Mengejar Cinta Istri Yang Kabur

"Mah bangun mah, kenapa mamah tidak menjawab Kai." Air mata Kaisar menetes begitu saja.

"Kai." Marwan datang dan langsung memeluk Kaisar.

"Ikhlaskan mamah mu nak, agar dia tenang di sana." Ucap Marwan, yang masih dengan posisi memeluk Kaisar.

"Apa maksud kakek?"

"Kai, mamah Melissa sudah meninggal, tolong ikhlaskan nak." Suara Marwan bergetar, karena menahan tangisannya.

"Tidak! Mamah hanya tidur kek, dan sebentar lagi mamah akan bangun."

Beberapa jam lamanya, Kaisar masih setia duduk di samping Melissa. Ia berharap mamah nya akan membuka mata dan memeluknya.

"Kai, ayo kita antarkan mamah Melissa ke tempat peristirahatan terakhirnya." Yuda, yang kini coba membujuk Kaisar agar Kaisar mau merelakan Melissa, di bawa ke pemakaman. Karena Kaisar bersikukuh bahwa Melissa akan kembali bangun, tidak ada yang boleh menyentuh mamahnya itu apa lagi membawanya ke pemakaman.

Akhirnya, dengan bujukan dan nasehat yang Marwan ucapkan pada Kaisar, Kaisar merelakan Melissa di bawa ke tempat peristirahatan terakhirnya.

Kaisar tidak lah menangis, hanya air matanya saja yang mengalir dengan sendirinya. Tapi sangat jelas terlihat di wajahnya, bahwa ia amat sangat merasakan kesedihan yang luar biasa, hatinya benar-benar hancur ketika tubuh Melissa di turunkan di liang lahat.

Beberapa Minggu setelah kepergian Melissa, Kaisar selalu mengurung diri di kamarnya. Ia tidak mau bicara dengan siapapun, tatapannya kosong. Dan kadang-kadang ia histeris. Sepertinya Kaisar mengalami depresi berat setelah di tinggalkan mamahnya. Kaisar sering melakukan hal-hal ekstrim yang bisa membahayakan orang lain dan dirinya. Ia sering mengamuk dan pernah melakukan percobaan bunuh diri, dengan cara menyayat pergelangan tangannya.

Karena sangat khawatir dengan kondisi cucunya, Marwan membawa Kaisar ke psikiater. Dan dokter mengatakan, bahwa kesehatan mental Kaisar terganggu, yang mengharuskan Kaisar menjalani, pengobatan dan terapi.

Tok ..... Tok .. tok ....

Julia mengetuk pintu kamar Kaisar.

"Kai!" Julia mendorong pintu itu, dan karena tidak di kunci, Julia bisa langsung masuk ke dalam kamar Kaisar.

Julia melihat Kaisar tengah terduduk di lantai, sambil menekuk kedua lututnya, sambil menatap foto Melissa.

Julia duduk di samping Kaisar, dan mengusap lembut rambutnya.

"Kai, jika mamah mu tidak sakit, pasti mamah mu masih hidup dan saat ini sedang berada bersama kita. Dan kamu tau Kai, siapa yang menyebabkan mamah mu sakit? Yuda dan Larasati." Ucap Julia.

Kaisar mulai merespon perkataan Julia.

"Kai, jika papah mu tidak menikahi Larasati, pasti mamah mu tidak akan sakit-sakitan. Papah mu menghianati mamah mu, bahkan mereka sampai memiliki Farel dari hubungan gelap papah mu dengan wanita itu, yang diam-diam mereka lakukan di belakang mamah mu, hingga akhirnya papah mu memilih menikahi selingkuhannya itu, dan melukai hati mamah mu."

Kaisar menatap lekat Julia.

Dan Julia menggerakkan tangannya, menuntun Kaisar keluar dari kamarnya.

"Lihat itu Kai! Mereka sangat terlihat bahagia bukan, tanpa peduli dengan sakit hati dan kesedihan yang kamu rasakan saat ini." Ucap Julia.

Kaisar menatap pemandangan di bawah sana, di sebuah ruang keluarga, Yuda dan Larasati sedang bercengkrama penuh kehangatan, dengan kedua anaknya, Farel dan Luna.

Kaisar mengepalkan tangannya, hatinya panas bagian kobaran api yang membara.

Dan semenjak saat itulah Kaisar sangat membenci, Larasati Farel bahkan Yuda papahnya sendiri.

Ia selalu menganggap bahwa mereka lah penyebab Melissa jatuh sakit hingga meninggal dunia.

Kesehatan mental Kaisar semakin memburuk, ia selalu melakukan hal-hal ekstrim, yang membahayakan dirinya sendiri dan orang lain. Ia sangat sulit di dekati.

Larasati selalu mencoba lebih dekat dengan Kaisar dan menghiburnya, tapi itu hanya makin membuat Kaisar murka.

Ini lah yang terjadi pada Kaisar, pasca di tinggalkan Melissa wanita yang paling dia sayangi.

Jhon, Bi Lilis dan Marwan, ke 3 nama inilah yang bisa Kaisar percayai. Sementara Julia selalu mengendalikan pikiran Kaisar, agar terus membenci Larasati dan Yuda.

Bertahun-tahun lamanya, Kaisar menjalani pengobatan, dan dukungan dari orang-orang yang ia percayai. Hingga akhirnya kondisinya mulai membaik, dan lebih bisa mengontrol emosi nya.

