NovelToon NovelToon
CHASING YOU IN THE RAIN

CHASING YOU IN THE RAIN

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Zoe.vyhxx

Haii…
Jadi gini ya, gue tuh gay. Dari lahir. Udah bawaan orok, gitu lho. Tapi tenang, ini bukan drama sinetron yang harus disembuhin segala macem.
Soalnya menurut Mama gue—yang jujur aja lebih shining daripada lampu LED 12 watt—gue ini normal. Yup, normal kaya orang lainnya. Katanya, jadi gay itu bukan penyakit, bukan kutukan, bukan pula karma gara-gara lupa buang sampah pada tempatnya.
Mama bilang, gue itu istimewa. Bukan aneh. Bukan error sistem. Tapi emang beda aja. Beda yang bukan buat dihakimi, tapi buat dirayain.
So… yaudah. Inilah gue. Yang suka cowok. Yang suka ketawa ngakak pas nonton stand-up. Yang kadang galau, tapi juga bisa sayang sepenuh hati. Gue emang beda, tapi bukan salah.
Karena beda itu bukan dosa. Beda itu warna. Dan gue? Gue pelangi di langit hidup gue sendiri.
Kalau lo ngerasa kayak gue juga, peluk jauh dari gue. Lo gak sendirian. Dan yang pasti, lo gak salah.

Lo cuma... istimewa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zoe.vyhxx, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

windu

Malam itu, rumah Anvita terasa lebih sunyi dari biasanya. Jam dinding berdetak pelan. Suara jangkrik di luar jendela terdengar seperti efek suara film thriller.

Anvita duduk di sofa, menatap pintu. Sejak semua cerita itu, ia tak bisa tidur. Kepalanya penuh tanya. Siapa sebenarnya pria misterius itu? Apa benar Windu sudah kembali?

Tiba-tiba…

Ding-dong...

Bel pintu berbunyi. Jam menunjukkan pukul 00:47.

Anvita terlonjak. Tangannya gemetar.

“Siapa yang ngebel tengah malam?”

Ia mendekat pelan. Menengok dari jendela samping. Kosong!!

Tidak ada siapa-siapa. Jalanan sepi. Hanya bayangan tiang listrik dan lampu taman.

Ding-dong... Sekali lagi.

Pelan-pelan, Anvita membuka pintu...…dan di depan tergeletak sebuah kotak kecil berwarna hitam.

Tanpa nama. Tanpa catatan. Hanya... ada cap sidik jari. Itupun tidak terlalu kentara.

Dengan cepat ia menutup pintu dan memastikan tidak ada yang terbuka dari celah manapun.

Ia takut kalau windu sampai nekat seperti kejadian masa lalu.

......................

.

.

.

Malam itu jeevan mendapat kabar kalau rumah kekasihnya sedang diintai oleh windu dan bawahannya. Menurut telepon dari anvita dan laporan dari bawahannya, windu belum sampai memberikan bukti fisik kemunculan dari dirinya sendiri, dan dapat dipastikan kalau ia masih belum mengetahui kalau kian sudah aman dibawah pengawasan Jeevan.

Kini jeevan, darel dan azel sudah berkumpul di ruang kerja tepat disamping kamar utama tempat kian yang tengah tertidur. Jeevan menempatkan semuanya disisi kekasihnya. Cukup untuk selalu disisinya. Tidak lebih.

“ besok kasih tahu bian untuk kembali ke indonesia. Dan suruh dia mengelola beberapa hal yang sudah saya siapkan.”

Darel dan azel mengangguk.

“ suruh mereka menjaga rumah itu dari jauh. Jangan sampai windu mengetahui langkah kita”

Mereka sedang sibuk memecahkan masalah yang sedang memyelimuti seluruh kegelisahan . Salah satunya apa yang mereka dapatkan kemarin

Jeevan duduk termenung menatap langit malam yang cerah melalui balkon. Sedangkan darel sibuk mencari beberapa referensi buku yang akan digunakan untuk pembelajaran kian selanjutnya. Azel sibuk mengotak atik laptop untuk mengetahui pergerakan perusahaan lain yang berusaha mengusik perusahaan utama milik jeevan.

