NovelToon NovelToon
Dia Suamiku

Dia Suamiku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Badboy / Patahhati
Popularitas:6.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Yutantia 10

Sejatinya, pernikahan adalah suatu ibadah dan kebahagiaan yang harus dikabarkan. Tapi tidak bagi Mila dan Elgar. Pernikahan siri mereka hanya diketahui oleh mereka berdua dan orang tua Mila dikampung.



"Ingat, pernikahan kita atas dasar saling membutuhkan. Aku membutuhkan kepuasan, dan kamu membutuhkan uang. Jadi jika salah satu diantara kita sudah merasa tidak butuh, kita berakhir." Itulah kata kata yang selalu Elgar ucapkan.

"Lebih dari uang yang aku butuhkan, aku butuh cintamu." Kata kata yang hanya mampu Mila ucapkan dalam hati, tapi tak pernah bisa dia lafalkan.

Saat berdua, mereka adalah suami istri. Tapi saat ada orang lain, mareka adalah dua orang asing.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

LIHAT SAJA NANTI

"Iya, iya beb. Besok sore aku jemput di bandara. Semua udah diatur mama sama EO. Kita tinggal tau beres aja."

"___"

"Iya, kamu juga, jaga kesehatan."

Mila mendengus sambil meremat sprei kuat kuat. Ingin rasanya dia merebut ponsel Elgar lalu membantingnya hingga hancur berkeping keping. Terjawab sudah alasan Elgar ada disini. Ternyata Salsa ada di Singapura. Dia masih stay disana bersama orang tuanya.

"Gak usah overthinking."

Habis sudah kesabaran Mila. Sudah hampir setengah jam telinganya panas gara gara mendengar Elgar telepon dengan Salsa. Mereka sedang sibuk membahas rencana pertunangan mereka 2 hari lagi.

"Stay dulu beberapa hari setelah tunangan. Masa iya kamu mau langsung balik ke US?"

Sudah, sudah cukup, batin Mila. Dia lalu bangkit dari ranjang dan berjalan menuju almari. Mengambil beberapa baju lalu memasukkannya ke dalam tas. Lebih baik dia tidur dikosan Reni daripada darahnya mendidih. Bisa bisa dia darah tinggi dan berujung stroke.

Elgar yang melihat gelagat aneh Mila segera mengakhiri teleponnya.

"Udah dulu ya beb."

"___"

"Bye. love you too." Buru buru dia mematikan panggilan lalu turun dari ranjang.

Elgar mencekal tangan Mila yang sedang sibuk memasukkan barang barang ke dalam tas.

"Apa apaan ini?"

"Lepas." Mila berusaha menarik tangannya. Tapi sayangnya, cekalan Elgar terlalu kuat.

"Lo mau pergi?"

Mila tak menjawab. Dia masih berusaha melepaskan tangannya dari cekalan Elgar.

"Gak usah pakai ngide kayak gini."

Elgar melepaskan tangan Mila. Dia lalu mengeluarkan semua barang yang ada di tas hingga berceceran dilantai.

"Lo itu kenapa sih Mil?" Bentak Elgar.

Mila mendengus lalu membuang pandangan kearah lain.

"Lagi pms bawaannya baper mulu." Cibir Elgar.

Mila hanya berdecak dikatain baper. Tak ada niatan sama sekali untuk menyahuti ucapan Elgar. Saat ini, dia hanya ingin pergi sejenak dari manusia bernama Elgar.

Mila mengambil dompet lalu berjalan kearah pintu.

"Shitt." Elgar menyusulnya dan langsung mencekal pergelangan tangan Mila.

"Lepasin." Mila mencoba berontak. Tapi jelas, tenaganya kalah besar dibanding Elgar.

"Lo mau kemana, ini udah malem?"

"Aku mau pergi. Aku capek El." Tekan Mila. Rasanya dia sudah kehabisan tenaga untuk menghadapi Elgar.

"Ya kalau capek tidur. Ngapain malah mau keluar?"

Mila menepuk nepuk dadanya sendiri. "Ini El, ini yang capek. Hati aku capek El." Seru Mila bersamaan butiran bening meleleh dari sudut matanya.

"Gak usah lebay deh. Lo kelewat baper. Biasanya gue teleponan sama Salsa lo baik baik aja."

Mila menggeleng sambil menghapus air matanya.

