"Segera tangkap dia,aku tidak ingin pernikahan ini gagal!"Ucap seorang laki-laki paruh baya dengan stelan jas hitam dan sangat rapi.
"Tapi tuan saya sudah berusaha nona Sena telah kabur bersama seorang laki-laki."Ucap seorang yang seperti nya adalah pesuruh dari laki-laki berpakaian rapi tadi.
Laki-laki paruh baya itu terdiam wajah nya memerah menahan amarah yang saat ini sedang ia rasakan.
Penasaran kan sama ceritanya hehe ayo ikuti kisah-kisah selanjutnya dari novel author yang kesekian ini, semoga suka ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33
Sementara itu di sisi lain.
"Ma, kenapa mama diam saja?"Tanya anak perempuan yang tadi membeli bunga di toko tempat Zia bekerja.
"Tidak sayang,tapi mama bingung, lihat lah wajah nya terlihat mirip dengan papa mu Nevan ."Ucap wanita tersebut menatap anak nya.
"Emm,aku bahkan baru ingin mengatakan hal itu kepada mu ma."Jawab Nian kepada mama nya.
Ya anak perempuan itu adalah Nian, anak dari Nevan Ardiwinata dengan Ariana.
"Rambut nya, kulit nya senyum nya terlihat sangat mirip bukan?"Ucap Ariana kepada Nia putri nya.
"Iya ma, apa sebaiknya kita bilang ke papa?"Tanya Nian kepada mama nya.
"Setelah pulang dari sekolah mu mama akan bertemu papa."Ucap Ariana sambil tersenyum.
"Oke ma."Ucap Nian dengan raut wajah bahagia.
Keluarga Ardiwinata adalah keluarga kaya di kota (K), mereka memiliki saham di berbagai perusahaan, Nevan Ardiwinata adalah anak pertama dari keluarga tersebut, dan ia memiliki satu orang adik perempuan namun adik nya itu telah hilang sejak lama, karena insiden kecelakaan keluarga Ardiwinata saat ingin pergi berlibur mobil mereka jatuh ke ke jurang, dan kedua orang tua mereka meningal di tempat sementara Nevan masih berusia tiga tahun dan seorang bayi perempuan yang di peluk oleh sang mama yang baru berusia sekitar lima bulan.
Nevan dan adik nya selamat namun Nevan sempat mengalami koma beberapa bulan namun setelah ia terbangun dari koma nya ia tidak tau di mana sang adik berada, ia di asuh oleh nenek dan kakek dari keluarga papa nya dan setelah ia tumbuh dewasa ia pun mengambil alih semua aset dan kekayaan almarhum papa nya, setelah itu menikah dengan Ariana dan memiliki seorang anak perempuan bernama Nian.
Kantor Nevan grup.
"Mas Nevan."Ucap Ariana sambil berjalan masuk ke dalam ruangan kerja Nevan.
"Di mana Nian? Apa acara di sekolah nya sudah selesai?"Ucap Nevan kepada istri nya.
"Udah kok mas."Jawab Ariana sambil duduk di sofa dekat ruangan tersebut.
"Dan kau bagai mana? Apa tidak ke kantor hari ini?"Tanya Nevan sambil tetap fokus pada pekerjaan nya.
Ariana juga bekerja di perusahaan ayah nya, karena bagi nya diam di rumah itu membosankan meskipun memiliki banyak uang dan Nevan pun mendukung keputusan sang istri agar dirinya tak merasa di Kurung di dalam rumah.
"Awal nya begitu, namun ada hal penting yang harus aku bicarakan kepada mu mas."Ucap Ariana mulai serius menatap suaminya yang sedang asik bekerja.
Mendengar hal itu Nevan berdiri dari duduknya dan berjalan menghampiri Ariana kemudian duduk di samping nya.
"Sayang,ada apa? Tidak biasanya kau meningal kan kantor mu seperti ini,ayo katakan apa yang ingin kau katakan."Ucap Nevan sambil memegang tangan istri nya itu.
"Aku melihat seorang perempuan cantik,dia sangat cantik."Ucap Ariana dengan lucu nya menatap wajah suaminya.
Ariana memegang kedua pipi Nevan, menatap mata Nevan, memegang rambut nya dan sebagainya membuat sang suami kebingungan dan sangat risih dengan tingkah aneh sang istri.
