NovelToon NovelToon
Dua Hati Satu Cinta

Dua Hati Satu Cinta

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / CEO
Popularitas:386.5k
Nilai: 5
Nama Author: Jiriana

Setelah keluarganya bangkrut dan ayahnya meninggal, Olivia terpaksa bekerja di sebuah club malam demi membayar hutang mendiang ayahnya. Tidak disangka, di club itu dia bertemu kembali dengan pria bernama Vincent. Pria yang beberapa kali menolongnya, bahkan pernah menyelamatkan nyawanya tanpa sepengetahuannya.


Vincent penerus dari Wijaya Group, dibuat bimbang ketika gadis bernama Olivia masuk ke dalam kehidupannya. Pria yang masih terikat dengan masa lalunya itu mengalami dilema disaat cinta pertamanya kembali datang.

Dia harus memilih antara wanita yang kini pelan-pelan mengisi hatinya atau wanita dulu sangat dia cintai dan belum bisa dia lupakan hingga kini. Disaat dia sudah memilih, justru hubungannya terganjal restu dari ibunya.

Dia kembali harus memilih antara cinta atau restu. Jika dia memilih cinta, dia harus siap kehilangan segalanya dan jika dia memilih restu, dia harus menikah dengan wanita pilihan ibunya. Pilihan manakah yang akan Vincent ambil?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jiriana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertemu Orang Tua Vincent

Melihat Vincent masih diam dan tidak mau menjawab pertanyaan dari Frans, Reno memajukan tubuhnya ke depan lalu menatap Vincent dengan tatapan menyelidik. “Kau… tidak membu-nuhnya, kan?”

Axel langsung menoleh pada Vincent dengan wajah terkejut. “Kau membu-nuhnya, Cent?”

Vincent menatap satu persatu ketiga temannya itu dengan wajah tenang. “Belum.”

“Belum?” ulang Axel.

Itu artinya dia akan membu-nuhnya nanti.

“Aku hanya memberikannya sedikit pelajaran.”

Jawaban dari Vincent membuat Axel dan Frans terkejut, sementara Reno hanya tersenyum miring dengan wajah santainya.

“Apa saja yang sudah kau lakukan padanya? Membuatnya cacat, lumpuh, atau koma?” tanya Axel menggebu-gebu.

“Bukan aku yang melakukannya, tapi Edric.” Jawaban tidak spesifik dari Vincent membuat Axel menerka-nerka sendiri apa yang sudah Vincent lakukan pada Daren.

“Cent, kau sudah berjanji pada Olivia kalau kau tidak akan melukainya. Kalau dia tahu kau melanggar janjimu, apa dia tidak akan marah padamu?” timpal Frans.

Vincent melirik pada Frans dengan acuh tak acuh. “Aku memang berjanji pada Olivia kalau aku tidak akan melukai Daren dan aku menepati janjiku, karena yang melukainya bukan aku, tapi Edric. Lagi pula, aku hanya bilang tidak akan mencarinya saat Olivia menghentikanku kemarin malam, aku tidak pernah bilang kalau aku tidak akan mencarinya esok harinya, bukan?”

Melihat wajah santai Vincent membuat Axel bergidik. “Kau mengerikan sekali, Cent. Kau memang kejam.”

“Aku tidak akan mengusik orang, jika orang itu tidak membuat masalah duluan denganku.” Vincent berkata dengan sorot mata dinginnya.

Frans menghela napas halusnya mendengar itu. “Lalu di mana dia sekarang?”

“Tentu saja dia di rumah sakit. Di mana lagi? Kau pikir Edric akan berlaku lembut pada lawannya?” sahut Reno dengan senyum smirk.

Mereka semuanya tentu tahu bagaimana kemampuan bela diri Edric. Sekali diberikan perintah oleh Vincent untuk memberikan pelajaran pada seseorang, maka dia tidak akan berhenti sebelum lawannya tumbang atau sebelum Vincent menyuruhnya untuk berhenti.

“Apa orang tuamu tahu tentang ini?” tanya Frans lagi.

“Tentu saja tidak. Mana mungkin dia membiarkan orang tuanya tahu,” sahut Reno lagi.

“Kenapa kau yang menjawab? Memangnya Vincent tidak punya mulut sampai harus diwakili olehmu?” kata Axel dengan wajah kesal.

Reno terkekeh melihat kekesalan Axel padanya. “Lalu kenapa kalian masih bertanya padanya kalau sebenarnya kalian sudah tahu jawabannya,” jawab Reno santai.

Vincent yang sedari tadi diam akhirnya membuka suaranya. “Reno, apa kau sudah mengatur semua yang aku minta padamu?”