"Enggak El. Aku gak pernah baik baik aja. Aku hanya sedang berpura pura baik baik saja. Tapi berpura pura juga gak mudah El. Aku udah capek. Capek banget El." Sahut Mila sambil berderai air mata.

Mila lalu membuka pintu dan keluar begitu saja.

"Shitt." Umpat Elgar sambil membanting pintu. Bukannya menyusul Mila, dia malah berjalan menuju ranjang dan menjatuhkan dirinya disana. Mau keluar menyusul Mila, takut ada yang mengenalinya. Skandalnya dengan Mila harus tetap terjaga rapi. Dua hari lagi, dia dan Salsa bertunangan. Jangan sampai semua itu hancur hanya gara gara ada yang melihat dia malam malam bersama Mila.

Mila berjalan menyusuri trotoar jalan. Biarpun malam, daerah ini lumayan ramai, jadi tak ada perasaan was was. Dia terus berjalan hingga kakinya terasa lelah.

Pandangannya tiba tiba tertuju pada sebuah coffe shop yang lumayan ramai.

Mezra coffe shop, letaknya tak begitu jauh dari apartemennya. Tapi sekalipun, Mila tak pernah masuk kesana. Dan malam ini, untuk pertama kalinya, dia masuk ke tempat itu.

Mila duduk dipinggir jendela kaca besar. Dihadapannya saat ini, ada secangkir latte art bergambar kucing yang sangat lucu.

Tak perlu khawatir ku hanya terluka

Terbiasa tuk pura pura tertawa

Namun bolehkah skali saja ku menangis

Sebelum kembali membohongi diri

Entah kebetulan atau bukan. Lagu runtuh yang saat ini sedang diputar dicafe. Backsound yang sangat sangat sempurna untuknya.

Sedangkan di apartemen, Elgar mondar mandir sambil menatap ponsel. Berkali kali dia menghubungi Mila, tapi hanya suara operator yang dia dengar. Sudah hampir jam 12, tapi Mila tak kunjung pulang. Kemanakah wanita itu pergi? Elgar tak bisa memungkiri perasaannya. Jika saat ini, dia sedang khawatir.

Meskipun pengunjung coffe shop sudah mulai sepi, Mila belum berniat untuk pulang. Dia masih setia memakan sedikit demi sedikit dessert box yang ada didepannya. Kata orang, coklat bisa bikin bahagia. Nyatanya hal itu tak berlaku baginya.

Tiba tiba, seseorang yang mengenakan hoodi hitam duduk didapannya. Membuat Mila yang sedang menunduk menatap dessert box seketika mengangkat wajahnya.

"El." Gumamnya.

Benar, pria berhoodi hitam yang duduk didepannya adalah El. Entah bagaimana caranya, pria itu bisa menemukannya.

"Ayo pulang." Ujar Elgar datar.

Mila menggeleng. "Aku masih mau disini."

"Sampai?"

"Tutup."

"Gue udah capek capek jalan kaki nyari lo. Jadi ayo pulang, gak usah drama kayak anak kecil."

"Aku gak nyuruh kok."

"Damn." Umpat Elgar dengan mata melotot. Kalau saja tak ingat ini tempat umum, dia pasti udah mengamuk.

Mila kembali menikmati dessert box nya. Dia sama sekali tak mempedulikan Elgar. Elgar yang kesal mengambil ponsel disaku hoodinya. Dia lalu sibuk dengan ponselnya tanpa mempedulikan Mila.

Mila tersenyum getir. Setelah hampir 5 bulan. Ini untuk pertama kalinya dia berduaan dengan Elgar ditempat umum. Tapi mirisnya, bukan hal romantis yang mereka lakukan disini. Tapi tak ubahnya seperti dua orang asing yang tak sengaja duduk dalam satu meja. Elgar sibuk dengan ponselnya. Sedang dia hanya memakan sedikit demi sedikit desset box yang tersisa.

"Permisi mbak, mas, cafe mau tutup." kata seorang waitress.

Membuat Mila mau tak mau beranjak dari tempat itu.

Mila hanya bisa berdecak saat Elgar mengekor dibelakangnya. Padahal saat ini tengah malam dan suasana sangat sepi. Tak bisakan pria itu berjalan disisinya sambil menggenggam tangannya? Kenapa harus bertingkah seperti orang yang tak saling kenal seperti ini.

Mila tiba tiba berhenti, membuat Elgar ikutan berhenti juga.

