Terjebak BI*Rahi Duda Gila

Anggaplah Abizard gila saat dia berkata.

Ukuran nya begitu kecil.

Padahal sebenarnya dia tidak punya ucapan yang pas untuk berkata jika ukuran nya cukup pas meskipun tidak begitu besar, dia menyukainya saat tangan nya tanpa sengaja menggenggam dada itu hingga membuat jantung nya berdetak lebih cepat di atas 100 BPM (takikardi) dan dia merasa jantungnya tidak normal saat ini.

Dia yakin dia pasti sedang sakit saat ini dan dia butuh dokter sekarang juga, dokter spesialis jantung atau dokter ahli jiwa barangkali.

Shi..t.

Abizard mengumpat didalam hatinya.

Otak nya seketika tidak bisa berfungsi dengan baik, dia benar-benar ingin menerkam gadis dihadapannya itu saat ini juga, ingin sekali dia Menyesap bibir indah berwarna pink muda tersebut, atau bahkan dia berfikir ingin sekali menyapu lidah nya di setiap wajah, dagu hingga ke dada dan ujung ariola gadis itu, dia ingin mendengar suara Rengekan dan de..Sahan menggoda gadis itu dibalik telinga nya.

Oh come abizard, apa yang kamu fikirkan?.

Itu benar-benar fikiran yang kotor.

Abizard ingin sekali menampar wajah nya atau memukul dirinya sendiri karena Isi kepalanya sudah dengan lantang memikirkan hal yang tidak-tidak dengan gadis tersebut.

Bisa dia lihat wajah cantik itu memerah karena malu, bersusah payah untuk bangun dari posisi nya, dia tahu Indri ingin kabur atau bahkan marah pada nya, tapi gadis itu jelas tidak sanggup mengeluarkan suara nya.

Karena dia bos nya.

Yah dia adalah bos nya.

Abizard ikut berdiri dari posisi nya, dia melihat gadis itu celingak-celinguk menatap ke arah kiri dan kanan mereka, seolah-olah takut keadaan tadi membuat malu mereka.

Abizard menepis pakaian nya yang terlihat kusut dan kotor untuk beberapa waktu, lantas dia Merapikan jas nya dengan cepat.

Apa dia harus minta maaf atas perbuatannya tadi?.

No.

Itu bukan salah nya, dia jelas bukan type laki-laki yang mau berkata maaf kepada siapapun apalagi tidak dalam keadaan bersalah.

Itu akan menurunkan harga dirinya.

"Kau ini ceroboh sekali"

Abizard bicara dengan budaya lama nya, dia selalu bicara datar dan enggan terlalu berbasa-basi.

"Ya?"

Bisa dia lihat gadis itu bertanya dengan perasaan bingung, kesal dan malu yang terus bercampur aduk menjadi satu.

Gadis itu masih berusaha Merapikan pakaian nya dengan baik dan benar.

Bisa dia lihat Indri menghela nafasnya dengan kasar, gadis itu baru ingin membuka mulutnya dan bicara, namun tiba-tiba seseorang mengejutkan mereka.

"Tuan Abizard?"

Laki-laki itu buru-buru menoleh, mengabaikan Indri yang baru saja membuka mulutnya.

Seorang perempuan berusia 28 tahunan dan seorang laki-laki berusia sekitar 40 tahunan.

Dan itu adalah salah satu rekan bisnis nya, mereka mengadakan janji pertemuan di kafe tersebut dan akan membicarakan persoalan kerjasama untuk acara fashion tahun ini.

Sejenak Abizard mengerutkan keningnya, dia kemudian melirik ke arah jam tangan nya.

"Anda terlambat 2 menit 23 detik"

Ucap Abizard sambil menatap wajah perempuan yang ada di hadapan nya tersebut.

"Seharusnya sekretaris mu mengatur waktu mu dengan sebaik-baiknya, kau tahu? tiap waktu yang berjalan adalah uang"

Setelah berkata begitu, Abizard langsung bergeser, duduk di atas kursi yang telah dipersiapkan.

"Maafkan kami atas keterlambatan nya, tuan"

Perempuan itu bicara Sambil menundukkan kepalanya.

Semua orang jelas mengikuti langkah nya kemudian duduk di depan Abizard Secara perlahan.

Begitu Semua orang duduk, tiba-tiba Abizard merasa kaki nya di Sentuh dan di gesek oleh seseorang, laki-laki itu jelas mengerutkan keningnya, menatap perempuan yang ada di hadapannya itu.

"Bisa jangan libatkan emosi dan perasaan mu saat kita sedang melakukan kerjasama, Ariana?"

Tiba-tiba suara dingin Abizard terdengar begitu mendominasi, laki-laki itu menatap tajam penuh kemarahan kearah perempuan yang duduk tepat dihadapan nya.

Mendengar ucapan Abizard seketika semua orang terdiam, Indri jelas langsung menoleh ke arah Abizard dengan tatapan sedikit terkejut.

Mereka saling mengenal?.