“Sudah. Aku sudah mengatur semuanya. Kau bisa mengeceknya sendiri nanti.” Reno kemudian bersidekap sambil menatap Vincent dengan seringainya, “lalu apa yang akan kau berikan padaku karena aku sudah membantumu?”

“Kau ini tidak tahu diri! Jasa Vincent lebih besar padamu. Kalau bukan karena bantuan Vincent, kau tidak mungkin menjadi seperti sekarang.”

Meskipun Reno berasal dari keluarga kaya sama seperti Axel dan Frans, tapi dia pernah berada di titik bawah saat perusahaan ayahnya bangkrut. Berkat bantuan dari Vincent, Reno bisa bangkit lagi hingga dia menjadi sukses dan bisa membangun perusahaannya sendiri.

Reno berdecih mendengar ucapan Axel. “Aku hanya bercanda. Kenapa kau jadi menganggap serius ucapanku?”

“Ren, ada satu hal lagi yang ingin aku minta kau lakukan untukku,” ucap Vincent dengan wajah serius.

“Apa itu?”

“Mendekatlah.” Reno memajukan tubuhnya ke depan lalu mendengarkan dengan seksama ucapan Vincent.

*****

Saat turun dari mobil Jimmy, Olivia tidak sengaja melihat Vincent sedang berdiri sambil menunduk di dekat pintu masuk club di temani oleh Edric. Untuk sesaat dia tertegun melihat penampilan Vincent malam itu. Dengan mengenakan kemeja putih yang lengannya di gulung sampai batas siku, celana kerja slim fit berwarna hitam dan tangan kiri memegang jas dan rambut yang dibiarkan sedikit berantakan, dengan beberapa helai rambut menjuntai di keninganya membuat penampilan Vincent malam ini terlihat sangat keren di mata Olivia.

“Aku akan menjemputmu lagi nanti.”

“Tidak usah, Jim. Aku naik taksi saja,” tolak Olivia dengan halus.

“Kau tidak boleh menolak. Terlalu berbahaya kalau kau pulang naik taksi.”

“Baiklah.”

Setelah mobil Jimmy meninggalkan club, Olivia menghampiri Vincent lalu menyapannya dengan sopan. “Selamat malam, Cent.”

Vincent mengangkat kepalanya setelah mendengar suara Olivia. “Malam ini tidak usah bekerja.”

Olivia sanga terkejut ketika Vincent meraih tangannya. “Kau harus ikut aku.”

“Mau ke mana?”

Vincent tidak menjawab pertanyaan Olivia dan justru menoleh pada Edric. “Telpon Nara dan bilang padanya kalau aku membawa Olivia.”

“Baik, Tuan Muda.”

Edric berjalan mengikuti Vincent yang sudah lebih dulu berjalan sambil menarik tangan Olivia. Dia menghubungi Nara sembari terus berjalan ke arah parkiran mobil.

“Kita mau ke mana, Cent?” Olivia kembali bertanya setelah mereka tiba di samping mobil Vincent.

“Temani aku sebentar.” Vincent membuka pintu belakang, “masuk.”

Melihat aura Vincent yang tidak ingin dibantah, Olivia terpaksa menuruti perkataanya dan masuk ke dalam mobil dengan patuh.

“Kita mau ke mana sebenarnya?” tanya Olivia lagi setelah Vincent duduk di sebelahnya.

“Menemui orang tuaku.”

Mata Olivia membelalak sempurna dengan kedua alis yang terangkat. “Kenapa aku harus menemui orang tuamu?”

“Mereka ingin bertemu denganmu,” jawab Vincent dengan wajah datar.

Olivia kembali terkejut. “Apa maksudmu mereka ingin bertemu denganku?” Olivia seketika merasa panik, “aku bahkan tidak mengenal orang tuamu. Kenapa mereka ingin bertemu denganku?”

Tiba-tiba pintu depan terbuka dan terlihat Edric masuk dan duduk di kursi kemudi.

“Saya sudah mengatakan pada nona Nara, Tuan Muda.”

“Bagus. Jalan sekarang.”

Mendengar itu, Olivia segera menghentikan Edric. “Tunggu dulu, Edric.” Kemudian Olivia menoleh pada Vincent, “Cent, jelaskan dulu padaku, kenapa orang tuamu ingin bertemu denganku?”

Siapa yang tidak terkejut saat mendengar orang tua Vincent ingin bertemu dengannya. Mereka bukan sepasang kekasih, Olivia juga tidak mengenal orang tua Vincent dan secara tiba-tiba mereka ingin bertemu dengannya. Semua orang yang ada di posisinya juga pasti dibuat terkejut.

