NovelToon NovelToon
Tirta Jayakusuma

Tirta Jayakusuma

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Petualangan / Tamat / kultivasi / pendekar / Fantasi Urban-Ultra-capable / system / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Ahli Bela Diri Kuno
Popularitas:6.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: joyokumo

Seorang pemuda yang rendah diri dan culun, namun baik hati. Mendadak mendapatkan warisan ilmu kanuragan yang luar biasa hebat, sehingga dia berubah menjadi seorang pemuda yang dikagumi banyak gadis.

"Tirta Jayakusuma" namanya. Dia berasal dari keluarga sederhana, mendapatkan Ilmu kanuragan ini dari tokoh sakti pada masa lalu pada jaman Mataram masih berdiri kokoh, yaitu Wasis jayakusuma, seorang Adipati Sakti. Sehingga menjadikannya seorang pemuda yang pilih tanding dan mumpuni dalam olah kanuragan.

Dengan ilmunya dia terlibat konflik-konflik yang seru dan mendebarkan dalam petualangannya bersama sahabat-sahabat setianya menyebarkan kebaikan dan membantu sesama.

Karena kebaikan dan kerendahan hatinya, dia terlibat dalam percintaan dengan beberapa wanita cantik yang berliku dan romantis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon joyokumo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aji Lembu Sekilan

Tirta merasakan tubuhnya dikelilingi energi yang besar, bergulung-gulung di dalam aliran darahnya. Setelah satu putaran, energi segera di arahkan kembali ke pusarnya.

"Sudah cukup Ngger", bisik Eyang Pragola.

"Dalam dirimu , sekarang telah mengalir ilmu Eyangmu ini, dengan dasar kekuatan yang mengalir di dirimu sebagai dasarnya, Angger bisa mempelajari berbagai jenis ilmu jaya kawijayan. Pertama-tama akan Eyang Ajarkan terlebih dahulu adalah "Aji Lembu sekilan!"

"Ilmu ini sudah banyak di kuasai oleh orang-orang yang mempelajari ilmu kanuragan dimasa lalu, juga para senopati perang, para panglima dan para pembesar kerajaan.

Lelaku yang di jalankanpun sangat berat Ngger. Tapi bagimu lelaku itu untuk sekarang ini tidaklah mutlak. Perlu Angger ketahui bahwaaannya dasar-dasar ilmu ini sudah aku berikan kepadamu", Eyang Pragola berhenti sejenak, kemudian melanjutkan keterangannya.

"Aji Lembu sekilan ini bisa mengurangi efek benturan di badanmu Ngger., Jika tenaga yang membentur mu ringan, maka tenaga itu akan tertahan oleh Aji Lembu sekilan sekitar satu kilak (selebar jarak jempol dan jari kelingking?) dan apabila tenaga pukulan yang membentur berkekuatan lebih besar dari kekuatan lembu sekilan maka tubuhmu akan tertolak kebelakang. Ilmu ini tidak dapat menahan serangan senjata pusaka Ngger, tapi dapat mengurangi kemungkinan luka parah dari sebuah senjata pusaka", Eyang Pragola memberikan petuah nya tentang Aji Lembu sekilan.

"Sekarang cobalah pusatkan akal budimu, kemudian kerahkan tenaga dari titik pusarmu, keluarkan, dan kitari tubuhmu dengan kekuatan dari pusarmu itu". Eyang pragola mulai mengajarkan Tirta Aji lembu Sekilan.

Pada jaman dahulu menurut cerita turun temurun, Orang- orang hebat yang menguasai Aji ini di antaranya adalah Mahapatih GajahMada dari Majapahit, Sultan Hadiwijaya atau Jaka Tingkir Raja Pajang dan juga Panembahan Senopati pendiri kerajaan Mataram.

Hari sudah mendekati Subuh, ketika Eyang Pragola menyudahi bimbingannya pada cucunda nya.

Tirta sudah mandi keringat karena mengerahkan tenaga nya secara terus menerus. Walaupun kekuatannya sudah luar biasa, akan tetapi penguasaan Aji lembu Sekilan ini menuntut pengerahan tenaga yang besar.

