🌹Sebastian & Nana 🌹
Sebastian, seorang pengusaha kapal pesiar yang mendunia. Seluruh hidupnya dia curahkan untuk gairah dan kesenangan. Dia dikenal sebagai pemain wanita, lady killer dan pria berhati dingin.
Memiliki rahasia menyakitkan di masa lalu, seorang gadis desa yang rencananya akan dia permainkan merubah segalanya.
Apa yang sebernanya terjadi? Mengapa Sebastian tergila gila pada gadis desa yang pernah melemparinya sandal?
P.S : Merupakan Buku Kedua Serries David - Sebastian dan Luke
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Red Lily, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Si Narsis
🌹Jangan lupa voteee kaleeeaaan.🌹
🌹Terus follow igeh emak dong di : @RedLily123.🌹
🌹Jangan lupa ajak teman dan mantan juga biar rame ya.🌹
🌹Siapa yang gak tahan liat Sebastian nikah sama Nana?🌹
Hari ini adalah pernikahannya. Karena dilangsungkan sore sampai malam dan bertempat di hotel ini juga, jadi Nana bisa lebih bersantai. Dia baru dijemput menuju ruang riasan ketika sore mulai tiba.
Jantung Nana berdetak kencang, dia sedikit gelisah akan hari ini. Apalagi sekarang dia sedang mandi memakai aroma aroma yang Marylin suruh.
TOK.
TOK.
“Nona apakah anda sudah selesai?!” teriak Marylin di luar sana.
“Sebentar lagi, bisakah kau keluar dulu dari kamarku?”
“Astaga,” gumam Marylin di sana.
Saat terdengar pintu tertutup, baru Nana membilas tubuhnya kemudian memakai kimono handuk.
Saat keluar kamar mandi, ada sebuah pakaian di atas kasur. Itu pakaian tidur dengan jubbah, sepertinya dirinya harus memakai pakaian itu dahulu.
Setelahnya kembali terdengar suara ketukan. TOK TOK TOK.
“Siapa?” tanya Nana memastikan dahulu.
“Eve, Nona.”
“Masuklah, Eve.”
Eve masuk. “Kita harus segera ke ruangan rias, Nona.”
“Bukan di sini diriasnya?”
“Ada ruangan khusus, sehingga tidak ada yang bisa melihat anda.”
“Aku keluar dengan pakaian seperti ini?” tanya Nana yang merasa tidak nyaman keluar dengan pakaian tidur.
“Tidak aka nada yang melihat, Nona.”
“Baiklah.”
Nana hanya mengikuti langkah Eve, mereka melewati koridor. Sampai Nana berhenti dahulu saat melihat sebuah pintu menyerupai gerbang berwarna putih seperti bayangan orang tentang gerbang surge.
“Eve, apa ini?”
“Itu adalah ruangan di mana anda akan mengadakan pernikahan.”
“Kenapa aku tidak diberitahu sebelumnya?” Tanya Nana.
“Karena Tuan Sebastian ingin menjadikannya kejutan untuk anda, Nona.”
“Benarkah?” gumam Nana dengan wajah datarnya, dia mencoba menahan diri untuk masuk ke dalam.
“Ruangan bersiap anda ada di sini, Nona.”
“Apa nanti tamu lewat sini?”
“Tidak, pintu ini hanya untuk anda.”
Saat Eve membuka pintu yang ada di samping pintu ballroom, Nana masuk.
“Wow,” gumamnya dengan wajah yang biasa saja, melihat ruangan dirinya akan berias sungguhlah mewah. Tidak terbayang ruangan pesta nantinya.
“Hollaaaaaaa,” ucap Marylin menyambut kedatangan Nana.
🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Sebastian juga bersiap di ruangan lain, dia mentap dirinya sendiri dalam pantulan cermin.
Ketukan pintu membuatnya tanpa ragu mengatakan, “Masuk.”
Karena memang hanya orang orang tertentu yang bisa melewati koridor. Hans menjaganya di ujung lorong.
Dan ternyata itu adalah David.
“Wow, lihat siapa yang akan menikah,” ucap David.
Sebastian menyunggingkan bibirnya. “Tentu saja.”
“Mantan pacar Anna menatap tajam sebelum aku mendekati koridor.”
“Mantan pacar Anna?” tanya Sebastian heran.
“Hans, bukankah dia mantan pacar Anna? Sekarang dia berpacaran dengan Kristoff bukan?”
Dan saat itulah Sebastian paham apa yang dikatakan sahabatnya. “Kau sedang membicarakan Frozen? Film anak anak?”
“Kau pikir apa lagi, setiap melihat televise, selalu ada power ranger, tobot, tayo, frozen, Barbie.”
“Kemana kehidupanmu, Bung?”
“Jangan salah,” gumam David berbangga diri sambil duduk di sofa. “Mereka adalah kehidupanku, kau akan merasakannya saat punya anak.”
“Aku akan membuat banyak anak.”
David tertawa tidak percaya, merasa heran bagaimana bisa si pemain wanita kini melabuhkan hatinya dan menjadi budak cinta dari wanita kampong.
Sebastian tersenyum. “Kau sangat tampan.”
David diam.
“Kau sangat menawan.”
David tetap diam.
“Bagaimana bisa ada pria sesempurna dirimu?”
David masih diam.
“Aku terpesonaaaaa padamu.”
Hingga akhirnya. “Bas, berhenti bicara dengan cermin.”
🌹🌹🌹🌹🌹🌹
To Be Continue