NovelToon NovelToon
Dokter Cantik Penyelamat Bos Mafia

Dokter Cantik Penyelamat Bos Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Percintaan Konglomerat / Romansa / Roman-Angst Mafia / Persaingan Mafia / Dokter
Popularitas:7.1k
Nilai: 5
Nama Author: Sylvia Rosyta

Seorang dokter muda yang idealis terjebak dalam dunia mafia setelah tanpa sadar menyelamatkan nyawa seorang bos mafia yang terluka parah.
Saat hubungan mereka semakin dekat, sang dokter harus memilih antara kewajibannya atau cinta yang mulai tumbuh dalam kehidupan sang bos mafia yang selalu membawanya ke dalam bahaya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sylvia Rosyta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34

Gelap dan dingin menyelimuti bunker rahasia saat Rafael, Liana, dan Luca berjalan perlahan melewati lorong-lorong yang sudah lama ditinggalkan. Cahaya redup dari lampu-lampu tua di dinding hampir tidak mampu menerangi jalan mereka. Namun, langkah mereka penuh keyakinan. Mereka tahu bahwa di tempat inilah jawaban yang mereka cari selama ini tersembunyi.

Setelah beberapa menit berjalan, mereka sampai di sebuah ruangan besar dengan rak-rak penuh dokumen lama, layar monitor yang tertutup debu, dan meja kerja yang berantakan.

Di tengah ruangan, ada satu benda yang menarik perhatian mereka- sebuah komputer besar yang tampaknya pernah menjadi pusat kendali tempat ini.

"Ini dia," ujar Rafael, matanya berbinar.

"Komputer Victor." Liana melangkah mendekat dan mengusap debu di layar monitor. "Ayah pernah bilang bahwa dia menyimpan sesuatu yang penting di tempat ini... Mungkin ini yang dia maksud."

Luca sudah duduk di depan komputer, tangannya cekatan menyusuri keyboard yang sudah usang. "Jika komputer ini masih bisa diakses, kita mungkin bisa menemukan sesuatu yang lebih besar dari yang kita duga," katanya sambil mencoba menyalakan perangkat itu.

Sejenak, tidak ada reaksi apa pun. Tapi kemudian, suara dengungan mesin terdengar, dan layar menyala dengan cahaya biru yang redup. Muncul tampilan sistem operasi kuno dengan ikon-ikon yang familiar bagi seorang hacker.

"Tunggu," gumam Luca saat ia menggerakkan kursor dan menemukan beberapa folder yang dikunci dengan enkripsi tingkat tinggi. "Ini pasti file rahasia Victor."

Liana menelan ludah, jantungnya berdebar.

"Kamu bisa membukanya?"

Luca menyeringai.

"Dengan ini?"

la menarik sebuah perangkat kecil dari laci meja- Hashcat dan Hydra, dua alat peretasan buatan Victor sendiri. "Ayahmu memang jenius. Dia sudah menyiapkan semuanya." Rafael terkejut.

"Itu perangkat untuk membobol sistem?"

Luca mengangguk. "Hashcat digunakan untuk memecahkan kata sandi terenkripsi, sementara Hydra bisa melakukan brute force attack untuk masuk ke sistem. Jika kita berhasil, kita bisa mendapatkan semua informasi tentang transaksi gelap Adrian."

Tanpa membuang waktu, Luca segera mulai menjalankan Hashcat. la memasukkan direktori file yang terenkripsi dan mulai menjalankan pemecahan kode. Layar komputer mulai menampilkan deretan angka dan huruf acak yang terus bergerak cepat.

Liana dan Rafael menahan napas saat menunggu hasilnya. "Berapa lama ini akan selesai?" tanya Liana dengan suara tegang.

"Jika kata sandinya tidak terlalu kompleks, mungkin hanya beberapa menit," jawab Luca tanpa mengalihkan pandangan dari layar.

Lalu, tiba-tiba... TING! "Gotcha!" seru Luca dengan penuh kemenangan.

Layar komputer langsung menampilkan sejumlah folder yang sebelumnya terkunci.

Transaksi Adrian - Rahasia Gelap Bukti Pembunuhan Victor Korupsi dan Penyuapan Daftar Pihak Terlibat Kode untuk Menghubungi Badan Intelijen Rafael menghela napas panjang.

"Kita benar-benar menemukannya..." Liana dengan cepat membuka file tentang transaksi Adrian.

Sejumlah data mulai muncul-rekening rahasia, pembayaran ilegal, bahkan catatan tentang perdagangan manusia dan bisnis senjata gelap. Luca membuka file lain yang menunjukkan daftar nama-nama yang terlibat dalam operasi gelap Adrian.