"Sudah-sudah sayang hentikan apa yang kau lakukan pada ku? Dan apa maksud mu dengan menemukan seorang wanita?"Ucap Nevan memegang lembut tangan Ariana.
"Wanita itu persis seperti dirimu, sangat mirip, kulit nya putih, lembut mata nya juga seperti mata mu."Ucap Ariana lagi.
"Apa? Benar kah? Di mana kau menemukan nya?"Tanya Nevan kaget.
"Di toko bunga langganan kita mas,dia seperti nya bukan orang asli sini jawab Ariana menatap Nevan.
Nevan juga bukan orang asli di kota (K) ia memindahkan usahanya ke kota (K) saat setelah menikah dengan Ariana.
"Apa aku bisa bertemu dengan nya? Aku merasakan rasa penasaran yang luar biasa."Ucap Nevan kepada istri nya.
"Jangan kan dirimu,mas apa mungkin dia adik kandung mu yang hilang? Dan kau tau Nian sangat menyukai dirinya,dan sepanjang jalan ia terus membicarakan tentang wanita itu dan aku yakin hal ini terjadi karena ikatan batin."Ucap Ariana yang sudah tau silsilahnya keluarga Nevan.
Ariana wanita yang cukup baik, selama ini ia selalu mendampingi Nevan dengan tulus, ia juga selalu pasang bahu saat suaminya mengeluh karena tidak berhasil menemukan sang adik yang selama ini ia cari.
Nevan sering mendapatkan mimpi dari almarhum orang tua nya jika ia harus mencari adik nya karena adik nya hidup dengan begitu banyak masalah, dan kedua orang tua Nevan selalu mengharapkan Nevan bisa membantu sang adik.
"Malam ini,aku ingin kita ke toko bunga tersebut, namun jangan gegabah, karena aku tidak ingin ada orang yang mengaku-ngaku dia adiku jika kita langsung menceritakan tentang ini kepada nya."Jawab Nevan bijak.
"Lalu, maksud mu kita harus menyelidiki nya terlebih dahulu?"Tanya Ariana pintar.
"Iya, semua butuh bukti,dan aku tidak ingin salah mengenal adiku."Ucap Nevan sambil mengelus rambut Ariana.
"Baik lah,aku mengerti,dan aku akan membantu mu."Jawab Ariana yang kemudian memeluk erat tubuh suaminya.
Sementara itu di sisi lain.
"Zia, apa kah aku boleh bertanya padamu nak?"Tanya nenek pemilik toko bungga tersebut.
"Ada apa dengan pengelihatan mu? Apa kau sudah buta sejak lahir atau ada kecelakaan yang menyebabkan mu menjadi seperti ini nak?"Ucap Nenek tersebut.
"Hmmm, aku sudah buta dari lahir nek."Jawab Zia berbohong karena tidak ingin orang tau jika ia mengorbankan matanya demi orang yang ia sayangi.
"Ah benar kah? Kalau begitu maaf kan pertanyaan nenek."Ucap Nenek tersebut mengelus punggung Zia merasa iba.
"Tidak apa nek,aku bahkan merasakan jika nenek memiliki kepedulian terhadap diriku."Jawab Zia sambil tersenyum manis
Mereka pun kembali melanjutkan pekerjaan mereka.
Malam harinya.
Sebuah mobil mewah berhenti tepat di depan toko bungga milik nenek dan kakek tempat Zia bekerja.
"Permisi."Ucap Ariana yang baru keluar dari mobil nya dan langsung menghampiri nenek pemilik toko yang sedang menyapu lantai tokonya.
"Ah,iya nyonya Ariana?"Ucap nenek tersebut.
"Iya, nek ini aku, apa Zia nya ada?"Ucap Ariana kepada sang nenek.
"Zia? Dia hanya bekerja siang, saat pukul lima dia sudah aku ijin kan untuk pulang beristirahat,ada apa?"Ucap nenek tersebut kepada Ariana.
"Apakah kau tau di mana alamat nya?"Ucap Nevan mendahului Ariana.
"Alamat nya? Sebentar aku ingat-ingat dulu, aku tidak pernah menanyakan alamat nya, namun dia tinggal di komplek (B) dekat sini."Ucap nenek tersebut.
"Astaga."Ucap Nevan terlihat kesal.
Nevan benar-benar tidak sabar untuk bertemu dengan perempuan bernama Zia tersebut.
Bersambung ....