"Ngger Eyangmu pamit dulu , besok kita bertemu di tempat ini lagi".

Begitu selesai berbicara, Bayangan Eyang Pragola segera lenyap bagai asap di depan mata Tirta.

"Njih Eyang", jawab Tirta.

Tirta menarik napas dalam dalam dan sesaat mengatur nafasnya yang memburu.

Setelah pernafasan nya dirasa membaik, Tirta segera keluar dari Sentong. Di ruang depan pendopo terlihat Mbah Hardjo dan Damar masih duduk duduk di tikar pandan.

Begitu dilihat nya Tirta sudah keluar dari sentong, Mbah Hardjo langsung bertanya,

"Bagaimana Ngger, Kanjeng Adipati masih di dalam?" tanya Mbah Hardjo.

"Eyang Wasis sudah pergi Mbah", jawab Tirta yang segera duduk si depan Mbah Hardjoikoro dan Damar.

"Syukurlah Ngger, Angger Tirta sudah di limpahi ilmu yang mumpuni dari Kanjeng Adipati. Angger harus tekun mempelajarinya, jangan sampai mengecewakan Eyang Angger". Tirta menganggukkan kepala.

***

Sore itu di kampus.

Tirta bersama gengnya sedang nongkrong di warung langganan mereka di sebelah kampus.

Rencananya sore ini Tirta akan mengajak Bayu dan Adnan mengunjungi padepokan Mbah Hardjoikoro.

Bayu juga sudah menceritakan akan halnya dia dan Adnan belajar ilmu kanuragan kepada Tia, Nani dan Dinda. Mereka sangat mendukung Bayu dan Adnan. Bahkan Dinda juga bermaksud mengikuti jejak Bayu dan Adnan.

"Itu terserah Tirta Din, bersedia atau tidak Tirta mengajakmu, tapi aku yakin kamu gak usah latihan beladiri kamu pasti aman kok, kan Tirta siap sedia di samping mu tiap saat?" goda Bayu.

"Ah kau Bay , yang tiap saat di jagain Tirta kan bukan aku saja, tapi ada Tia, nani juga ada itu tuh Kakak senior yang caem". Dinda menyindir Tirta.

Tirta yang sedari tadi diam saja, menjadi malu dan menunduk saja.

"Bagaimana Ta, tau siap kan njagain Dinda tiap saat" , goda Tia..

"Emmm anu e ee.." Tirta bingung harus menjawab apa..

"Yaa sudahlah kalo Tirta tidak mau menjaga aku!"

Dinda mulai memasang wajah pura-pura sedih dan cemberut. Wajahnya malah terlihat lebih cantik menarik kalo dia memasang wajah demikian. Tirta jadi bingung dan salah tingkah.

Bayu yang melihat keadaan Tirta yang demikian rupa Segera membantu Tirta

"Tirta tetap akan siap siaga njagain kamu kok Din , tiap saat tiap waktu,,, iya kan Taa..!" seru Bayu.

"Iiiya iyaa.." jawab Tirta.

"Jadi untuk sementara ini Dinda jangan ikut latihan dulu ya", jawab Tirta pelan..

"Berarti bener yaa!! Tirta mau jagain aku!!"

Kali ini Dinda berkata dengan gembira karena jawaban Tirta.

Tirta mengangguk dengan pelan.

Sore itu setelah dari warung sebelah kampus tempat mereka tadi berkumpul, Tirta, Adnan dan Bayu berkendara menuju Gunungpati.

Sesampainya di Mushola , Tirta segera megajak mereka Sholat Maghrib berjamaah dahulu, setelah selesai berjamah Tirta segera mengajak mereka menuju ke Padepokan dengan berjalan kaki. Motor mereka tinggalkan di halaman mushola.

Mereka berjalan menyusuri jalan setapak yang becek karena baru tersiram air hujan pada siang hari tadi.

"Masih jauh Ta?" tanya Bayu.

"Sudah dekat kok, tuh didepan itu", Tirta menunjuk ke arah depan.

Bayu dan Adnan memandang kearah depan seperti yang si tunjukkan Tirta

"Aneh, kok tidak ada apa apanya!" pikir Bayu..

