Bercerita tentang seorang kultivator tingkat tinggi yang juga merupakan seorang tabib hebat bernama Lin Feili. Ia bertransmigrasi ke dalam novel kuno favoritnya setelah mendapatkan cincin aneh saat menjalankan misi.
Namun, ia malah menjadi protagonis yang buta dan menikah dengan pangeran lumpuh. Bahkan, nama protagonis itu juga Lin Feili!
Apakah yang akan dilakukan Lin Feili selama menjalankan peran? Apakah ia akan mengubah alur cerita dengan kekuatannya? Atau ia akan tetap mengikuti alur cerita seperti akhir yang ia ketahui?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Daratullaila 13, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mengobati Wu Yanshi
Wu Yanshi menatap Lin Feili dengan penuh harapan.
"Namun, prosesnya akan sangat menyakitkan dan sulit. Jika kau tidak bisa bertahan, kau akan mati," ucap Lin Feili jujur. Ia harus memberitahu konsekuensi ini padanya. Jika dia tidak bisa menahan, maka lebih baik hidup lumpuh seumur hidup.
Namun, Wu Yanshi bahkan tak berkedip setelah mendengar kata 'mati'. Matanya tegas dan tak goyah. Ekspresinya serius dan lembut dalam waktu bersamaan, "Calon istriku, rasa sakit seperti itu pasti bisa kutahan."
Lin Feili melihat keteguhan Wu Yanshi dan mengangguk, "Karena kau sudah yakin maka aku akan membantumu sampai akhir."
"Karena kamu membantu menghilangkan hukumanku dan memperbaiki fisikku, apa yang akan terjadi padamu?" tanya Wu Yanshi.
"Tidak ada. Hanya saja pekerjaanku akan bertambah," jawab Lin Feili.
Namun, Wu Yanshi tidak percaya begitu saja. Jika ia saja beresiko menghadapi kematian, maka Lin Feili yang menyembuhkannya juga pasti berusaha sangat keras.
Lin Feili mengeluarkan kantung dimensinya dan mengambil jarum. Untuk memperbaiki fisik Wu Yanshi, ia harus menyembuhkan kelumpuhannya terlebih dahulu.
Saat Lin Feili akan memulai akupuntur di kaki Wu Yanshi, Wu Yanshi meraih tangannya yang memegang jarum. Lin Feili menatap wajah tampan itu.
"Mengapa kamu membantuku?" tanya Wu Yanshi serius. Mereka baru saja akrab dan Lin Feili belum mengenalnya.
Lin Feili tersenyum lembut melihat keseriusannya, "Apa kau punya alasan saat membantuku?"
"Itu berbeda. Apa kamu tidak takut aku akan menghianatimu setelah aku sembuh?" tanya Wu Yanshi lagi. Ia hanya melakukan hal-hal kecil untuk Lin Feili, tapi balasan Lin Feili padanya terlalu berlebihan.
"Apa itu penting?" tanya Lin Feili acuh.
Wu Yanshi tercengang. Baginya itu sangat penting. Mengapa ia tak peduli dengan hal itu?
Lin Feili tersenyum lembut dan menjawab dengan suara pelan, "Saat kau membantuku, aku tahu kau tidak punya alasan selain ingin membantuku. Selain itu, jika kau menghianatiku setelah aku menyembuhkanmu, aku tidak akan peduli."
Lin Feili tidak pernah menyesali keputusannya. Walau ia tidak pernah mengetahui identitas asli Wu Yanshi, walau ia tidak tahu alasan Wu Yanshi mendekatinya, tapi ia merasa itu semua tulus.
Mungkin karena Wu Yanshi lah yang mau melindunginya.
Mungkin karena Wu Yanshi lah yang bisa memahami kesedihannya.
Mungkin karena jantungnya berdetak untuknya.
Bagi Lin Feili, alasan itu sudah cukup.
Wu Yanshi menatapnya dalam, tapi ia merasa tidak mengenali Lin Feili lagi. Sehebat apapun kemampuan medisnya, sejak mereka sering bersama, baru kali ini ia menyadari jika Lin Feili lebih sederhana dari kelihatannya.
"Ada lagi? Jika tidak maka aku akan mulai. Aku akan mulai dari kelumpuhan kakimu," ucap Lin Feili.
"Memperbaiki fisikmu memerlukan beberapa bahan langka. Namun, setelah itu semua sembuh, kecepatan kultivasimu akan meningkat seperti semula. Jangan khawatir," ucap Lin Feili lagi.
Wu Yanshi hanya mengangguk. Ia tahu Lin Feili mencoba menghiburnya.
Lin Feili mulai menusukkan jarum ke titik-titik akupuntur di kaki Wu Yanshi. Ia melakukannya dengan sangat hati-hati dan teliti.