"Ini gila... Ada begitu banyak pejabat tinggi, polisi, bahkan anggota pemerintah yang bekerja untuknya."

Liana menemukan file terakhir, yang berisi kode dan kontak badan intelijen yang dulu ingin dihubungi oleh Victor sebelum ia terbunuh.

"Ini dia! Ayah sudah merencanakan semuanya sebelum Adrian membunuhnya!"

Rafael mengepalkan tangan. "Jika Victor berhasil mengirim semua ini dulu, Adrian sudah lama hancur."

Luca segera menyiapkan file untuk dikirim. "Kita bisa menyelesaikan misinya sekarang."

Dengan tangan gemetar, Liana mengambil alih keyboard. la mengetik pesan singkat kepada badan intelijen, melampirkan semua bukti yang mereka temukan.

"Ini adalah bukti kejahatan Adrian Beskov, pemimpin jaringan kriminal terbesar. Bukti ini berasal dari Victor Prameswari, yang terbunuh saat mencoba mengungkapnya. Kami meneruskan perjuangannya. Gunakan informasi ini untuk menegakkan keadilan."

Kemudian, tanpa ragu-ragu, ia menekan tombol "Kirim."

Sejenak, hanya ada keheningan. Rafael, Liana, dan Luca saling berpandangan.

Lalu, layar komputer menampilkan notifikasi:

"Data terkirim. Badan Intelijen telah menerima informasi ini."

Mereka berhasil. Liana menutup matanya, merasakan beban yang selama ini ia pikul mulai terasa lebih ringan.

"Kita sudah melakukannya..." bisiknya. Luca tersenyum puas. "Sekarang Adrian tidak bisa lari ke mana pun."

Namun, kemenangan mereka hanya bertahan sesaat.

BRAAAK!

Suara ledakan dari luar bunker mengguncang ruangan. Debu beterbangan, dan lampu di langit-langit berkedip beberapa kali sebelum akhirnya mati. Rafael langsung berdiri.

"Adrian!" Liana menoleh ke Luca. "Berapa lama sebelum badan intelijen bertindak?"

Luca menatap layar dengan panik. "Mereka mungkin butuh waktu beberapa jam untuk merespons. Tapi kita tidak punya waktu sebanyak itu!"

BRAAAK!

Ledakan kedua terdengar, lebih dekat kali ini.

"Dia sudah menemukan kita," ujar Rafael dengan suara rendah. Matanya tajam, penuh kesiapan. Liana menggenggam tangannya, menatapnya dalam-dalam.

"Kalau begitu, kita harus keluar dari sini-hidup-hidup." Suara langkah kaki mulai terdengar mendekat dari lorong bunker.

Adrian sudah datang Mampukah mereka bertahan dan melarikan diri sebelum Adrian menangkap mereka?

1
Verlit Ivana
ikut tegang, takut, ngeri. keren author bikin narasi suasana mencekamnya.
Erlin
udah mampir, semangat yaaa, jangan lupa mampir di cerita barukuuu
Vanettapink Fashion
Luar biasa
Abz
💪💪💪💪💪💪
Sri Siyamsih
pantesan aj sll ketemu Adrian, ternyata Dr Anton to penghianstnya
Putri Sylvia
mengsedih😭
Rahma Rain
cerita nya bagus
jiwen
Liana, mungkin kamu bisa memejamkan mata dan membayangkan muka walid 😔
jiwen
setelah baca sampai bab ini bener-bener suka banget sama gaya penulisannya, rapi dan apik sekali kak, bisa bikin kita seolah-olah ikut merasakan dan ada di situasi yang dialami Rafael dan Liana 😭👐🏻
Farldetenc: Ada karya menarik nih, IT’S MY DEVIAN, sudah End 😵 by farldetenc
Izin ya kakk
total 1 replies
inggrilolaamelia
dibagian ini aku bayangin adegan di film film😄
inggrilolaamelia
yaampunn aku jdi ikutan dagdigdug, smpe smpe bacanya sambil tahan napas😭
Hye Kyoe
ceritamu menarik🤩
Elizabethlizy
lanjuttt ceritanya bagusss
Erlin
mampirrr balikk
Erlin
semangat bikin ceritanyaaaa
Erlin
bagussss
Serenarara
Liana, dibayar berapa kamuu? Kenapa ikhlas banget?/Sob/
Serenarara
Aku takut sm Adrian yg ini... /Gosh/
Putri Sylvia
ayo Liana kamu jangan takut sama mereka,ikut saja sama Rafael dan luca.
Nyonya Mafia
aku udah mampir kakak
Nyonya Mafia: iya sama sama
Sylvia Rosyta: iya kak makasih udah mampir 🙏
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!