Jeevan menatap darel yang entah mengapa malah membawa setumpuk buku berdebu dari perpustakaan mansion melalui jalur rahasia. “ jangan terlalu banyak. Cukup 3-4 buku dalam sehari. “

“ aku cuma misahin aja bang. Takut dia tiba tiba dateng ke perpustakaan terus nemu kisah buku percintaan abang kan jadi gaasik”

“ memangnya ada buku konyol seperti itu?”

“ hehe. Kali aja”

Tiba tiba telepon rumah berdering .

Jeevan mengangkat namun belum ada kata kata ataupun suara yang keluar. Bahkan darel dan azel tiba tiba saja menghentikan aktifitasnya spontan terdiam

“ khm khm.. halo calon menantuku. Apakah kau baik baik saja setelah memaksa menerobos masuk kedalam ruanganku?

Seketika darah Jeevan mendidih. Matanya menyipit. Rahangnya mengeras.

Windu!!

“ apa yang sedang dibicarakan pak tua ini? Ruangan apa?” Tanya jeevan terkekeh

“ pasti antek antekmu yang meledakkan dengan sengaja. ditempat ini siapa yang lebih nekat dibanding dirimu? Dasar monster” windu menekan suaranya sedikit lebih dalam

Jeevan menggerakkan tangannya memberi isyarat azel untuk melacak saluran telepon.

Dengan sigap azel langsung menggerakkan jemarinya untuk melacak sesuatu.

Darell perlahan menutup jendela kamar agar tak ada satu pun suara yang mengganggu pembicaraan mereka .

Dari ujung telepon, suara Windu berubah menjadi lebih gelap. Penuh kebencian. “ dengarkan aku tuan ghava . Disudut manapun kau menyembunyikan anakku. Tak akan kubiarkan kau mendapatkan restuku. “ ancam windu

“ hahahahahah… hahahahahaha” jeevan tertawa terbahak bahak. Tawa itu bergema di seluruh ruangan. Membuat bulu kuduk berdiri. Bahkan Azel sempat melirik khawatir.

Entah mengapa mendengarkan windu yang mengklaim kian sebagai anaknya seakan ia mengatakan bahwa dirinya adalah orang tua yang selalu ada disisi kian.

“ hahahah.. ups. Khm . Maafkan tawa lepas atas perkataanmu yang konyol . Tapi maafkan aku. Biarkan aku bertanya serius. Haruskah aku membeli label orang tua palsu dan meminta sidik jarimu saat menikahi putramu? Hahahahaha”

“ bangsatt!!!”

“ ohho.. sepertinya kau ayah yang palsu. Aku tidak pernah mendengar anakmu mengumpat. Apalagi istrimu. “

Jeevan menunduk dengan tatapan tajam seakan ia tengah menatap windu didepannya “ dengarkan aku baik baik bajingan sialan!!! Cepat atau lambat. Setinggi apapun yang sedang kau bangun dan kau lindungi, secepat itulah kehancuran dan keruntuhan berada tepat didepan matamu melalui kedua tanganku sendiri. “ ancam jeevan mematikan

Perkataannya tidak pernah main main.

“ dan satu lagi. Jangan sampai kau menyentuh sedikit saja udara yang sama dengan kekasihku. Atau “ jeevan menjeda kata katanya “ … hahaha.. ahh sepertinya aku tidak perlu menggertak orang yang tubuhnya sudah gemetar sampai ujung jempolnya bahkan terdengar sampai sini. “

“ kurang ajar.!! Pantas kau didepak oleh rhaga .. “

“ pfftt.. kau mau menggerogoti sisa makananku dikakinya? Silahkan saja. “ ejek jeevan

“ bukankah sampah sepertimu memang suka mengais hak milik orang lain?” lanjutnya

“ bye ayah windu yang sangat terkasih . Dengan sangat patuh Aku meminta restumu .. hahahah”

Tut.. windu segera mematikan telepon secara sepihak.