Tirta lupa kalo padepokan memang dilindungi kekuatan yang tidak kasat mata. Sehingga orang awam tidak dapat menemukannya dengan mudah.

Bayu masih bingung dalam hatinya, didepan yang di tunjukkan Tirta hanya ada pohon jati besar, pohon pohon perdu dan perkebunan saja.

Ketika langkah mereka sampai di bawah pohon Jati yang cukup tua, Tirta berhenti dan menggandeng kedua tangan kawannya di kanan kirinya.

Alangkah kaget nya Bayu dan Adnan, ketika kaki-kaki mereka melangkah melewati pohon Jati Tua yang besar tersebut. Mata meraka melihat bangunan joglo tua yang cukup megah, walaupun tidak terlalu mewah, berdiri kokoh di depan mereka dalam jarak hanya beberapa langkah didepan.

Bayu mengucek kucek kedua matanya, juga Adnan. Keduanya hampir tidak dapat mempercayai pandangan mereka. Tirta segera melangkahkan kaki menuju padepokan dengan di ikuti Bayu dan Adnan .

Sepeti biasa, Mbah Hardjo dan Damar sudah duduk duduk di lincak teras padepokan.

Ketika melihat kedatangan Tirta dan dua rekannya Mbah Hardjo dan Damar segera bangkit dari duduknya.

Mbak Hardjo segera menyambut mereka dengan sapaan hangat.

"Mari silakan masuk Anakmas", Mbah Hardjo segera mengajak mereka memasuki padepokan.

Mbah Hardjo mengajak mereka duduk di kursi ruang depan padepokan.

"Perkenalkan Mbah, kang Damar,

Ini temanku Bayu namanya. Dan ini Adnan". Tirta memperkenalkan sahabat-sahabatnya.

Keduanya segera mengulurkan tangan pada Mbah Hardjo dan kang Damar.

"Bayu Mbah! Bayu Kang!" Bayu memperkenalkan dirinya pada Mbah Hardjoikoro dan Kang Damar di ikuti oleh Adnan.

"Salam kenal Mbah Hardjo dan Kang Damar, kami sahabat-sahabat Tirta, dan kami kemari ingin belajar ilmu kanuragan dari Mbah Hardjo Kang Damar juga Tirta". Andan segera mengatakan maksud dan tujuan mereka mengunjungi padepokan Mbah Hardjoikoro.

1
Jamil
Luar biasa
Hentri Gunawan
harus ada kelanjutan y ni kurang menarik harus ada 4 istri
Mohd Zalami
Tirta kok kecil nyalinya yo..udah ada 4 calon yg bagus...kok cuma nikahnya 1 saja...ini namanya pendekar TB..takut bini...hehe
gempi
jangan
Agustina Agrety Muntu
Luar biasa
Lina Lil hamidah
Kecewa
Lina Lil hamidah
Buruk
Capricorn 🦄
ok
Erni Sasa
duuh thor maaf nih maaf banget ya tolong dong di benerin lagi paragraf,y tanda kutip,y juga biar enak kita"yg baca🙏🙏
ceritanya mah bagus thor🥰
Muhammad Abdul Ruyani
tok tok tok
Dewi Nurlela
ah,,,,akhirnya Faiza jg yg terpilih.
Anonymous
ok
Agus Samadengan Iwan
Luar biasa
asep harja
cerita yg bagus thour...terimakasih sudah memghibur.....semoga athour tetap sehat selalu ..murah rejeki..dan semangat terus..🙏🙏❤️❤️👍👍👍👍👍🙏👍🙏🙏🙏👍👍👍👍👍👍👍❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Dewi Nurlela
Tirta koq ga mau jujur klu SDH bertunangan sama Faiza
Dewi Nurlela
benarkan yg aku bilang siwelang adalah Aryo seto
Dewi Nurlela
apakah siwelang Aryo seto
Dewi Nurlela
Tirta ga ingat kah sama keluarganya tkt nanti Mr Budiman malahenargetkan ortu ma adek" nya
Dewi Nurlela
Tirta bisa lupa ma Faiza
guntur moch
kurang Seru
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!