Pertempuran Wanita Jelek

Malam telah menyambut, sepasang insan ini sedang menikmati makan malam bersama.

Alana dan Zayn duduk berhadapan dengan meja sebagai sekat. Hening menguasai tak ada obrolan di antara mereka, hingga Alana mulai teringat sesuatu yang ia berikan pada Zayn tadi pagi.

“Kak Zayn kotak makan ibuku mana?” tanya Alana menatap Zayn yang menyantap makanan.

Zayn mengalihkan pandangannya pada Alana.

“Kotak makanmu.” Zayn terdiam wajahnya terlihat berpikir. Hari ini dia begitu banyak jadwal meeting dan kotak makan itu selalu ikut bersamanya, namun entah kapan ia tak melihat kotak itu lagi.

Di mana ya? Gumam Zayn mencoba mengingat.

“Aku lupa di mana menaruhnya!” ucap Zayn santai tanpa dosa sambil mengunyah makananya dari pada pusing memikirkan ke mana kotak makan itu.

Lupa ...

Alana seketika berhenti menyuap makanan ke mulut, menatap Zayn lekat.

“Mungkin saja sudah hilang,” tambahnya lagi.

Mendengar pengakuan itu Alana tercengang.

Apa dia bilang tadi? Hilang ... kotak tupperware ibunya hilang.

Prak ....

Alana menggeprak meja dengan keras membuat Zayn hendak menyuap makanan terjengkit kaget.

Ahh, Jantung Zayn rasanya hampir jatuh ke dasar perut. Nyawanya seakan keluar dari tempatnya, karena ulah Alana.

“Apa hilang!” sentak Alana bangkit dari duduknya, tangannya mengepal erat.

“Hei! Kau mau jantungku copot ya!” hardik Zayn menatap kesal ke arah Alana.

Namun raut wajah perempuan ini ternyata lebih menyeramkan darinya. Terlihat menyiratkan kemarahan.

“Hilang! Bagaimana bisa hilang? Aku kan sudah bilang jaga kotak itu dengan baik. Jangan sampai hilang,” sembur Alana dengan kemarahan.

Ya tuhan, bukankah dia sudah memperingatkannya tidak hanya sekali. Decaknya.

Zayn menghentikan makanannya, tergelak lalu bangkit dari duduknya, untuk melayani kemarahan Alana. Dia tidak boleh diam saja. Beraninya Vampir China ini.

“Hei Vampir China, itu hanya kotak makan! Kau berlebihan sekali," cibir Zayn tak habis pikir hanya perkara kotak makan perempuan ini begitu murka.

Hanya kotak makan! Dan dia berlebihan. Emosi Alana semakin naik, semakin kesal, mendengarnya.

“Berlebihan kakak bilang! Itu milik ibuku!” sergah Alana tatapannya semakin tajam saja seakan ingin menguliti pemuda yang ada di hadapannya.

“Kakak tahu, dulu menghilangkan uang sepuluh ribu kembalian dari warung saja, aku sudah tidak berani pulang! Apalagi ini kotak tupperwarenya!” jelas Alana putus asa tentang apa yang ia rasakan pada ibunya.

Ya, ibunya adalah penggila perabotan plastik itu dan jangan lupa koleksi pancinya. Semua itu kesayangan ibunya.

“Tutupnya saja hilang ibuku akan mengomel sepanjang hari, semua merembet ke mana-mana bahkan kesalahan dari 3 tahun bahkan sepuluh tahun lalu akan kembali di ungkit. Jika ibu mengomel!” hardik Alana takut mendengar ocehan ibunya.

Wah, semakin tercengang, Zayn mengerjap bingun mendengar ocehan Alana mengenai ibunya.

Zayn melipat tangannya di dada.

“Beli saja yang baru aku akan menggantinya. Kau mau ribuan kotak makan seperti itu atau pabriknya sekalian akan aku belikan untukmu,” ucap Zayn dengan keangkuhan.

Ya, uang bukanlah masalah bagi seorang Zayn Arsenio.

“Kakak pikir itu mudah, kotak makan itu berbeda dari yang lain ada inisial huruf S yang di ukir seperti ular,” jelas Alana masih dengan kekesalan.

Zayn terpelongo dengan mulut terbuka. Astaga rinci sekali dia.

“Jadi kau mau apa? Kau ingin aku mengaduk-aduk isi kantorku untuk mencari kotak makanmu itu atau kau ingin aku mencari di satu Jerman, hanya karena kotak makan! Kau gila.” Nada suara Zayn terdengar menantang karena dia benar-benar lupa di mana kotak makan itu.

“Ahhh, sudahlah kau tidak akan mengerti!” berang Alana lalu beralih meninggalkan Zayn.

Alana semakin kesal lalu mengentakkan sebelah kakinya. Santai sekali dia, tanpa dosa.

Zayn terkesiap Alana pergi meninggalkannya di ruang makan. Ya, ampun Vampir China ini benar-benar marah.

“Hei! Berhenti!” panggil Zayn namun Alana hanya berlalu. “Hei! Vampir China beraninya kau marah padaku!” teriak Zayn meraup wajahnya frustrasi, Alana mengabaikannya.

Ahhh, sial. Ini pertama kalinya ia melihat vampir China itu marah. Tapi kenapa mereka harus bertengkar hanya untuk hal sepele. Dia menindasnya, memerintahnya. Perempuan itu hanya diam saja. Tapi, Kenapa hanya karena kotak makan hilang perempuan itu murka. Ini gila, pertengkaran pertama mereka sama sekali tidak keren.

Like

Coment

Vote

Baru tahu kan kalau Alana marah. Ngeri ... emak-emak banget ... ya bentar ada yang galau nih di cuekin Vampir China.