Oh! My Bodyguard

"Hah? Cairan injeksi?" beo Ryan, bingung dengan perkataan ibu mertuanya.

"Hais, sudahlah kamu itu sudah tua tapi belagak polos," jawab Raya, sembari mengibaskan tangannya kearah Ryan.

Sedangkan Ryan sendiri menggaruk pelipisnya yang tidak gatar, karena ia masih bingung dengan perkataan ibu mertuanya.

"Jangan terlalu di pikirkan, Mami itu memang radak gesrek," bisik Crystal dengan sangat pelan, di dekat telinga Ryan.

Ryan menganggukkan kepalanya, seraya menatap istrinya dengan intens.

Sekarang aku tahu, kelakukan anehmu itu menurun dari Ibu mertua. Batin Ryan.

Ah, Ryan sebenarnya bukan dari Ibu mertua akan tetapi dari Buyut mertua. 🤣

"Ini mangga di bikin rujak kayak enak, sebentar Mami akan mengambil cobek dan bumbunya," ucap Raya, beranjak dari duduknya lalu berjalan menuju dapur. Tidak berselang lama, ia datang kembali dengan membawa cobek, bumbu dan buah lainnya yang akan menjadi teman rujak.

"Nah, Ryan sekarang potong buahnya dan ulek bumbunya," perintah Raya kepada Ryan.

"Hah, aku?" Ryan menunjuk dirinya sendiri dengan wajah cengoknya.

"Iyalah, siapa lagi kalau bukan kamu. Masa Pak Satpam yang jaga di depan!! Kata orang jaman dulu, kalau istri lagi mengidam rujak, harus suaminya yang membuat bumbu dan juga memotong buahnya," jelas Raya, meletakkan cobek dan ulekkan diatas meja tepatnya di hadapan Ryan.

Maksud hati Raya, menyuruh menantunya membuat rujak, agar mereka terlihat lebih akrab dan agar tidak ada kecanggungan lagi diantara mereka.

Kan, Istriku sedang tidak ingin makan rujak? Batin Ryan, walau begitu ia mengerjakan apa yang di perintahkan ibu mertuanya. Tangan Ryan sangat cepat mengulek bumbu rujak hingga halus.

Crystal semakin terpesona dengan suaminya. "Kamu makin ganteng kalau lagi ngulek bumbu begitu," puji Crystal, tersenyum bahagia.

Sedangkan Ryan memutar kedua bola matanya dengan malas dan mendengus kesal.

"Nah, jadi suami harus siaga," ucap Raya, memotong buah kedondong dan mencolekkannya kekawah bumbu rujak yang baru selesai di buat Menantunya.

"Hem, bumbu buatanmu endol marendol tak kendol-kendol, mak nyusss banget," puji Raya, sembari mengunyak potongan rujak yang sudah ada di dalam mulutnya.

"Terimakasih, Mami," jawab Ryan, ia menggulung lengan kemejanya sampai sebatas siku dan mulai memotong buah-buahan yang ada di hadapannya.

"Benar loh, rujak buatanmu sangat enak. Kenapa kamu tidak beralih menjadi rujak aja sih?" tanya Crystal, ketika mencicipi rujak buatan suaminya. Tidak terlalu pedas dan manisnya juga pas di tambah lagi buah mangga dan kedondong yang tidak telalu asam, menjadi perpaduan yang sempurna dan lumer di dalam mulut.

Yang, puasa pasti nelen ludah nih, ha ha haa🤣

"Kamu mau makan rujak setiap hari?" tanya Ryan, menatap kesal istrinya.

Crystal mengangguk sebagai jawaban. "Besok aku belikan satu gerobak rujak dan sama abang-abangnya sekalian," sungut Ryan.

"Ih, begitu saja marah. Dasar kanebo kering! Nanti malam tidak aku kasih jatah loh!" balas Crystal, membuat Ryan tercengang.

Sedangkan Raya tertawa terpingkal ketika melihat ekspresi menantunya.

"Ryan, kamu itu seperti Papi dan Daddy Xander, hukuman yang mereka takuti di dunia ini adalah ketika tidak di kasih jatah jungkat-jungkit sama istri," ucap Raya, masih tertawa terbahak.

Ryan tersenyum malu, ketika mendengar ucapan ibu mertuanya.

"Kalau Ryan yakin seratus persen tidak seperti Daddy dan Papi, karena pekerjaannya itu membuatnya selalu sibuk, dan tidak akan ingat dengan jatahnya," jelas Crystal, sedikit membela suaminya.

"Wah, benarkah?" tanya Raya.

"Iya, dia adalah pria yang sempurna, walaupun sedikit kaku. My hubby sarangheo," ucap Crystal dengan manja dan menggemaskan, sembari memberikan finger heart kepada suaminya.

Wajah Ryan tampak merona hingga menjalar ke dua sisi telinganya, saat mendengar pujian dan ungkapan cinta istrinya itu.

Ish, kenapa dia imut sekali sih? Kan, jadi tidak tahan untuk memakannya. Batin Ryan, gemas sendiri dengan tingkah Crystal.

Tahan Bang! Masih puasa 🤣

Jangan lupa, kasih like, komentar, vote, dan Gift semampu kalian😘

Ingat jangan pelit like ya,,!