"Aku mau ngomong."

"Dirumah. Ini tempat umum." Jawab Elgar.

"Aku mau disini."

"Ck, mau ngomong apa sih?"

Mila menghela nafas sebelum menyampaikan pertanyaan dari hati terdalamnya.

"Apa dihati kamu, tak ada sedikitpun cinta buat aku?"

Elgar membuang nafas kasar sambil mengusap wajahnya dengan telapak tangan.

"Gak tau." Jawab Elgar sambil menendang batu kecil yang ada didekat kakinya. Sungguh jawaban yang tak bisa diartikan alias membagongkan.

"Kenapa gitu?"

"Ck, gak usah ngomongin cinta. Kita menikah bukan karena cinta. Tapi karena saling membutuhkan. Dan disini, lo yang salah." Tekan Elgar sambil menyentuh dada Mila menggunakan telunjuknya. Bahasan tentang cinta memang yang paling tidak dia sukai. Dia lebih suka semua berjalan mengalir sesuai kemauan dia.

"Gak seharusnya lo pakai perasaan. Gak seharusnya lo cinta sama gue. Dan kalau lo sakit hati, itu bukan salah gue. Tapi salah lo sendiri karena udah salah mendalami hubungan kita."

Mila mengalihkan pandangan ke jalan raya yang mulai sepi. Dia tak sanggup menatap Elgar saat ini.

"Ya, aku yang salah. Aku salah karena jatuh cinta sama kamu. Aku tahu itu El, sangat tahu. Tapi setidaknya, tak bisakah kamu sedikit saja menjaga perasaanku. Aku terluka El, tapi kamu justru menyiram air garam pada lukaku. Kamu memang milik Salsa. Tapi tak bisakah, jika saat bersamaku, kau berpura pura menjadi milikku. Tak bisakah kamu untuk tidak menunjukkan kemesraan kalian. Tak bisakah selama masih ada aku yang berstatus istri, kamu hanya menggauliku?" Ujar Mila penuh emosi sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Aku tak keberatan jika kamu menceraikanku dan menikahi Salsa. Meski itu menyakitkan." Mila tersenyum getir.

"Tapi jangan tempatkan aku diposisi ini El. Aku tak ubahnya seperti wanita yang dipoligami. Aku gak bisa El. Aku gak sanggup berbagi suami. Lepaskan aku El. Ceraikan aku."

Elgar menggeleng. "Belum saatnya."

"Lalu kapan?"

"Saat waktunya tiba nanti."

Mila menghela nafas sambiil tersenyum absurd. "Kamu egois El."

"Gue gak peduli." Sahut Elgar tanpa rasa bersalah.

"Baiklah, kalau itu yang mau kamu. Tapi satu hal yang perlu kamu tahu. Aku juga bisa seperti kamu."

"Maksudnya?"

"Lihat saja nanti."

1
L A
Ku menangis 😭😭😭😭😭😭😭😭😭
L A
Biasa
Nenk Oky
akhir nya gk happy ending, kan kasian aku sampai nangis sendirian
Jennymanullang
/Cry//Cry//Cry/sedih
Venuz Jupiter
nangis Bombay,ikutan potek hati Eike😭😭
Mamiyah
makanya jd orang egois klu begini trus gigit jari dong 🤣🤣🤣🤣🤣
Mamiyah
itu kan setingan othooorrrr🤭🤭🤭🤭
tintrim listiani
otewe
tintrim listiani
karyamu kerenn semua thor...
Ely
Luar biasa. Bagus cerita nya. Ringan, ada sedih, senang. ada.cinta, rindu, tangis tawa
ada.Elgar, Mila
Bzaa
kerennnnnn😘😍💕
Bzaa
segera otewe...
sukses sll ya tor, kopi sudah terkirim 😘
St Olip
Luar biasa
Bzaa
Edgar menolong nya PK pamrih nih
Bzaa
pasti nyai Mila ☺️
Sa Tokkin
Luar biasa
Salsa Sal
secinta itu Mila sama Elgar, sayangnya cinta Mila buat orang yang salah, Elgar gak pernah anggap Mila, duh sakit banget ya jadi Mila...
Salsa Sal
sedih banget jadi Mila, cuma dimanfaatin doang sama Elgar /Cry/
Mimin Switnawati
Luar biasa
Jeni Safitri
Wah.. Ini ceritanya benar" bagus, endingnya menyayat hati😭😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!