Sedangkan Ma Zheng sudah menjauh sejak tadi. Ia hanya akan merusak pemandangan jika berada di sana.
Kebun mawar itu menyebarkan aroma harum yang menenangkan. Di sana, seorang pria yang putih pucat menggunakan setelan perak, sedang bersama seorang wanita yang terlihat duduk di kakinya.
Setelah semua jarum ditancapkan dengan sempurna, Lin Feili berkata, "Langkah selanjutnya akan menyakitkan. Jika kau tidak tahan, kau bisa berteriak."
Wu Yanshi mengangguk, "Baik. Aku bisa menahannya."
Lin Feili mengeluarkan energi kultivasinya dan mengalirkan ke jarum-jarum itu. Jarum-jarum di kaki Wu Yanshi mulai bergetar hebat.
Wu Yanshi mulai merasakan kakinya kesemutan seolah-olah ribuan serangga sedang merayap ke atas kakinya. Rasanya gatalnya hampir tak tertahankan.
Namun, matanya malah memancarkan kebahagiaan. Karena selama bertahun-tahun kakinya mati rasa, baru kali ini lagi ia merasakan sesuatu di kakinya.
Namun, rasa gatal itu perlahan berubah menjadi rasa sakit bagaikan ditusuk ribuan jarum. Ini adalah rasa yang paling sakit yang pernah dirasakan siapapun.
Di luar, ekspresi Wu Yanshi terlihat biasa saja. Ia bisa menahan rasa sakit tanpa mengubah ekspresinya. Hanya ada bulir keringat besar yang muncul dari dahinya dan alisnya sedikit mengerut. Rasa sakitnya dapat dibayangkan dari melihat hal itu.
Melihat Wu Yanshi seperti ini, Lin Feili merasa kagum. Mentalnya benar-benar kuat. Tak terlihat ekspresi menderita darinya.
Saat Lin Feili menatapnya, Wu Yanshi juga menatapnya.
Wu Yanshi melihat dahi Lin Feili yang berkeringat dan wajahnya yang mulai pucat. Ia tahu jika Lin Feili juga berjuang keras untuk mengobatinya. Hati Wu Yanshi tersentuh.
Waktu berlalu, rasa sakit itu semakin hebat.
Melihat Wu Yanshi, Lin Feili berkata, "Jika kau ingin berteriak, aku tidak akan menertawakanmu."
Bibir Wu Yanshi melengkung. Tidak peduli sesakit apa yang ia rasakan saat ini, ia sudah pernah melewati rasa sakit yang lebih dari ini. Ini masih dalam batas kemampuannya.
Lin Feili melihat pembuluh darah yang samar di kaki Wu Yanshi mulai muncul. Jika pembuluh darah itu terus mengalir sampai ke ujung kakinya, maka kelumpuhan yang bisa sembuh.
"Nona, kekuatan kultivasi anda tidak bisa bertahan lagi," ucap si hitam khawatir.
Untuk melakukan akupuntur, Lin Feili harus menggunakan energi kultivasi. Jika penyakit yang disembuhkan seberat ini, setidaknya ya sudah harus mencapai tahap menengah tingkat bumi.
"Aku tahu," jawab Lin Feili. Sejak awal ia memang tidak berpikir untuk menyembuhkan total Wu Yanshi hari ini. Namun, setidaknya waktu penyembuhannya akan berkurang.
Melihat wajah Lin Feili yang semakin pucat, Wu Yanshi khawatir, "Kamu sudah tidak bisa menahannya lagi. Kita hentikan saja sekarang."
Melihat wajah tampannya yang khawatir, Lin Feili tidak bersikeras dan memasukkan jarum perak itu kembali ke tempatnya.
"Datanglah ke sini setiap hari setiap jam 7 malam. Setelah itu, kakimu akan sembuh total," jelas Lin Feili.
"Oke," jawab Wu Yanshi singkat.
"Aku akan istirahat sekarang," ucap Lin Feili dan berbalik.
Namun, tingkat kultivasinya saat ini memang benar-benar sangat rendah. Beban yang dia tanggung saat ini begitu berat.
Wu Yanshi menarik tangan Lin Feili. Tubuh Lin Feili yang lemah langsung terjatuh di dadanya.
"Apa yang kau lakukan?" seru Lin Feili.
"Aku akan membawamu masuk," jawab Wu Yanshi.
Lin Feili memberontak, "Aku tidak selemah itu. Lepaskan aku."
"Jangan bergerak. Aku akan tetap membawamu masuk ke rumah," ucap Wu Yanshi dengan tegas tanpa ragu-ragu.
Lin Feili mendongak melihatnya. Matanya begitu dalam dan terlihat tulus. Lin Feili menghela napas pelan dan tidak menolak lagi.