“Nanti akan aku jelaskan.” Vincent kemudian menyuruh Edric menjalankan mobilnya segera.

“Kita mampir ke butik dulu,” ucap Vincent.

“Baik, Tuan Muda.”

Tiba di butik, Vincent langsung menarik Olivia masuk dan meminta pegawai butik untuk mencarikan dress yang cocok untuk Olivia. Sebuah dress berwarna hitam dengan panjang di bawah lutut menjadi pilihan Vincent saat pegawai butik menujukkan padanya.

“Cepat ganti bajumu dengan itu,” titah Vincent.

“Tapi, Cent…”

“Cepatlah.”

Olivia tidak membantah lagi, dia akhirnya masuk ke dalam ruangan ganti dengan wajah lesu dan kembali keluar setelah 5 menit kemudian.

“Bagaimana menurutmu?” Olivia bertanya pada Vincent dengan wajah ragu setelah dia keluar dari ruangan ganti. Dia berdiri di hadapan Vincent dengan perasaan tidak nyaman saat melihat Vincent menatapnya tidak berkedip.

“Cent, ini tidak cocok ya untukku?” Olivia kembali bertanya saat melihat Vincent nampak hanya diam dan tidak memberikan respon apapun, “aku akan menggantinya dengan yang lain kalau kau tidak suka.”

“Ehheeemm.” Vincent berdeham sebelum menjawab pertanyaan Olivia. “Jangan. Pakai itu saja.”

Selesai membayar, mereka keluar dari butik lalu kembali melanjutkan perjalanan. Dia dalam mobil, Olivia terlihat membanahi riasan wajah serta merapihkan rambuntya. Vincent sempat melirik pada Olivia sebentar, kemudian kembali menatap ke depan dengan wajah datarnya.

Tiba di mansion orang tuanya, Vincent tidak langsung mengajak Olivia turun, tapi dia mengajaknya untuk berbicara sebentar. “Liv, kau cukup temani aku. Jangan bicara apapun, meskipun orang tuaku bertanya padamu. Biar aku saja yang menjawab pertanyaan mereka.

Olivia mengangguk. Tiba-tiba tangannya berkeringat dan menjadi dingin saat membayangkan akan bertemu dengan orang tua Vincent. “Tapi untuk apa aku bertemu dengan orang tuanmu.”

“Aku akan memperkenalkanmu sebagai calon tunanganku.”

Bersambung….

1
anikbunda lala
vincent kok koyo simbok e thor
anikbunda lala
sengit aku thor kok dadi koyo ngene
anikbunda lala
thor .... piye to iki
anikbunda lala
simbok egois
anikbunda lala
iiihhhh gemes banget aku sama vincent
Taty Hartaty
pasti perempuan yg sama jg yg disukai Vincent
Edah J
vote untuk ka author Ana😘
Edah J
Terimakasih untuk karya kereen nya kak author 👍👍😘
ku seduh kopi untuk ka Author Ana😘sehat sehat ya kak😘
Edah J
Akhirnya happy ending 😘😍
cerita yg menguras segala rasa
saking bagusnya nih novel👍👍👍
selalu menunggu ka author bikin karya baru lagi di sini😘
Edah J
cerita yang mengharu biru👍👍👍
semua rasa tertuang di sini
paket komplit pokoknya
seperti Nano Nano😁
Edah J
Nah gitu dong👍
damai itu indah dan menenangkan🤗
hidup senang jiwa pun tenang😘
iya kan 😉
Edah J
Cent itu Olivia nya lagi ngidam😘
enak ya kalau orang kaya
tinggal ini itu
tinggal perintah😉🤗
Edah J
Untuk saat ini dunia Olivia terasa indah 🤗😘
semoga kedepannya lebih indah lagi semakin indah dan berwarna😘
Edah J
sok lah gasskeun Cent👍
biar debay cepat hadir 😘
Edah J
Hadeuhhh....masih aja buat kesepakatan🙄🤦
itu nyonya meneer
sabar ya Liv
Edah J
Ya ampuun,,,, ternyata banyak sekali hama wereng di sekitar mu Liv 🙄🤦
Edah J
Rasa pahit sudah,
manis baru saja di rasa
mungkin sekarang rasa asin sedikit ya😉✌️
Edah J
Kalau honeymoon memang
seperti itu musim musim nya
bikin sesuatu😁😁✌️✌️✌️
Edah J
Suka dan senang dengan kebahagiaan mereka 😘😍😍😍
Edah J
Sok Cent kurung aja Olivia nya
biar g bisa lari"dan jalan"😁😉✌️✌️✌️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!