Di saat ini lah, Julia mengenalkan Kaisar pada seorang gadis cantik dan anggun, bernama Anggelina.

Anggel pandai mengambil hati Kaisar, hingga seiring berjalannya wakta mereka saling jatuh cinta.

Kaisar Sangat menyayangi Anggel, apapun akan ia lakukan untuk gadis itu, bahkan Kaisar tak mengindahkan Marwan yang tak merestui hubungan mereka.

Hingga pada akhirnya Anggel kembali meninggalkan Kaisar, membuat luka lama di hati Kaisar, kembali terbuka.

Tapi karena dukungan dan kasih sayang yang di berikan orang-orang terdekatnya. Membuat Kaisar tak sampai mengalami kejadian buruk seperti di tinggal Melissa dulu.

Tapi mungkinkah Kaisar kembali ke masa terburuknya, pasca di tinggalkan Lisa, wanita yang tanpa ia sadari, bahwa ia sangat mencintai dan menyayangi Lisa.

~FLAS BECK OF~

"Cepat antarkan aku bertemu Kaisar." Ucap Marwan, pada Jhon.

"Baik tuan."

********

"Aku tidak terima di perlukan seperti ini, sungguh aku akan membalas semua perbuatan mu pada ku Kaisar." Ucap Anggel, yang sedang membersihkan diri, di bawah guyuran shower.

Anggel sudah di bebaskan oleh Jhon, dengan beberapa syarat. Tapi sepertinya Anggel tidak akan mengindahkan ancaman Jhon. Karna kini ia menyimpan dendam pada Kaisar.

************

Marwan menemui Kaisar, ia memeluk cucu kesayangan itu dengan penuh kasih.

"Maafkan kakek Kai."

"Tidak, kakek tidak salah. Akulah yang bersalah, Lisa pergi meninggalkan ku dan aku mengingkari janji ku pada kakek. Maafkan aku kek " Kaisar menjatuhkan dirinya, memeluk kaki Marwan.

"Lisa pergi kek. Lisa meninggalkan ku, padahal aku selalu berusaha menjadi yang terbaik untuknya. Sama seperti dulu aku selalu menjadi yang terbaik untuk mamah. Tapi kenapa mereka malah meninggalkan ku kek. Aku salah pada Lisa kek, aku bersalah padanya." Racau Kaisar. Sambil terus mencekam kaki Marwan.

"Kai, sudahlah. Lupakan semuanya, jika kau masih berjodoh dengan Lisa, suatu hari nanti pasti kalian akan di permukaan kembali, percayalah pada Kakek."

********

Kaisar kembali menjalani kehidupannya seperti biasa. Tapi ia tetap mencari keberadaan Lisa, kerinduan dan rasa kehilangan yang ia rasakan, berubah menjadi sebuah ambisi, dan kemarahan terhadap Lisa.

~~

~~

~~

**************

Waktu terus berjalan.

Hingga.

~4 tahun kemudian.~

"Farel, kamu pergi ke desa ini, papah serahkan pada mu proyek yang ada di desa itu." Titah Yuda. seraya menyerahkan berkas-berkas dari tangannya.

"Tapi pah, desa itu sangat terpencil. Aku tidak akan betah tinggal di sana." Tolak Farel.

"Tidak ada tapi-tapian, kamu harus tetap pergi kesana." tegas Yuda.

Farel mengambil berkas-berkas itu dengan terpaksa.

...****************...

Di desa.

"Sayang, Mamah berangkat bekerja dulu ya. Kamu sama nenek Darmi dulu di sini." ucap Yuna, pada anak lelaki yang ada di gendongannya.

"Tapi Alga mau ikut mah." Jawab anak lucu itu, dengan suara cadelnya.

"Tidak bisa sayang, eeemm .... bagaimana kalau besok, Mama ajak Arga maen ke kolam ikan milik pak Dadang. Besok kan Mamah libur."

"holeeee ..... Alga mau mah, nanti Alga boleh tangkap ikan nyakan?" Tanyanya dengan antusias.

"Boleh dong."

"Tapi pelginya sama om Filman ya mah?"

"Baiklah. nanti Mamah coba ajak om Firman."

"Holeeee ... Ya sudah cepat mamah belangkat kelja."

"Siap anak mamah yang Tampan." ucap Yuna seraya mencium pipi Cubi anaknya itu.

"Bude Darmi, aku titip Arga ya?"

"Iya Yuna. kamu hati-hati ya."

Setelah menyalami bude Darmi, ia segera berlalu menggunakan motor maticnya. menuju klinik.

*************

Di kantor.

Tok... tok ...

"Masuk!"

"Maaf tuan, ada yang ingin bertemu dengan anda?" Tanya seorang karyawan, pada Kaisar.

"Jika soal pekerjaan, suruh temui Jhon saja." Jawab Kaisar.

"Maaf tuan Kai. Tapi tuan Jhon sedang tidak ada di ruangannya, beliau sedang ke kantor tuan Yuda."

"Ya sudah kau saja yang urus. Saya sedang sibuk."

"Tapi tuan. Mereka datang bukan soal urusan pekerjaan, tapi ada urusan lain tuan."

"Mereka?" Tanya Kaisar.

"Iya tuan. Mereka yang ingin menemui anda 2 orang wanita. Katanya mereka masih Keluarga tuan Kaisar."

🌹🌹🌹🌹🌹🌹

**Terimakasih sudah mau membaca cerita saya 🙏

minta dukungannya ya🤗🤗🤗**