Azel segera mendekat kearah jeevan. “ sesuai dugaan kita bang. Windu menggunakan akses telepon lokal dengan nama tuan singh. Dan sekarang dia sedang di india. Industri kecil milik ayahmu” azel menjelaskan secara jelas dan singkat

Jeevan berpikir keras. Ia sedikit mengernyit “ kita cari titik koordinat dulu tepatnya siapa yang sedang mematai rumah kian . “ jelas jeevan bersedekap.

“ tuan singh? Bukankah dia dari keluarga kepolisian? Kenapa dia bekerja sama dengan windu? Bukan dengan pak rhag- ..”

“Pengkhianatan… selalu datang dari tempat yang paling tidak kau duga. Tapi satu hal yang pasti…”

Ia menatap ke luar jendela, penuh tekad.

Tok tok tok

Darel menghentikan omongannya. Tumben sekali pintu ruang kerja jeevan malam malam diketuk.

Ketukan di pintu ruang kerja Jeevan terdengar pelan, lalu menjadi lebih keras.

BRAK!! BRAK!! BRAKK!!

“ om gantengg..” panggil kian dari seberang balkon. Ia memukul jendela kaca agar terdengar sampai ditelinga jeevan.

Sebuah suara cempreng tapi manja terdengar dari seberang balkon. Kaca jendela bergetar ketika seseorang memukulnya dari luar. Darel dan Azel langsung menoleh bersamaan.

“ dia belum tidur?” Tanya darell heran

Ia membuka jendela “ kamu belum tidur bocah?” Tanya darell yang membuka sedikit celah.

“ kebangun . Mau ambil minum. Tapi pas liat jam. Om ganteng belum dikamar” jawabnya sambil mengucek mata.

“ dia gak ada disini” azel ikut menutupi setengah fakta.

“ masa sih. Tapi tadi dia pamit kesini kok” Kian tetap bersikeras sambil cemberut sedikit. Ada nada polos tapi curiga di suaranya.

“ lupa kali. Kita cuma berdua disini. Sana bobok lagi maniess” goda azel sambil mengerlingkan mata.

Jeevan dengan sangat pelan keluar menyelinap melalui pintu rahasia.

“ kian” panggil jeevan yang sudah mengacak rambutnya dan berganti pakaian.

"Sayang" panggil Jeevan lagi dengan suara berat dan pelan, seperti gumaman penuh kasih tapi berisi bara yang tersembunyi.

“ tuh .. itu om gantengmu disana” tunjuk darell menggunakan dagunya.

Kian menoleh girang” oh iya.. makasih om”

“ om? Not om. Panggil kakak. Kakak darel “ tegas darel

“ aku juga. Kak azel” azel ikut ikutan

“ khm khm” jeevan berdehem sedikit keras

“ mampus!! Posesifnya keluar lagi” lirih azel.

“ udah sana. Bye manis” azel segera menutup jendela rapat dan menarik darell agar gajinya tidak terancam lagi.

.

.

.

......................

Di balkon, Jeevan dan Kian kini berdiri berhadapan dalam cahaya remang bulan. Angin malam menyapu halus rambut mereka. Kian berjalan perlahan, langkahnya ringan sambil menatap Jeevan dengan senyum yang mengembang.

“ darimana ?” Tanya kian yang tengah berjalan pelan sambil tersenyum

“ kamu gak pake celana?”

“ siapa? Aku? Pakek .. nih” tunjuk kian sedikit melorotkan celananya

Ohh shittt!!! Tahan jeevan.

Matanya sempat berkedip cepat. Kenapa setipis itu? Apa setiap hari dia tidur begini? Sejak kapan?

Sepertinya setiap hari jeevan selalu meneliti seluruh tubuh kian.

Sekilas, Jeevan merasa otaknya hampir meledak. Tapi tetap mencoba menjaga ekspresi datarnya. Meski dalam hati, ia tahu... ia selalu memperhatikan. Setiap hari. Gerak tubuh Kian. Pilihan bajunya. Kebiasaan kecilnya. Bahkan detil seperti bagaimana ia menyisir rambut atau berapa lama ia menatap langit-langit sebelum tidur.

Fuck!! Jeevan harus menahan nafsunya sampai seperti ini??

.

.

.

.

...****************...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!