mas Al dan Tante juga gak satu kamar karena mas Al Tante tempatkan di kamar pembantu, jadi dari mana bekas" jelas Tiara
"Dan ini anak mas Al, anak kami berdua dan mas Al gak mandul kami sudah periksa semua, dokter yang dulu itu dokter gadungan, dan sekarang dia sudah di penjara, hati hati Tante nanti dia sebut nama Tante lagi di persidangan"
Yuli yang mendengar itu sangat keget, ia shock, tubuhnya tiba tiba kaku.
Suasana di sekitar mereka mulai dilirik beberapa pengunjung lain. Yuli menyadarinya dan tertawa kaku, lalu merapikan rambutnya.
“Ya udahlah. Nggak penting juga,” ucapnya, lalu berbalik dan melangkah pergi, masih menyisakan aroma parfum mahal dan kepahitan.
Tiara memegang tangan Alvaro. "Kamu gak papa mas?" tanya Tiara khawatir
Alvaro mengangguk pelan. “Iya. Maaf kamu harus berada di situasi ini" ujar Al
Tiara menggeleng. “Kamu udah sama aku sekarang. Masa lalu ya masa lalu. Aku percaya kamu.”
Alvaro mengangguk, memeluk Tiara erat. Di antara hiruk-pikuk mall, mereka menemukan kehangatan satu sama lain, meski bayangan masa lalu baru saja menghantui mereka lagi.
Seminggu setelah insiden di mall, hidup kembali berjalan seperti biasa bagi Alvaro dan Tiara. Mereka sibuk mempersiapkan keperluan bayi pertama, mulai dari konsultasi dokter kandungan hingga membeli perlengkapan. Kehamilan Tiara membuat rumah mereka lebih hidup. Alvaro akan menghabiskan banyak waktu di rumah.
Namun takdir sepertinya belum puas memainkan peran masa lalu.
Hari Minggu itu, mereka kembali ke mall yang sama. Kali ini Tiara ingin mencari buku tentang persiapan menjadi orang tua. Setelah makan siang di food court, mereka berjalan menuju toko buku.
Di tempat yang sama, tanpa sepengetahuan mereka, Yuli juga tengah berada di mall tersebut, berjalan bersama sahabatnya. Ia sedang membicarakan pesta di sebuah perusahaan besar lusa tapi ia berhenti bicara ketika matanya tiba-tiba menangkap sosok yang familiar.
Dan kali ini, tidak ada jarak. Ia langsung melihat Alvaro sedang menggandeng seorang wanita yang... sedang hamil besar.
"Yuli, bukanya itu sumi kecilmu?" tanya Sonia
"Iya itu dia si miskin, kemarin aku sudah bertemu dia, dan itu istrinya yang katanya sedang mengandung" Jawab Yuli
"Sepertinya dia terlihat tampan dan berwibawa, apa dia sudah kaya raya sekarang? Kau tidak mau mendekatinya lagi?" tanya Sonia
"Berwibawa apanya, pria miskin itu tidak akan pantas dengan ku, kau tau suamiku menjadi tamu kehormatan di ulang tahun perusahaan Keluarga Sandler, aku mendapatkan undangan VVIP " ujar Yuli
"Benarkah.... Wah kau dan suamimu memang luar biasa, aku akan datang kesana juga mewakili ayahku" ujar Sonia
"Oh begitu, baiklah ayo kita beli gaun cantik untuk pesta itu, aku ingin menjadi yang tercantik disana" ujar Yuli
Lalu mereka pergi dari sana, tanpa di ketahui oleh Yuli ada yang memantau pergerakannya sedari tadi.
Mereka sudah dapat ancaman dari Al agar tidak membuat Yuli mendekati mereka lagi.
Bersambung