Saat pulang kerja Eliza Fadiyah dan temannya Laila mendapati sebuah kecelakaan tunggal di jalan yang akan ia lewati. Ia melihat sebuah mobil hilang kendali berguling menabrak pembatas jalan.
Tak seorangpun yang berani mendekat karena mobil itu mulai tersulut api dan kemungkinan akan meledak.
"Za, loe mau ngapain....??" teriak Laila tak di hiraukan Eliza yang berlari cepat menuju mobil itu.
Eliza menolong dan menyelamatkan pengemudi mobil itu yang tak lain adalah Rayhan Syarif pengusaha ternama dan terkaya di kota itu.
Rayhan Syarif tak sadarkan diri beberapa hari di rumah sakit.
"Eliza...." Itulah kata pertama yang keluar dari mulut Rayhan saat sadarkan diri.
"Dimana.....dimana gadis penyelamatku....!!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ƙɧąŋʑą, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 12
Pukul 4 sore. Di dalam ruang meeting sudah terlihat semua para karyawan bagian pemasaran dan produksi yang sudah bersiap-siap mengikuti meeting dadakan. Termasuk Eliza ada di dalamnya sedangkan Laila yang tidak bisa hadir karena sedang tugas di luarpun menyerahkan tugasnya pada Eliza.
"Ada apa sebenarnya, kenapa ada meeting dadakan?" Itulah pertanyaan yang di pikiran semua karyawan kecuali Eliza, Karena Eliza gadis yang cerdas dengan melihat semua laporan berkas pekerjaannya, berkas Laila, ditambah lagi laporan berkas pekerjaan Erny ia sudah bisa mengetahui masalah apa yang di alami perusahaan ini.
Eliza gadis yang cerdas, bisa di bilang kecerdasannya di atas rata-rata tapi tetap manusia tidak luput dari kekurangan sehinggga kepolosan serta sedikit o'on melengkapi hidupnya sebagai kekurangan.
"Assalamualaikum. Selamat sore semuanya" Ucap Rayhan baru masuk ke ruang meeting di ikuti Reno di belakangnya.
"Wa'allaikum salam. Selamat sore juga Pak Rayhan" Jawab semua karyawan seirama.
Rayhan duduk di kursi yang sudah di sediakan khusus untuk presedir dan Reno sebagai asisten ada di sebelahnya. Rayhan menatap seluruh karyawan yang ada diruangan. Pandangannya seketika berhenti pada seorang karyawan yang menggunakan masker, tentu saja itu adalah Eliza.
Tenang Za tenang....bersikaplah biasa, jangan gugup.... Ayo semangat. Guman Eliza dalam hati menyemangati dirinya sendiri karena sadar mendapat tatapan dari Rayhan.
"Oke, to the point saja. Kali ini saya sengaja mengadakan meeting dadakan karena saat ini perusahaan kita sedang mengalami sedikit masalah. Melihat laporan yang masuk, apa ada yang bisa menjelaskan kenapa akhir-akhir ini jumlah produksi barang kita menurun sehingga tidak mencapai target" Rayhan melihat semua karyawan meminta penjelasan. Semua karyawan terdiam dan saling menatap satu sama lain. kecuali Eliza yang terlihat sedang sibuk membolak-balik berkas yang dipegangnya.
Tatapan Rayhan seperti mengintimidasi pada semua karyawannya. Rayhan adalah sosok pemimpin yang tegas, dia tidak hanya ingin perusahaannya yang maju tapi dia juga ingin semua karyawan bertanggung jawab dengan pekerjaannya. Rendi sebagai kepala devisi pemasaran yang masih berkutat dengan laptop nya pun terlihat bingung menyiapkan jawaban untuk presedirnya itu, karena miting ini begitu mendadak. Sedangkan Yola, Erny, dan semua karyawan yang terlibat lagi-lagi hanya diam.
Saat semua sedang terdiam dan Rayhan masih menunggu jawaban, Eliza pun beranjak dari duduknya maju ke depan bersiap memberikan jawaban. Semua yang tadinya menunduk seketika mengalihkan pandangannya tertuju pada Eliza. Begitupun dengan Rayhan.
Didekat Eliza sudah ada sebuah whiteboard (papan tulis) dan sebuah spidol ada di tangan Eliza. Eliza menggambar grafik siklus penurunan produksi barang.
" Mohon maaf sebelumnya saya Eliza dari sub divisi pengiriman bukan bermaksud lancang tapi saya di sini hanya mengutarakan pendapatan saya. Di sini menurut saya ada beberapa beberapa alasan yang menyebabkan penurunan produksi barang pada perusaahaan kita" Eliza pun mulai menjelaskan.
"Singkat saja saya tidak suka bertele-tele. Di sini saya melihat harga barang yang kita berikan terlalu tinggi, sedangkan target kita untuk produksi barang ini adalah bagi konsumen tingkat kalangan menengah kebawah"
"Kemudian ada banyak perusahaan pesaing kita, yang berani memberikan harga di bawah perusahaan kita sehingga banyak konsumen yang beralih pada produk mereka" Eliza terlihat sangat professional dalam menjelaskan pendapatnya. Sedangkan Rayhan terus memandang kagum pada Eliza.
"Jadi menurut saya solusinya adalah kita bisa menurunkan harga barang produksi kita tanpa kita mengalami kerugian, tanpa mengurangi kualitas barang yaitu kita bisa mengganti kemasan produk barang kita sebagai penghemat biaya. Karena kemarin saya sempat meneliti ternyata perusahaan pesaing perusahaan kita mempunyai kelemahan yaitu kualitas pada barang mereka masih di bawah kita"
"Jadi intinya di sini kita bisa merebut konsumen kembali dengan menurunkan harga barang tanpa mengurangi kualitas barang cukup dengan mengganti kemasan sebagai penghemat biaya" Eliza pun selesai memgutarakan pendapatnya. Semua begitu terkesan dengan Eliza, terutama Rayhan
"Sekian pendapat dari saya. Silahkan bila ada yang di tanyakan atau ada yang berpendapat lain" Eliza melihat semua orang.
Prook...
Prook...
Suara tepuk tangan dari Rayhan dan di ikuti semua karyawan yang berada di sana.
"Wow Nona Eliza. Saya suka dengan pendapat dan solusi anda. Ide anda sungguh brilliant" Rayhan tidak menyangka seorang karyawan sub divisi pengiriman bisa memberikan jawaban yang ia inginkan.
"OK, kita akan berkerja sama untuk menjalankan ide dari nona Eliza, Terima kasih buat nona Eliza dan Meeting hari ini saya tutup" Semua karyawan terlihat satu persatu meninggalkan ruangan. Eliza masih menata berkas-berkas laporannya tanpa menyadari keberadaan Rayhan yang mendekatinya.
mna ad orgny lngsng🥲🗿🗿
mampir juga yuk ke novel aku☺❤